Anda di halaman 1dari 73

Pedoman Keselamatan Kerja

Suatu tindakan lain dalam keselamatan di perusahaan adalah dikeluarkannya pedoman dan petunjuk keselamatan yang bertalian dengan pengelolahan material, menjalankan mesin atau pekerjaan lainnya. Peroman dan petunjuk dapat menggantikan alat-alat perlindungan, tetapi berguna sebagai penunjang penggunaan alat-alat pengaman tersebut atau sangat berguna manakala alat pengaman tidak dapat dipasang. Sebagai contoh, perlu pedoman atau petunjuk tentang cara penggunaan rantai atau tali pengangkat, penyimpanan dan pemeriksaannya atau tentang perawatan mesin atau peralatan lainnya. Mempersiapkan suatu pedoman atau petunjuk tidak mudah; yang sulit adalah penerapannya. Cara terbaik agar pedoman atau petunjuk ditaati adalah pengikutsertaan para pelaku dalam perumusan pedoman atau petunjuk. Hal ini dapat dilakukan melalui Panitia Keselamatan atau mengajak yang bersangkutan utuk berkonsultasi. Segera setelah petunjuk atau pedoman keselamatan dikeluarkan, harus ada tindakan-tindakan lanjutannya antara lain supervisi dan lain-lain. Pedoman atau petunjuk tidak ada manfaatnya, jika tidak ditaati. Untuk itu, isinya harus tepat. Suatu pedoman yang tidak jelas misalnya sebagai berikut: Dianjurkan dipakai sepatu pelindung: pemakaiannya diserahkan kepada pertimbangan tenaga kerja. Seharunya pedoman berbunyi Sepatu pelinung harus dipakai oleh semua tenaga kerja yang bekerja pada pengolahan benda-benda berat. Manakala kemampuan perusahaan tidak dapat menjangkaunya, mungkin perusahaan mengajurkan suatu pedoman atau petunjuk kepada tenaga kerja. Namun, harus ditaati dan disertai pengadaan segala sesuatu yang perlu. Petunjuk atau pedoman tidak boleh sebagai alat pengusaha untuk melepaskan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam keselamatan. Misalnya kaca mata dinyatakan tidak perlu dipakai, padahal sebenarnya pekerjaan mensyaratkannya.

Analisa Keselamatan Terhadap Pekerjaan


Posted on .

Untuk menghindari kecelakaan terjadi seorang karyawan diwajibkan untuk menganalisa pekerjaanya sebelum memulai. Seperti halnya produktifitas yang memperoleh manfaat dari analisa pekerjaan, demikian pula keselamatan memetik keuntungan dari analisa keselamatan terhadap pekerjaan. Produktifitas dan keselamatan erat bertalian. Dengan analisa pekerjaan, keselamatan tidak dapat dilupakan dan dengan keselamatan, orang tidakd apat melupakan produktifitas. Analisa keselamatan terhadap pekerjaan, terlepas dari apakah bagian atau bukan dari analisa pekerjaan, dapat berperan besar dalam meniadakan bahaya-bahaya yang bersumber daari pekerjaan. Analisa mengurai setiap operasi dalam pekerjaan, menelaah bahaya-bahaya tiap kegiatan dan menunjukkan tindakan pencegahannya. Analisa bertalian dengan penelaahan ijin kerja, rencana gambar dan peralatan, kwalifikasi tenaga kerja yang merlakukan pekerjaan dan peroman kerja serta latihan yang diperlukannya. Suatu hal dalam analisa pekerjaan yang dapat mengurangi tugas keselamatan adalah peniadaan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu dan penyederhanaaan kegiatan-kegiatan yang rumit. Sama-sama demaklumi, bahwa banyak kecelakaan terjadi pada pengolahan bahan. Jika proses pengolahan dapat disederhanakan , kecelakaan kecelakaan akan berkurang.

Simbol-Simbol Bahaya dan Keterangannya


Posted on .

Simbol-Simbol Bahaya adalah bagian yang krusial yang harus ada di lokasi kerja ketika kita menyimpan material-material kimia yang berbahaya. Banyak kecelakaan terjadi yang berhubngan dengan bahan kimia berbahaya dikarenakan karyawan tidak mengetahui kandungan atau bahaya dari bahan kimia tersebut. Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia. Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya dan huruf kode (catatan: huruf kode bukan bagian dari simbol bahaya) Inflammable substances (bahan mudah terbakar) Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahan amat sangat mudah terbakar (extremely flammable substances), dan bahan sangat mudah terbakar (highly flammable substances). Bahan dapat terbakar (flammable substances) juga termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbol bahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut. Explosive (bersifat mudah meledak) Huruf kode: E

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ,,explosive dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.

Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3 Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT) Oxidizing (pengoksidasi) Huruf kode: O

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ,,oxidizing biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9 Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat. Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) Huruf kode:F+

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya extremely flammable merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12 Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

Highly flammable (sangat mudah terbakar) Huruf kode: F

Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya highly flammable adalah subyek untuk self -heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebag ai highly flammable Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R1 1 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering. Flammable (mudah terbakar) Huruf kode: tidak ada Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya flammable. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable) Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin. Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan Pengelompokan bahan dan formulasi menurut sifat toksikologinya terdiri dari akut dan efek jangka panjang, tidak bergantung apakah efek tersebut disebabkan oleh pengulangan, tunggal atau eksposisi jangka panjang. Suatu parameter penting untuk menilai toksisitas akut suatu zat adalah harga LD50 nya yang ditentukan dalam percobaan pada hewan uji. Harga LD50 merefleksikan dosis yang mematikan dalam mg per kg berat badan yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji, antara 14 hari setelah one single administration. Akibat desain uji orang dapat membedakan antara pengeluaran (uptake LD50 oral dan digesti melalui sistem gastrointestinal, seta LD50 dermal untuk uptake (pengeluaran) melalui kulit). Disamping dua hal tersebut ada juga suatu konsentrasi yang mematikan (lethal concentration) LC50 pulmonary (inhalasi) yang merefleksikan konsentrasi suatu polutan di udara (mg/L) yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji dalam waktu antara 14 hari setelah 4 jam eksposisi. Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk sub-grup bahan bersifat sangat beracun (very toxic substances), bahan beracun (toxic substances) dan bahan berbahaya (harmful substances)

Very toxic (sangat beracun) Huruf kode: T+

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya very toxic dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut: LD50 oral (tikus) 25 mg/kg berat badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 mg/kg berat badan LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 0,25 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 mg/L Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin Toxic (beracun) Huruf kode: T

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya toxic dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut: LD50 oral (tikus) 25 200 mg/kg berat badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 400 mg/kg berat badan LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 0,25 1 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 2 mg/L Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25 Bahan dan formulasi yang memiliki sifat Karsinogenik (Frase-R :R45 dan R40) Mutagenik (Frase-R :R47) Toksik untuk reproduksi (Frase-R :R46 dan R40) atau Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R :R48) ditandai dengan simbol bahaya toxic substances dan kode huruf T.

Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik). Harmful (berbahaya) Huruf kode: Xn

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya harmful memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut: LD50 oral (tikus) 200-2000 mg/kg berat badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000 mg/kg berat badan LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 1 5 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 2 20 mg/L Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R22 Bahan dan formulasi yang memiliki sifat Karsinogenik (Frase-R :R45 dan R40) Mutagenik (Frase-R :R47) Toksik untuk reproduksi (Frase-R :R46 dan R40) atau Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R:R48) yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya harmful substances dan kode huruf Xn. Bahan-bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik, juga akan ditandai dengan simbol bahaya harmful substances dan kode huruf Xn, bahan pemeka (sensitizing substances) (Frase-R :R42 dan R43) diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untu k harmful substances dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya irritant substances dan kode huruf Xi. Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik). Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances) tissue destroying substances meliputi sub-grup bahan korosif (corrosive substances) dan bahan iritan (irritant substances)

Corrosive (korosif) Huruf kode: C

Bahan dan formulasi dengan notasi corrosive adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%). Irritant (menyebabkan iritasi) Huruf kode : Xi

Bahan dan formulasi dengan notasi irritant adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer. Bahan berbahaya bagi lingkungan Huruf kode: N

Bahan dan formulasi dengan notasi dangerous for environment adalah dapat menyebabkan efek tiba -tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53.

Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.

12 Peranan Ahli atau Personil Keselamatan Kerja


Posted on .

Ahli keselamatan atau personil keselamatan, jika ada, biasanya menyusun rencana dan pelaksanaannya dilakukan oleh seluruh komponen dalam perusahaan. ia mungkin melakukan diskusi dengan setiap pengawas atau pemimpin kelompok atau regu dan memberikan saran tentang pelaksanaan selanjutnya dalam keselamatan kerja atau pencegahan kecelakaan. Fungsi seorang ahli keselamatan kerja secara singkat adalah meniadakan bahaya-bahaya dan meliputi sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Merumuskan dan melakukan supervisi tentang pelaksaaan kebijakan pencegahan kecelakaan pada umumnya. Membuat laporan dan memberikan nasehat kepada pemimpin perusahaan tentang semua permasalahan pada umumnya. Memberikan bimbingan kepada staf yang melakukan supervisi di lapangan. Mengadakan penelitian tentang kecelakaan. Menyelenggaraan pencatatan kecelakaan dan statistik. Melakukan pengawasan tentang latihan keselamatan Mengadakan pemeriksaan di perusahaan, pada peralatan, proses-proses dan cara kerjanya Mengambil peranan dan membantu Panitian Keselamatan Membuat petunjuk-petunjuk, bimbingan dan bahan-bahan lain dalam keselamatan.

10. Mengarahkan kegiatan-kegiatan keselamatan seperti perlombaan, pameran dan gerakan-gerakan keselamatan. 11. Memeriksa peralatan penanggulangan dan pencegahan kebakaran, serta mengarahkan kegiatan-kegitan yang bertalian dengna pencegahan dan penanggulangan kebakaran 12. Secara umum, melakukan segala sesuatu yang ia dapat untuk membuat kondisi-kondisi yang selamat di perusahaan dan meniadakan praktek-praktek yang tidak memenuhi syarat keselamatan kerja dalam pekerjaan.

Penyimpanan Material & Benda yang Mudah Terbakar & Meledak


Posted on .

Ketika mendisain area penyimpanan, Anda harus memperhatikan persyaratan legal sebaik persyaratan umum industri dimana Anda berada. Perysaratan legal yang harus dipenuhi ketika menyimpan material yang berbahaya adalah;

Segregation Pemisahan jenis material yang berbeda; Separation Pemisahan jenis bahaya dari bangunan, batas dan area kerja; Pembendung Metoda digunakan untuk menangani tumpahan; Rambu dan Plakat digunakan untuk mengenal material dan bahaya; dan Label informasi dan Material Safety Data Sheets yang memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat Anda bekerja aman dengan material tersebut. Informasi diperlukan untuk memenuhi peryaratan ini dapat ditemukan dalam pedoman yang dibuat oleh pelbagai pemerintahan, departemen tambang dan keselamatan.

Kita telah membicarakan tentang separation dan segregation. Anda perlu mengetahui perbedaannya sehingga Anda dapat menyimpan material yang mudah terbakar dan meledak tersebut dengan Aman. Separation adalah jarak material mudah terbakar atau meledak dari bangunan, perbatasan dan tempat kerja. Anda harus memisahkan material mudah terbakar dan meledak dari area lainnya agar:

Melindungi masyarakat umum; Melindungi orang yang sedang bekerja atau bergerak di sekitar area tersebut; Melindungi property; Melindungi material mudah terbakar dan meledak dari sumber nyala api dan pengaruhnya; dan allow responding emergency services people room to move. Segregation artinya adalah untuk memisahkan material yang tidak dapat disamakan yang dapat bereaksi satu sama lainnya. Hal ini daptat diatasi dengan menjaga jarak antara material atau dengan membangun diniding penghalang. Semua material dan zat-zat yang berbahaya di klasifikasikan kedalam beberapa kelompok dan peraturan merincikan peryaratan pemisahan untuk beberapa kelompok. Disamping perysratan legal ini, Anda harus berfikir sehat ketika mendisain dan menangani area penyimpanan. Beberapa pertimbangan yang akan diperhatikan ketika mengatur area penyimpanan termasuk:

Lokasi material simpan material yang biasanya digunakan dibagian depan; Perimbangan penanganan manual simpan kontener yang berat dan sesah setinggi pinggang; Kebersihan yang baik sediakan tempat sampah yang dapat dipindah-pindah dan pastikan memiliki penutup yang aman;; Tata ruang tempat kerja yang baik pastikan Anda memiliki ruang untuk bergerak dan tempat yang cukup untuk melakukan pekerjaan Anda ; dan Rak penyimpanan tabung gas mudah terbakar pastikan tabung gas tersimpan pada posisi tegak dan dijepit atau diikat pada rak. PERAWATAN AREA PENYIMPANAN Dikarenakan penyebab insiden yang melibatkan material mudah terbakar dan meledak dapat terjadi pada manusia, property dan lingkungan, maka perawatan akan area ini sangatlah penting. Anda dan atasan Anda harus membuat system dimana pemeriksaan teratur dilakukan di area penyimpanan dan wadah material. Hal ini diharuskan bagi k area yang luas dan area penyimpanan yang disahkan. Saat memeriksa area penyimpanan, hal-hal yang perlu dicari termasuk:

Tempat penampungan yang bocor; Jebol atau retak apda system pembendungan; Cairan atau material di lantau yang menyatakan bocoran atau tumpahan Benda atau material yang akan menyebabkan Anda terpeleset, tersangdung dan terjatuh; Benda-benda yang dapat menyebabkan nyala api; Penyimpanan material yang salah; dan Rak penyimpanan dan penyanggaha yang rusak dan tidak aman PENANGANAN MATERIAL MUDAH TERBAKAR DAN MELEDAK Jangan pernah menangani atau bekerja dengan material mudah terbakar atau meledak kecuali Anda telah dilatih cara menanganinya Beberapa orang perlu diberikan ijin agar mereka dapat bekerja dengan material tertentu. Orang ini termasuk yang ;

bekerja dengan bahan peledak (powder monkeys); pengendara kendaraan yang digunakan untuk mengangkut material mudah terbakar dan meledak; dan bekerja dengan fireworks.

Kecuali Anda tidak memerlukan ijin, atasan Anda harus memberikan Anda pelatihan agar Anda dapat bekerja dengan aman saat menangani material mudah terbakan dan meledak tersebut. Dalam penanganan material mudah terbakan dan meledak termasuk aktifitas yang besar. Anda sedang menangani materialmudah terbakar dan meledak ketika Anda:

mengisi bahan bakar di stasiun bahan bakar; menuangkan bahan bakar dari penampung yang satu ke laninnya; bekerja di tempat pnecampuran material mudah terbakar dan meledak; gas pengelasan dan pemotongan; dan penggunaaan korek untuk menyalakan rokok. Bahan peledak sering mengakibatkan kebakaran pada saat waktu yang sama menyebabkan suatu ledakan. Kebakaran dan ledakan biasanya disebabkan oleh: Pengapian; tabrakan; dan campuran material yang tidak boleh disamakan/dicampur. Penyebab kebakaran dan peledakan termasuk: Merokok disekitar material mudah terbakar dan meledak; Pecikan api terjadi dari pekerjaan panas; Persikan api yang disebabkan benda metal bergesekan; Kontener zat kimia mudah menguap; Percikan api disebabkan oleh perkakas yang terjatuh; Listrik statis; Pemncampuran zat kimia yang tidak dapat di camput di karenakan kesalahan pemberian label; dan Tumpahnya zat kimia berbahaya. Ketika menangani material mudah terbakar dan meledak, kebakaran dan ledakan bukan hanya bahaya yang perlu di waspadai. Bersentuhan dengan material ini dapat menyebabkan luka baker serius atau iritasi. Cara terbaik menghindari hal ini adalah menggunakan alat yang tepat untuk menangani material tersebut dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat.. Alat Pelindung Diri minimum harus termasuk:

face shield dan chemical goggles; Pakaian pelindung; Pelindung kaki catat dalam beberapa situasi steel cap boots tidak boleh digunakan dalam situasi peledakan yang sangat tinggi;; dan PVC atau sarung tangan karet. PENGANGKUTAN MATERIAL MUDAH TERBAKAR DAN MELEDAK Ketika mengangkut material mudah terbakar dan meledak, kita memasukkan pengangkutan dari area kerja yang satu ke area yang lainnya dan pengangkutan di dalam area kerja itu sendiri. Orang yang mengendarai kendaraan pengangkut material mudah terbakar dan meledak harus memiliki izin.. Kendaraan yang digunakan harus memenuhi standard dan harus terbuat dari material yang tidak menimbulkan listrik statis atau sumber pembuat api apapun. Kendaraan tersebut perlu dilengkapi dengan penghubung statis bumi. Ini berarti membumikan kendaraan ketika bermuatan maupun tidak bermuatan. Persyaratan ini diuraikan dalam standard Australia. Pengangkutan di dalam area kerja adalah area dimana Anda memiliki control penuh. Ketika memindahkan material mudah terbakar dan meledak di sekitar area kerja, Anda harus selalu:

memeriksa rute yang akan Anda ambil pastikan Anda memiliki cukup ruang untuk berputar dan tidak ada penghalang; gunakan peralatan yang tepat pastikan peralatan yang akan Anda gunakan tidak memiliki sumber penyala api; periksa label atau MSDS untuk intruksi khusus label dan MSDS menjabarkan persyaratan penanganan dan pembersihan; siap untuk keadaan darurat semua karyawan harus mengetahui prosedur darurat dan lokais peralatan; gunakan pakaian pelindung yang tepat; gunakan teknik penanganan manual mengikutinya Anda bisa menjatuhkan kontener tersebut; dan membuat orang lain waspada orang lain perlu mengetahui bahwa Anda sedang memindahkan material berbahaya. PERALATAN DAN PROSEDUR DARURAT Gambar area penyimpanan material mudah terbakar dan meledak harus membuat pergerakan bebas pada saat dibutuhkan pertolongan darurat. Selanjutnya, Anda perlu memastikan peralatan darurat yang sesuai tersedia untuk Anda gunakan saat memberikan batuan darurat. Peralatan darurat harus meliputi;

Pemadam Api Anda harus memastikan pemadam api sudah tepat untuk digunakan pada material tersebut; Penyerap sekali digunakan ini dapat menjadi mudah terbakar jadi perlu dibuang dengan benar; Air ini tidak boleh digunakan untuk memadamkan kebakaran bahan baker, hanya material cair; Alat pelindung seperti, breathing apparatus, sarung tangan dan pakaian pelindung; dan Alat peringatan termasuk alaram dan rambu-rambu. Anda perlu memastikan bahwa rencana darurat telah ditulis dan terdapat di lokasi yang dapat dijangkau oleh semua. Kewajiban Anda dan atasan Anda untuk memastikan semua yang orang bekerja dengan material mudah terbakar dan meledak telah membaca dan mengerti rencana darurat tersebut. Rencana darurat harus meliputi:

Daftar semua material berbahaya di area kerja; Peralatan digunakan untuk material dalam dituasi darurat; Cara menghidupkan alaram; Nama dan lokasi orang yang bertanggung jawab dalam situasi darurat; Perencanaan yang menggambarkan lokasi peralatan darurat; dan Prosedur dan rencana evakuasi menunjukkan tempat berkumpulan. Ini merupakan informasi minim yang dicantumkan. Rencana tersebut termasuk informasi tambahan yang harus di ketahui dan mengerti. RAMBU-RAMBU DAN PEMBATAS Cara terbaik menjaga agar orang tidak terluka karena penanganan material mudah terbakar dan meledak, material tersebut harus disimpan jauh. Anda dapat melakukan hal ini dengan membarikade/ menutup atau memagari. Pagar diperlukan dalam jarak tertentu dari material tersebut dan dari bengunan. Jarak yang dianjurkan tergantung dari material yang dicampur. Mengunakan rambu untuk membuat orang tahu bahwa material berbahaya sedang tersimpan dan jenis materialnya. Rambu disekitar tempat penyimpanan bahan campuran harus meliputi:

Rambu pembatas untuk memberitahukan bahwa material mudah terbakar dan meledak tersimpan; Rambu material untuk menunujukkan kelas material apa yand disimpan; Rambu peralatan darurat untuk menunjukkan lokasi pemadam api, pakaian pelindung dll;; Rambu Alat Pelindung Diri yang menunjukkan Apa yang harus Anda gunakan;

Rambu tempat berkumpul dan pintu keluar darurat untuk menunjukkan dimana anda harus berkumpul dan dimana rute keluar dari lokasi; dan Rambu kontak untuk menunjukan nomor telpon. Ini semua merupakan rambu-rambu standard dan desainnya dapat ditemukan di dalam Perundang-undangan bendabenda berbahaya dan standard Australia. KESIMPULAN Tempat penyimpanan material mudah terbakar dan meledak tercakup dalam perundang-undangan dan satndar dan ada banyak informasi tersedia guna memberikan bantuan dalam mendisain, membuat dan merawat area penyimpanan. Anda perlu memastikan bahwa bahwa semua material mudah terbakar dan meledak telah diketahui dan terpisah jauh dari manusia dan bangunan. Anda juga perlu memastikan bahwa material yang tidak dapat dicampurkan tidak disimpan bersamaan.. Jangan terikat oleh peraturan dan standa dan lihat peryawatan di area Anda ketika membuat tempat penyimpanan bahan berbahaya tersebut. Lakukan pemeriksaan yang teratur untuk material mudah terbakar dan tempat penyimpanan bahan berbahaya tersebut. Diskusikan peryaratan pelatihan mengenai hal ini dengan atasan Anda Anda harus mengerti prosedur yang benar dalam menangani material mudah terbakar dan meledak ini dan Apa yang seharusnya Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan terjadi. Ingat Anda harus memperhatikan keselamatan Anda dan orang di sekitar Anda ketika Anda meminfdahkan bahan mudah terbakar dan meledak di sekitar tempat kerja Anda. Anda harus mengerti dan mengetahui perlalatan darurat dan perencanaannya sebelum Anda memasuki tiap area yang mengandung material mudah terbakar dan meledak. Baca dan mengeri rambu-rambu di sekitar area tersebut.

Apa itu Zero Accident atau Kecelakaan Nol ?


Posted on .

Ada pembaca artikelK3.com yang bertanya tentang apa itu Zero Accident atau Kecelakaan Nol. Dari kata tersebut dapat disimpulkan dengan senderhana bahwa zero accident berarti tidak ada lagi kecelakaan di lokasi kerja kita baik itu yang bersifat cidera memerlukan pertolongan pertama atau P3K hingga mengakibatkan Fatality atau kematian. Tentunya untuk menciptakan lingkungan kerja yang zero accident ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini perlu proses yang bukan sehari atau 10 tahun, tetapi dibutuhkan proses yang terus menerus. Kita ketahui kebanyakan kecelakaan terjadi karena adanya faktor manusia sehingga dibutuhkan pendidikan atau pemahaman tentang keselamatan kerja yang terus menerus. Oleh karena itulah kita perlu Kampanyekan Zero Accident atau Kecelakaan Nol.

Kampanye Kecelakaan Nol merupakan salah satu metode untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error). Sehingga dengan menerapkan metode ini diharapkan dapat memperbaiki atau bahkan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di stasiun kereta api di Indonesia. Metode ini secara konkret dikembangkan di tempat kerja dengan menerapkan prinsip menghargai manusia, yaitu latihan antisipasi keselamatan serta menunjuk dan menyebutkan. Aktivitas menghadapi bahaya merupakan kegiatan yang dilakukan dengan bergabung dan dijadikan satu dalam aktivitas disebut aktivitas prediksi bahaya. Dasar dan inti dari kampanye ini adalah antisipasi keselamatan dan kesehatan dengan keikut-sertaan semua orang agar tidak ada seorang pun mengalami cedera di tempat kerja. Kampanye kecelakaan nol bukan hanya sebatas prinsip menghargai manusia. Melainkan, kampanye ini merupakan metode untuk mewujudkan prinsip tersebut dan mengembangkannya secara nyata serta penerapan untuk melaksanakan metode it u di lapangan. Kampanye kecelakaan nol adalah kampanye yang mendukung trinitas dari prinsip, metode dan praktek. Bila salah satunya ditiadakan, kampanye kecelakaan nol ini tidak dapat dilakukan. Kampanye kecelakaan nol terdiri dari 3 prinsip yaitu nol, antisipasi dan partisipasi. Hal ini disebut 3 prinsip citra dasar. a. Prinsip nol Yang dimaksud dengan nol adalah prinsip untuk melenyapkan semua kecelakaan sampai nol, termasuk kecelakaan kerja, penyakit yang terdapat dari pekerjaan dan kecelakaan lalu lintas, dengan menemukan, memahami dan memecahkan bahaya (masalah) yang tersembunyi di dalam kehidupan sehari- hari setiap orang atau tersembunyi di tempat kerja dan pekerjaan. b. Prinsip antisipasi Yang dimaksud dengan antisipasi adalah mencegah munculnya kecelakaan sebelum beraktivitas, dengan menemukan, memahami dan memecahkan bahaya (masalah) yang tersembunyi di dalam kehidupan sehari- harinya serta tentu saja bahaya yang tersembunyi di tempat kerja dan pekerjaan, dan untuk menciptakan tempat kerja yang lebih ceria, jumlah kecelakaan dan penyakit nol. c. Prinsip partisipasi Yang dimaksud dengan partisipasi adalah mempraktekkan aktivitas memecahkan masalah dengan semangat dari inisiatif sendiri diposisi dan tempat kerja masing-masing dengan keterpaduan dan kerjasama pimpinan, manajer, staf, dan pegawai, untuk menemukan, memahami dan memecahkan bahaya (masalah) yang tersembunyi di tempat kerja dan pekerjaan. Ada 3 pilar utama yang penting untuk melaksanakan kampanye kecelakaan nol yaitu sikap manajemen pimpinan, penyempurnaan pembentukan line kerja, dan pengaktivan kegiatan dari inisiatif sendiri di tempat kerja. Ketiga pilar utama ini saling berhubungan dan mendukung untuk mengembangkan kampanye kecelakaan nol. a. Sikap manajemen pimpinan Patroli keselamatan bermula dari sikap manajemen dari pimpinan yang ketat menjaga supaya kecelakaan dan penyakit nol. Kampanye dimulai dari keputusan pimpinan untuk menghargai manusia, yaitu setiap orang yang bekerja adalah orang penting dan tidak membiarkan satu orang pun cedera. b. Penempurnaan pembentukan di line kerja Untuk menjalankan patroli keselamatan, manajer/pengawas (line) harus mempraktekkan sendiri dan memberi teladan patroli keselamatan waktu bekerja. Hal ini disebut patroli keselamatan dibentukkan sebagai line. c. Pengaktifan kegiatan dari inisiatif sendiri di tempat kerja Human error menyertai di sebagian besar kecelakaan kerja. Harus disadari bahwa keberadaan diri tidak dapat digantikan, lalu keselamatan dan kesehatan harus ditekankan sebagai masalah interpersonal dengan rekan sekerja. Bila semua orang tidak menerapkan ayo lakukan, ayo begini saya tidak akan cedera, saya tidak membiarkan rekan mengalami cedera, maka keselamatan tempat kerja juga tidak dapat dijaga. Dengan keikutsertaan dari pihak karyawan dan perusahan dalam kampanye Zero Accident atau Kecelakaan Nol ini, diharapkan terciptanya suatu budaya keselamatan dan keselahatan kerja di tempat kerja kita sehingga lingkungan kerja kecelakaan Nol dapat terwujud.

