Perdarahan Pervaginam Postpartum

Kelompok A8 : Lora Anggraeni Patoding 102009154 Andrean Linata 102010063 Karina Patricia 102010157 Made Widhia Laksamana Putra 102010159 Asri Habsari 102010273 Lidya Bethsi Evangeline Saptenno 102010319 Nur Afiqah Mohd Nataridi 102010373 Ratri Puspitaningrum 102011447

Skenario 3
Jam 15.30 Ny. D melahirkan seorang bayi lakilaki yaitu anaknya yang ketiga. Persalinannya berjalan lancar. Jam 16.10 ketika perawat memeriksanya, pasien berada dalam keadaan kurang sadar dan pucat. T 90/70 mmHg, N 100x/menit, P 20x/menit, S 37oC. fundus uteri setinggi pusat, konsistensi kenyal. Dari vagina tampak mengalir darah

Pemeriksaan fisik Anamnesis

Pemeriksaan penunjang

Prognosis

Komplikasi

Wanita G3P3A0 mengalami perdarahan setelah melahirkan . Pasien dlm keadaan krg sadar & pucat.

Diagnosis

Etiologi

Pentlaksanaan Patofisiologi

Epidemiologi

Anamnesis
Identitas Keluhan Utama Keluhan Tambahan Riwayat Haid Riwayat Kehamilan Riwayat Persalinan Riwayat Perkawinan RPD

RPK
RPS

Perdarahan Pascapartum
hilangnya darah 500 cc atau lebih yang terjadi setelah anak lahir. Dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah lahirnya plasenta.

Etiologi
- Atonia uteri - Luka jalan lahir - Retensio plasenta - Gangguan pembekuan darah

Epidemiologi
Angka kejadian perdarahan postpartum setelah persalinan pervaginam yaitu 6-8 %. Berdasarkan penyebab : atonia uteri 50 % 60 %, sisa plasenta 23 24 %, retensio plasenta 16 17 %, laserasi jalan lahir 4 5 %, kelainan darah 0,5 0,8 %.

Faktor Risiko
1. Grande multipara 2. Perpanjangan persalinan 3. Chorioamnionitis 4. Kehamilan multiple 5. Injeksi Magnesium sulfat 6. Perpanjangan pemberian oxytocin

Diagnosis
Pem. Fisik : Pucat, dapat disertai tanda-tanda syok, TD

rendah, Nadi cepat, kecil,ekstremitas dingin srt tampak darah keluar melalui vagina terus menerus
Pem.obstetri:Uterus membesar bila ada atonia uteri. Bila

kontraksi uterus baik, perdarahan mungkin karena luka jalan lahir.

Pemeriksaan ginekologi: Dalam keadaan baik atau telah

diperbaiki, pd pemeriksaan dpt diketahui kontraksi uterus (palpasi), adanya luka jalan lahir (inspekulo) & retensi sisa plasenta (periksa plasenta dan eksplorasi kavum uteri)

PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan darah lengkap (antenatal) Pemeriksaan golongan darah dan tes antibodi (antenatal) Pemeriksaan faktor koagulasi : waktu perdarahan & pembekuan b. Pemeriksaan radiologi USG : melihat adanya gumpalan darah dan retensi sisa plasenta. USG periode antenatal utk pasien dengan resiko tinggi

WORKING DIAGNOSIS

... Atonia Uteri...

Uterus gagal untuk berkontraksi dan mengecil sesudah

janin keluar dari rahim. Atonia uteri terjadi ketika myometrium tdk dapat berkontraksi. Palpasi - uterus membesar dan lembek Pencetus : manipulasi uterus yang berlebihan , general anestesi (pada persalinan dengan operasi ), Uterus yang teregang berlebihan [ Kehamilan kembar ,Fetal macrosomia ,Polyhydramnion ], Kehamilan lewat waktu, Partus lama , Grande multipara ( fibrosis otot-otot uterus ) , Anestesi yang dalam, Infeksi uterus ( chorioamnionitis, endomyometritis, septicemia )

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

...Retensio Plasenta...
Plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir. Bisa disebabkan karena : plasenta belum lepas dari

dinding uterus tdk perdarahan atau plasenta sudah lepas akan tetapi belum dilahirkan perdarahan . Jika plasenta sdh lahir & msh pendarahan sisa plasenta USG : masa uterus yang echogenic

...Laserasi Jalan Lahir...

Dapat mengenai uterus, cervix, vagina, atau vulva -> krn

bayi besar, terminasi kehamilan dengan vacum atau forcep

Laserasi pembuluh darah dibawah mukosa vagina dan

vulva - > hematom -> perdarahan tersamar -> syok

Perdarahan yang terus terjadi (merah terang) & kontraksi

uterus baik -> perdarahan dari laserasi.

Trauma yg lain : 1. Ruptur uteri Sering terjadi akibat jaringan parut SC sebelumnya 2. Inversi uteri Bagian atas uterus (fundus) memasuki kavum uteri,krn tarikan tali pusat dgn plasenta yg blm lempas dari dinding uterus. Pem. Dalam : tumor yg lunak -> gawat > reposisi !!!

... Gangguan Pembekuan Darah...

Keturunan atau didapat Kelainan

pembekuan darah : Hipofibrinogenemia, trombocitopeni, Idiopathic thrombocytopenic purpura, HELLP syndrome ( hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count ), Disseminated Intravaskuler Coagulation, Dilutional coagulopathy bisa terjadi pada transfusi darah -> tdk fresh -> fibrin & trombosit sudah rusak.

Gejala Klinis
1. Perdarahan yang tidak dapat dikontrol 2. Penurunan tekanan darah 3. Peningkatan detak jantung 4. Penurunan hitung sel darah merah (hematocrit) 5. Pembengkakan dan nyeri pada jaringan daerah vagina dan sekitar perineum

Manajemen
Resusitasi cairan ( normal saline atau ringer laktat) penggantian cairan & pemeliharaan volume sirkulasi. Evaluasi dgn pantau produksi urin b. Manajemen penyebab perdarahan c. Tranfusi darah : 2-4 unit PRC + 100 mL NS -> jika perdarahan terus-menerus atau syok stlh resusitasi cepat. d. Pembedahan : Laparotomi, Ligasi a.uterina indikasi
a.

Manajemen penyebab perdarahan : Atonia uteri : oxytocin, kompresi bimanual Retensio plasenta : uterotonica + eksplorasi, antibiotik stlh eksplorasi Laserasi jalan lahir : reparasi penjahitan Gangguan pembekuan darah : produk darah pengganti

Komplikasi
Yang sering terjadi adalah syok Atasi

Pencegahan
Perawatan masa kehamilan ante natal care

Persiapan persalinan cek keadaan pasien,

cadangan darah Persalinan Massage sirkular stlh bayi lahir Kala III dan IV Pemberian oksitoksin, jangan mempercepat pengeluaran plasenta ! , pemeriksaan adanya luka jalan lahir

Prognosis
Baik jika ditangani dengan cepat dan tepat

Kesimpulan
Perdarahan adalah salah satu penyebab utama langsung kematian maternal, terutama di negara yang kurang berkembang. Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan 500 cc atau lebih yang terjadi setelah anak lahir. Perdarahan dapat terjadi secar massif dan cepat, atau secara perlahan lahan tapi secara terus menerus. Perdarahan hanyalah gejala, harus dicari tahu penyebabnya untuk memberikan pertolongan sesuai penyebabnya.

TERIMA KASIH