Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN INISIASI 4 SOSIOLOGI PENDIDIKAN NAMA KELAS NIM PROGRAM DOSEN :YARLINI :6 B :F.

33106173 :PJJ S1 PGSD UNTAN PONTIANAK :Drs.RUSTIYARSO,M.Si

1.Sekolah sebagai suatu system, memiliki tiga aspek pokok yang saling berkaitan dan erat hubungannya dengan dengan mutu sekolah, yakni :proses belajar mengajar, kepemimpinan dan manajemen sekolah, serta kultur sekolah, Bagaimana program aksi menurut saudara untuk meningkatkan mutu sekolah, disamping meningkatkan aspek pertama dan kedua, juga menyentuh kultur sekolah. Sebab kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh sekelompok masyarakat, yang mencakup cara berpikir,perilaku,sikap,nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Jelaskan pendapat saudara tentang hal ini. Jawab : Agar peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara optimal maka perlu diperhatikan antara lain : a. Tujuan, Tujuan pendidikan harus dirumuskan secara jelas baik tujuan institusional, tujuan kurikulum, tujuan institusional maupun tujuan instruksional. Semua tujuan harus dirumuskan secara jelas, tepat dan berdasarkan kompetensi. b.Materi pelajaran, materi pelajaran yang berbentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan hendaknya sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan kompetensi, isi materi pelajaran harus disusun sedemikian rupa untuk menemukan sesuatu. Organisasi materi harus dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk menganalisis, menyimpulkan, berbuat sesuatu dan mengerjakan sesuatu. c. Metode pengajaran harus bervariasi, dapat meningkatkan siswa untuk berdiskusi, berlatih, berpikir ilmiah, dapat menemukan sesuatu sendiri, belajar bekerja sama. d. Kemampuan yang telah dimiliki siswa ( entry behavior) diperhatikan. Metode dan materi pengajaran disesuaikan kemampuan siswa. e. Fasilitas dan perlengkapan yang memadai sehingga dapat mendukung terjadinya proses belajar mengajar yang optimal. 2. Menciptakan Masyarakat Belajar Pendidikan hendaknya dapat menciptakan siswa agar ada upaya untuk selalu ingin tahu dan juga agar tercipta keinginan belajar sepanjang hayat. 3. Sekolah dapat menjadi teladan dari masyarakat Jika sekolah dapat menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya, maka sekolah dapat menjadi pusat kebudayaan. 4. Membentuk manusia Indonesia seutuhnya Melalui pendidikan merupakan sarana untuk membudayakan anak. Hal ini tercermin dari fungsi sekolah adalah mentransformasikan nilai budaya dari satu generasi ke generasi lainnya. Lebih lanjut hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan hubungan transformatif. Artinya sekolah memiliki kewajiban untuk

mensosialisasikan nilai-nilai atau norma-norma yang ada di masyarakat kepada anak didik dengan berbagai perubahan-perubahan sebagai hasil perbaikan dari kekurangan yang ada. Dalam arti positif pendidikan dapat dipandang sebagai kegiatan inovasi. Peranan Sekolah Dalam Hal Kebudayaan 1. Peranan Sekolah Sebagai Pewaris 2. Peranan Sekolah Sebagai Pemelihara 3. Peranan Sekolah Sebagai Pembaru Kebudayaan 2.Jelaskan faktor-faktor yang ditengarai dapat sebagai pembentuk kultur sekolah sekaligus sebagai upaya pembentukan embrio kultur bangsa. Jawab : Secara lebih rinci manfaat pendidikan untuk masyarakat menurut Pidarta (2000:172) adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan sebagai transmisi dan pelestari budaya. 2. Sekolah sebagai pusat budaya bagi masyarakat sekitarnya. 3. Sekolah mengembangkan kepribadian anak disamping oleh keluarga anak itu sendiri. 4. Pendidikan membuat orang menjadi warga negara yang baik, tahu akan kewajiban dan haknya. 5. Pendidikan meningkatkan integrasi sosial atau kemampuan bermasyarakat. 6. Pendidikan meningkatkan kemampuan menganalisis secara kritis, melalui pelajaran ilmu, teknologi, dan kesenian. 7. Sekolah meningkatkan alat kontrol sosial dengan memberi pendidikan agama dan budi pekerti. 8. Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial. 9. Pendidikan adalah sebagai perubah sosial melalui kebudayaan-kebudayaan yang baru. 10. Pendidikan berfungsi sebagai seleksi dan alokasi tenaga kerja. 11. Pendidikan dapat memodifikasi hierarki ekonomi masyarakat. Agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas,kita dapat mengkaji pendapat Pidarta sebagai berikut: Pendidikan sebagai transmisi dan pelestarian budaya berarti selain berfungsi memindahkan juga diharapkan dapat melestarikan budaya yang sudah ada. Kita sebagai bangsa Indonesia memiliki kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan daerah yang beraneka ragam tersebut harus dapat dilestarikan atau dipelihara keberadaannya. Demikian pula dengan adanya kebudayaan nasional bangsa Indonesia, sebagai warga negara wajib melestarikannya. Sekolah sebagai pusat budaya bagi masyarakat sekitarnya mempunyai makna bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan selain berusaha melestarikan budaya yang sudah ada, juga berperan sebagai tempat untuk mengadakan pembaruan budaya ke arah yang lebih maju, ke arah yang lebih unggul pada masyarakat dimana lembaga tersebut berada. Sekolah mengembangkan kepribadian anak disamping oleh keluarga anak itu sendiri. Tempat pengembangan kepribadian selain di dalam keluarga, juga berada di lembaga sekolah. Potensi-potensi yang dimiliki anak, oleh sekolah diusahakan untuk dikembangkan ke arah yang positif, potensi-potensi yang negatif dikendalikan. Dengan upaya-upaya tersebut maka sekolah dapat dikatakan tetapi tempat pengembangan kepribadian anak.