Pentingnya Alat Pelindung Diri


Posted on .

Semua pekerja harus melengkapi dirinya dengan pakaian, baju, celana panjang yan sesuai untuk melindungi dirinya dari cuaca dan bahaya di lokasi kerja mereka. Berdasarkan peraturan pemerintah bahwa perusahaan wajib menyediakan alat pelindung diri bagi karyawan seperti helm pengawan atau safety helmet, kaca mata safety, pakaian yang cerah atau memiliki visibilitas tinggi dan sepatu safety dan perlengkapan lainnya yang sesuai dengan tipe pekerjaan karyawan. Dengan begitu jika pekerjaan karyawan tersebut memerlukan sarugn tangan khusus untuk melindungi tangan mereka dari resiko tersayat atau terpotong, maka perusahaan wajib menyediakan sarung tangan yang sesuai dengan pekerjaan karaywan tersebut. Perusahaan berkewajiban menyediakan dan menyuruh karyawan menggunakan alat pelindung diri yang telah diberikan secara cuma-cuma kepada karaywan tersebut. Bukan hanya sarung tangan tetapi hal ini berlaku untuk semua jenis pekerjaan yang memerlukan alat pelindung diri tertentu saat melakukan pekerjaan mereka seperti pelindung jatuh, pelindung pernafasan, mata dan pelindung pedengaran dan masih banyak lagi sebagaimana di atur dalam peraturan pemerintah. Perusahaan berkewajiban mengidentifikasi setiap fase pekerjaan dan APD yang akan digunakan oleh karyawan. Pengusahan harus memastikan bahwa karyawan telah dilatih dalam penggunaan APD yang diberikan termasuk alat pelindung jatuh sebelum digunakan. Ketika karwayan berinteraksi dengan peralatan atau mesin yang bergerak, semua perhiasan atau pakaian yang berpotensi dapat tersangkut di mesin atau alat wajib disingkirkan. Pelindung Kaki Sepatu yang digunakan harus melindungi, ankel, telapak, dan jari kaki. Alat pelindung kaki dengan simbol segi tiga hijau CSA telah memenuhi persyaratan ini. Karyawan yang telah diberikan APD ini wajib menjaganya tetap dalam kondisi yang baik. Contohnya, unjung sepatu pelindung jari dapat berbahaya jika tersentuh dengan listrik. Pelindung Kepala Ketika memasuki area kerja, para pekerja wajib mengenajan helm safety yang telah memenuhi standard CSA atau Ketika menggunakan helm safety:

Gunakan pengait helm jika pekerjaan anda melibatkan pekerjaan yang sering merunduk. Jaga agar tetap bersih. Selalu inspeksi. Ganti suspensi yang ada di dalam helm setiap 5 tahun. Jangan menggunakan ditergen untuk membersihkannya. Jangan membuat lobang pada helm Anda kecuali telah disetujui oleh manufaktur yang membuatnya. Jangan mengecatnya. Jangan menggunakannya jika Anda menemukan retakkan pada helm Anda.

Jangan melemparnya atau menggunakannya sebagai alat pemuku.Andalah yang bertanggung jawab atas keselamatan Anda sendiri dan rekan Anda, oleh karena itu selalu merawat Alat Pelindung Diri yang telah diberikan oleh perusahaan.

Alat Pelindung Diri yang Tepat untuk Keselamatan


Posted on .

Alat pelindung diri yang tepat harus digunakan untuk mencegah cidera yang serius pada pekerjaan konstruksi. Mata, misalnya, merupakan sesuatu yang sangat rumit. Keker atau pelindung muka harus dipakai pada waktu anda memotong beton, baja atau menggunakan gergaji listrik. Kacamatan pengaman atau goggle yang tepat akan membantu pada waktu anda melakukan pengeboran di atas kepala atau pada waktu ada debu yang berkaitan. Pada waktu anda bekerja di sekitar pengaduk beton, kacamata keselamatan atau pelindung muka akan mencegah sebagian besar percikan mencapai mata anda. Kacamata dapat pecah atau rusak apabila goggle tidak dipakai di atasnya. Goggle yang meliputi semua ini dapat terbuat dari plastik atau mungkin berupa kaca mata keselamatan ukuran ekstra. Alat pernapasan mencegah iritasi hidung dan tenggorokan pada waktu anda bekerja dalam keadaan berdebu. Akan terdapat banyak debu ketika anda menangani semen surah atau mengisi pengaduk beton. Apabila anda melakukan pelapisan tahan air (terutama di daerah yang kecil, terkurung) anda memerlukan alat pernapasan berpeluru kimia atau alat pernapasan jalur udara. Anda harus memakai alat pernapasan pada pekerjaan yang menyemprotkan cat. Jenis yang anda harus pakai bergantung pada jenis penyemprot yang anda pakai. Kejatuhan serius dapat dicegah apabila diantara mereka yang bekerja di luar tembok atau pada ketinggian menggunakan sabuk pengaman dan tali pengawas yang resmi dan dalam keadaan baik. Alat penarik pendek harus dibawa sehingga apabila terjadi kejatuhan, hal itu terjadi serendah mungkin-maksimal hanya satu meter. Jangan sekali-kali memasuki tempat pasir atau batu dimana benda dapat tergelincir kecuali anda memakai tali bahu keselamatan yang resmi dengan seutas tali yang terikat. Seorang harus ada diatas, memegang tali. Kemudian apabila bantuan diperlukan mitra anda dapat membantu anda atau minta bantuan. Helm yang keras adalah suatu keharusan dan harus dipakai oleh semua pekerja yang tanpa perlindungan menghadapi bahaya untuk menerbangkan, menjatuhkan atau menggerakkan benda-benda. Para pekerja kerangka baja dan mereka yang bekerja diatas lantai dibawahnya berada dalam posisi yang sangat mudah terluka. Topi-topi yang keras dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati apabila baut atau paku atau bahkan perkakas dijatuhkan melalui ruang-ruang terbuka ke lantai. Sepatu bot karet, lebih disertai yang dengan telapak keras dan sol dalam yang tahan bocor, melindungi telapak kaki dan kaki anda dari beton yang basah. Pelindung lutut harus dipakai oleh petugas-petugas semen dan pekerjapekerja lain yang menggunakan lututnya pada waktu bekerja. Para pekerja yang menangani kayu atau muatan berat yang lain harus memakai sepatu keselamatan dengan tutup jari kaki dari baja. Lindungilah diri anda. Pakailah pakaian keselamatan dan gunakan alat pelindung diri yang diperlukan.

Bagaimana Cara Mengidentifikasi Bahaya?


Posted on .

Jika anda ingin membuat tempat kerja yang aman anda harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana mengenali bahaya yang ada. Pengenalan bahaya sesuai dengan keseluruhan program penanganan keselamatan sebagai satu metode mengurangi resiko cedera dan kerusakan peralatan.

Ada beberapa type bahaya didalam dan disekitar tempat kerja. Beberapa telah diperbaiki, lainnya nyata/ jelas dan beberapa tersembunyi dan berkembang. Kita perlu mengenali semua type bahaya tersebut dan mengambil langkah langkah yang tepat guna mengurangi resiko atau, jika mungkin dapat menyisihkan bahaya tersebut. Diskusi kita hari ini adalah:

resiko dan bahaya Jenis-jenis bahaya kategori bahaya penilaian resiko cara terbaik mengatasi bahaya Dalam istilah istilah yang sederhana sebuah bahaya adalah titik temu kita dapat mengenali bahaya sebagaimana sebuah kondisi atau situasi yang secara berkelanjutan didalam lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan cedera fisik, luka luka dan/ kerusakan resiko terkait dengan meningkatnya sebuah bahaya dan didefinisikan sebagai kemungkinan adanya cedera atau terjadinya kerugian dari bahaya.

Jenis-jenis bahaya
Ada beberapa tiga tipe bahaya terlihat, tersembunyi dan berkembang. Bahaya terlihat adalah jelas/ nyata dapat dilihat dan diidentifikasi dengan dilakukannya inspeksi. contoh bahaya terlihat, yaitu:

tidak adanya kebersihan tidak menggunakan petunjuk pemakaian mesin tangga patah / rusak gelap/ tidak adanya penerangan dan Bahaya tersembunyi tidak dapat dilihat tanpa perhatian yang teliti. Contohnya, inspeksi rantai memerlukan pengetahuan khusus untuk mengetahui bahaya bahaya. Dalam beberapa definisi pemakaian checklist yang baik akan menghasilkan inspeksi yang tidak cukup nyata / jelas. contoh bahaya bahaya tersembunyi adalah: racun, gas gas zat karbon. uap air didalam tempat terbatas. emisi dari sumber radioaktif Bahaya berkembang adalah tipe bahaya yang mana jika tidak diperbaiki dapat menjadi lebih buruk. Bahaya berkembang ini juga dapat menjadi bahaya yang tersembunyi. beberapa contoh bahaya berkembang yaitu:

bangunan dan struktur kerusakan berhubungan dengan getaran atau kelembaban kondisi komponen komponen baja dan korosi. terungkapnya bising secara tiba tiba yang mana diatas batas petunjuk pemakaian yang tidak umum dan cabikan pada bagian kritis mesin mesin, plant dan peralatan, serta detonator dari radiasi ultra-violet atau reaksi bahan kimia anda mungkin berpikir bahwa inspeksi yang anda lakukan telah efektif karena adan telah membuat daftar bahaya bahaya terlihat yang bisa anda perbaiki, tapi anda mungkin juga telah melewatkan bagian bahaya yang tersembunyi atau bagian bahay`a berkembang.

Kita dapat menunjukkan bagaimana hal ini dapat terjadi dengan menggunakan portable listrik bor sebagaimana contoh. kita dapat melihat:

keretakan bungkus sebelah luar.

keretakan atau kerusakan tenaga panas kawat isolasi steker pengencang pin bengkok ada potensi bahaya lain yang dapat tidak terdeteksi./ diketahui jika bor tidak diperiksa lebih teliti. double isolasi pada peralatan di lakukan agar bagian dalam listrik terisolasi secara fisik / keseluruhan dan listrik dari bungkus sebelah luar. partikel partikel yang kotor dan masalah masalah lain yang ditimbulkan dari luar penegeboran bisa masuk ke bagian luar bungkus melalui lubang pendingin dan yang terletak diantara dua kerangka saat ini terjadi, isolasi double yang tidak akan longgar lagi. Hentikkan inspeksi pembungkusan dan pendinginan lubang yang dapat menampakkan tumpukkan material jika anda ragu, lakukan pemeriksaan bor yang terakhir diperbaiki atau telah diperbaiki guna menghilangkan potensi bahaya. Ini merupakan contoh bahaya berkembang.

Kategori bahaya
Untuk membantu anda mengenali bahaya, ada enam kategori umum bahaya yaitu;

secara pisik (bising, getaran, temperature) zat kimia (bocornya cyanide, zat asam, soda bahan yang berbau tajam, timah) ergonomic (pemindahan area kerja, rancangan alat, pemindahan alata alat). radiasi (bocornya ultraviolet dari matahari atau penggilasan, infra- merah dari proses pengeringan atau secara biologis (virus virus, bakteri, parasit), dan secara pisikologi (beban kerja, pengaturan pergantian, kondisi kondisi dan bahaya yang ada ditempat kerja). Dalam kategori umum ini akan jelas terlihat, mana bahaya tersembunyi dan mana bahaya berkembang. inspeks harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengetahui tipe tipe kategori bahaya dengan benar .

Penilaian Resiko
saat kita telah mengenali bahaya, kita perlu menilaii kemungkinan penyebab cedera, kerusakan, dan kerugian kerugian tersebut. mengenali bahaya hanyalah bagian dari tugas. Sebagaimana bahaya dikenali untuk menilai batas kritis resiko. resiko terkait dengan membukanya sebuah bahaya dan didefinisi sebagai kemungkinan dari semua penyebab cedera atau kerugian yang terjadi akibat bahaya kita perlu menganalisa kemungkinan konsekuensi bahaya dan kemungkinan bahaya yang yang menyebabkan cedera, kerusakan dan kerugian. Dengan melakukan ini, kita bisa mengetahui sesuatu yang perlu segera diperbaiki dan direncakan pada langkah selanjutnya. sebuah resiko yang meningkat dapat diberikan untuk tiap tiap dasar kemungkinan, terbukanya frekuensi (sesring apapun) dan kemungkinan konsekuensinya. ada tiga kategori umum resiko, resiko bahaya tinggi, resiko bahaya sedang, dan resiko bahaya rendah. beberapa contoh resiko tinggi dapat mengakibatkan:

kematian kelumpuhan yang berkepanjangan. hilangnya salah satu anggota tubuh, atau kerugian pencaharian struktur yang luas, peralatan atau bahan bahannya. beberapa contoh resiko sedang dapat mengakibatkan: cedera serius atau luka luka pada anggota tubuh yang dapat menyebabkan kelumpuhan yang berkepanjangan. kerusakan peralatan yang cukup parah tapi kurang parah daripada bahaya resiko tinggi. beberapa contoh resiko rendah dapat mengakibatkan: kelumpuhan cedera atau luka luka kecil ketidak putusannya kerusakan peralatan.

anda memerlukan sebuah pendapat tentang sesuatu yang mungkin akan terjadi. Anda perlu mempertimbangkan sesering apa seseorang dapat tertimpa bahaya dan akibat kerugian atau cedera yang disebabkan bahaya tersebut. Perusahaan anda harus memiliki Analisa Standar Resiko. Jika demikian, jelaskan bagaimana manager, supervisor atau wakil keselamatan mampu membantu melaksanakan penilaian. TANYAKAN JIKA ANDA RAGU,

Mengatasi Bahaya
setelah mengenali bahaya, mengatasi atau menempatkan bahay tersebut dengan mengurangi resiko atau tekanan cara penyelesaian harus di pilih dan digunakan untuk tiap tiap bahaya Hal yang paling penting adalah memilih cara latihan yang efektif . ada lima metode utama mengatasi bahaya Lima metode pengawasan yaitu:

Eliminasi Penggantian Engineering (Rekayasa) Kontrol Administrasi Alat Pelindung Diri Eliminasi dan penggantian berarti meniadakan bahaya secara bersamaan. Rekayasa berarti mengisolasi, menutup dan memasukkan bahaya Kontrol administrasi adalah sesuatu seperti halnya pengisolasian dan penguncian Alat Pelindung Diri harus dilihat sebagai tanda akhir perlawanan mengatasi situasi bahaya. Hal ini harus dipertimbangkan jika semua metode tidak dapat dijalankan. Alat Pelindung Diri ini sering dihubungkan dengan prosedur kerja yang aman. Hal ini umum digunakan dalam beberapa metode/ cara bersamaan untuk mengatasi dan menghilangkan bahaya bahaya yang ada. kita dapat:

Membersihkan tempat kerja setelah selesai bekerja Menempatkan dan menumpuk barang dengan benar Pasang tanda atau rambu peringatan bahaya Barikade area kerja jika terdapat bahaya sementara (seperti aktifitas pengelasan atau penggalian) pastikan semua pelindung berada ditempatnya operasikan peralatan dengan benar ikuti syarat syarat prosedur kerja yang aman tidak lari dari bahaya perbaiki atau laporkan hal tersebut.

Kesimpulan
Selama ini kita telah mendiskusikan bagaimaan cara:

Mengenali tipe bahaya yang berbeda Kategori bahaya Menilai resiko resiko bahaya Eliminasi/ menghilangkan bahaya bahaya

KESELAMATAN KANTOR
Posted on .

Anda bekerja dalam suatu kantor. Tempat kerja itu aman bukan? Tidak selalu demikian. Kecelakaan-kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja. Apabila mereka-mereka bertindak dengan cara tidak aman atau tanpa perlindungan dihadapkan ke kondisi tidak aman. Berikut ini, beberapa contoh kecelakaan-kecelakaan nyata yang mengakibatkan cidera dan waktu yang hilang pada para pekerja kantor orang-orang seperti anda dan saya :

Seorang petugas suatu perusahaan asuransi sewaktu-waktu kembali untuk bekerja setelah makan siang ketika ia terpeleset dan jatuh diatas jalan tangga pijakannya basah karena hujan datang. Seorang pemegang buku terbakar lengan dan sisi kirinya ketiga ia mencabut kabel tempat kopi. Tempat kopi terbalik dan menumpahkan air panas keatasnya. Petugas arsip menderita nyeri punggung ketiga seorang teman sekerja jatuh keatasnya dibagian belakang menimpa diatasnya sewaktu ia sedang jongkok untuk mendapatkan kartu-kartu dari laci lemari arsip. Petutas kantor tersandung kabel telepon tanpa pelindung dikantornya dan jatuh, menopang dirinya dengan kedua tangannya ketika ia menghantam lantai. Ia mematahkan lengannya dan pergelangannya terkilir. Seorang sekretaris menarik kursi ke meja makan. Kelingkingnya menyentuh kabel pada dasar kursi dan mematahkannya. Seorang pekerja kantor sedang menuju pintu yang berputar ketika seseorang mendorong pintu tersebut lebih cepat. Pintu menyentuh tumit dan kakinya menyebabkan darah menggumpal dibagian kakinya. Seorang pekerja sedang mencoba untuk membuka jendela kantor. Dia mendorong kearah kaca ketika jendela itu pecah dan tangannya masuk melalui kaca yang pecah itu melukai pergelangan tangannya. Seorang resepsionis terpeleset diatas lantai ruang makan yang baru dipoles dan jatuh, membuat punggungnya memar. Seorang pegawai kantor sedang lari melalui tempat parkir peusahaan, menginjak batu dan jatuh. Dia menderita cidera dipunggung bawahnya. Para profesional perpindahan membawa masuk sebuah meja baru untuk seorang pekerja. Pekerja ini tidak puas dengan posisi mejanya maka ia memindahkannya dan menghancurkan piringan pada punggungnya. Seorang sekretaris bangun dari mejanya untuk menuju ke almari arsip. Dia tersandung keatas box telepon yang diletakkan di lantai dan menciderai punggungnya. Seorang pekerja meninggalkan secangkir kopi di mejanya. Pada waktu ia kembali untuk menyelesaikannya, dia tidak melihat ada lebah didalam cangkirnya. Lebah itu menyengat bagian dalam dari bibir atasnya. Seorang petugas sedang berlari untuk mencapai sebuah elevator. Begitu dia melangkah masuk ke-elevator, dia terjatuh dan terkilir mata kaki kanannya. Elevator berhenti kira-kira satu kaki dibawah permukaan lantai. Seorang resepsionis duduk di sebuah sofa yang memerlukan perbaikan. Dia jatuh dari jok kursi ke lantai, punggungnya cidera. Seorang sekretaris berdiri untuk pindah dari mejanya kemeja lain, tergelincir diatas laci kursi yang terbuka, dan punggung bagian bawahnya terkilir. Marilah kita ingat bahwa setiap kecelakaan ini dapat terjadi pada anda atau saya. Apabila anda melihat seseorang melakukan sesuatu dengan cara yang tidak aman, katakan hal itu kepadanya. Jika anda melihat suatu keadaan tidak aman, laporkan. Keselamatan adalah urusan setiap orang.

Sumber-Sumber Bahaya di Tempat Kerja


Posted on .

Sumber-Sumber Bahaya di Tempat Kerja


Kita semua mengetahui apa itu bahaya dan jenis-jenis bahaya di tempat kerja tetapi kecelakaan dan penyakit akibat kerja masih saja terjadi di lingkungan kerja kita. Mengapa hal ini terjadi karena adanya sumber-sumber bahaya di lingkungan kerja kita seperti; 1. 2. 3. 4. 5. Tempat kerja seperti bangunan, peralatan dan instalasi Bahan Proses Cara Kerja dan Lingkungan Kerja. Mari kita bahas sumber-sumber bahaya di tempat kerja seperti yang telah saya sebutkan di atas. 1, Bahaya yang berasal dari bangunan, perealatan dan instalasi Konstruksi bangunan harus kokoh dan memenuhi syarat. Desain ruang dan tempat kerja harus baik. tersedia penerangan darurat yang diperrlukan. jalan dan gang harus diberi marka yang jelas. pada tempat yang memerlukan dipasang rambu sesuai keperluan. tersedia jalan penyelamatan diri yang diperlukan lebih dari satu pada sisi yang berlawanan. pintu harus membuka keluar untuk mempermudah penyelamatan diri. Instalasi harus memenuhi persyaratan keselamatan kerja abik dalam disain maupun konstruksi. sebelum penggunakaan harus diuji terlebih dahulu serta diperiksa oleh suatu tim ahli. kalau diperlukan modifikasi harus sesuai dengan persyaratan bahan dan konstruksi yang ditentukan. sebelum operasi harus dilakukan percobaan operasi untuk menjamin keselamatannya serta dioperasikan oleh operator yang memenuhi syarat. Dalam industri digunakan berbagai peralatan yang mengandung bahaya. Apabila tidak dipergunakan dengan semestinya serta tidak dilengkapi dangan alat pelindung dan penaman, peralatan itu bisa menimbulkan macammacam bahaya seperti;

kebakaran sengatan listrik ledakan luka-lika da codera yang cukup serius Agar peralatan ini aman dipakai maka perlu pengaman yang telah diatur oleh perundang-undangan di bidang keselamatan kerja, untuk peralatan uang rumo cara pengoperasiannya perlu disediakan semacam petunuk sebagai daftar periksa atau check list pengoperasiannya 2. Bahaya yang berasal dari bahan Bahaya dari bahan ini meliputi berbagai resiko sesuai dengan sifat bahannya, antara lain;

mudah terbakar mudah meledak menimbulkan alergi

menimbulkan kerusakan pada kulit dan jaringan tubuh menyebabkan kanker mengakibatkan kelainan pada janin bersifat beracun radioaktif Selain resiko bahannya yang berbeda juga intensitas atau tingkat bahayanya juga berbeda. Ada yang tingkatnya sangat tinggi dan ada pula yang rendah, misalnya dalam hal bahan beracun, ada yang sangat beracun yang dapat menimbulkan kematian dalam kadar yang rendah dan dalam tempo yang singkat dan ada pula yang kurang berbahaya. Disamping itu pengaruhnya ada yang segera dapat dilihat atau akut tetapi ada juga yang pengaruhnya baru kita ketahui setelah bertahun-tahun yang bisa disebut juga kronis. Oleh sebab itu setiap pimpinan perusahaan harus tahu sifat bahaya yang digunakan sehingga bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja yang dapat sangat merugikan bagi perusahaan. Setiap bahan kimia berbahaya harus dilengkapi dengan lembar data kimia atau MSDS. Lembar data kimia ini dapat diminta kepada pemasok dengan memasukkannya dalam kontrak pembelian bahan atau juga dapat diakses di database MSDS seperti chamwatch. 3. Bahaya yang berasal dari proses Bahaya yang berasal dair proses sangat bervariasi tergantung teknologi yang digunakan. Proses yang digunakan di industri ada yang sederhada tetapi ada proses yang rumit ada proses yang berbahaya dana da pula proses yang kurang berbahaya. industri kimia biasanya menggunakan proses yang memperbsar resiko bahayanya, dari proses ini kadang-kadang timbul asap, debum padas m bising dan bahaya mekanis seperti terjepit, terpotong, tertimpa bahan sehingga dinyatakan kecelakaan atau sakit akibat kerja. Dalam proses banyaknya bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku dan bahan penolong. ada bahan kiia yang merupakan hasil sampingan, sebagian bahan tersebut termasuk bahan kimia berbahaya seperti mudah terbakar, meledak, iritan, beracun dsb. Skala ingustri kimia cenderong semakin besar untuk mengingkatkan efisiensi dan mengendalikan biaya, namun hal ini juga berakibat kemungkinan timbulnya bencana bila terjadi kegagalan operasi normal. Beberapa malapetakan industri pernah terjadi dengan korban uang besar baik terhadap kibawa manusia, aset perusahaan dan lingkungan. 4. Bahaya dari cara kerja Bahaya dari cara kerja dapat membahayakan karyawan itu sedini dan orang lain disekitarnya, cara kerja yang demikian antara lain:

Cara mengakat dan mengangkut, apabila dilakukan dengan cara yang salah dapat mengakibatkan cidera dan yang paling sering adalah cidera pada tulang punggung, juga sering terjadi kecelakaan sebagai akibar cara mengagkat atau mengangkut.

Cara kerja yang mengakibatkan hamburan debu dan serbuk logam, periciakan api serta tumpahan bahan berbahaya. Memakai alat pelindung diri yang tidak semestinya dan cara memakai yang salah, Penyelia perlu memperhatikan cara kera yang dapat membahayakanini, baik pada tempat kerja maupun dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. 5. Bahaya yang berasal dari lingkungan kerja Sumber bahaya ini dapat digolongkan atas berbagai jenis bahaya yang dapat mengakibatkan berabagai gangguan kesehatan dan enyakit akibart kerja serta penurunan produktifitas dan efisiensi kerja. Dengan mengetahui sumber-sumber bahaya di tempat kerja ini, kita sudah dapat mengantisipasi datangnya bahaya itu dan tidakan pencegahan dan menetapkan pengendalian agar para pekerja tidak mengalami kecelakaan yang diakibatkan oleh bahaya-bahaya yang telah kita identifikasi sebelumnya dan membuat tempat kerja kita menjadi tempat yang aman dan sehat untuk bekerja.

Bukti K3 Menguntungkan
Posted on .

Sudah sering disebutkan bahwa K3 menguntungkan selain secara sosial juga secara ekonomi. K3 menghasilkan safety, health, productivity, dan quality kerja dan hasil kerja yang lebih baik. Oleh karena itu K3 menghasilkan keuntungan secara ekonomi melalui penghematan / cost saving dan dari peningkatan produktivitas, kualitas dan sebagainya. Tentunya untuk menghasilkan keuntungan yang optimal maka K3 yang diimplementasikan harus K3 yang tepat. Di luar negeri terutama di negara barat sudah cukup banyak penelitian-penelitian mengenai studi kasus keuntungan secara ekonomi yang diperoleh dari K3 yang biasanya diwujudkan dalam studi kelayakan seperti ROI, rasio costbenefit, payback period dsb. Di Indonesia penelitian-penelitian semacam ini masih jarang mungkin karena beberapa faktor terutama karena studi semacam ini membutuhkan waktu yang cukup lama (mungkin minimal setahun untuk mengetahui ROI) dan harus melibatkan banyak pihak seperti bagian keuangan dll. Namun hal ini bisa menjadi peluang yang bagus bagi perkembangan penelitian K3 di Indonesia sekaligus bagi kepentingan industri di Indonesia. Tolak ukur atau metrik yang digunakan dalam menghitung keuntungan finansial pun berbagai macam seperti produktivitas, biaya kompensasi pekerja, absensi, dsb. Dalam bahasa akuntansi manajerial dan analisis biaya produksi, keuntungan implementasi atau intervensi K3 secara ekonomi atau finansial dapat dilihat dari perannya membantu mengurangi biaya overhead. Biaya disini juga dibagi menjadi dua yakni direct cost yakni biaya yang langsung berhubungan dengan pekerja yakni biaya kompensasi pekerja (dalam analisis biaya ini masuk biaya overhead dan bukan direct labor karena walaupun berhubungan langsung dengan pekerja namun tidak bisa ditelusuri langsung ke produk yang dihasilkan) dan indirect cost yakni biaya yang tidak langsung berhubungan dengan pekerja seperti kurangnya produktivitas, lost work days dsb. Perlu diketahui bahwa indirect cost ini banyak berasal dari tolak ukur yang tidak terlihat karena d alam K3 terdapat fenomena iceberg (mengenai iceberg klik disini). Inilah tantangan lagi bagi praktsi K3 untuk bisa mengungkapkan tolak ukur yang tidak terlihat itu dalam bentuk dolar atau rupiah sehingga dapat terlihat jelas bahwa indirect cost disini dapat diefisienkan sampai seefisien mungkin. Dengan keuntungan yang terlihat saja K3 sudah sangat menguntungkan apalagi jika ditambah dengan keuntungan yang tidak terlihat. Sebuah studi dalam Journal of the American Medical Association melaporkan bahwa salah satu jenis permasalahan K3 / ergonomi saja yakni musculoskeletal disorders / MSD dapat menelan biaya overhead sekitar 61.2 billion (direct and indirect costs) tiap tahunnya pada perusahaan-perusahaan Amerika. Ini belum ditambah jenis permasalah K3 lainnya. Dari penjelasan di atas dapat jelas dibuktikan bahwa K3 memang sangat menguntungkan tidak hanya dari segi sosial namun juga dari segi ekonomi dan finansial, namun jelas dengan syarat bahwa K3 yang diimplementasikan adalah K3 yang tepat. Jadi tidak ada alasan lagi untuk mengatakan bahwa K3 adalah cost center.

Gambar dan Penjelasan Rambu-Rambu K3


Posted on .

Kita ketahui bahwa rambu rambu keselamatan penting untuk ditaati dan dipatuhi agar kita semua terhindar dari kecelakaan. Berikut ini beberapa gambar dan penjelasan rambu-rambu. 1. Rambu Peringatan Rambu peringatan ini adalah rambu yang meberikan peringatan kepada anda pengguna lalulintas untuk melakukan sesuai sesuai dengan gambar rambu yang Anda temukan. Ciri-ciri rambu penringatan yaitu latar belakang berwarna kuning dan simbol berwarna hitam.

2. Rambu Perintah Rambu perintah ini adalah rambu memerintahkan Anda untuk Wajib melakukan sesuai simbol rambu yang tertera. Ciri-ciri rambu perintah ini adalah berbentuk lingkaran dengan latar berwarna biru dan simbol berwarna putih.

Rambu ini memberikan petunjuk kepada Anda tentang lokasi yang ingin Anda tuju.Ciri-ciri rambu ini adalah latar berwarna hijau dengan simbol atau tulisan berwarna putih. Ada juga yang berwarna latar biru dan simbol atau tulisan putih. Biasanya ini juga diikuti perintah.

Tambahan

5. Rambu No Rute Jalan

Dengan mengetahui dan mengerti tentang gambar dan penjelasan rambu-rambu ini maka mari kita ikuti ada kita terhindar dari kecelakaan dan tidak tersesat

Keselamatan Ruang Terbatas (Confined Space Safety)


Posted on .

Seberapa bahayanya bekerja ruang terbatas? Berikut ini adalah satu statistik yang dapat membantu anda menjawab pertanyaan itu. Rasio cidera serius terhadap akibat-akibat fatal kecelakaan-kecelakaan dalam ruang terbatas adalah 10 berbanding 1, sementara untuk semua kecelakaan ditempat kerja lain kira-kira 1400 berbanding 1. Itulah satu statistik sebagai peringatan. Sebagian besar benda-benda yang membunuh manusia ditempat terkurung adalah benda-benda yang tidak dapat kita lihat atau cium sampai segala sesuatunya sudah sangat terlambat. Anda tidak melihat api atau asap yang memperingatkan anda. Tidak adanya bahaya yang terlihat adalah satu masalah besar bagi calon penyelamat yang menjadi penyebab kira-kira setengah dari bahaya maut ditempat terkurung. Untuk beberapa alasan, dia tidak berhasil masuk dalam pikiran si penyelamat bahwa betapapun meletakkan orang yang pertama dibawah, tetap berlangsung hal yang sama terhadap mereka. Jangan mengira anda tetap dapat bernapas dan berusaha mengatasinya di dalam maupun di luar. Kesalahan konsep lainnya yang lumrah yang dapat menjadi sangat berbahaya bila bekerja di ruang terbatas adalah bahwa udara adalah oksigen dan oksigen adalah udara. Betapa sering anda mendengar seorang tukang las menginginkan sebotol udara ketika dia sebenarnya membutuhkan sebotol oksigen. Ingat bahwa udara hanya mengandung 20,9% oksigen. Anda tidak hanya memperoleh masalah besar bila kandungan oksigen dibawah 19,5%, tetapi anda juga mendapat masalah besar jika kandungan oksigen diatas 25%, khususnya jika anda sedang mengelas atau melakukan pembakaran. Syarat-syarat bekerja ruang terbatas : - Semua pekerja yang diharuskan memasuki ke ruang terbatas atau tertutup akan diinstruksikan untuk memahami sifat-sifat bahaya yang ada, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan, dan penggunaan peralatan pelindung dan peralatan darurat, terutama peralatan untuk membantu pernapasan. - Sebelum para pekerja diizinkan memasuki setiap ruang terbatas atau tertutup, udara ditempat itu harus diperiksa untuk menentukan kadar oksigen dan konsentrasi uap yang mudah terbakar, gas dan kandungan racun masingmasing zat berikut :

Uap atau gas yang mudah terbakar lebih besar dari 10% dari batas ledak lebih rendah. Limbah beracun diatas 75% dari tingkat yang langsung membahayakan nyawa atau kesehatan (IDLH). Oksigen kurang dari 19,5 atau lebih besar dari 25% Komunikasi penglihatan, suara atau isyarat) akan dijaga antara pekerja yang berada disetiap ruang terbatas atau tertutup untuk mempersiapkan penyelamatan dalam situasi darurat dan setiap pekerja yang bertugas disetiap ruang terbatas atau tertutup. Dalam semua kasus, semua peralatan pelindung pekerja yang dibutuhkan dalam keadaan darurat harus tersedia langsung yang mungkin dibutuhkan untuk penyelamatan para pekerja itu didalam tempattempat ruang terbatas atau tertutup. Dalam hal bagaimanapun seorang pekerja tidak boleh memasuki ruang terbatas tanpa alat penyelamat dan alat pembantu pernapasan otomatis apabila komunikasi suara, penglihatan atau isyarat tidak dilakukan oleh (para) pekerja yang sedang bekerja ditempat tersebut. Bila seorang pekerja memasuki sebuah ruang terbatas yang mengandung uap beracun atau mudah terbakar, dia akan diperlengkapi dengan dan menggunakan sebuah tali pengaman yang dijaga. Alat pelindung diri pekerja berikut disyaratkan dalam semua kejadian dimana ventilasi yang tepat tidak tersedia:

Alat pembantu pernapasan yang tepat untuk jumlah dan jenis bahaya yang diperkirakan, seperti tingkat kekurangan oksigen atau konsentrasi bahan pelarut. Alat pembantu pernapasan tidak dibutuhkan jika volume, konsentrasi oksigen antara 19,5 dan 23,5 persen, konsentrasi uap pada atau dibawah batas tekanan yang ditetapkan (TLV atau PEL), dan oksigen atau konsentrasi uap tidak akan memberikan pengaruh yang penting pada pekerjaan.

Sabuk atau tali pengaman Tali keselamatan. Semua peralatan listrik, lampu, kabel penyambung dan lain sebagainya digunakan dalam daerah terkurung harus memenuhi persyaratan Undang-undang Kelistrikan Nasional untuk daerah berbahaya. Suatu sistem perizinan yang memadai harus diberikan yang meliputi sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut : Tanggal, waktu dan masa berlaku izin-izin. Nama orang-orang yang memasuki tempat terkurung Hasil pemeriksaan. Peralatan khusus darurat dan perlindungan. Tanda tangan semua yang terlibat

o o

Semua alat pengikat, pemasangan kabel dan kunci pemasangan pipa dan sumber listrik yang diperlukan. Tanda tangan semua yang terlibat

Salinan yang cukup untuk melengkapi orang yang membutuhkan keselamatan, para pekerja yang terlibat

dan pengawas. Jika izin-izin pelanggan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan ini, akan dicapai alternatif yang disetujui bersama.

Cara Membuat Analisa Keselamatan Kerja atau JSA


Posted on .

Artikel K3 kali ini akan membahas tentang Analisa Keselamtan Kerja (Job safety Analysis or JSA). Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan dan mengingatkan Anda kembali tentang bagaimana membuat dan melaksanakan Analisa Keselamatan Kerja atau JSA agar menyelesaikan pekerjaan dengan aman. JSA digunakan biasa dibuat ketika melakukan pekerjaan yang baru atau beresiko tinggi sebagai prosedur dan merencanakan kerja yang aman. Contohnya: memperbaiki kendaraan atau alat di lapangan, bekerja di dalam ruang terbatas, kesulitan dalam mengangkat, proses atau produksi produksi bahaya yang tinggi. berikut ini hal-hal yang akan kita baahas, yaitu;

pengertian JSA manfaat melaksanakan JSA cara melaksanakan JSA langkah pelaksanaan JSA apa yang harus dilakukan jika JSA sudah dibuat. Penjeleasan Singkat tentang JSA Analisa keselamatan kerja adalah cara mengenali bahaya bahaya dan meningkatkan cara menangani potensi bahaya tersebut. Pelaksanaan JSA dilakukan sebelum memulai pekerjaan untuk mendeteksi atau memastikan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan dengan cara yang aman. Berikut ini beberapa manfaat melaksanakan JSA:


1. 2. 3.

menghilangkan atau mengurangi resiko terjadinya kecelakaan memberikan kesadaran akan keselamatan terhadap pekerja yang terlibat (pekerja, supervisor, dan manager). memberikan kesempatan bagi pekerja memberikan masukan meningkatkan pengetahuan tentang pekerjaan yang akan dilakukan jelasnya tanggung jawab pencegahan kecelakaan teridentifikasi hemat waktu (ketersediaan peralatan yang tepat teridentifikasi) meningkatkan komunikasi Berikut ini tiga cara melaksanakan JSA yaitu: Dengan observasi langsung Dengan diskusi kelompok Dengan peninjauan dan pemeriksaannya Ketika Anda sudah yakin memilih metode terbaik untuk melakukan pekerjaan maka Anda sudah dapat memulai melaksaanakan JSA tersebut. Berikut ini beberapa tahapan dalam melaksanakan suatu JSA, yaitu;

pilih pekerjaan yang akan dianalisa pecah pekerjaan menjadi beberapa langkah kerja identifikasi bahaya di tiap langkah kerja buat pengendalian di tiap bahaya yang teridentifikasi catat tiap temuan ke dalam lembaran JSA gunakan JSA untuk pekerjaan tersebut tinjau ulang dan perbaharui lembar JSA ketika terjadi perubahan lebaran yang sudah selesai dapat digunakan dan menjadikan pekerjaan tersebut menjadi pekerjaan rutin maka Anda perlu membuatnya menjadi prosedur kerja baru atau meninjau ulang prosedur yang sudah ada. Metode Membuat dan Melaksanakan JSA Diskusi Grup- metodi ini digukana untuk pekerjaan proyek, penyelesaian proyek dan pekerjaan baru. The JSA is completed by a group of people familiar with the job under the guidance of their supervisor. The group members use their collective experience to identify the job steps and potential accidents in each step and develop workable solutions. JSA tersebut dibuat oleh kelompok pekerja yang familiar dengan pekerjaan tersebut yang dipimpin oleh pengawas mereka. Kelompok keerja tersebut menggunakan pengalaman mereka mengidentifikasi langkah kerja dan potensi kecelakaan di tiap langkah kerja tersebut dan membuat kendali sebagai solusi dari potensi kecelakaan yang dapat terjadi. Disampin pengawas dan pekerja yang akan melakukan pekerjaan. Tambahan anggota spesialis juga bisa dilibatkan jika diperlukan seperti operator crane, petugas pemadam api, enginer vertilasi, penasehat keselamatan dan lainnya.

Pemeriksaan dan pengecekan ulang cara ini umum digunakan saat operator tidak dapat diganggu. Metodi ini disebut seperti ini karena pengawas menyiapkan versi awal JSA untuk pengengecekan rutin daripada melakukan observasi langsung. JSA tersebut dibuat dalam bentuk draft agar mudah diingat. Kemudian didiskusika dengan pekerja yang melakukan tugas tersebut. Pengawas tersebut memeriksa JSA yang telah dibuat sebagai bagian dari pengawasan kerja. Observasi Langsung Metode ini digunakan untuk pekerjaan rutin atau berulang-ulang In this method the person doing the analysis actually observes the job being done. The process may be observed a number of times before all the separate steps have been identified. In addition a number of different employees may be observed to establish variations in doing the job. Dalam metode ini pekerja tersebut melakukan analisa yang sebenarnya mengawasi pekerjaan yang sedang dilakukan. Proses tersebut dapat diawasi beberapa kali sebelum semua langkah kerja yang tertinggal dapat telah diidentifikasi. Dan juga dapat mengawasi para pekerja yang berbeda melakukan pekerjaan yang bervariasi. Metode observasi tersebut memiliki sejumlah keuntungan: 1. 2. 3. Merangsang ide Memacu interaksi dengan pekerja yang melakukan pekerjaan Menunjukkan pembelajaran Anda akan terlibat dalam JSA menggunakan metode ini. The five steps are:/ lima langkah tersebut adalah: Berikut ini 5 langkah yang dapat Anda lakukan;

pilih karyawan yang tepat; (pilih karyawan yang sangat berpengalaman) jelaskan apa tujuannya; (tekankna bahwa pembelajaran ini adalah pekerjaan kelompok bukan perorangan, bagi tugas ke masing-masing pekerja arahkan untuk mengidentifikasi urutan langkah kerja; (ingat Anda mecari langkah dasa, untuk pekerjaan yang panjang pecah menjadi beberapa bagian untuk pengamatan) periksa urutan langkah kerja bersama pekerja, dan catat urutan langkah kerja tersebut

Bagaimana Membuat JSA


Identifikasi pekerjaan yang akan dianalisa To identify and prioritise the jobs to be analysed we need to follow selection criteria. Untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan pekerjaan yang akan dianalisa kita perlu mengikuti keriteria pemilihan Untuk memutuskan pekerjaan mana yang akan dianalisa, berikut hal-hal yang perlu dipertimbangkan:

Potensi bahaya; (pilih pekerjaan yang beresiko tinggi) Sejarah kecelakaan terhadap pekerjaan tersebut; (pilih pekerjaan dengan sejarah banyaknya kecelakaan) Pekerjaan yang sangat baru dilakukan; (JSA untuk pekerjaan baru atau perubahan metode membantu membuat prosedur) Pekerjaan yang memiliki potensi cidera. ( pilih pekerjaan dengan potensi tinggi terjadinya kecelakaan yang serius atau parah) Pecah pekerjaan tersebut menajdi beberapa langkah Pemecahaan langkah kerja membatu pemeriksaan kritis yang sistimatik dari tiap langkah kerja untuk mengidentifikasi bahaya atau potensi kecelakaan pada pekerjaan tersebut. Langkah-langkah tersebut harus menjelaskan apa yang akan dilakukan dan urutannya. tantangannya disini adalah jangan terlalu jauh atau kurang menganalisa pekerjaan tersebut. Pekerjaan apapun dapat dipecah menjadi rangkaian langkah kerja. Kebanyakan akan dipecah menjadi kurang dari 10 langkah untuk tujuan pembuatan JSA. Jika langkah kerjanya lebih banyak, bagi menadji beberapa bagian kerja dan buat JSA tambahan. Ketika membuat JSA ada beberapa aturan dasar yang harus diikuti.

Berikut ini aturan dasar ketika membuat langkah kerja sebuah JSA;

jelaskan apa yang harus dilakukan di tiap langka kerja bukan bagaimana; jangan menyebutkan bahaya jangan mengulas pencegahan bahaya langkah kerjathe steps are described in normal order of occurrence;/ langkah langkah kejadian dijelaskan secara umum jelaskan langkah kerja dengan kata kerja melakukan sesuatu; sepakati langkah kerja hanya sekali Identifikasi bahaya dari tiap langkah kerja Setelah langkah kerja terlah diidentifikasi, bahaya dan potensi kecelakaan di tiap langkah kerja perlu diidentifikasi. Analisa hasil diskusi harus dibuat dengan pertanyaan secara spesifik. Berikut ini adalah beberapa jenis pertanyaan bertanya ketika mendisikusikan JSA, meliput;

Dapatkah pekerja tertabrak atau kontak dengan apapun saat melakukan langkah kerja ini? Dapatkan menabrak atau mengontak dengan apapun? Dapatkah siapa saja terjepit di atnara atau di dalam apapun? Dapatkan pekerja mengalami nyeri terkilir? Dapatkah pekerja terpeleset, tersandung atau terjatuh? Dapatkan siapa saja terpapar oleh gas, panas, debu, asap, zat kimia, tekanan, asbes dll? Dapatkah pekerja tersebut mangalami cidera atau menciderai rekan kerjanya saat melakukan pekerjaan? Dapatkah kerusakan pada peralatan terjadi? dan; Dapatkan polusi lingkungan terjadi? Pertanyaan ini seharusnya ditanyakan pada tiap langkah kerja. Tulis bahaya dari tiap langkah kerja karena Anda akan membutuhkannya ketika mencari cara pengendaliannya. Pembuatan Solusi atau Kendali Suatu solusi atau kendali dapat manjadi beberapa bentuk. Solusi dapat berbentuk dari:

pendekatan radikal; prosedur kerja pendekatan lingkungan; dan solusi pengurangan frekuensi Solusi Radikal biasanya berupa kombinasi prosedur dan lingkungan dan dapat menhasilkan penginkatan pada biaya, waktu, keselamatan dan upaya. Seharunya Anda memilih solusi yang radikal sebelum Anda memulai membuat beberapa solusi yang spesifik contohnya apa tujuan dan dapatkah kita mencapainya dengan mengubah cara kita bekerja. Solusi Kerja Prosedur adalah salah satu yang disebutkan tepatnya apa yang pekerja harus dan tidak boleh lakukan untuk menghindari potensi kecelakaan tertentu. Solusi prosedur kerja ini seharunya digunakan jika solusi radikal tidak dapat dilakukan. Solusi Lingkungan Kerja adalah satu yang mengubah beberapa aspek lingkungan kerja untuk menghindari kecelakaan. Perubahan itu dapat meliputi apapun yang berupa bagian fisik di sekitar tempat kerja. Contohnya, perkakas yang berbeda, peralatan alternatif, pembatasan lokasi kerja, penerangan lokasi kerja dan sebagainya. Solusi lingkungan kerja harus digunakan jika prosedur tidak efektif menangani resiko tersebut. Solusi Frekuensi Berkurang adalah satu cara yang mengurangi jumlah berapa kali pekerjaan berbahaya tersebut dilakukan. Pendekatan ini langsung mengeliminasi atau mengurangi penyebab kondisi yang memerlukan perbaikan. Menyelesaikan JSA

Sebelum bertanya ke dua pertanyaan ini, tidak ada JSA untuk perbaikan atau service yang teratur dinyatakan selesai. 1. 2. Dapatkan frekuensi pekerjaan ini dikurangi dengan cara apapun? Dapatkan penyebab kondisi, yang memerlukan pekerjaan ini diselesaikan, dihilangkan dengan berberapa cara? Sebelum mengesahkan sebuah JSA, mereka harus meninjau ulang kembali di akhir pekerjaan selesai. Ketika meninjau ulang JSA tersebut pada penyelesaian pekerjaa Anda harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut;

Apakah ada langla kerja yang berubah? (bertambah atau dihilangkan) Apakah teridentifikasi bahaya tambahan atau baru? Solusi atau kontrol apa yang sudah dibuat utuk bahaya baru yang teridentifikasi tersebut? Apakah terdapat pengaruh luar yang dapat mempengaruhi pekerjaan tersebut? Ketika JSA selesai, pengawas Anda harus mendokumentasikannya. JSA tersebut juga harus dilampirkan dengan ijin kerja jika diperlukan.

Kesimpulan
Dengan berfikir tentang bagaimana kita akan melakkan pekerjaan tersebut sebelum kit amemulai dan dengan menggunakan metode JSA kita sudah bahas di artikel ini kita dapat mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan yang kita lakukan. JSA yang dteranalisa dengan baik dapat mengahsilkan;

prosedur kerja baru pembaharuan prosedur yang sudah ada perubahan sebagian prosedur perubahan kondisi perubahan aktifitas, dan Pekerjaan yang lebih aman Keuntungan bagi perorangan dan juga perusahaan adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman, mengurangi resiko kecelakaan, terlibat dalam proses kerja dan mengurangi biaya.

Pengertian Prosedur Kerja K3


Posted on .

Pengertian Prosedur Kerja K3


Banyak yang bingung tentang pengertian prosedur kerja k3 dengan istilah lainnya yang bisa dibilang mirip seperti tata kerja atau pun system. Berikut ini Anda akan secara jelas diterangkan tentang pengertian prosedur kerja yang di kutib dari wikipedia dan menurut saya sangat berguna bagi Anda. Tata kerja Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang maksimal. Prosedur Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan. Sistem Sistem merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Di setiap perusahaan mereka menyebutnya bermacam-macam. Ada yang bilang SOP atau Standard Operating Procedure, SWI atau Standard Working Instruction PI atau project instruct dan masih banyak lagi. Kita tidak perlu dibuat bingung dengan maksud dari pengertian ini. Ini semua tujuannya sama dan hanya kebijakan dari perusahaan itu saja yang membedakannya. Pengertian Prosedur Kerja K3 Seperti halnya pengertian prosedur kerja k3 yang di bahas di atas, di sini saya coba mendefinisikan tentang prosedur kerja K3 yang merupakan cara untuk melakukan pekerjaan mulai awal hingga akhir yang didahului dengan penilaian resiko terhadap pekerjaan tersbut yang mencakup keselamatan dan kesehatan terhadap karyawan. Kita pernah melihat suatu pekerjaan itu diselesaikan tetapi kecelakaan masih juga terjadi. Setelah di investigasi ternyata pekerja tersebut telah mengikuti prosedur kerja yang diberikan oleh perusahaan. Setelah ditemukan akar permasalahannya, ternyata prosedur kerja yang disosialisasikan tidak mempertimbangkan segi keselamatannya sehingga kecelakaan pun terjadi. Disinilah pentingnya pembuatan prosedur kerja K3 yang didasari oleh penilaian resiko baik itu resiko cidera, sakit akibat kerja, kerusakan peralatan dan lingkungan. Manfaat Prosedur Kerja K3

Manfaat prosedur kerja k3 ini tidak hanya berdampak pada karaywan akan tetapi juga berdapak pada perusahaan itu sendiri. Berikut ini manfaat yang bisa diambil jika perusahaan itu menerapkan prosedur kerja K3 1. Pekerjaan merasa aman melakukan pekerjaannya dan perusahaan juga diuntungkan karena tidak harus mengeluarkan biaya penyembuhan terhadap karyawan yang celakan akbit kerja 2. Hemat waktu karena kawayan tidak harus berfikir panjang dan hanya mengikuti prosedur yang telah diterapkan Sebenarnya masih banyak manfaat yang bisa didapatkan baik itu oleh perusahaan atau pun karyawan dengan adanya prosedur kerja k3 yang jelas.