Pendidikan membuat orang menjadi warga negara yang baik, tahu akan kewajiban dan haknya. Pada lembaga pendidikan selain diberikan pendidikan budi pekerti, sopan santun, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan. Melalui pendidikan kewarganegaraan anak dididik agar menjadi warga negara yang baik, tahu tentang hak dan kewajibannya. Ada sebagian warga masyarakat berusaha menuntut hak tetapi lupa akan kewajibannya. Pendidikan sekolah berusaha menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. 3.Dengan dana yang tidak sedikit telah banyak dilaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah, seperti penyelenggaraan penataran/pelatihan guru, penyediaan buku teks siswa, dan ala-alat laboratorium. Namun demikian, kualitas sekolah dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah, tidak mengalami kenaikan berarti. Hal ini sudah barang tentu, menimbulkan tanda tanya besar : Dimana letak permasalahannya? Jelaskan! Silahkan saudara hipotesis dan jawab persoalan ini, menurut kacamata dan pendapat anda! Jawab : Tujuan Sistem Sekolah Sekolah sebagai sistem mempunyai tujuan. Sebelum membahas tujuansistem sekolah perlu dipahami dahulu apa itu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang saling terkait, tidak dapat dipisahkan dan bertujuan. Menurut Sutjipto dan Mukti (1991/1992) sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian. Kesemua bagian itu mempunyai fungsi sendiri-sendiri, tetapi tetap dalam hubungannya dengan bagian lain. Dalam kegiatannya, bagianbagian itu memberikan sumbangannya masing-masing terhadap tercapainya tujuan. Sesuai pendapat tersebut menyangkut sistem sekolah yang lebih laus ada tiga komponen atau bagian, pertama adalah masukan (input), kedua proses dan ketiga adalah keluaran (output). Tujuan organisasi sekolah tentu saja sangat berbeda dari tujuan organisasi yang bersifat komersial yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produksi, atau yang dalam prosesnya adalah memproses barang mentah sebagai inputnya menjadi barang jadi sebagai outputnya. Input sekolah adalah anak-anak yang memiliki berbagai macam tingkah laku dan inilah yang diproses. Tentu hasil output sekolah lebih kompleks sebab inputnya bukan barang jadi. Sekolah sering diperhadapkan pada tuntutan yang beraneka ragam dari berbagai sumber seperti murid-murid, guru-guru, para orang tua, pendapat dari masyarakat umum. Tujuan sistem formal sekolah adalah melayani beberapa tujuan sistem sosial. Bagaimanapun juga tidak akan selalu terdapat kesepakatan tentang tujuan utama yang harus dicapai pada masing-masing sekolah dan bagaimana cara untuk mencapainya. Ada sekolah yang menekankan pada ketrampilan, ada yang menekankan pada seni, ada yang menekankan pada olah raga, ada yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan, dan ada yang menekankan pada pendidikan moral bahkan ada yang menitik beratkan pada pendidikan agama. Selanjutnya dapat dilihat tujuan sekolah dari beberapa sudut pandang antara lain: a. Tujuan masyarakat Tujuan masyarakat ini tidak terlepas dari tujuan umum yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945. Bahwa pendidikan ini sangat luas dimana setiap warga negara dijamin untuk menikmati pendidikan itu, agar dapat trampil untuk mengembangkan dirinya menjadi manusia yang bertanggung jawab atas

dirinya dan orang lain. Mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang: 1) beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, 2) memiliki pengetahuan dan ketrampilan, 3) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, 4) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Secara umum masyarakat mempunyai harapan agar pendidikan di sekolah dapat memberikan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan untuk membekali peserta didik agar dapat berkembang di masyarakat. b. Tujuan sekolah Tujuan pendidikan sekolah tidak hanya menguasai bahan pelajaran, tetapi dapat menggunakan apa yang telah dipelajari itu untuk mampu belajar sendiri dan membina diri kapanpun dan dimanapun juga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan seumur hidup (PSH) yaitu mencapai kualitas hidup pribadi, sosial dan profesional seoptimal mungkin. Pendidikan sekolah hendaknya bertujuan agar siswanya: 1) Menyadari perlunya belajar seumur hidup dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya dalam masyarakat. 2) Meningkatkan kemampuan belajar atau educability 3) Memperluas daerah belajar 4) Memadukan pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman belajar di luar sekolah c.Tujuan individu saat ini sering disebut kompetensi atau kemampuan. Kemampuan yang ingin dicapai masyarakat afektif, kognitif, dan psikomotor.

Anda mungkin juga menyukai