Kewajiban Pembinaan K3
Posted on .

Peraturan perundang-undangan mewajibkan untuk melakukan pembinaan terhadap pekerjanya mengenai cara pencegahan kecelakaan, pencegahan dan pemberantasan kebakaran, pertolongan pertama pada kecelakaan. Seorang pekerja baru hanya boleh dipekerjakan setelah mendapat pembinaan sehingga mengetahui bahaya yang ada di tempat kerja dan mempunyai pengetahuan untuk bekerja dengan selamat. Dengan demikian pula kalau perusahaan mengembangkan jenis pekerjaan baru sehubungan dengan perubahan dalam cara kerja, proses atau teknologi yang digunakan. Pekerja harus diberi tahu tentan grisiki bahaya dari pekerjaannya, mengenal alat pengaman dan pelindung mesin, alat pelindung diri yang harus dipakai serta cara kerja yang aman. Bila pelatihan dilakukan sambil bekerja, maka penyelia yang menjadi atasan langsungnnya bertanggung jawab dalam membimbing dan mengawasinya selama dalam latihan. Banyak masalah keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yang berasal dari tingkah laku dan kebiasaan pekerja. Keadaan ini lebih dirasakan di Idonesia yang bagian terbesar pekerjaannya berlatar belakang budaya agraris yang sangat berbeda dengan budaya industrial. Kesenjangan budaya ini menyebabkan kesenjangan pemahaman pekerja terhadap risiko yang dihadapi di tempat kerja. Keuntungan pelatihan bagi pekerja baru adalah dapat ditanamkan kebiaaan dan tingkah laku yang aman dalam bekerja.Kebiasaan ini akan terbawa seterusnya sehingga dapat mendukung upaya pencegahan kecelakaan di tempat kerja. Sedang bagian pekerja lama yang berganti tugas atau menangani jenis pekerjaan baru bisa dimanfaatkan untuk mengenal kebiasaan dan perilaku yang tidak aman yang kadang-kadang tidak disadarinya. Dengan demikian perilaku yang tidak aman ii bisa dihilangkan dan diganti dengan kebiaaan dan perilaku yang aman. Bagi pekerja lama yang kembali bekerja sesudah meninggalkan pekerjaan beberapa lama, antara lain karena pendidikan, selesi cuti melahirkan atau sembuh dari sakit yang cukup lama dapat diberikan semacam orientasi untuk menyegarkan kembali pengetahuannya tentang kondisi dan lingkungan pekerjaannya sekarang, menyesuaikan dengan perubahan yang mungkin terjadi selama ia tidak bekerja. Misalnya adanya mesin baru, pemasangan alat keselamatan yang baru, mungkin penambahan pintu darurat. Dengan demikian ia siap bekerja kembali dengan memahami kondisi lingkungan kerjanya saat ini. Pendekatan keselamatan dan kesehatan kerja yang konprehensif meliputi upaya manajemen mengendalikan secara teknis semua kondisi berhaya di tempat kerja serta upaya tenaga kerja untuk bekerja secara aman dan menghindari perbuatan berbahaya. Ada beberapa penyebab pekerja melakukan perbuatan yang berbahaya antara lain:

Tidak tahu telah melakukan pekerjaan dengan cara yang salah Salah memahami perintah kerja berfikir menerima perintah kerja tidak penting Belum menerima petunjuk berkaitan dengan tugasnya Lupa cara melaksanakan pekerjaan dengan benar Sulit untuk mengikuti instruksi

Secara sengaja tidak mengikuti perintah kerja Tidak bisa merubah kebiasaan buruk dalam bekerja seperti yang diperintahkan (Pustaka: Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja, Dr. Syukri Sahab Ms.)

Manfaat Kebersihan Tempat Kerja (Housekeeping)


Posted on .

Beberapa orang berpikir kebersihan sekedar menjalankan sapu dengan cepat pada lantai bengkel atau pabrik di akhir hari kerja. Meskipun menyapu adalah salah satu aspek kebersihan, kebersihan yang efektip aktualnya lebih dari pada hal ini. Kebersihan adalah tanggung jawab setiap orang dan mensyaratkan kepada kita semua untuk menjaga tempat kerja bersih, rapih dan teratur sehingga aman untuk melakukan pekerjaan. Hari ini kita akan membicarakan tentang:

Kerugian dari Kebersihan yang buruk; dan Apa yang bisa anda lakukan untuk menjaga tempat kerja anda bersih, rapid an teratur. KERUGIAN DARI KEBERSIHAN YANG BURUK Kebersihan yang burk dapat menimbulkan berbagai kecelakaan, cidera, kerusakan dan masalah. Kesuban, terpotong dan cidera mata terjadi bila butiran metal dan serpihan tertinggal diatas meja kerja dan permesinan. Terpotong Jari dan Tangan terjadi bila sisa metal yang tajam ditinggalkan tergeletak diatas meja kerja. Kecelakaan Terpeleset dan Jatuh terjadi bila perkakas, peralatan dan sisa material ditinggalkan tergeletak di lantai. Cidera tertumbu terjadi bila tumpukan yang tidak stabil atau laci penyimpanan kelebihan beban ambruk. Waktu Terbuang karena perkakas, peralatan dan material yang selalu berpindah dan harus diatur kembali. Terlepas dari Kecelakaan dan cidera, kebersihan yang buruk juga dapat mnyebabkan masalah lain. Kebakaran dengan mudah menjalar kesuluruh tempat kerja bila sisa kertas dibiarkan menumpuk. Cidera Serius atau kematian bias terjadi pada saat orang berusaha menyelamatkan bangunan, bila jalan masuk dan jalan keluar darurat tertutup atau terganggu. Pengaturan tempat kerja yang buruk dan tidak rapi juga dapat menimbulkan:

Tempat kerja yang padat; dan Kesulitan mencari perkakas, material dan peralatan Tempat kerja yang padat, tidak rapid an tidak teratur membuat kesulitan kepada setiap orang untuk bekerja dan tidak mendrong kualitas kerja. Kebersihan yang efektip mensyaratkan anda untuk:

Mengatus empat kerja; Menjaga tempat kerja bersih dan tidak kacau; dan Menyimpan segala sesuatu ditempat yang tepat. Keuntungan dari Kebersihan yang baik adalah: Berkurang resiko kecelakaan dan cidera; Berkurang resiko kebakaran; Tempat kerja lebih nyaman; dan Berkurang waktu yang terbuang untuk mencari perkakas, peralatan dan material.. Sekarang kita akan melihat beberapa cara kerja kebersihan yang anda harus lakukan di tempat kerja anda. PELIHARA LANTAI DAN JALAN MASUK TETAP BERSIH Kebersihan yang buruk membuat jalan melewati tempat kerja seperti melewati ladang tambang. Semakin banyak peralatan dan material yang anda simpan dekat tempat kerja, semakin kurang ruang untuk anda bekerja. Berkurang ruang di lantai dan ruang untuk bergerak, membuat semakin sulit buat anda bekerja secara efisien dan lebih aman. Anda dapat mencegah kemacetan didalam area kerja anda dengan:

Simpan hanya perkakas yang sering digunakan dan peralatan di area kerja anda.; Simpan perkakas yang jarang digunakan, peralatan dan material dalam ruang penyimpanan yang sudah disediakan dan area yang lapang. Gunakan rak penyimpanan dan laci, dimana kurang mengambil ruang, dari pada menumpuk material dan peralatan di lantai, dan Jaga lantai disekitar meja kerja dan permesinan terpasang bebas dari setiap sisa, material, perkakas atau suku cadang. Jangan pernah menumpuk atau menyimpan sesuatu didepan dari :

Pitu masuk; Jalan keluar darurat; atau Alat mandi keselamatan.. Jangan pernah anda menumpuk atau menyimpan sesuatu diantara satu meter dari peralatan pemadam kebakaran. Peralatan Pemadam Kebakaran dan jalan keluar darurat harus bebas jelas dan tidak terganggu setiap saat. Jaga lantai tetap bersih dari setiap oli, grease, lumpur, cairan atau obyek terlepas untuk mencegah bahay terpelset dan jatuh kecelakaan. MENYIMPAN PERKAKAS DAN MATERIAL Penyimpanan perkakas, peralatan dan material yang benar membantu untuk menjaga standard kebersihan yang baik. Menyimpan perkakas dengan tepat anda ::

Memastikan mereka dengan mudah menemukan bila diperlukan; dan Menjaga mereka dalam kondisi yang baik. Anda harus selalau menyimpan perkakas : Dalam rak penyimpanan; Pada papan tergantung; atau Dalam kotak perkakas. Jangan pernah anda meninggalkan perkakas: Duduk diatas mesin; Menggantung melebihi pinggiran atas meja; Bertengger diatas kendaraan; atau Tergeletak di lantai.

Menyimpan perkakas dengan cara ini akan memudahkan seseorang untuk terpeleset dan jatuh atau akan terpukul perkakas yang jatuh.. Penyimpanan material yang buruk juga dapat menimbulkan tempat kerja yang tidak rapi dan tidak teratur. Anda harus menyimpan lembaran material, seperti plywood atau besi secara vertical atau horizontal dalam rak dimana:

Dipisah dengan lembar ukuran yang berbeda; Memudahkan untuk memindahkan lembaran; dan Mencegah lembaran untuk jatuh. Anda harus menyimpan batang besi bulat, pipa dan kabel dalam rak dimana dibuat untuk mencegah terguling atau bergerak. Anda harus menyimpan benda kecil seperti mur, baut, pengencang dan suku cadang dalam laci dan dalam baki. Hindari menyimpan material:

Diatas bagian laci dimana sulit untuk dilihat dan dijangkau; Dibawah meja kerja dimana tidak dapat dilihat dan sulit untuk dipindahkan.; Pinggir jendela dimana bisa terjatuh; atau Diatas bagian dalam tiang dinding dimana dapat dengan mudah terjatuh. Anda juga hasru menghindari menumpuk dan menyimpan material didepan jendela, karena hal ini akan berdampak pada penerangan dan pandangan dalam area kerja anda. Pandangan yang buruk menyebabkan kecelakaan dan cidera. Penyimpanan yang salah pada kontiner kecil bahan cair mudah terbakar, seperti degreaser, dapat denga mudah menimbulkan tumpahan dan kebakaran. Anda harus menyimpan kontiner kecil berisi bahan cair mudah terbakar dalam lemari yang tahan terhadap bahan yang mudah terbakar. Hal ini termasuk:

Kaleng Cat; Botol plastik berisi Oli dan Methylated Spirit; dan Cat dan Degreaser dalam kemasan aerosol. Anda agar tidak menyimpan kontiner berisi bahan cair mudah terbakar diatas meja kerja, dipinggir laci atau tiang dinding dimana mereka bisa bocor atau meledak karena panas. SAMPAH DAN LIMBAH Sampah, limbah, dan bahan terbuang yang terkumpul adalah gejala nyata dari kebersihan yang buruk. Serpihan Metal yang ditinggal diatas mejak kerja dan permesinan dapat menimbulkan kesuban, terpotong dan cidera mata. Sisa Metal tajam ditnggal tergeletak diatas meja kerja dapat menimbulkan luka terpotong pada jari dan tangan. Sisa Material yang ditinggal tergeletak di lantai menimbulkan resiko terpeleset dan jatuh.. Kertas, karton dan serutan kayu sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran. Kain lap bekas Oli dan limbah Oli adalah juga sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran. Sisa makanan dan pembungkus menarik rayap dan menyebarkan penyakit. Kebersihan tidak hanya menyapu lantai dengan bersih di akhir hari kerja. Kebersihan yang buruk membuat kacau tempat kerja dan mengembak biakan potensi kecelakan. Kebersihan yang baik adalah mengatur tempat keja anda sehingga segalanya tersimpan pada tempat yang tepat. Kebersihan adalah tanggun jawab setiap orang dan anda dapat menjaga standard kebersihan yang baik di tempat kerja dengan:

Menjaga lantai dan jalan masuk tidak terganggu.; Menyimpan perkakas dan peralatan dengan benar; Menumpk dan menyimpan material dengan benar; dan Secara regular mebuang sampah dan limbah kedalam tempat pembuangan yang tepat..

Bila anda telah menjadika kebiasaan mebersihkan saat anda akan pergi, lebih baik daripada menunggu di akhir hari kerja, anda akan dapat bekerja lebih efisien dan aman. Simpan dalam pemikiran anda tentang apa yang kita bicarrakan hari ini dan bila anda kembali ke tempat kerja anda dan bila anda dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kebersihan di area kerja anda.

Housekeeping
Posted on .

Banyak diantara kita dapat mangamati daerah kerja tertentu dan mengetahui dengan jelas bagaimana pekerjapekerja didaerah itu bersikap terhadap keselamatan. Housekeeping selalu mempunyai kisah tersebut. Para pekerja atau para mandor mereka yang bersungguh-sungguh atas keselamatan, menjaga daerah kerja mereka bersih dan terawat karena mereka memahami bahwa ini terbukti merupakan cara mencegah kecelakaan. Housekeeping yang baik memberikan banyak manfaat termasuk pengurangan kecelakaan, efisiensi kerja yang lebih baik, moral pekerja yang meningkat, dan risiko kebakaran yang lebih rendah sebagai akibat timbunan sampah. Dengan semua manfaat ini, anda akan berfikir bahwa setiap orang harus menjadikan penjagaan rumah yang baik suatu prioritas utama dalam pekerjaan rutin mereka. Sayangnya, ini tidak selalu demikian halnya. Seringkali kita mengejar ketinggalan dalam upaya-upaya kita yang harus diselesaikan sedangkan kerja dan upaya untuk menjaga kebersihan tidak terpikirkan. Hal ini terutama disebabkan karena kita tidak menganggap penjagaan rumah sebagai bagian dari kerja. Housekeeping adalah bagian dari pekerjaan dan adalah sama pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri. Dalam setiap lingkungan kerja adalah tanggung jawab setiap orang untuk memastikan bahwa housekeeping diadakan, tetapi pengawas harus mengambil tanggung jawab akhir. Seorang pengawas yang tidak berperan aktif memastikan daerah kerja yang bersih, dia tidak melakukan kerjanya. Adalah juga tanggung jawab pengawas untuk memotivasi orang lain agar melakukan usaha untuk menjaga daerah kerja yang bersih. Gagasan umum ini dapat diterapkan bagi barang bekas dan rongsokan lain yang berhubungan dengan pekerjaan tetapi bagaimana tentang penjagaan rumah secara pribadi ? Hal ini sama bahayanya bagi seseorang yang membuang kotak-kotak makanan dan botol-botol air ke lantai dan bukan ke tempat sampah. Sampah atau barang bekas tidak hanya berhubungan dengan upaya menjaga kerja yang bersih. Selang-selang udara, timah-timah solder, kabel-kabel rusak dan alat-alat kerja yang lain dapat menjadi gangguan nyata bagi anda dan teman-teman sekerja anda. Ikutilah tuntunan ini untuk mencegah cidera yang berhubungan dengan housekeeping :

Kembangkan kebiasaan bekerja bersih. Janganlah membuang sampah disekitar tempat kerja dan jangan mengharapkan orang lain membersihkannnya. Masukkan kedalam tempat yang disediakan. Jangan biarkan sampah dan potongan-potongan menumpuk ditempat kerja anda. Usahakan agar ditimbun atau ditumpuk dengan rapih sampai dapat dibuang dengan semestinya. Apabila menumpuk benda-benda besar, pastikan agar mereka tidak menimpa orang.

Jagalah agar jalan-jalan dan lorong-lorong selalu bersih. Tempatkan semua perkakas, peralatan, bahan, kabel-kabel, timah dan lain sebagainya dengan suatu cara sedemikian untuk menjaga jalan masuk yang bersih dengan potensi gangguan nyata yang selalu minim. Para pengawas harus meyakinkan agar upaya kesinambungan kerja housekeeping dipelihara. Jangan biarkan suatu kecelakaan terjadi karena anda atau teman sekerja anda tidak melakukan seperti yang anda lakukan.

Manajemen Risiko K3 Perusahaan Konstruksi


Posted on .

Setelah sharing tentang artikelk3 pertambangan sekarang artikelk3 konstruksi. Industri konstruksi notabenya sangat sulit mengatur program k3 dikarenakan para pekerjanya yang terus berganti. Nah artikelk3.com mau bagi lagi artikel k3 hasil browsing dan dipastikan sangat bermanfaat buat sahabat artikelk3. Pendahuluan Perusahaan Jasa Konstruksi Menurut Porter (1980) perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan untuk merancang, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya. Tujuan suatu perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidup, melakukan pertumbuhan, serta meningkatkan profitabilitas. Tiga tujuan tersebut merupakan pedoman arah strategis semua organisasi bisnis. Perusahaan yang tidak mampu bertahan hidup tidak akan mampu memberi harapan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Perusahaan yang kompetitif diindikasikan dengan adanya sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan dan kecakapan kerja yang baik dan inovatif, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam persaingan bebas. Selain itu harus mempertimbangkan kualitas kerja, memiliki kecepatan, menghasilkan produk yang efisien serta memperhatikan kepuasan pelanggan. Industri konstruksi merupakan suatu jenis Industri yang dapat dijadikan indikasi pergerakan roda ekonomi bersama dengan industry-industri yang lain. Industri konstruksi mempunyai sifat-sifat antara lain : 1.Berorientasi pada tenaga kerja 2.Cenderung komplek, banyak pihak yang terlibat 3.Jangka waktu pendek 4.Setiap proyek adalah unik 5.Dibangun dilapangan dan banyak dipengaruhi lingkungan sekitar 6.Banyak dipengaruhi oleh lokasi dan budaya setempat 7.Sering terjadi permintaan perubahan Selain itu industri konstruksi mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan industri lain, yaitu : 1.Orang orang yang terlibat dalam proyek seringkali bekerja secara sementara 2.Tiap proyek adalah unik dan perubahan kondisi mengurangi hasil yang ingin dicapai dari factor-faktor pendukung yang ada. 3.Keorganisasian bersifat sementara dan sebagai akibatnya tidak ada komitmen antara klien dan penyedia jasa untuk membangun ketrampilan tenaga kerja dan proyek. Industri konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang terkait dengan proses konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan juga para pemasok yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam industri (Hillebrandt 1985). Dibandingkan dengan industri lain, misalnya industri pabrikan (manufacture), maka bidang konstruksi mempunyai karakteristik yang sangat spesifik, bahkan unik. Karakteristik usaha jasa konstruksi terdiri dari : 1. Produk jual sebelum proses produksi dimulai 2. Produk bersifat custom-made 3. Lokasi produk berpindah-pindah 4. Proses produk berlangsung dialam terbuka 5. Penjualan produk dilakukan dialam terbuka 6. Proses produk melibatkan berbagai jenis peralatan berbagai klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja, serta berbagai tingkatan teknologi 7. Penawaran suatu pekerjaan konstruksi umumnya berdasarkan pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis Kata jasa konstruksi bermakna sangat luas, pada umumnya bidang-bidang jasa konstruksi meliputi : 1. Bidang perencanaan (design) 2. Bidang pelaksanaan (construction) 3. Bidang pengawasan (supervision/construction management)

4. Bidang pengelolaan lahan (property management 5. Bidang pengembangan lahan (developer) Identifikasi Bahaya Pelaksanaan konstruksi mempunyai risiko untung atau rugi yang sangat divergen yang semua baru dapat diketahui pada saat proyek selesai dilaksanakan secara tuntas. Tantangan Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi di Indonesia proyek konstruksi di negara-negara berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan dengan di negara-negara maju. Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Tenaga kerja di sektor jasa konstruksi mencakup sekitar 7-8% dari jumlah tenaga kerja di seluruh sektor, dan menyumbang 6.45% dari PDB di Indonesia. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu pertanian, perikanan, perkayuan, dan pertambangan. identifikasi risiko tersebut dapat dilihat berdasarkan fakta bahwa : 1.Jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi yang mencapai sekitar 4.5 juta orang, 2.Sebanyak 53% di antaranya hanya mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dari tenaga kerja ini belum pernah mendapatkan pendidikan formal apapun. 3.Sebagai besar dari mereka juga berstatus tenaga kerja harian lepas atau borongan yang tidak memiliki ikatan kerja yang formal dengan perusahaan. Kenyataan ini tentunya mempersulit penanganan masalah K3 yang biasanya dilakukan dengan metoda pelatihan dan penjelasan-penjelasan mengenai Sistem Manajemen K3 yang diterapkan pada perusahaan konstruksi 4.Sumber daya manusia yang bersifat sementara selama proyek berlangsung, 5.Proyek bersifat unik karena tidak ada proyek yang sama satu dengan yang lain, 6.Keorganisasian proyek bersifat sementara. Sifat sifat dalam proyek konstruksi ini berpotensi mengakibatkan terjadinya hal hal yang tidak diinginkan menjadi resiko. Resiko tersebut ada dalam semua aspek yang membutuhkan perencanaan dan pengaturan , akan tetapi kompleksitas dan tingkat risiko dalam tiap-tiap pekerjaan sangat variatif tergantung seberapa besar pekerjaan dan bidang yang dijalankan. Resiko dan ketidak pastian ada dalam semua aspek pekerjaan konstruksi tanpa melihat ukuran , kompleksitas, lokasi, sumber daya , maupun kecepatan konstruksi suatu proyek . Hal yang terpenting bahwa persepsi terhadap resiko adalah factor kunci dalam membuat keputusan dan harus diperhitungkan dalam semua prosedur penilaian resiko yang harus dikelola. Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai penilaian dapat dilakukan dalam hal penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah : 1.Karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik, 2.Lokasi kerja yang berbeda-beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca, 3.Waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, 4.Banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih. 5.Manajemen keselamatan kerja yang sangat lemah, akibatnya para pekerja bekerja dengan metoda pelaksanaan konstruksi yang berisiko tinggi. Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi Pekerjaan-pekerjaan yang paling berbahaya adalah pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian dan pekerjaan galian. Pada ke dua jenis pekerjaan ini kecelakaan kerja yang terjadi cenderung serius bahkan sering kali mengakibatkan cacat tetap dan kematian. Jatuh dari ketinggian adalah risiko yang sangat besar dapat terjadi pada pekerja yang melaksanakan kegiatan konstruksi pada elevasi tinggi. Biasanya kejadian ini akan mengakibat kecelakaan yang fatal. Sementara risiko tersebut kurang dihayati oleh para pelaku konstruksi, dengan sering kali mengabaikan penggunaan peralatan pelindung (personal fall arrest system) yang sebenarnya telah diatur dalam pedoman K3 konstruksi.

Jenis-jenis kecelakaan kerja akibat pekerjaan galian dapat berupa tertimbun tanah, tersengat aliran listrik bawah tanah, terhirup gas beracun, dan lain-lain. Bahaya tertimbun adalah risiko yang sangat tinggi, pekerja yang tertimbun tanah sampai sebatas dada saja dapat berakibat kematian. Di samping itu, bahaya longsor dinding galian dapat berlangsung sangat tiba-tiba, terutama apabila hujan terjadi pada malam sebelum pekerjaan yang akan dilakukan pada pagi keesokan harinya. Data kecelakaan kerja pada pekerjaan galian di Indonesia belum tersedia, namun sebagai perbandingan, Hinze dan Bren (1997) mengestimasi jumlah kasus di Amerika Serikat yang mencapai 100 kematian dan 7000 cacat tetap per tahun akibat tertimbun longsor dinding galian serta kecelakaan-kecelakaan lainnya dalam pekerjaan galian. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja berdampak ekonomis yang cukup signifikan. Setiap kecelakaan kerja dapat menimbulkan berbagai macam kerugian. Di samping dapat mengakibatkan korban jiwa. Pengelolaan risiko Sumber daya manusia didalam organisasi harus dikelola dengan baik, Pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi terdiri dari : 1.Pengadaan personil 2.Pengembangan personil melalui pelatihan dan pendidikan 3.Pemberian imbalan 4.Integrasi personil kedalam organisasi 5.Pemeliharaan terhadap personil yang ada 6.Pemberhentian personil Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menanggulangi kecelakaan kerja di industri : 1. Peraturan Perundang-undangan. Untuk memperkecil risiko kecelakaan kerja, sejaka awal tahun 1980an pemerintah telah mengeluarkan suatu peraturan tentang keselamatan kerja khusus untuk sektor konstruksi, yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-01/Men/1980. Adanya ketentuan dan syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku semenjak tahap perencanaan. Penyelenggaraan pengawasan pelaksanaan K3 langsung di tempat kerja. 2. Standarisasi. Penyusunan standar tertentu yang bertalian dengan konstruksi dan keadaan yang aman dari peralatan industri, Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau alat pelindung diri. Dengan adanya standar K3 yang baik dan maju akan menentukan tingkat kemajuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3. Inspeksi / Pengawasan. Pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemeriksaan dan pengujian terhadap keadaan tempat kerja, mesin, pesawat, alat dan instalasi, sejauh mana masalah ini masih memenuhi ketentuan dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 4. R i s e t. Riset dapat meliputi antara lain : teknis, medis, psychologis dan statistik, yang dimaksudkan untuk menunjang tingkat kemajuan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai perkembangan ilmu pengetahuan teknik dan teknologi. 5. Pendidikan dan Latihan. Dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, disamping meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 6. P e r s u a s i. Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara pribadi dengan tidak menerapkan dan memaksakan melalui sangsi sangsi. 7. A s u r a n s i. Dapat diterapkan misalnya dengan cara premi yang lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tingkat kekerapan (FR) dan Keparahan kecelakaan (SR) yang rendah

di perusahaannya. Penanganan masalah kecelakaan kerja juga didukung oleh adanya UU No. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Berdasarkan UU ini, jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) adalah perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan uang sebagai pengganti sebagian penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat dari suatu peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, tua dan meninggal dunia. Jamsostek kemudian diatur lebih lanjut melalui PP No. 14/1993 mengenai penyelenggaraan jamsostek di Indonesia. Kemudian, PP ini diperjelas lagi dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-05/MEN/1993, yang menunjuk PT. ASTEK (sekarang menjadi PT. Jamsostek), sebagai sebuah badan (satu-satunya) penyelenggara jamsostek secara nasional. Sebagai penyelenggara asuransi jamsostek, PT. Jamsostek juga merupakan suatu badan yang mencatat kasus-kasus kecelakaan kerja termasuk pada proyek-proyek konstruksi melalui pelaporan klaim asusransi setiap kecelakaan kerja terjadi. Melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-196/MEN/1999, berbagai aspek penyelenggaraan program jamsostek diatur secara khusus untuk para tenaga kerja harian lepas, borongan, Tantangan Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi di Indonesia dan perjanjian kerja waktu tertentu, pada sektor jasa konstruksi. Karena pekerja sektor jasa konstruksi sebagian besar berstatus harian lepas dan borongan, maka KepMen ini sangat membantu nasib mereka. Para pengguna jasa wajib mengikutsertakan pekerja-pekerja lepas ini dalam dua jenis program jamsostek yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Apabila mereka bekerja lebih dari 3 bulan, pekerja lepas ini berhak untuk ikut serta dalam dua program tambahan lainnya yaitu program jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan. PENUTUP Dari uraian mengenai berbagai aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada penyelenggaraan konstruksi di Indonesia, dapat diambil kesimpulan bahwa bebagai masalah dan tantangan yang timbul tersebut berakar dari rendahnya taraf kualitas hidup sebagian besar masyarakat. Dari sekitar 4.5 juta pekerja konstruksi Indonesia, lebih dari 50% di antaranya hanya mengenyam pendidikan maksimal sampai dengan tingkat Sekolah Dasar. Mereka adalah tenaga kerja lepas harian yang tidak meniti karir ketrampilan di bidang konstruksi, namun sebagian besar adalah para tenaga kerja dengan ketrampilan seadanya dan masuk ke dunia jasa konstruksi akibat dari keterbatasan pilihan hidup. Permaslahan K3 pada jasa konstruksi yang bertumpu pada tenaga kerja berkarakteristik demikian, tentunya tidak dapat ditangani dengan cara-cara yang umum dilakukan di negara maju. Langkah pertama perlu segera diambil adalah keteladanan pihak Pemerintah yang mempunyai fungsi sebagai pembina dan juga the biggest owner. Pihak pemilik proyek lah yang memiliki peran terbesar dalam usaha perubahan paradigma K3 konstruksi. Dalam penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi yang didanai oleh APBN/APBD/Pinjaman Luar Negeri, Pemerintah antara lain dapat mensyaratkan penilaian sistem K3 sebagai salah satu aspek yang memiliki bobot yang besar dalam proses evaluasi pemilihan penyedia jasa. Di samping itu, hal yang terpenting adalah aspek sosialisasi dan pembinaan yang terus menerus kepada seluruh komponen Masyarakat Jasa Konstruksi, karena tanpa programprogram yang bersifat partisipatif, keberhasilan penanganan masalah K3 konstruksi tidak mungkin tercapai. DAFTAR PUSTAKA Warta Ekonomi, K3 Masih Dianggap Remeh, 2 Juni 2006 Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 174/MEN/1986104/KPTS/1986: Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 384/KPTS/M/2004 Tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bendungan. Hinze, J., and Bren, K. (1997). The Causes of Trenching Related Fatalities and Injuries, Proceedings of Construction Congress V: Managing Engineered Construction in Expanding Global Markets, ASCE, pp 389-398. Keppres RI No.22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja. King, R.W. and Hudson, R. (1985). Construction Hazard and Safety Handbook: Safety. Butterworths, England. Occupational Safety and Health Administration (Revisi 2000). Occupational Safety and Health Standards for the Construction Industry (29 CFR Part 1926) U.S. Department of Labor. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER-01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan

Kerja pada Konstruksi Bangunan. Peraturan Pemerintah RI No. 14 Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No.Kep. By. Afis pasita, Asrif yanto, Emmi fauzianti, Irna pebrindo & Jesisca sonya http://ariagusti.wordpress.com/2011/01/17/manajemen-risiko-dalam-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-padaperusahaan-konstruksi/

6 Langkah Penerapan Audit K3


Posted on .

Sebagai alat manajemen untk mengukur kinerja keselamatan dan kesehatan kerja aka audit K3 perlu diterapkan dan dilaksanakan dalam waktu yang teratur bisa tiap bulan, per 6 bulan bakan tahunan. Di artikel K3 kali ini kita akan membahas 6 langkahpenerapan audit K3 di tempat kerja: 1. 2. Pembatasan keputusan pelaksanaan audit keselamtan dan kesehatan kerja lengkap dengan sasaran, penentuan pelaksanaan audit, pembentukan team dan penyediaan anggaran oleh pimpinan perusahaan. Perencanaan audit keselamatan dan kesehatan kerja. Pada tahap ini dilakukan pelatihan kepada anggota team tentang prinsip dan metoda audit keselamatan dan kesehatan keja, tolok ukur (kriteria penilaian) yang dapat dipergunakan, cara pembuatan laporan audit dan lain-lain. 3. 4. persiapan pelaksanaan. team mengembangkan daftar periksa (check list) dan daftar pertanyaan (questionair) ayng akan dipergunakan, lengkap dengan kriteria penilainnya. Pelaksanaan audit keselamtan dan kesehatan kerja. Team melakukan pemeriksaan secara langsung dan melihat sarana, lingkungan dan perangkat lunak keselamatan dan kesehatan kerja yang ada, serta melakukan verifikasi apakah data atau info diperoleh memang benar. 5. pelaporan hasil pemeriksaan. Sebelum laporan lengkap hasil audit disusun, hasil temuan perlu didiskusikan bersama pengurus atau menajemen dari unit yang di audit dan dipresentasikan kepada manajemen atau pengurus perusahaan untuk memperoleh berbagai tanggapan. 6. pelaksanaan perbaikan dan pemantauan hasil perbaikan oleh manajemen dibantu P2K3 setempat. Audit k3 ini dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri yang dibantu oleh P2K3 yang sifatnya internal. Dapat juga dilakukan audit silang yaitu saut bagian mengaudit bagian yang lain. Audit internal ini sangat besar artinya dalam pengembangan perogram. Disamping itu dapat pula dilakukan audit eksternal seperti oleh pengawas dari pihak pemerintah, oleh asuransi atau oleh tenaga konsulatn.

Manfaat Informasi untuk Penyelidikan Kecelakaan Kerja


Posted on .

Analsisa meruakana lanjutan dari penyelidikan kecelakaan. Dalam penyelidikan kecelakaan dikumpulkan semua informasi sehingga dapat menerangkan dengan jelas runtut kejadian kecelakaan secara tepat dan objektif. Informasi dikumpulkan segera setelah kejadian kecelakaan oleh penyelia yan gbertanggung jawab dalam operasi perusahaan di tempat kejadian. Informasi dikumpul dengan mewawancarai korban kecelakaan dan saksi yang melihat kejadian tersebut, pemeriksaan tempat kejadian, serta keterangan lain yang berkaitan, seperti keterangan dari teknisi yang merawat peralatan yang menimbulkan kecelakaan, buku petunjuk teknis dan instruksi pengoperasian peralatan tersebut serta informasi lainnya selengkap mungkin. Waeancara dengan korban kecelakaan bisa menggali informasi mengenai kejadian yang langsung berkaitan dengan kejadian kecelakaan. Informasi ini hendaknya keterangan yang berkaitan dengan kesalahan dalam operasi. Wawancara dengan saksi akan memberikan informasi tambahan, sekaligus untuk mencek kebenaran keterangan korban kecelakaan. Keterangan dari teknisi akan dapat memberikan keterangan tambahan tentang mekanisme kerja mesin yang bisa memperjelas kejadian. Memulai analisa, semua kejadian yang mendahului terjadinya kecelakaan tersebut yang disebut anteseden dikumpulkan dalam satu daftar. Daftar anteseden ini tidak perlu menurut urutan kejadian. Anteseden bisa orang, material, peralatan atau lingkungan kerja. Ada dua jenis anteseden, yaitu anteseden tetap dan anteseden tidak tetap. Suatu antesede tetap adalah kondisi yang memang selalu ada dan tidak berubah seperti perlataran yang tidak rata, halaman yang landai ds, atau suatu lobang yang tidak punya tutup atau pagar pengaman. Anteseden tetap ini banyak kaitannya dengan kondisi tidak aman yang berperan dalam kejadian kecelakaan. Sedang anteseden tidak tetap ialah keadaan yang tidak selalu ada atau berubah-ubah.

7 Penyebab Umum Kecelakaan


Posted on .

Coba pertimbangkan statistik ini: 80 dari 100 kecelakaan dikarenakan oleh keselahan manusia yang mengakibatkan kecelakaan. Tidakan yang tidak aman menyebabkan 4 kali sama banyaknya kecelakaan dan cidera akibat kondisi yang tidak aman. Ada banyak alasan mengapa kecelakaan terjadi. Kebanyakan industi orang cenderung melihat sesuatu untuk disalahkan ketika terjadinya kecelakaan, karena lebih mudah dibandingkan mencari penyebab kecelakaan seperti daftar dibawah ini. Pertimbangkan penyebab kecelakaan yang dijelaskan. pernahkan Anda merasa bersalah terhadap tidakan atau perilaku berikut ini? Jika ya, Anda mungkin tidak mengalami cidera tetapi lain kali Anda mungkin tidak seberuntung sekarang. 1. Mengambil Jalan Pintas: Tiap hari kita mengambil keputusan dan berharap akan membuat pekerjaan lebih cepat dan lebih efisient. Tetapi apakah waktu yang mengamankan tiap resiko keselamatan Anda, atau apakah anggota yang lain? Jalan pintas menurunkan keselamatan ada dalam bekerja tetapi meningkatkan kemungkinan Anda cidera.

2.

Percaya diri yang berlebih: percaya diri itu bagus. Terlalu percaya diri telalu bagus. ini tidak pernah terjadi ke saya perilaku seperti ini dapat menyebabkan prosedur, perkakas atau metode kerja yang tidak benar dalam pekerjaan Anda, Hal ini dapat menyebabkan Anda cidera.

3.

Memulai tugas dengan instruksi yang tidak tuntas: Untuk melakukan pekerjaan dengan aman dan benar pertama kali Anda perlu informasi yang tuntas. Pernahkan Anda melihat seorang pekerja disuruh melakukan pekerjaan, hanya diberikan sebagian instruksi kerja? Jangan malu bertanya untuk dijelaskantentang prosedur kerja dan peringatan keselamatan. Hal ini tidaklah membuat Anda bodoh bertanya tentang hal ini tetapi Anda salah jika tidak bertanya.

4.

Kerapian yang buruk: ketika klien, manajer, atau petugas keselamatan melewati area kerja Anda, kerapian adalah indikator yang akurat menilai perilaku seseorang tentang qualitas, produktifitas dan keselamatan. Kerapihan yang buru membuat berbagai tipe bahaya. Area yang rajin dirawat membuat standar untuk yang lain ikuti. kerapihan yang baik meliputi kebanggaan dan keselamatan.

5.

Tidak memperdulikan prosedur keselamatan: Dengan senganja tidak memperdulikan prosedur keselamatan dapat membahayakan Anda dan rekan kerja Anda. Anda digaji untuk mengikuti kebijakan keselamatan perusahaan bukan membuat aturan Anda sendiri.

6.

Ganguan mental dari pekerjaan: memiliki hari yang buru di rumah dan cemas dengan permasalahan dirumah ketika di tempat kerja adalah kombinasi yang berbahaya. Mental yang jatuh dapat membuat fokus anda buyar untuk mengikuti prosedur kerja aman. Anda juga dapat terganggu ketika anda sibuk bekerja dan teman anda lewat sambing berbicara ke adan saat Anda sedang melakukan pekerjaan.

7.

Gagal merencanakan pekerjaan: Banyak pembicaraan hari ini tentang analisa bahaya kerja JSA adalah cara yang efektif untuk menemukan cara yang pintar untuk bekerja dengan aman dan efisien. Bekerja dengan tergesa-gesa saat memulai pekerjaa, atau tidak berfikir tentang proses kerja dapat menempatkan anda melakukan cara yang berbahaya. Lebih baik rencanakan pekerjaan anda kemudian bekerjalah sesuai recana tersebut.

Lebih baik berhati-hati 100 kali dari pada sekali mati Mark Twain

Kebiasaan Bekerja Aman


Posted on .

Hanpir kebanyakan dari apa yang kita lakukan, kita mencoba melakukan pekerjaan kita dengan lebih mudah dan lebih cepat. proses inilah yang kiat buat sehingga menjadi kebiasaan kita bekerja dan tidak hanya saat bekerja tetai juga di aktifitas kita sehari-hari. Beberapa orang mengatakan bahwa perlu 21 hari pengawasan dan pengingatan yang terus menerus untuk menciptakan suatu kebiasaan. Beberapa dari kita memiliki kebiasaan yang bagus dan beberapa dari kita masih perlu usaha sedikit. Mari kita lehat beberapa tugas berikut ini: - Kencangkan sabuk pengaman Anda setiap kali masuk ke dalam mobil? - Apakah Anda memasang pelindung telinga saat Anda memasuki area produksi? - Apakah Anda telah meyakinkan bahwa listrik telah benar-benar terputus setelah Anda memasang isolasi? - Apakah Anda menggunakan kacamata pelindung dan celana panjang ketika Anda menggunakan mesin pemotong rumput? - Apakah Anda mencoba melihat kebelakan dan memeriksa area tak terlihat sebelum Anda mengubah jalur?

- Apakah Anda membuat kontak mata dengan pengemudi forklift sebelum berjalan mendekatinya? - Apakah Anda menggunakan rel pegangan saat naik dan turun tangga? - Apakah Anda berhenti dan melihat kedua jalur sebelum Anda melewati jalan setapak? Ini hanya sebagian kecil kebiasaan sadar akan keselamatan yang dilakukan oleh karyawan dan setiap kali mereka melakukan pekerjaannya. Lalu bagaimana dengan Anda? silahkan tinggalkan komentar anda di bawah ini.

Apa itu Sikap Keselamatan?


Posted on .

Kita berbicara banyak tentang keselamatan. Kita melakukan banyak hal untuk keselamatan. Kita melihat tanda-tanda dan membaca artikel-artikel tentang keselamatan dan kecelakaan. Tetapi apakah keselamatan itu. Mungkin lebih dari segalanya, keselamatan adalah suatu sikap. Sikap batin yang memiliki daya tahan yang penting mengenai cara kita melaksanakannya. Pertama, marilah kita lihat managemen. Apakah yang mereka ketahui tentang kesalamatan ? Ada suatu waktu ketika kecelakaan terjadi dalam jumlah banyak. Namun demikian, kecelakaan sekarang adalah lebih merupakan kekecualian daripada peraturan. Catatan kecelakaan yang buruk memulai pemikiran manajemen tentang keselamatan. Hal ini ditunjukkan dengan alat-alat keselamatan seperti pengaman yang dipasang pada peralatan ; aturan keselamatan, perlindungan keselamatan untuk perorangan, pertemuan-pertemuan keselamatan dan sebagainya. Manajemen belajar pentingnya pemikiran dan tindakan keselamatan. Tetapi bagaimana dengan anda ? Kita tahu anda berpikir dengan aman. Tetapi seberapa sering dan seberapa banyak ? Ingat, adalah tentang tingkat pemikiran tentang keselamatan yang sedang kita bicarakan. Kita semua memilikinya sedikit, tetapi seberapa banyak yang anda miliki ? Berhentilah dan berpikirlah sebentar. Apakah anda peenah mengambil kesempatan dengan sesuatu yang sedang anda lakukan walaupun anda mengetahui lebih baik ? Bagaimana dengan memanjat terlalu tinggi diaas tangga tambahan tanpa pengikat atau mengemudi lebih cepat dari batas kecepatan atau menggunakan bensin untuk memulai kebakaran sampah ? Apakah anda selalu memikirkan keselamatan ? Apakah anda menyadari bahwa anda cenderung untuk mengambil kesempatan denan bahaya di tempat kerja dari pada anda di rumah ? Hal ini biasanya benar. Apabila hal ini benar dalam kasus anda, apakah anda mempertimbangkan mengapa hal itu benar ? Tidakkah kehidupan anda sama pentingnya diluar pekerjaan seperti pada waktu bekerja ? Alasannya, tentu saja, adalah bahwa kita telah membuat keselamatan suatu bagian dari pekerjaan. Tetapi tidakkah, keselamatan menjadi bagian dari semua kegiatan anda ? Hasilnya akan sama buruknya dimanapun cicera itu terjadi. Pertanyaan-pertanyaan ini mengajarkan kepada kita semua pentingnya memikirkan keselamatan sepanjang waktu dimanapun kita mungkin berada atau apapun yang kita lakukan. Apabila kita dapat belajar memikirkan keselamatan sepanjang waktu. Tiada sesuatupun yang demikian selagi setiap orang begitu tidak beruntung sehingga mereka cenderung untuk celaka. Semua kecelakaan ada penyebabnya. Setiap orang yang berulang kali menjalani kecelakaan bukan hanya tidak beruntung mereka gagal memikirkan keselamatan. Kegagalan untuk memikirkan keselamatan lazimnya merupakan kunci masalah kecelakaan. Kita semua memiliki sikap keselamatan yang baik, sekurang-kurangnya pada tingkat tertentu. Hal ini datang secara alami dari naluri kita untuk penyelamatan diri. Sesungguhnya suatu tahap yang penting dari pelatihan militer bagi para prajurit adalah untuk menjadikan kata kunci sebanyak mungkin atas naluri untuk keselamatan atau penyelamatan diri. Kita melihat bukti juga dari hasrat alam untuk keselamatan di lapangan dan bukan pencegahan kecelakaan. Terdapat hasrat untuk masa depan ekonomi dan politik yang aman. Rencana pensiun bagi penghasilan setelah peremajaan dari pekerjaan adalah bentuk keselamatan ekonomi untuk perorangan. Pemerintah kita mengeluarkan sejumlah

besar uang untuk pembangunan militer guna melindungi kita dari penyerang-penyerang asing dan untuk melindungi keselamatan kita. Kita memiliki naluri untuk dalam setiap hal seaman mungkin tanpa mengorbankan kegiatan normal kita sehari-hari. Namun diri kita harus mengakui bahwa hidup itu penuh dengan bermacam-macam gangguan. Gagasannya adalah mengenali gangguan-gangguan itu, untuk apa dan melakukan sesuatu terhadap gangguan-tangguan tersebut. Kita tidak dapat melindungi keselamatan kita tanpa melakukan sesuatu itulah maka pelatihan keselamatan diperlukan. Keselamatan tidak selalu semudah kedengarannya. Kita harus mengakui bahwa kita tidak dapat memperoleh lebih daripada yang kita inginkan dan mampu membiayai upaya-upaya perorangan dan bersama kita. Dalam mencegah kecelakaan fisik keselamatan kita tidak akan lebih baik dari seluruh sumbangan dari semua perorangan menuju lingkungan yang aman. Dengan demikian kita kembali kepada sikap kita terhadap keselamatan Apakah pendapat kita yang sesungguhnya tentang keselamatan ? Agak sulit untuk menyatakan bagaimana pendapat seseorang. Tetapi satu cara untuk menyatakannya adalah dengan melihat tindakan-tindakannya tindakan-tindakan itu merupakan realisasi sikap mentalnya. INGAT KESELAMATAN ADALAH SIKAP MENTAL YANG MEMBIMBING GAGASAN-GAGASAN DAN TINDAKANTINDAKAN MATANG.

ABC Keselamatan (Sikap, Perilaku, dan Pengendalian)


Posted on .

Keselamatan adalah lebih dari pada sekedar mengikuti aturan-aturan perusahaan anda selama bekerja. Keselamatan adalah sesungguhnya suatu gabungan dari sikap aman, perilaku dan pengendalian secara aman baik didalam maupun di luar kerja. Sikap berarti kerangka berpikir anda jalan dimana anda menghadapi suatu situasi yang ada. Perilaku berarti apa yang anda lakukan tentangnya bagaimana anda bereaksi terhadap suatu situasi. Pengendalian mengacu pada penciptaan lingkungan anda dimana anda melaksanakannya apa yang anda lakukan agar aman. Sikap aman, perilaku, dan pengendalian secara aman meningkatkan anda menjadi lebih aman, dan lebih produktif. Sikap Berbicara tentang keselamatan, sikap adalah satu dari dasar-dasar tersangat penting. Sikap aman berarti tetap waspada dan terpusat pada pekerjaan yang dilakukan, berpegang teguh pada petunjuk keselamatan, jangan sekalikali tidak bersungguh-sungguh dengan pekerjaan, dan menahan emosi seperti amarah dan putus asa dalam melakukan pekerjaan. Perilaku Bagaimana anda bereaksi terhadap situasi merupakan bagian penting dari keadaan aman. Mengikuti tuntunan dan tata cara keselamatan menolak melakukan jalan pintas, menggunaan alat pelindu ng pribadi, mengajukan pertanyaan-pertanyaan bila anda membutuhkan informasi lebih jauh tentang tugas yang dihadapi semua ini adalah perilaku aman. Perilaku aman juga berarti menolong teman-teman, teman sekerja, dan anggota keluarga memahami pentingnya tindakan pengamanan di tempat kerja, rumah, atau bermain. Pengendalian Pengendalian berarti memikul tanggung jawab untuk menciptakan tempat kerja, rumah, atau fasilitas hiburan, menjadi suatu tempat yang aman. Anda dapat membantu menjadikan lingkungan anda terhindar dari gangguangangguan potensial dengan menjaganya agar bersih dan tertib. Jagalah agar mesin-mesin terawat baik, bersihkan limbah dan sampah (atau laporkan kepada orang yang tepat), dan jangan membuka tempat-tempat penyimpanan (container). Dalam bekerja, pastikan untuk melaporkan kepada pengawas anda alat, ventilasi yang rusak, atau setiap gangguan yang mungkin timbul.

ABC Mudah sebagai 1-2-3 Sikap, perilaku dan pengendalian adalah tiga aspek terpenting (dan barangkali yang paling sederhana) keselamatan pribadi baik didalam kerja maupun diluar kerja. Gunakan kesempatan untuk mengkaji ulang ABC keselamatan anda untuk melihat apakah anda melakukan segala sesuatu yang anda dapat lakukan untuk melindungi diri sendiri, teman sekerja anda, dan mereka yang anda sayangi dari kecerobohan cidera yang tidak perlu.

Definisi Kelelahan K3
Posted on .

Kali ini kita akan membahas tentang definisi kelelahan dilihat dari lingkup keselamatan kesehatan kerja atau K3. Teman ini cukup penting dikarenakan masih banyaknya para pekerja bahkan di masyarakan mengalami kecelakaan diakibatkan dari kelelahan saat mengemudi. Kata kelelahan diterapkan di berbagai macam kondisi. Istilahkelelahan mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun ini bukan satu-satunya gejala. Kelelahan kerja merupakan suatu kelompok gejala yang berhubungan dengan adanya penurunan efisiensi kerja, keterampilan serta peningkatan kecemasan atau kebosanan (McFarland, 1972). Kelelahan kerja merupakan kriteria yang kompleks tidak hanya menyangkut kelelahan yang bersifat fisik dan psikis tetapi dominan hubungannya dengan penurunan performans fisik, adanya perasaan kelelahan, penurunan motivasi dan penurunan produktivitas kerja (Cameron, 1973). Kelelahan kerja adalah suatu kondisi yang dihasilkan sebelum stres yang memperlemah fungsi dan performa, fungsi organ saling mempengaruhi yang akhirnya menggangu fungsi kepribadian, umumnya bersamaan dengan menurunnya kesiagaan kerja dan meningkatnya sensasi ketegangan (Dwivedi, 1981). Kelelahan kerja merupakan gejala yang ditandai adanya penurunan kinerja otot, perasaan lelah dan penurunan kesiagaan ( Grandjean, 1985 ). Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Konsep kelelahan dewasa ini, sesudah dilakukan percobaan-percobaan yang luas terhadap manusia dan hewan, menyatakan, bahwa keadaan dan perasaan kelelahan adalah reaksi fungsionil dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri, yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik, yaitu sistim penghambat (inhibisi) dan sistem penggerak (aktivasi). Banyak defenisi tentang kelelahan ini, tetapi secara garis besarnya dapat dikatakan bahwa kelelahan merupakan suatu pola yang timbul pada suatu keadaan, yang secara umum terjadi pada setiap individu, yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya.

Tujuan Persiapan Keadaan Darurat

Posted on .

Skala industri makin lama semakin besar untuk meningkatkan efisiensi. Keadaan ini semakin meningkatkan risiko kecelakaan. Selain itu industri yang mengelolah bahan-bahan kimia berbahaya, seperti bahan mudah meledak, mudah terbakar dan beracun semakin banyak jumlahnya. Karena itu dunia international mengidentifikasi sebagian industri tersebut sebagai industri dengan bahaya besar. Perbedaan antara industri yang tergolong bahaya besar dengan industri lainnya ialah pada industri bahaya besar risiko tidak hanya terhadap tenaga kerja juga berdampak lebih luas yaitu terhadap masyarakat sekitar industri serta lingkungan. Industri jenis ini diataranya ialah industri yang bisa menimbulkan kebakaran besar, peledakan besar, penyebaran gas atau uap beracun atau gabungan dari keadaan tersebut di atas. Keadaan aman sepenuhnya tidak mungkin tercapai, karena selalu terdapat kemunginan ada faktor yang tidak diperhitungkan. Peristiwa meledaknya pesawat ulagn alik chalenger yang di luar perhitungan. Oleh sebab itu di semua keadaan operasi normal, melainkan harus membuat perencanaan dan persiapan keadaan darurat. Tujuan persiapan keadaan darurat ialah untuk membatasi kerugian baik berupa materil maupun korban manusia jika terjadi sesuatu keadaan darurat di tempat kerja. Perencanaan keadaan daruruat Manajemen puncak perlu menyadari pentingnya perencanaan dan persiapan keadaan darurat. untuk itu manajer keselamatan kerja perlu memberikan penjelasan, serta mengupayakan agar rencana ini mendapat dukungan. untuk menyusun rencana keadaan darurat, terlebih dulu perlu diidentifikasi dan dievaluasi jenis dan skala keadaan darurat yang mungkin terjadi. Selanjutnya disiapkan suatu rencana kerja. Perencanaan tersebut harus dibuat oleh perusahaan, bila perlu dengan bantuan ahli dari pihak pemerintah atau konsultan. Rencana juga bisa disusun bersama perusahaan lain bila perusahaan berada dalam suatu kawasan industri. Operasional rencana memerlukan adanya maual atau petunjuk teknis, ayng antara lain memuat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kebijakan perusahaan, kegunaan, kewenangan operational, prinsip pengendalian, bagan organisasi. Deskripsi bencana ayng diperkirakan dapat terjadi dan tingkat risiko. Peta pabrik, kantor dan gudang termasuk perlengkapan, peralatan bantuan medik, pemadam api, tempat berlindung, pusat komando, jalur evakuasi, dan tempat berkumpul. Daftar instansi bantuan, dengan jalur komunikasi bantuan Sistim peringatan bahaya Pusat komunikasi, termasuk nomor telpon anggota tim bantuan darurat Prosedur penghentian operasi termasuk pengamannya Cara mengamankan pelanggan dan tamu Daftar perlengkapan dan sumber daya yang bisa didapatkan serta dimana didapatkan

Manajemen perlu melakukanlatihan dalam kondisi yang mendekati keadaan sebenarnya untuk mengecek efektifitas program. Selalu ada kemungkinan kegagalan sistim pendukung. Untuk setiap jenis kegagalan perlu ada rencana pemecahan. Suatu perencanaan keadaan darurat harus praktis, sederhana, mudah dimengerti. rencana harus sudah mengantisipasi berbagai skenario keadaan darurat, meliputi bencana karena kesalahan operasi, bencana alam dan kemungkinan sabotase. Bila hal ini tidak diantisipasi dan tidak diambil langkah penanggulangan yang memadai akan dapat menimbulkan kerugian total, karena musnahnya seluru aset perusahaan. Karena itu persiapan keadaan darurat perlu dilakukan untuk mencegah kerugian yan gbesar baik harta benda maupun jiwa manusia. perencanaan ini juga meliputi pelatihan sejumlah team untuk melaksanakan tugas khusus, seperti tugas pemadaman kebakaran, megatasi kebocoran bahan, tugas evakuasi dan penyelamatan serta pertolongan darurat medik. Perencanaan keadaan darurat memuat antara lain:

Pembagian tanggung jawab yang jelas pada tiap satuan kerja baik tanggung jawab kelompok maupun perorangan, Tersedia tenaga terampil setiap saat, untuk melaksanakan tugas yang telah ditentukan dengan cepat dan baik, Gerakan segera setiap satuan atau peroorangan yang sesuai pembagian tugas dan tanggung jawab dalam rencana keadaan darurat bila tanda bahaya berbunyi. Suatu industri perlu mempersiapkan diri agar segera dapat mengambil langkah penanggulangan pada awal kejadian, untuk membatasi jumlah korban dan kerugian material. Untuk itu perlu pengoraganisasian yang sebaik-baiknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Setiap perusahaan unik, karena itu tidak ada satu model yang cocok untuk semua jenis industri. Tiap industri perlu merancang sistim dan organisasi yang sesuai untuknya.

Tanggap Terhadap Kecelakaan


Posted on .

Kecelakaan terjadi, jadi bersiap-siaplah. Di beberapa tempat saat anda atau teman sekerja anda membutuhkan perawatan medis akibat kecelakaan dan kebanyakan korban kecelakaan akan menerima beberapa jenis bantuan dan pertolongan awal dari seseorang seperti anda. Mengetahui bagaimana menanggapi suatu kecelakaan merupakan suatu tanggung jawab besar. Kita semua harus menghadapi tanggung jawab ini, sehingga kita harus terus meningkatkan kemampuan pertolongan pertama kita. Perawatan awal terhadap seorang korban kecelakaan sering mengendalikan keseimbangan yang lemah antara penyembuhan atau ketidakmampuan setelah operasi dan bahkan hidup atau mati. Bila suatu kecelakaan terjadi setiap hitungan detik tidak ada waktu untuk membaca buku, mengikuti kursus atau bahkan mencari nomor telepon. Menanggapi dengan cepat dan tepat, anda harus memiliki rencana yang baik untuk diikuti.

o o o o o

TETAP TENANG ini akan memberikan rasa percaya diri pada korban dan mengurangi rasa takut. HENTIKAN PENDARAHAN HEBAT perban ketat dapat menghentikannya dalam kebanyakan kasus. KEMBALIKAN NAPAS NORMAL apakah anda sudah kursus C.P.R? PERIKSALAH CIDERA YANG LAIN informasi ini akan menghemat waktu pada saat pertolongan datang BIARKAN KORBAN BERBARING selimut akan membantu menjaga panas dan mencegah terjadinya goncangan. TUNGGUI KORBAN perintahkah seseorang menelepon ambulan sesegera mungkin. LANJUTKAN TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA dan berikan semangat sampai pertolongan datang. JANGAN BERIKAN CAIRAN kepada korban yang pingsan.

JANGAN PINDAHKAN KORBAN kecuali ada bahaya langsung di tempat.

Langkah-langkah ini pedoman bagi anda untuk menolong korban kecelakaan. Pastikan anda berkemampuan untuk memberikan pertolongan pertama dan CPR. CATATAN KESELAMATAN UNTUK DIINGAT : Di tempat kerja atau di rumah letakkan nomor-nomor telepon pos darurat dan alamat atau lokasi anda dekat pesawat telpon.

Pengertian P2K3 serta Tugas dan Fungsinya


Posted on .

P2K3 adalah singkatan dari Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sebagaimana pelaksanaan pasal 10 Undang-undang Keselamatan Kerja telah diterbitkan Keputusan mentri Tenga Kerja no 155/Men/1984. Dalam Keputusan Menteri tersebut diatur tugas, fungsi dan mekanisme kerja Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Ketentuan tentang Paniatia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Keputusan Menteri Tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut: a. Tugas Pokok P2K3: memberi saran dan pertimbagan kepada pengusaha/manajemen tempat kerja yang bersangkutan mengenai masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja. b. Fungsi P2K3: menghimpun dan mengelolah segala data dan atau permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang bersangkitan serta membantu pengusaha atau manajemen mengadakan serta meningkatkan penyuluhan, pengawasan, latihan dan penelitian keselamatan dan kesehatan kerja. c. Keanggotaan P2K3: Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja beranggotakan unsur-unsur organisasi pekerja dan pengusaha manajemen. P2K3 terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua, Sekertaris dan Anggota. P2K3 dipimpin ileh Ketua P2K3 memimpin dan mengkoordinasi kegiatan P2K3. Pelaksanaan tugas ketua dibantu oleh Wakil ketua dan sekertaris serta anggota. Skertaris P2K3 memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas sekertariat dan melaksanakan keputusan P2K3. Anggota P2K3 mengikuti rapat P2K3 dan melakukan pembahasan atas persoalan yang diajukan dalam rapat, serta melaksanakan tugas-tugas yang diberikan P2K3. Ketua P2K3 sebaiknya adalah manajemen tertinggi disuatu tempat kerja atau sekurang-kurangnya manajemen yang paling dekat dengan pimpinan puncak, sedangkan sekertaris P2K3 adalah seorang tenaga profesional keselamatan dan kesehatan kerja yaitu manajer keselamatan dan kesehatan kerja atau ahli keselamatan dan kesehatan kerja.

Gizi Kerja
Posted on .

Tingkat kesehatan karyawan dan kenyamanan kerja dapat mencerminkan keseriusan suatu perusahaan dalam memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Ditinjau dari sisi ergonomi, suatu pekerjaan yang dilakukan oleh

karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan itu sendiri termasuk dalam hal energi kerja. Energi yang dikeluarkan saat bekerja harus seimbang dengan energi yang dimiliki (dikonsumsi). Darimana energi tersebut berasal? Dari gizi. Gizi kerja adalah pemberian gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya sedangkan manfaat yang diharapkan dari pemenuhan gizi kerja adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan ketahanan tubuh serta menyeimbangkan kebutuhan gizi dan kalori terhadap tuntutan tugas kerja Secara khusus gizi kerja adalah zat makanan yang bersumber dari bahan makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya (Tarwaka dkk, 2004). Berbagai hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan dan status gizi tenaga kerja adalah faktor tenaga kerja itu sendiri misalnya: ukuran tubuh, usia, jenis kelamin dan faktor di luar tenaga kerja yang meliputi proses kerja atau beban kerja (selengkapnya disini) dan lingkungan kerja. Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan asupan gizi yang berbeda dengan pekerja yang bekerja dengan beban kerja ringan. Apabila gizi tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan menyebabkan pekerja berada dalam kondisi yang tidak optimal. Adapun faktor lingkungan kerja terdiri atas beberapa komponen yaitu komponen fisik, komponen biologi maupun komponen kimia. Komponen dari faktor fisik di lingkungan kerja merupakan faktor di tempat kerja yang bersifat fisika yang terdiri dari iklim kerja, kebisingan, getaran dan lain-lain. Misalnya pada tempat-tempat kerja yang dingin kebutuhan gizi lebih tinggi dari pada tempat dengan suhu panas. Manusia memperoleh zat gizi dari makanan. Bahan makanan yang diperlukan tubuh mengandung unsur utama seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Fungsi dari zat-zat gizi tersebut adalah sebagai sumber tenaga atau kalori (karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara jaringan tubuh (protein, air dan mineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin dan mineral). Jika dikaitan dengan kerja maka fungsi gizi yang dimaksud disini adalah fungsi sebagai sumber tenaga atau kalori. Karena itu ada pula yang mendefinisikan gizi kerja sebagai kalori yang dibutuhkan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan yang bertujuan untuk mencapai tingkat kesehatan tenaga kerja dan produktivitas yang setinggi-tingginya. Bila banyaknya kalori yang dikonsumsi setiap hari tidak seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan mengalami gangguan kesehatan. Masalah yang timbul akibat ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dengan energi yang dikeluarkan sangat beragam. Jika kalori yang dikonsumsi berlebih dibanding energi yang dikeluarkan maka tubuh akan menjadi gemuk, sebaliknya jika makanan yang dimakan kurang maka tubuh akan menjadi kurus plus akibat-akibat lain seperti kurangnya energi untuk kerja yang berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan kerja serta produktivitas kerja. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu analisa guna menentukan kalori yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Untuk menghitung kalori kerja bisa dilihat disini dan disini. Salah satu media yang digunakan dalam pengukuran kalori adalah detak jantung atau denyut nadi, selengkapnya disini. Sebagai tambahan, pembahasan kalori kerja sering juga dikaitkan dengan waktu istirahat kerja yang diperlukan, selain itu faktor lingkungan yang sering menyertai dalam pembahasan kalori kerja adalah suhu / temperatur.

Teknik Pengangkatan yang Aman


Posted on .

Bisa kah kamu fikir satu pekerjaan dimana Anda tidak pernah mengangkat benda? Kalau saya tidak. Mengangkat benda dapat bervariasi mulai dari mengangkat benda yang sangat ringan seperti kertas sampai yang berat selerti kotak yang yang berat. Mengangkat sudah bagian aktifitas kita sehari-hari. Karena kita sering melakukannya amka cenderung kita melakukannya tanpa berfikir atau paling tidak kita melakukkannya sampai kita merasakan sakit pada otot bahkan punggung kita. Melakukan pengangkatan yang salah dapat menyebabkan cidera yang bervariasi. Cidera pungung adalah cidera yang biasa terjadi. hal ini mengakibatkan otot tertentu di punggung kita mengalami perengang yang berlebih tapi ini bisa dihindari dengan melakukan teknik pengangkatan yang aman. Hernia salah satu cidera yang berhubungan dengan angkat mengangkat. Hernia tidaklah umum terjadi hanya dari melakukan pengangkatan sekali. Biasanya terjadi akibat melakukannya terlalu sering dan ekstrim khususnya saat melakukannya tidak sesuai dengan struktur tubuh kita. Jangan mengangkap remeh pentingnya memiliki kondisi fisik yang baik. Melakukan postur tubuh yang salah, makan yang berlebihan, kurang olahraga, stress dan pengangkatan yang salah yang dilakukan bertahun-tahun dapat merugikan Anda. Tanyalah para ahli tentang rekomendasi peregangan, pemanasan dan latihan dan lakukanlah secara teratur. Pengangkatan yang aman memiliki peran penting dalam menjaga punggung Anda tetap sehat. Walaupun tidak hanya satu metode mengangkat benda, ada banyak teknik pengangkatan yang lain yang menghindari anda dari cidera punggung. Berikut ini beberapa teknik yang umum dilakukan. merea merekomendasi Anda untuk meningkatkan ukuran muatan. Terlihat berlebiha bukan. Putuskan jika Anda dapat melakukannya sendiri atau jika butuh bantuan. Ketian ragu, mintalah bantuan. Memindahkan kotak atau benda yang terlalu berat untuk satu orang dapat menyebabkan cidera otot belakang Anda. Anda harus membuat area Anda luas. Lihat area dimana anda kana membawa benda itu dan pastikan bebas dari halangan sebelum membawa benda yang akan diangkat. Ketika beban telah terangkat, buatkah beban tersebut menjadi bagian tubuh anda. Sanggahlah benda tersebut ke tubuhmu dan pastikan benda tersebut kuat dan aman. peganglah dengan baik. Benda yang anda angkat tersbut akan mengubah keseimbangan mu. Untuk mempertahankan perubahan keseimbangan ini menjadi minim, jagalah beban dekat dengan tubuh Anda, ke bagian tengah grafitasi di antara kaki dan antara pundak. Posisi kaki yang baik membuat Anda tetap menjaga keseimbangan dan gunakan kekuatan otot kaki Anda. Otot kaki lebih kuat dan tahan lama dari pada otot punggung. Biarkan otot kaki ANda melakukan pekerjaa itu. Dan lagi pijakan

kaki anda sangat penting ketika anda menghindari putaran tubuh bagian antas. Gunakan kaki anda untuk mengubah arah. Jangan memutar tubuh Anda. Ketika Anda menyuruh untuk membantu melakukan pengangkatan beban, kerja sama menjadi hal yang penting. Jika anda akan memindahkan benda dari satu tempat ke tempat yang lain, anda berdua harus menentukan terlebih dahulu bagaiaman cara menganganinya. Periksa jalur dan kebersihan jalan yang akan dilalui. Satu orang harus menjadi pemberi aba-aba dan bertugas mengobservasi dan mengarahkan rekannya. Mengangkat dan meletakkan harus dilakukan bersama-sama. Jangan biarkan benda yang anda angkat anda letakkan tiba-tiba tanpa memberitahukan rekan Anda terlebih dahulu. Setiap orang memiliki cara mengangkat yang berbeda-beda. Amati diri anda jika anda menggunakan teknik pengangkatan yang dapat mengurangi ketegangan pada punggung bawah Anda. Sebagai karaywan yang melakukan angkat mengangkat ini, anda bertanggung jawab membuat pengangkatna ini aman dan nyaman bagi anda sesuai dengan hal-hal yang telah kita bahas.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dengan Komputer


Posted on .

Keselamatan dan kesehatan bekerja tidak hanya di lokasi tambang atau konstruksi, akan tetapi K3 juga harus diterapkan di kantor. Adapun kegiatan yang berhubungan dengan k3 di kantor yaitu bekerja dengan komputer. Nah disini saya akan membahas K3 bekerja dengan komputer yang lebih terfokus pada ergonomis atau bisa disebut kenyamanan. Jika dibandingkan bekerja di lapangan yang mana bahaya terhadap kesehatan langsung dapat terasa, akan tetapi di kantor sebaliknya. Penyakit akibat kerja biasa dirasakan tidak secara langsung. Butuh beberapa waktu penyakit tersebut dapat dirasakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Penyakit akibat kerja di kantor selalu dihubungkan dengan ergonomis dimana penyakit yang terjadi akibat posisi tubuh yang salah saat melakukan pekerjaan baik itu duduk, berdiri, berputar, bekerja di hadapan komputer dan masih banyak lagi. Di artikel k3 komputer saya lebih membahas tentang ergonomis. Dari pengertiannya ergonomis adalah sain yang diterapkan untuk meningkatkan kecocokan antara manusia dan pekerjaan. Ketika kita berbicara tentang ergonomis di kantor, yang kita maksud disini adalah duduk dengan postur tubuh yang netral, pergerakan dan penempatan peralatan yang nyaman yang diamati untuk permasalahan kesehatan dan teknik mengurangi kelelahan saat bekerja. Ha-hal yang perlu Anda ketahui Orang sering mempertimbangkan bahwa bekerja di kantor dengan komputer, keyboard, mouse dan monitor itu tidaklah sehat. Penelitian juga menungkung, berikut ini beberapa jawaban terhadap penrtimbangan yang umum; MATA LELAH A atau SINDROM MENATAP KOMPUTER Walaupun kelelahan mata adalah bagian dari permasalahan umum yang dialami kebanyakan orang yang bekerja dengan peralatan komputer, hal ini hanyalah sifatnya sementara.

Mata diarahkan dan difokuskan menggunakan otot dimana dapat menjadi beban yang berlebihan. Tugas melihat yang intensif dapat menyebabkan kabur, sakit, sakit kepala, dan mata kering yang bersifat sementara. Jika Anda memiliki masalah seperti itu, jangan abaikan, periksa mata anda ke dokter mata. Anda perlu kaca yang didesain untuk menggunakan komputer dengan jarak kokus yang berbeda dan area pengatan yang dekat. SAKIT LEHER DAN PUNGGUNG Leher lelah, punggung sakit dan pundak pegal juka masalah yang sering dialami oleh kebanyakan orang yang bekerja dengan komputer. Gunakan postur dan teknik dibawah untuk meminimalkan kelelhahan dan menghindari masalah. Berikut ini Tip-tip Teknik dan Pengaturan 1. Hindari kontraksi otot yang kaku Lakukan gerakan menggapai, membengkokkan, melipat atau mengangkat lengan ke atas saat sirukasi terhambat dan menyebabkan perih. Letakkan monitor Anda sejajar dengan keyboard dan mouse bersebelahan. Atur tubuh anda sehingga Anda merasa bisa merilekskan bagian atas punggung, leher, pundak dan lengan atas. Anda tidak perlukeyboard yang khusus . Gunakan postur lengan dan tangan Anda sealami mungkin: pertahankan tangan dan pergelangan sejajar dengan lengan. 2. Dekatkan kursi Anda Dengan mendekatkan kursi Anda, anda dapat bekerja tanpa terus menerus bersandar atau menggapai. Pastikan atur kursi Anda setiap Anda duduk. 3. Hindari menopang telpon dengan kepala Anda Untuk waktu yang lama, gunakan tangan atau pengeras suara atau headset. 4. Istirahatkan Mata Anda Dengan menutup mata Anda secara teratur dalam beberapa detik, kemudian lihat objek yang jauh. Ambil langkahlangkah untuk mengendalikan layar monitor yang kabur. 5. Rendahkan Monitor Anda dan hindari menumpuk montor di atas CPU atau laptop docking station. Posisi mata yang netral untuk pekerjaan yang memerkukan pandangan dekat adalah 20 hingga 60 dekatnya. Coba duduk 20 hingga 30 inci dari monitor Anda. 6. Hindari penggunaan laptop yang berlebihan Hindarilah penggunaan laptop, keyboard dan touchpad berlebihan untuk pekerjaan komputer yang terus menerus setiap hari. Gunakan keyboard yang standard dan mouse untuk meningkatkan kenyamanan, kecepatan dan akurasi. 7. Hindari menekan telapak tangan dan pergelangan tangan pada sisi yang tanjam saat sedang bekerja Gunakan gel pereda telapak tangan dan pelapis mouse yang lembut untuk melindung Anda dari pinggiran meja. 8. Letakkan barang yang sering digunakan di area yang mudah Anda menjangkaunya Jangan membuat barang-barang tersebut menyebabkan masalah postur yang dapat mengakibatkan kelelahan. 9. Lepaskan gelang atau jam yang memiliki sisi yang tajam jika menusuk pergelangan atau lengan Anda. Gunakan sepatu yang nyaman dan pakaian yang tidak menghambat sirkulasi darah. Dengan mengimplementasikan tips tips di atas, diharapkan Anda terhindar dari cidera atau kelelahan saat sedang bekerja di depan komputer Anda.

Kenapa Pertemuan Keselamatan Perlu?


Posted on .

Kenapa kita melakukan safety meeting atau pertemuan keselamatan? safety meeting adalah kesempatan bagi menejemen dan departemen keselamatan berkomunikasi dengan karyawan tentang bagaimana melakukan pekerjaan itu lebih aman dan lebih baik lagi. Mungkin topik diskusi dalam pertemuan keselamatan yang anda lakukan itu sudah biasa Anda dengar atay topik tersebut Anda tidak mengerti sebelumnya. Jika topik tersebut Anda telah terbiasa maka biasa Anda sudah tidak tertarik mendengarkan informasi keselamatan yang disampaikan. Bagi Anda mungkin itu membosankan. Cobalah dengarkan terlebih dahulu. siapa tahu ada informasi yang disampaikan ada yang belum Anda belum mengatahuinya. Anda juga dapat belajar sesuatu yang baru seperti alat pelindung diri yang terbaru, atau ada cara lebih pintar untuk melakukan pekerjaan Anda. Informasi yang di sampaikan dalam pertemuan keselamatan ini memiliki tujuan yaitu untuk menghetikan Anda atay rekan kerja Anda dari cidera. Pertemuan keselamatan ini juga sebagai wadah bagi karyawan menyampaikan pertimbangan keselamatan atau ide perbaikan bagi pengawas mereka atau bagi perusahaan untuk melakukkannya lebih aman lagi. Kita sering mendengar kalau akibat dari kecelakaan itu berasal dari tindakan atau kondisi yang tidak aman. Menurut beberapa para ahli dari bermacam-macam alasan, penyebab kecelakaan itu 90% dari tidakan yang tidak aman. Pertemuan keselamatan menjadi tolak ukur pencegahaan kecelakaan dari tidakan yang tidak aman dengan cara mendidik karyawan tentang bagaimana mereka melakukan pekerjaannya dengan aman. Jika anda tidak masih tidak tertarik, coba kita liat biaya kecelakaan yang mungkin terjadi. Lebih khususnya bagaiaman kecelakaan itu bisa langsung mempengaruhi Anda?

KEMATIAN hasil yang sangat tidak kita inginkan. Dimana Anda meninggalkan orang yang Anda cintai? KERUGIAN FINASIAL Hilang atau berkurangnnya pendapatan Anda. Siapa yang akan membiayai keluarga Anda? Apakah anda satu-satunya sumber pendapatan di dalam keluarga Anda? KESAKITAN & PENDERITAAN Sesuatu yang sudah sangat jelas hal yang tidak kita inginkan. CACAT- kehidupan yang berubah. Sekarang Anda tidak bisa melakukan apa yang biasa Anda lakukan sebelumnya. Mungkin sekarang Anda tidak dapat memancing lagi? Mengendarai motor Anda, memeluk istri Anda, mengangkat Andak Anda atau Anda sudah tidak dapat melihat mereka? atau mungkin Anda hanya duduk di kusi roda selamanya. selamat tinggal karir yang ingin Anda capai.

PERSAINGAN DALAM MEMENANGKAN PEKERJAAN Selain pembayaran gaji dan benefit, kompensasi asuransi dan biaya kecelakaan dapat menungjukkan pengeluaran operasional perusahaan. Ketika biaya operasional perusahaan meningkat, maka persaingan untuk memenangkan pekerjaan itu menjadi sedikit. Jika perusahaan Anda tidak memenangkan pekerjaan itu, apa yang akan dibayarkan ke Anda?

KESELAMATAN REKAN KERJA ANDA Mungkin Anda dan rekan kerja Anda telah bekerja sama cukup lama. kesemaptan Anda menghabiskan waktu bersama rekan kerja Anda atau kelaurga Anda sendiri. Jadi, sudah jelas khan Anda tidak mau hal buru terjadi kepada mereka. Maka dari itu Anda harus memperhatikan keselamatan mereka juga

Jadi pertemuan keselamatan adalah kesempatan yang terbaik untuk mengkomunikasikan ide atau pertimbangan keselamatan apa saja yang Anda miliki. Partisipasilah dalam pertemuan keselamatan. Jika Anda tidak berpartisipasi, maka ide atau suara Anda tidak akan pernah didengarkan. Siapa tahu ide Anda sangat baik untuk menyelamatkan kehidupan rekan kerja Anda atau bahkan hidup Anda sendiri.

Arti dari Safety Toolbox


Posted on .

Safety toolbox atau toolbox meeting adalah istilah yang biasa digunakan di tempat kerja baik itu di bidang pertambangan atau pun konstruksi. Banyak orang bingung dengan kata toolbox ini. Ada yang mengartikan toolbox sebagai tempat perkakas karena di terjemahkan dari bahasa ingnggris ke bahasa indonesia sehingga membuat bingung. Saya sendiri pada awal masuk kelingkungan tambang juga bingung dengan kata toolbox ini sehingga harus bertanya langsung dari orang bule tentang konteks arti toolbox dalam keselamatan atau juga disebut safetysa Arti safety toolbox ini adalah suatu pertemuan yang membahas tentang keselamatan kerja sebelum mulai bekerja baik itu siang atau pun malam agar pekerjaan hari itu berjalan dengan aman dan selamat. Mengapa disebut safety toolbox? Kata safety toolbox ini sendiri sudah menjadi serapan kata asing yang di indonesiakan jika Anda di lingkungan tambang sehingga saat diterjemhakan menjadi rancuh dan bahkan banyak yang tidak mengerti karena mereka pekerja lapangan sudah terbiasa dengan sebutan safety toolbox ini. Saya pernah bertanya kepada salah satu expatriate tentang kenapa disebut safey toolbox atau toolbox meeting? Mereka bilang saat melakukan pertemuan membahas tentang keselamatan, para pekerja cenderung duduk di atas toolbox mereka sambil mendenganrkan dan berdiskusi masalah keselamatan. Oleh karena itulah pertemuan keselamatan ini disebut juga safety toolbox atau toolbox meeting. Nah sekarang Anda tidak perlu bingung lagi mengartikan safety toolbox atau toolbox meeting yah

Kebiasaan Yang Baik dan Aman


Posted on .

Setiap orang membutuhkan bantuan; bantuan mengerjakan pekerjaan berat, bantuan saran untuk menangani pekerjaan yang belum biasa dilakukan, atau bantuan kata-kata pakar dalam menangani peralatan yang memiliki potensi bahaya. Lebih jauh, kritik adalah bantuan yang baik bagi karyawan baru karena inilah saat dimana mereka akan membentuk kebiasaan yang akan dibawa sepanjang perjalana karirmereka. Oleh karena itulah, para pemula, semenjak hari pertama masuk kerja, harus belajar untuk melakukan pekerjaan mereka dengan aman dan benar. Mandor, supervisor dan pekerja yang smart memahami bahwa kita semua adalah makhluk yang berkebiasaan, dan kita harus tahu bagaiman acara membuat kebiasaan yang dapat menguntungkan kita:

Kebiasaan yang baik mengurangi kesalahan yang membahayakan hidup Kebiasaan yang baik akan membawa para pekerja melewati shift kerja tanpa tindakan yang membahayakan dan dapat menyebakan bahaya Kebiasaan yang baik dapat membangun perhatian dan energi yang akan membuat pekerja waspada akan bahaya Kebiasaan yang baik itu efisien, tidak makan waktu dan membuat pekerjaan jadi mudah Kebiasaan yang baik itu membangun, membuat banyak pekerjaan menjadi rutinitas dan kita otomatis mengerjakannya. Dengan kebiasaan yang baik, mungkin akan tersisa banyak waktu untuk memikirkan bagaimana caranya melakukan pekerjaan yang lebih baik, lebih aman, lebih produktif dan lebih memuaskan.

Yang terbaik dari semuanya adalah, melakukan hal yang baik dan benar untuk pertama kali dan seterusnyatidak hanya membuat pekerjaan itu sendiri jadi lebih aman, sukses dan memuaskan. Hal tersebut akan menularkan semangat persahabatan diantara rekan-rekan pekerja. Melakukan tiugas Anda untuk mempromosikan kooperasi dan teamwork merupakan kebiasaan baik yang sangat bagus untuk dikembangkan. Hal ini juga merupakan salah satu cara untuk memberikan contoh yang baik.

KESELAMATAN PENGISIAN BATERAI


Posted on .

Pada waktu yang lalu, ketika kita berkumpul untuk pembicaraan singkat mengenai keselamatan, kita telah meliput berbagai topik. Oleh karena itu mungkin beberapa hal yang kita akan bahas pada hari ini sudah anda kenal. Hal tersebut karena pengoperasian pengisian baterai menyangkut gangguan-gangguan umum seperti luka bakar dan cidera punggung. Akan tetapi, untungnya, terdapat banyak tindakan kewaspadaan sederhana yang dapat diambil untuk menanggulangi bahaya-bahaya ini. Pengisian baterai harus dilaksanakan dalam daerah yang secara eksklusif diperuntukkan bagi jenis kegiatan ini. Ada alasan yang baik untuk hal ini gangguan-gangguan yang umum pada jenis kerja ini dapat dipisahkan dari para pekerja yang tidak terlibat dalam pengisian baterai. Papan-papan lantai dari kayu atau tikar karet harus digunakan didaerah tersebut untuk mengurangi sekecil mungkin keterkaitan dan kejatuhan serta bahaya sengatan listrik. Papan-papan atau tikar-tikar ini harus disimpan dalam kondisi yang baik. Laporkan setiap tikar atau papan yang keliru atau cacat. Ventilasi yang cukup untuk mengusir asap diperlukan. Air untuk penyemprotan atau elektrolit di atas lantai adalah hal lain lagi untuk dilakukan pernyataan Dilarang Merokok harus dipatuhi karena hidrogen yang keluar mudah sekali tersulut api. Sesungguhnya, nyala api terbuka pada umumnya harus berada diluar daerah itu. Pokok-pokok ini meliputi daerah kerja, tetapi alat pelindung diri juga penting. Keker tahan percikan diperlukan untuk mencegah percikan mencapai mata anda. Sarung tangan dan celemek tahan asam juga harus dipakai. Sepatu anda tidak boleh dengan sol anti-slip dan selama pengoperasian pengisian baterai sesungguhnya, sepatu bot karet harus dipakai semua tumpahan harus disemprot dengan air yang mengalir. Cidera punggung merupakan masalah umum dalam penanganan baterai. Apabila anda harus mengangkat baterai ke attas tempat duduk yang tinggi atau ke atas mesin, cobalah merencanakan pengangkatan tersebut dan gunakan bantuan mekanik apabila mungkin. Apabila perlu untuk mengangkat baterai secara manual, hal itu harus dilakukan sesuai dengan tata cara pengangkatan yang aman menggunakan otot kaki anda, bukan otot punggung anda. Jongkoklah dekat muatan, peganglah ke dekat badan anda dan angkat dengan meluruskan kaki anda sedikit demi sedikit. Jangan coba untuk menangani pekerjaan pengangkatan yang berat sendirian. Bantuan secukupnya diperlukan untuk semua pengangkatan. Janganlah sekali-kali meletakkan perkakas logam diatas baterai. Janganlah menempatkannya di dalam pot dimana perkakas tersebut mungkin jatuh dan menyebabkan arus-pendek. Hal ini mengakibatkan ledakan luka bakar yang serius. Hindari pemakaian cincin ; cincin tersebut dapat menyebabkan luka bakar yang serius apabila terkena arus pendek terminal baterai. Pengangkat rantai listrik yang digunakan untuk mengangkat baterai harus dilengkapi dengan keranjang pengumpul rantai untuk mencegah mata rantai yang kendor dari kontak arus pendek pada terminal atau korektor. Apabila digunakan pengangkat yang dioperasikan secara manual, baterai harus diberi tutup untuk mencegah rantai tangan dari kontak arus pendek. Ketahuilah lokasi air ledeng dan selang sehingga mereka dapat dipakai dengan cepat untuk menyemprot apabila elektrolit atau asam tumpah pada bulet atau pakaian. Alkalin yang buat sebagai soda pemanggang harus digunakan apabila asam tumpah diatas lantai.

Tindakan pembersihan harus dilakukan segera. Luka bakar asam dari baterai timah-asam dapat dirawat dengan soda pemanggang dan air. Rawatlah luka bakar elektrolit dari baterai alkalin dengan cuka dan air. Tentu saja, pertolongan pertama tambahan atau perawatan kesehatan harus digunakan sebagaimana diperlukan. Apabila anda mengisi atau menggali baterai untuk truk pabrik, pastikan truk tersebut berada pada posisi yang benar dan remnya terpasang. Penutup-penutup saluran udara harus tersimpan pada tempatnya pada waktu pengisian untuk mengendalikan penyemprotan elektrolit. Para ahli keselamatan juga mengemukakan saran ini : Tuangkan asam kedalam air, bukan air ke dalam asam. Alasan untuk hal ini adalah bahwa panas larutan tersebut begitu tinggi sehingga air yang dituangkan kedalam asam akan mendidik dan menetes. Sekarang kita telah meliput bebarapa unsur dalam keselamatan yang berhubungan dengan pengisian baterai. Tetapi terdapat tindakan kewaspadaan yang masuk akal yang harus kita ambil seperti melaporkan peralatan listrik yang palser dan mengikuti tarif pengisian baterai yang disarankan oleh pabrikan.

Sayangilah Telinga Anda!


Posted on .

Suara merupakan bunyi yang tidak diinginkan. Suara tersebut mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap anda. Suara dapat mempengaruhi anda secara psikologis dengan mengagetkan anda, menjengkelkan anda dan mengganggu konsentrasi anda. Suara dapat mempengaruhi anda secara psikologis dengan menimbulkan kehilangan pendengaran, rasa sakit dan bahkan mual ketika keadaan tanpa perlindungan berlangsung secara berlebihan. Telinga melindungi, dengan demikian, mengurangi tingkat suara dibagian dalam telinga. Perlindungan telinga terutama penting ketika keadaan tanpa perlindungan terhadap suara tidak dapat dikehendaki secukupnya dengan perubahan-perubahan lingkungan. Pelindung-pelindung telinga dapat berupa baik pencolok telinga (earplugs) atau penutup telinga (earmuffs). Sering para pekerja menolak memakai perlindungan pendengaran yang melebihi model lain dan peralatan pribadi. Salah satu alasan yang paling umum diberikan adalah bahwa para pekerja tidak mengetahui bahwa mereka memerlukannya. Akan tetapi kehilangan pendengaran berlangsung demikian bertahap (bahkan dalam keadaan tanpa perlindungan yang intensif) sehingga pada waktu anda sadar bahwa anda tidak dapat mendengar sebaik biasanya, kerusakan telah terjadi dan tidak dapat dikembalikan. Alasan umum lain yang diberikan oleh para pekerja untuk tidak memakai alat pendengaran adalah bahwa alat itu tidak nyaman dipakai. Bukti dari sikap ini dapat ditemukan dalam praktek-praktek sedemikian seperti menggeser penutup sehingga tidak menempel di kepala ; melepas ujung bagian dalam dari steker alat pendengaran dan menyisakan ujung bagian luarnya untuk mengelabui pengawas ; dan dengan acuh tak acuh membentuk bahan steker jenis yang mudah dibentuk dan disisipkan. Perlindungan yang baik bergantung pada segel yang baik di antara permukaan kulit dan permukaan pelindung telinga. Kebocoran yang sangat kecil dapat merusak efektivitas perlindungan. Alat pelindung cenderung menjadi longgar sebagai akibat bercakap-cakap, mengunyah dan lain-lain dan alat tersebut harus disegel kembali dari waktu ke waktu sepanjang hari kerja. Ketidak-nyamanan awal kadang-kadang dialami dalam memperoleh segel yang baik. Tidak akan ada reaksi yang merugikan disebabkan oleh penggunaan pelindung telinga apabila pelindung itu dijaga kebersihannya secara wajar. Steker alat pendengaran harus terbuat dari bahan yang lunak seperti neoprene karena bahan yang keras-kaku dapat mencederai lubang telinga. Iritasi kulit, gendang telinga yang cidera atau reaksi lain yang merugikan makin lama makin jarang. Suatu pelindung telinga yang dirancang dengan tepat, pas dan bersih tidak menyebabkan kesulitan yang lebih besar dari pada sepasang keker keselamatan.

Penggunaan pelindung telinga tidak akan menimbulkan kesulitan lebih besar untuk memahami ucapan atau mendengar tanda peringatan apabila dipakai di lingkungan yang berisik. Kebanyakan pelindung telinga yang tersedia, apabila terpasang dengan pas, memberikan tingkat perlindungan yang sama. Pelindung telinga yang terbaik dengan demikian adalah yang dapat anda pakai secara tepat. Tiga faktor yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat suara : 1. Apabila perlu bagi anda untuk berbicara dengan suara yang sangat keras atau berteriak langsung kedalam telinga seseorang agar bisa dimengerti, agaknya batas tanpa perlindungan untuk suara telah dilampaui 2. Apabila anda mendengar suara dan suara berdering di telinga anda pada akhir hari kerja, anda telah berada dalam keadaan tanpa perlindungan terhadap suara yang terlalu banyak. 3. Apabila suara ucapan atau musik diperkecil pada anda setelah anda meninggalkan pekerjaan tetapi terdengar cukup baik pada pagi hari pada waktu anda kembali untuk bekerja, tidak ada keraguan mengenai keadaan tanpa perlindungan terhadap tingkat suara yang pada gilirannya menyebabkan suatu kehilangan pendengaran sebagian yang dapat menjadi permanen. Apabila salah satu dari kondisi-kondisi ini terjadi, petugas keselamatan yang menggunakan pengukur tingkat suara harus mengukur tingkat suara pada berbagai daerah kerja. Kondisi-kondisi tersebut dapat kemudian menentukan apakah keadaan tanpa perlindungan tersebut cukup besar memerlukan perlindungan diri.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertambangan


Posted on .

Setelah browsing2 tentang keselamatan dan kesehatan kerja K3 di industri pertambangan. Saya menemukan artikel ini yang saya kira bagus untuk di share untuk sahabat artikelk3.com. Pendahuluan Pertambangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Pertambangan memberikan peran yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam sektor fiscal, moneter, maupun sektor riil. Peran pertambangan terlihat jelas dimana pertambangan menjadi salah satu sumber penerimaan negara; berkontribusi dalam pembangaunan daerah, baik dalam bentuk dana bagi hasil maupun program community development atau coorporate social responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; memberikan efek berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan; menjadi salah satu faktor dominan dalam menentukan Indeks Harga Saham Gabungan; dan menjadi salah satu sumber energy dan bahan baku domestik. Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat teknologi dan memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka menjamin kelancaran operasi, menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja maka diperlukan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan pertambangan. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja.Secara keilmuan K3, didefinisikan sebagai ilmu dan penerapan teknologi tentang pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dari aspek hukum K3 merupakan kumpulan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Melalui peraturan yang jelas dan sanksi yang tegas, perlindungan K3 dapat ditegakkan, untuk itu diperlukan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang K3. Bahkan ditingkat internasionalpun telah disepakati adanya konvensi-konvensi yang mengatur tentang K3 secara universal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang dikeluarkan oleh organisasi dunia seperti ILO, WHO, maupun tingkat regional.

Ditinjau dari aspek ekonomis, dengan menerapkan K3, maka tingkat kecelakaan akan menurun, sehingga kompensasi terhadap kecelakaan juga menurun, dan biaya tenaga kerja dapat berkurang. Sejalan dengan itu, K3 yang efektif akan dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Hal ini pada gilirannya kemudian dapat mendorong semua tempat kerja/industri maupun tempat-tempat umum merasakan perlunya dan memiliki budaya K3 untuk diterapkan disetiap tempat dan waktu, sehingga K3 menjadi salah satu budaya industrial. Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan demikian K3 sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia.. Dengan demikian untuk mewujudkan K3 diperusahaan perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan pertimbangan yang tepat, dan salah satu kunci keberhasilannya terletak pada peran serta pekerja sendiri baik sebagai subyek maupun obyek perlindungan dimaksud dengan memperhatikan banyaknya risiko yang diperoleh perusahaan, mulai diterapkan manajemen risiko, sebagai inti dan cikal bakal SMK3. Penerapan ini sudah mulai menerapkan pola preventif terhadap kecelakaan kerja yang akan terjadi. Manajemen risiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi juga komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. Pada konsep ini, bahaya sebagai sumber kecelakaan kerja harus harus teridentifikasi, kemudian diadakan perhitungan dan prioritas terhadap risiko dari bahaya tersebut dan terakhir adalah pengontrolan risiko. Ditahap pengontrolan risiko, peran manajemen sangat penting karena pengontrolan risiko membutuhkan ketersediaan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, karena pihak manajemen yang sanggup memenuhi ketersediaan ini. Semua konsep-konsep utama tersebut semakin menyadarkan akan pentingnya kebutuhan pengelolaan K3 dalam bentuk manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat terintegrasi dengan manajemen perusahaan yang lain. Integrasi ini diawali dengan kebijakan dari perusahaan untuk mengelola K3 menerapkan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). B. Rumusan Masalah 1. Apa Itu Manajemen Resiko Pertambangan. 2. Apa Faktor Resiko Yang Ada Di Perusahaan Pertambangan. 3. Bagaimana Teknik Cara/Metode Pengelolaan Resiko Pada Perusahaan Pertambangan. 4. Apa Saja Manfaat Manajemen Resiko Pada Perusahaan Pertambangan 5. Bagaimana Teknik Pencegahan Ledakan C. Tujuan Umum Untuk mengetahui manajemen resiko pada perusahaan pertambangan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja. D. Tujuan Khusus 1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Manajemen Resiko Pertambangan. 2. Untuk Mengetahui Faktor Resiko Yang Ada Di Perusahaan Pertambangan. 3. Untuk Mengetahui Cara/Metode Pengelolaan Resiko Pada Perusahaan Pertambangan. 4. Untuk Mengetahui Manfaat Manajemen Resiko Pada Perusahaan Pertambangan. 5. Untuk Mengetahui Teknik Pencegahan Ledakan Pengertian Manajemen Resiko Pertambangan. Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi,mengevaluasi,dan menanggulangi bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan, tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem,dll.Jadi, manajemen resiko merupakan suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan kerja yang aman,bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja.

Faktor Resiko Yang Ada Di Perusahaan Pertambangan Adapun Faktor Resiko yang sering dijumpai pada Perusahaan Pertambangan adalah sebagai berikut : a. Ledakan Ledakan dapat menimbulkan tekanan udara yang sangat tinggi disertai dengan nyala api. Setelah itu akan diikuti dengan kepulan asap yang berwarna hitam. Ledakan merambat pada lobang turbulensi udara akan semakin dahsyat dan dapat menimbulkan kerusakan yang fatal. b. Longsor Longsor di pertambangan biasanya berasal dari gempa bumi, ledakan yang terjadi di dalam tambang,serta kondisi tanah yang rentan mengalami longsor. Hal ini bisa juga disebabkan oleh tidak adanya pengaturan pembuatan terowongan untuk tambang. c. Kebakaran Bila akumulasi gas-gas yang tertahan dalam terowongan tambang bawah tanah mengalami suatu getaran hebat, yang diakibatkan oleh berbagai hal, seperti gerakan roda-roda mesin, tiupan angin dari kompresor dan sejenisnya, sehingga gas itu terangkat ke udara (beterbangan) dan kemudian membentuk awan gas dalam kondisi batas ledak (explosive limit) dan ketika itu ada sulutan api, maka akan terjadi ledakan yang diiringi oleh kebakaran. Cara / Metode Pengelolaan Resiko Pada Perusahaan Pertambangan Pengelolaan Risiko menempati peran penting dalam organisasi kami karena fungsi ini mendorong budaya risiko yang disiplin dan menciptakan transparansi dengan menyediakan dasar manajemen yang baik untuk menetapkan profil risiko yang sesuai. Manajemen Risiko bersifat instrumental dalam memastikan pendekatan yang bijaksana dan cerdas terhadap pengambilan risiko yang dengan demikian akan menyeimbangkan risiko dan hasil serta mengoptimalkan alokasi modal di seluruh korporat. Selain itu, melalui budaya manajemen risiko proaktif dan penggunaan sarana kuantitatif dan kualitatif yang modern, kami berupaya meminimalkan potensi terhadap kemungkinan risiko yang tidak diharapkan dalam operasional. Pengelolaan K3 pertambangan dilakukan secara menyeluruh baik oleh pemerintah maupun oleh perusahaan. Pengelolaan tersebut didasarkan pada peraturan sebagai berikut: 1. UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara 2. UU No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah 3. UU No. 27 tahun 2003 tentang Panas bumi 4. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 5. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 6. PP No. 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi 7. PP No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemprov dan Pemkab/Kota 8. PP No.19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan K3 di Bidang Pertambangan 9. Permen No.06.P Tahun 1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik Migas dan Panas Bumi 10. Permen No.02 P. Tahun 1990 tentang Keselamatan Kerja Panas Bumi 11. Kepmen No.555.K Tahun 1995 tentang K3 Pertambangan Umum 12. Kepmen.No.2555.K Tahun 1993 tentang PIT Pertambangan Umum. Pengendalian risiko diperlukan untuk mengamankan pekerja dari bahaya yang ada di tempat kerja sesuai dengan persyaratan kerja Peran penilaian risiko dalam kegiatan pengelolaan diterima dengan baik di banyak industri.Pendekatan ini ditandai dengan empat tahap proses pengelolaan risiko manajemen risiko adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi risiko adalah mengidentifikasi bahaya dan situasi yang berpotensi menimbulkan bahaya atau kerugian (kadang-kadang disebut kejadian yang tidak diinginkan). 2. Analisis resiko adalah menganalisis besarnya risiko yang mungkin timbul dari peristiwa yang tidak diinginkan. 3. Pengendalian risiko ialah memutuskan langkah yang tepat untuk mengurangi atau mengendalikan risiko yang tidak

dapat diterima. 4. Menerapkan dan memelihara kontrol tindakan adalah menerapkan kontrol dan memastikan mereka efektif. Manajemen resiko pertambangan dimulai dengan melaksanakan identifikasi bahaya untuk mengetahui faktor dan potensi bahaya yang ada yang hasilnya nanti sebagai bahan untuk dianalisa, pelaksanaan identifikasi bahaya dimulai dengan membuat Standart Operational Procedure (SOP). Kemudian sebagai langkah analisa dilakukanlah observasi dan inspeksi. Setelah dianalisa,tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah evaluasi resiko untuk menilai seberapa besar tingkat resikonya yang selanjutnya untuk dilakukan kontrol atau pengendalian resiko. Kegiatan pengendalian resiko ini ditandai dengan menyediakan alat deteksi, penyediaan APD, pemasangan rambu-rambu dan penunjukan personel yang bertanggung jawab sebagai pengawas. Setelah dilakukan pengendalian resiko untuk tindakan pengawasan adalah dengan melakukan monitoring dan peninjauan ulang bahaya atau resiko. Manfaat Manajemen Resiko Pada Perusahaan Pertambangan Secara umum manfaat Manajemen Resiko pada perusahaan pertambangan adalah sebagai berikut : 1. Menimalkan kerugian yang lebih besar 2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pemerintah kepada perusahaan 3. Meningkatkan kepercayaan karyawan kepada perusahaan Teknik Pencegahan Ledakan Guna menghindari berbagai kecelakaan kerja pada tambang bawah tanah, terutama dalam bentuk ledakan gas perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ledakan ini harus dilakukan oleh segenap pihak yang terkait dengan pekerjaan pada tambang bawah tanah tersebut. Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam rangka pencegahan ledakan adalah : Pengetahuan dasar-dasar terjadinya ledakan, membahas: o Gas-gas yang mudah terbakar/meledak o Karakteristik gas o Sumber pemicu kebakaran/ledakan Metoda eliminasi penyebab ledakan, antara lain: o Pengukuran konsentrasi gas o Pengontrolan sistem ventilasi tambang o Pengaliran gas (gas drainage) o Penggunaan alat ukur gas o Penyiraman air (sprinkling water) o Pengontrolan sumber-sumber api penyebab kebakaran dan ledakan Teknik pencegahan ledakan tambang o Penyiraman air (water sprinkling) o Penaburan debu batu (rock dusting) o Pemakaian alat-alat pencegahan standar. Fasilitas pencegahan penyebaran kebakaran dan ledakan, antara lain: o Lokalisasi penambangan dengan penebaran debu batuan o Pengaliran air ke lokasi potensi kebakaran atau ledakan o Penebaran debu batuan agak lebih tebal pada lokasi rawan Tindakan pencegahan kerusakan akibat kebakaran dan ledakan: o Pemisahan rute (jalur) ventilasi o Evakuasi, proteksi diri, sistemperingatandini, dan penyelamatansecara tim. Sesungguhnya kebakaran tambang dan ledakan gas tidak akan terjadi jika sistem ventilasi tambang batubara bawah tanah itu cukup baik. Penutup

Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi,mengevaluasi,dan menanggulangi bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan, tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem,dll.Jadi, manajemen resiko merupakan suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan kerja yang aman,bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Manajemen risiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi juga komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. Pada konsep ini, bahaya sebagai sumber kecelakaan kerja harus harus teridentifikasi, kemudian diadakan perhitungan dan prioritas terhadap risiko dari bahaya tersebut dan terakhir adalah pengontrolan risiko. Ditahap pengontrolan risiko, peran manajemen sangat penting karena pengontrolan risiko membutuhkan ketersediaan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, karena pihak manajemen yang sanggup memenuhi ketersediaan ini. Semua konsep-konsep utama tersebut semakin menyadarkan akan pentingnya kebutuhan pengelolaan K3 dalam bentuk manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat terintegrasi dengan manajemen perusahaan yang lain. Integrasi ini diawali dengan kebijakan dari perusahaan untuk mengelola K3 menerapkan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Referensi -Balai Diklat Tambang Bawah Tanah@ Copyright BDTBT 2004 Pusdiklat Teknologi Mineral & Batubara -Budiono S. Manajemen Risiko dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan. Semarang, 2005. -Mansur M. Manajemen Risiko Kesehatan di Tempat Kerja. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 9,September2007 -Organisasi Perburuhan Internasional. Hidup Saya, Pekerjaan Saya, Pekerjaan yang Aman Jakarta, Kantor Perburuhan Internasional, 2008 -World Health Organization. Deteksi dini penyakit akibat kerja. Wijaya C (Ed.) Suyono J (Alih bahasa). Jakarta: EGC; 1993. waridnurdiansyah.blogspot.com -http://occmed.oxfordjournals.org by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi http://ariagusti.wordpress.com/2011/01/21/manajemen-risiko-k3-di-perusahaan-pertambangan/

Tipe ijin Kerja


Posted on .

Di postingan sebelumnya kita telah membahaspengertian dan fungsi sistim ijin kerja yang dapat membuat komunikasi antara pekerja dan pengusaha leibh aman saat melakukan pekerjaan yang memiliki bahaya dan resiko yang besar. Berikut ini kita akan membahas tipe ijin kerja yang sering dilakukan di area industri yang sesuai dengan jenis dan besarnya resiko pekerjaan. 1. Ijin kerja dingin 2. Ijin melakukan pekerjaan berbahaya

Ijin kerja menggunakan api Ijin kerja di ruang tertutup Proses ijin pekerjaan berbahaya 3. Ijin pekerjaan penggalian Kerja panas adalah setiap pekerjaan yang menghasilkan potensi sumber nyala api atau percikan bunga api. Contohnya adalah:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Pengelasan atau pemotongan dengan las Menyalakan api dengan menggunakan obor las Pemancangan/pengelingan yang panas. Penempaan ayng panas Melubangi dengan panas Pemanasan pipa untuk pengetesan sambungan pengelasan Menggerinda dengan menggunakan tenaga listrik Semprot pasir untuk pembersihan karat Ijin bekerja menggunakan api atau panas diperlukan untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan di dalam daerah yang mengandung bahan yang mudah terbakar. Lokasi yang berbahaya di ladang gas sebagai contohnya adalah Kumpulan sumur produksi gas Lokasi sumur injeksi gas Pusat pengerik gas (scraper trap) Lokasi gas turbin Lokasi menara pengeboran Pusat pembangkit bahan bakar Lokasi penyimpanan bahan bakar Lokasi penyimpanan bahan mudah terbakar Saluran pipa yang mengandung gas ijin bekerja denga menggunakan api atau panas hanya berlaku untuk 8 atau 12 jam kerja (satu shift). Kalau kondisi lapangan kerja berubah keadaanya maka ijin kerja ini tidak diperkenankan untuk dilanjutkan. Pengawas lapangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

harus melaporkan kembali pada penganggung jawab area kerja untuk mendapatkan ijik kerja baru agar dia dapat melanjutkan pekerjaan

Sistim Ijin Kerja pengertian dan tujuannya


Posted on .

Pengertian sistem ijin kerja pada prinsipnya adalah suatu dokumen tertulis sebagai persyaratan untuk melaksanakan pekerjaan berbahaya dengan memperhatikan bahaya potensial yang ada serta langkah pencegahan yang harus dilakukan Dokumen ini merupakan persyaratan awal pelaksanaan pekerjaan secara aman dengan lebih dahulu mempertimbangkan bahaya yang ada dan semua langkah pengamanan ditentukan dan dilaksanakan dalam urutan yang tepat. Sistim ijin kerja memiliki tujuan-tujuan, yaitu; 1. Supaya pengawas suatu tempat kerja benar-benar mengetahui bahwa pekerjaan tertentu akan dilaksanakan di dalam lokasi yang menjadi tanggung jawabnya, meliputi tipe pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan serta peralatan yang diugnakan, sehingga bisa dilakukan langkah-langkah pencegahan yang perlu, dan apabila timbul sesuatu langkah-langkah pencegahan yang perlu, dan apabila timbul sesuatu keadaan darurta, bisa segera mengambil langkah yang cepat untuk mengatasinya. 2. Agar tap pekerja yang ditugaskan melakukan pekerjaan berbahaya benar-benar mengetahui resiko bahayannya dan telah mengetahui prosedur kerja aman yang harus dilakukan dalam pekerjaan tersebut, serta dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai dan semua peralatan yang digunakan benar-benar aman dan sesuai dengan tipe pekerjaan. 3. Melalui sistem ijin kerja diidentifikasi dan dikendalikan bahaya -bahaya ang mengancam jiwa manusia dan aset perusahaan, melalui serangkaian pengecekan terhadap lokasi, baha, proses, instalais, serta lingkungan kerja dan menentukan kualifikasi orang yang akan melaksanakan pekerjaan. Sistem ijin kerja cara ini adalah untuk mengendalikan operasi sehingga benar0benar dengan prosedur dan persyaratan agar terjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun aset perusahaan. Sistem ini juga untuk menghindari terjadinya kesealahan dalam komuniaksi lisan. Kesalahan dalam pemberian instruksi lisan, atau kesalahan dalam pemahaman dan mengartikannya akan sangat membahayakan dan sangat besar risikonya. Dengan sistim ijin kerja setiap instruksi dan persyaratan pekerjaan dituliskan di dalam formulir ijin kerja sehinga kesalahan dapat diperkecil. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan juga menjadi lebih mudah sehingga akan meningkatkan keamanan.

Tips Melakukan Pertemuan Keselamatan (Safety Talk)


Posted on .

Jika Anda diminta untuk melaksanakan safety talk dan belum pernah melakukannya sama sekali, reaksi Anda barangkali: Ya ampun, saya nggak bisa. Saya nggak bisa bicara di depan banyak orang. Saya bahkan nggak tau harus bicara apa! Tapi, cobalah hadapi hal ini, training tentang safety merupakan bagian dari pekerjaan Anda. Anda harus memberikan instruksi dan bimbingan yang memadai mengenai safety dan mengajari orang lain mengenai safety merupakan bagian dari pekerjaan Anda. Kabar baiknya, Anda tidak harus menjadi seorang ahli public speaking untuk bisa memberikan safety talk yang efektif. Namun, Anda harus melakukan beberapa perencanaan agar safety talk berjalan lancar. Berikut ini beberapa pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada diri Anda sendiri. Q. Seberapa sering kita harus mengadakan pertemuan? A. Adakan pertemuan secara berkala. Seminggu sekali, contohnya. Karyawan akan terbiasa dengan pertemuan ini dan menjadikan pertemuan ini sebagai agend a rutin dari pekerjaan mereka. Q. Dimana pertemuan harus diadakan? A. Pilihlah tempat yang nyaman dan jauh dari gangguan. Anda tidak bisa mengharapkan para pendengar berkonsentrasi penuh apabila pertemuan diadakan di tempat yang berisik, terlalu panas ataupun terlalu dingin. Namun, jangan biarkan mereka merasa terlalu nyaman, nanti mereka bisa tertidur dan tidak mendengar pesan-pesan yang Anda berikan. Pada umumnya, sangat baik jika pertemuan diadakan di sebuah tempat pada tempat dan waktu yang sama. Namun, jika Anda ingin memberikan safety talks yang berhubungan dengan mesin, misalnya, kumpulkan para pekerja di sekitar mesin. Tidak masalah jika mereka harus berdiri. Q. Jam berapa pertemuan harus dilaksanakan? A. Pilihlah waktu yang tidak mengganggu aktivitas kerja dan waktu dimana semua orang tanggap dan bisa memperhatikan dengan serius. Pada pagi hari atau sebelum memulai pekerjaan adalah waktu yang tepat. Jika tidak memungkinkan, adakan pertemuan setelah makan siang atau saat istirahat kerja. Safety talks di akhir shift kerja jelas bukan pilihan yang tepat. Q. Berapa lama pertemuan dilaksanakan? A. Anda harus memiliki motto KISS; Keep It Short and Simple. Waktu yang cukup berkisar antara 5 sampai 15 menit. (Kebanyakan safety talks di buku ini harus dijalankan dalam waktu 10 menit atau kurang). Jika pertemuan menghasilkan banyak pertanyaan yang relevan dengan pekerjaan, pertimbangkan untuk mengadakan pertemuan dengan subjek yang sama pada pertemuan berikutnya-atau pertemuan ekstra dalam sehari atau dua hari setelah pertemuan ini. Q. Tema apa yang harus saya pilih? A. Anda tidak akan kesulitan memilih tema karena buku menawarkan banyak sekali tema di dalamnya. Bagaimanapun, tema yang Anda pilih harus relevan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh anak buah Anda. Contoh, jika Anda tidak bekerja di dunia konstruksi maka tema pada bab 3 tidak cocok untuk disampaikan. Tema di bab 20 ditujukan untuk pekerja dengan spesialisasi pekerjaan tertentu. Di sisi lain, Safe Housekeeping; akan cocok untuk bisnis apapun karena membicarakan tema-tema umum dari keselamatan, atau pengangkatan yang aman atau keselamatan dari api. Timeline harus dipertimbangkan juga. Atau, lock out akan jadi tema yang cocok ketika perbaikan mesin sedang dijadwalkan. Jika pekerja mengalami cidera punggung ketika memindagkabn barangbarang dari gudang menuju tempat penyimpanan Pengangkatan dan Penanganan Material Secara Manual dapat menjadi tema safety talks Anda. Q. Haruskah saya terpaku pada satu topic saja? A. Iya, jelaskan dengan spesifik. Bicara bertele-tele dapat membuat pendengar bosan dan tidak memperhatikan. Bahkan ketika berurusan dengan subjek yang sangat general seperti bahaya di tempat kerja, a broad view might do for one talk untuk memperkenalkan bahaya 2 spesifik seperti terpelese, jatuh atau pecah kaca. Q. Persiapannya harus seberapa banyak? A. Tidak banyaktetapi bukan berarti tidak ada persiapan! Setelah memilih topic, bacalah safety talks pada subjek tersebut dan pilihlah satu (atau lebih) sebagai panduan. Buatlah catatan tentang insiden yang pernah Anda alami

yang berkaitan dengan subjek. Tanyakan kepada supervisor lain apa saja yang perlu disampaikan ke dalam safety talks dan buatlah catatan. Q. Tidakkah akan jadi lebih simpel jika membaca satu safety talks saja di buku ini? A. Mungkin lebih simpel, tetapi itu bukan ide yang baik. Tidak ada yang lebih membosankan bagi pegawai selain melihat pembicara bicara sambil membaca kertas. Safety talks yang ada di buku hanya sebuah panduan. Gunakan safety talks di buku ini untuk sampai ke pokok pembicaraan, untuk mendapat inti dari semua pembicaraan, untuk menarik perhatian pendengar dan untuk memilah-milah poin apa saja yang ingin Anda sampaikan. Cobalah sebisa mungkin untuk menyampaikan safety talks dengan bahasa Anda sendiri (dan gunakan contekan untuk berjaga -jaga dan sebagai referensi). Jika Anda bisa mengadaptasikannya ke dalam tempat kerja maka baik sekali. Akhir-akhir ini, statistik lokal atau referensi dapat ditambahkan pada safety talks. Safety talks mengenai Perlindungan Api mungkin dapat menjadi lebih hidup ketika Anda mengutip kutipan dari pemadam kebakaran yang ada di sekitar area Anda atau mengingatkan pekerja tentang nomer telefon gawat darurat. Inilah yang dimaksud dengan persiapan sedikit namun berefek besar. Q. Apakah baik jika saya menggunakan properti? A. Pasti. Menunjukkan dan Memberitahukan adalah cara terbaik untuk menyampaikan pesan. Kebanyakan orang mengingat lebih jelas ap ayang mereka lihat dibanding apa yang mereka dengar. Jika Anda berbicar atentang peralatan tangan yang rusak atau berbahaya, bawakan contoh untuk ditunjukkan. Jika subjeknya adalah cara penanganan steel drum yang benar, tunjukkan caranya. Lebih baik lagi, ajak pendengar untuk ikut berpartisipasi dan bantulah dengan petunjuk dari Anda. Bantuan visual seperti diagram atau gambar juga berguna. Pastikan mereka cukup besar sehingga semua orang dapat melihat. Q. Haruskah saya mengikutsertakan pendengar dalam pembicaraan? A. Lakukan. Faktanya, dukung mereka berpartisipasi dengan menanyakan pertanyaan. Contoh: Anda bisa memulai pertemuan dengan menjelaskan sebuah kecelakaan dan tanyakan pada pekerja bagaimana cara menghindarinya. Namun tetap penting untuk menjaga agar pertemuan tidak lepas kendali. Jagalah agar masih sesuai dengan tema dan jagalah agar pertemuan ini adalah pertemuan safety talks, bukan sesi curhat. Q. Bagaimana jika mereka menanyakan pertanyaan? A. Jika peretanyaan relevan dengan tema dan Anda mengetahui jawabannya, jawab saja. Jika Anda tidak tahu jawabannya, bilang saja tidak tahu namun katakan kepada penanya bahwa Anda akan mencari jawabannya dan memberitahu jawabannya nanti. Pastikan Anda benat-benar mencari jawabannya. Jika jawaban tersebut penting bagi banyak orang, Anda bisa menjawabnya di pertemuan selanjutnya. Jika pertanyaan tidak berhubungan dengan tema, hati-hati jangan sampai Anda ikut teralihkan. Katakan kepada penanya bahwa Anda akan mendiskusikannya secara private setelah pertemuan usai. Q. Harus menggunakan daftar hadir? A. Ya. Setiap karyawan yang datang ke pertemuan harus menandatangani daftar hadir (lihat contoh). Kemudian Anda, sebagai supervisor, harus melengkapi form dan memberikannya sesuai ketentuan prosedur perusahaan Anda. Jika karyawan Anda memiliki saran-saran yang baik saat pertemuan berlangsung, atau mengingatkan Anda mengenai bahaya tertentu, tulislah di bagian bawah form pastikan Anda memfollow up-nya nanti (bisa dengan membereskan masalahnya sendiri atau membawa masalah tersebut ke orang yang berwenang). Catatan semacam ini sangat berguna sekali. Jika perusahaan diinterview oleh OSHA, form ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa karyawan sudah memberikan informasi dan instruksi spesifik mengenai safety. Tentunya, yang paling menarik perhatian adalah seberapa paham karyawan memahami informasi ini jadi Anda harus memastikan bahwa perilaku karyawan merefleksikan panduan/instruksi yang sudah Anda beritahu saat pertemuan berlangsung atau berdasarkan training lainnya. Jika tidak, catatan ini akan membantu tim manajemen untuk mengambil tindakan disiplin bagi karyawan yang melanggar aturan keselamatan. Beberapa perusahaan juga menyimpan catatan training para karyawannya. Hal ini dapat digunakan untuk tujuan yang sama seperti catatan pertemuan. Contohnya, jika ada promosi atau transfer. Catatan ini bisa membuktikan apalah orang yang dipromosikan sudah memenuhi persyaratan training dan memenuhi prosedur safety atau belum, dan apakah ia akan membutuhkan training lainnya di masa yang akan datang.

Q. Ada saran lain? A. Ini adalah teknik yang sudah diuji coba dan akan membantu Anda memberikan safety talks yang lebih baik. Ini disebut dengan Rencana 5 P

Prepare. Pikir, tulis, baca, dengarkan, atur dan latihlah cara Anda bicara Pinpoint. Jangan mencoba untuk mencangkup banyak hal dalam satu sesi. Fokus kepada ide pokok. Personalize. Bawakan subjek sedekat mungkin dengan pendengar, jadikan subjek bermakna bagi pendengar. Pictorialize. Buatlah gambar yang jelas mengenai subjek kepada pendengar. Gunakan objek-objek nyata jika memungkinkan. Prescribe. Pastikan bahwa Anda memberitahu pendengar Anda dengan jelas apa yang harus atau tidak boleh mereka lakukaan untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain di tempat kerja. Walaupun Anda tidak menanyakan, ada dua kata sebagai saran tambahan: Follow Up! Sempatkan diri untuk melihat kerja karyawan Anda setelah Anda melakukan safety talks untuk memastikan apakah mereka mengikuti instruksi Anda atau tidak. Ini adalah car ayang paling baik untuk menentukan apakah safety talks yang Anda berikan efektif atau tidak. Karyawan yang menunjukkan perhatian dengan bertanya atau memiliki ide bagus harus diberi pujian (bisa saat pertemuan berlangsung atau saat sedang bekerja).

Kenapa Pertemuan Keselamatan Perlu?


Posted on .

Kenapa kita melakukan safety meeting atau pertemuan keselamatan? safety meeting adalah kesempatan bagi menejemen dan departemen keselamatan berkomunikasi dengan karyawan tentang bagaimana melakukan pekerjaan itu lebih aman dan lebih baik lagi. Mungkin topik diskusi dalam pertemuan keselamatan yang anda lakukan itu sudah biasa Anda dengar atay topik tersebut Anda tidak mengerti sebelumnya. Jika topik tersebut Anda telah terbiasa maka biasa Anda sudah tidak tertarik mendengarkan informasi keselamatan yang disampaikan. Bagi Anda mungkin itu membosankan. Cobalah dengarkan terlebih dahulu. siapa tahu ada informasi yang disampaikan ada yang belum Anda belum mengatahuinya. Anda juga dapat belajar sesuatu yang baru seperti alat pelindung diri yang terbaru, atau ada cara lebih pintar untuk melakukan pekerjaan Anda. Informasi yang di sampaikan dalam pertemuan keselamatan ini memiliki tujuan yaitu untuk menghetikan Anda atay rekan kerja Anda dari cidera. Pertemuan keselamatan ini juga sebagai wadah bagi karyawan menyampaikan pertimbangan keselamatan atau ide perbaikan bagi pengawas mereka atau bagi perusahaan untuk melakukkannya lebih aman lagi. Kita sering mendengar kalau akibat dari kecelakaan itu berasal dari tindakan atau kondisi yang tidak aman. Menurut beberapa para ahli dari bermacam-macam alasan, penyebab kecelakaan itu 90% dari tidakan yang tidak aman. Pertemuan keselamatan menjadi tolak ukur pencegahaan kecelakaan dari tidakan yang tidak aman dengan cara mendidik karyawan tentang bagaimana mereka melakukan pekerjaannya dengan aman.

Jika anda tidak masih tidak tertarik, coba kita liat biaya kecelakaan yang mungkin terjadi. Lebih khususnya bagaiaman kecelakaan itu bisa langsung mempengaruhi Anda?

KEMATIAN hasil yang sangat tidak kita inginkan. Dimana Anda meninggalkan orang yang Anda cintai? KERUGIAN FINASIAL Hilang atau berkurangnnya pendapatan Anda. Siapa yang akan membiayai keluarga Anda? Apakah anda satu-satunya sumber pendapatan di dalam keluarga Anda? KESAKITAN & PENDERITAAN Sesuatu yang sudah sangat jelas hal yang tidak kita inginkan. CACAT- kehidupan yang berubah. Sekarang Anda tidak bisa melakukan apa yang biasa Anda lakukan sebelumnya. Mungkin sekarang Anda tidak dapat memancing lagi? Mengendarai motor Anda, memeluk istri Anda, mengangkat Andak Anda atau Anda sudah tidak dapat melihat mereka? atau mungkin Anda hanya duduk di kusi roda selamanya. selamat tinggal karir yang ingin Anda capai.

PERSAINGAN DALAM MEMENANGKAN PEKERJAAN Selain pembayaran gaji dan benefit, kompensasi asuransi dan biaya kecelakaan dapat menungjukkan pengeluaran operasional perusahaan. Ketika biaya operasional perusahaan meningkat, maka persaingan untuk memenangkan pekerjaan itu menjadi sedikit. Jika perusahaan Anda tidak memenangkan pekerjaan itu, apa yang akan dibayarkan ke Anda?

KESELAMATAN REKAN KERJA ANDA Mungkin Anda dan rekan kerja Anda telah bekerja sama cukup lama. kesemaptan Anda menghabiskan waktu bersama rekan kerja Anda atau kelaurga Anda sendiri. Jadi, sudah jelas khan Anda tidak mau hal buru terjadi kepada mereka. Maka dari itu Anda harus memperhatikan keselamatan mereka juga Jadi pertemuan keselamatan adalah kesempatan yang terbaik untuk mengkomunikasikan ide atau pertimbangan keselamatan apa saja yang Anda miliki. Partisipasilah dalam pertemuan keselamatan. Jika Anda tidak berpartisipasi, maka ide atau suara Anda tidak akan pernah didengarkan. Siapa tahu ide Anda sangat baik untuk menyelamatkan kehidupan rekan kerja Anda atau bahkan hidup Anda sendiri.

Arti dari Safety Toolbox


Posted on .

Safety toolbox atau toolbox meeting adalah istilah yang biasa digunakan di tempat kerja baik itu di bidang pertambangan atau pun konstruksi. Banyak orang bingung dengan kata toolbox ini. Ada yang mengartikan toolbox sebagai tempat perkakas karena di terjemahkan dari bahasa ingnggris ke bahasa indonesia sehingga membuat bingung. Saya sendiri pada awal masuk kelingkungan tambang juga bingung dengan kata toolbox ini sehingga harus bertanya langsung dari orang bule tentang konteks arti toolbox dalam keselamatan atau juga disebut safetysa Arti safety toolbox ini adalah suatu pertemuan yang membahas tentang keselamatan kerja sebelum mulai bekerja baik itu siang atau pun malam agar pekerjaan hari itu berjalan dengan aman dan selamat. Mengapa disebut safety toolbox? Kata safety toolbox ini sendiri sudah menjadi serapan kata asing yang di indonesiakan jika Anda di lingkungan tambang sehingga saat diterjemhakan menjadi rancuh dan bahkan banyak yang tidak mengerti karena mereka pekerja lapangan sudah terbiasa dengan sebutan safety toolbox ini. Saya pernah bertanya kepada salah satu expatriate tentang kenapa disebut safey toolbox atau toolbox meeting? Mereka bilang saat melakukan pertemuan membahas tentang keselamatan, para pekerja cenderung duduk di atas toolbox mereka sambil mendenganrkan dan berdiskusi masalah keselamatan. Oleh karena itulah pertemuan keselamatan ini disebut juga safety toolbox atau toolbox meeting. Nah sekarang Anda tidak perlu bingung lagi mengartikan safety toolbox atau toolbox meeting yah

Fakta Mengenai K3
Posted on .

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 masih menjadi sesuatu yang asing bagi masyarakat umum. Jangankan bagi orang awam, bagi professional dan kalangan terdidik saja masih banyak yang belum paham sepenuhnya mengenai K3. Padahal K3 itu sangat penting. Pemahaman mengenai keselamatan termasuk K3 sebenarnya harus ditanam sejak dini. Hal ini perlu ditekankan mengingat gaya hidup orang Indonesia masih mengenyampingkan masalah keselamatan dan tidak memprioritaskan keselamatan. Sebenarnya tidak hanya K3 yang harus ditanamkan dalam budaya masyarakat, bersama K3 ada pula isu-isu lain yang sedang booming seperti lingkungan hidup, kewirausahaan, tanggap bencana dan sebagainya yang konon juga harus ditanamkan sejak pendidikan dini. Mengapa masih banyak yang belum sadar akan pentingya isu-isu ini termasuk K3? Salah satu jawabannya adalah kebanyakan orang tidak mengetahui fakta-fakta dibalik isu-isu ini. Misalnya isu lingkungan hidup, masyarakat hanya mendengarnya dari media-media sepintas saja, yang lebih banyak didengar justru bencana-bencana yang biasanya dikaitkan dengan global warming namun itu pun tidak dijelaskan secara baik hubungan sebab akibatnya. Akibatnya banyak masyarakat yang tidak mau tahu bahkan beberapa ada yang menganggap isu lingkungan hidup hanyalah mitos belaka. Itu terjadi salah satunya karena masyarakat tidak mengetahui fakta secara rinci atau paling tidak garis besarnya. Mereka hanya tahu bahwa global warming berhubungan dengan bencana, so what? Begitu pula dengan K3. Salah satu contohnya mengenai ergonomi, coba tanyakan tentang ergonomi kepada orang di sekitar Anda. Saya yakin hampir semuanya tidak mengetahui apa itu ergonomi. Tanyakan juga mengenai alat pelindung diri seperti helm, pasti kebanyakan orang menganggap bahwa pemakaian helm lebih karena takut ditilang saja. Mayoritas orang memakai helm bukan sebagai alat pelindung diri namun sebagai sesuatu yang harus dipakai agar tidak ditilang. Apakah mereka tahu berapa jumlah nyawa yang sudah melayang karena tidak memakai helm? Apakah mereka tahu bahwa ada usaha bisnis yang rugi besar dan gulung tikar gara-gara pekerjanya sering mengalami kecelakaan kerja salah satunya karena tidak memakai alat pelindung diri? Ya, fakta-fakta itu memang penting. Ada beberapa fakta mengenai K3, selengkapnya klik disini. Beberapa fakta tersebut diantaranya: (1) K3 sebenarnya mempunyai tujuan ekonomi. Selama ini masyarakat mengetahui K3 hanya untuk tujuan sosial atau kebaikan semata, padahal banyak penelitian yang membuktikan bahwa safety atau K3 itu menguntungkan melalui analisis ROI atau metode sejenisnya. Seperti disebutkan di atas bahkan ada usaha yang rugi besar dan gulung tikar hanya karena sering terjadi kecelakaan kerja sehingga terlalu banyak biaya kompensasi. (2) K3 yang buruk mempunyai banyak dampak seperti efek domino, selengkapnya disini. (3) K3 itu menjadi syarat mutlak agar menang di persaingan global, jadi tidak alasan untuk menolak K3. (4) K3 itu tidak hanya mengenai fisik. Hal-hal yang non fisik seperti psikis sebenarnya juga bias dimasukkan ke K3. Mungkin hal ini bias diasosiasikan seperti bidang kedokteran yang selain berbicara mengenai fisik juga berbicara mengenai kejiwaan, psikis, atau psikologi (bahkan di beberapa universitas di Indonesia masih ada yang memasukan jurusan psikologi ke dalam fakultas kedokteran). (5) Seperti isu lainnya dalam sistem industri, isu K3 sebenarnya juga merupakan isu yang multidisipliner. Dalam mengatasi masalah K3 tidak bisa hanya melihat dari kacamata kesehatan atau kedokteran okupasi namun juga harus melibatkan engineer untuk perancangan, cost analyzer dsb. Dan masih banyak lagi fakta lainnya. Pada intinya pengetahuan dan fakta-fakta mengenai K3 dan isu-isu lainnya yang krusial itu memang sangat penting. Untuk masyarakat awam memang tidak harus paham fakta-fakta K3 secara detail seperti yang dipahami mahasiswa atau lulusan K3 / Kesmas, Kedokteran Okupasi, Teknik Industri, dsb. Namun masyarakat harus tahu garis besarnya sampai pada level munculnya kesadaran akan pentingnya K3. Karena itu, opini yang menganggap bahwa isu-isu ini termasuk K3 harus ditekankan sejak dini dan ada pula yang mengatakan harus dimasukan ke kurikulum sekolah itu harus didukung.

Anda mungkin juga menyukai