Definisi
Sinusitis radang mukosa sinus paranasal.
PENYEBAB
(1) rinitis akut,
tonsilitis akut, (3) infeksi gigi rahang atas M1, M2, M3 serta P1 dan P2 (dentogen), (4) berenang dan menyelam, (5) trauma dapat menyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasal, (6) barotrauma dapat menyebabkan nekrosis mukosa
sehingga aliran sekret atau drainase dari sinus maksila hanya tergantung dari gerakan silia, (3) dasar sinus maksila adalah dasar akar gigi (prosesus alveolaris), sehingga infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis maksila, (4) ostium sinus maksila terletak di meatus medius , disekitar hiatus semilunaris yang sempit, sehingga mudah tersumbat
Anatomi
Patofisiologi
Mekanisme terjadinya sinusitis, yaitu: Sinusitis yang berhubungan karena peradangan. Sinusitis sebagai bagian dari alergi umum saluran napas. Sinusitis karena salah satu diatas disertai infeksi sekunder.
Gejala Lokal
Pilek Sekret mukosa kental Mukosa Berbau/tidak Nyeri infraorbita
Nyeri kepala
Bersin-bersin
Pemeriksaan rinoskopi
Mukosa konka hiperemis
Edema
Tampak mulopus di meatus medios
Pengobatan
Istirahat
Higiene
Inhalasi : menghirup udara hangat Medikamentosa
Antibiotik Dekongestan analgetik
Operasi: Antrostomi
IDENTITAS PASIEN Nama : Nn. DS Umur : 28 tahun Pekerjaan : IRT Status : Sudah Menikah Pendidikan : Tamat SMA Jenis Kelamin : Wanita Agama : Islam Alamat : KM 7, Palembang
ANAMNESIS KELUHAN UTAMA: Pilek KELUHAN TAMBAHAN: Hidung tersumbat dan Sakit kepala RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
OS sering batuk pilek berulang dan sering kambuh sejak 1 tahun yang lalu.
Namun sejak 3 bulan ini, pasien mengeluh keluar cairan dari kedua rongga hidungnya. Sekret berwarna putih, bening, kental, berbau amis. Cairan lebih sering keluar pada pagi hari.
Sering terasa ada cairan yang turun dari belakang hidung ke tenggorokan sejak 3 bulan terakhir ini. Pasien juga sering berasa pusing seperti ditusuk- tusuk dan kedua rongga hidungnya tersumbat. Kepala dirasakan berat terutama pada waktu bangun pada pagi hari. Tidak ada keluhan demam, mual dan muntah.
Bentuk Daun Telinga Kelainan Kongenital Tumor Nyeri tekan tragus Penarikan daun telinga Valsava test Toyinbee test Regio mastoid Liang telinga
Membran timpani
PHARYNX
Dinding pharynx
: letak di tengah, hiperemis (-) : gigi geligi lengkap, caries (-) : radang ginggiva (-), post nasal drip (-
Diagnosa Kerja
Sinusitis maxillaris sinistra
Dasar-dasar yang mendukung: Hidung kiri tersumbat Sekret berwarna bening dan kental Nyeri kepala
suram
Penatalaksanaan
i. FARMAKOLOGI a. Antibiotika : ( Cravit ) Levofloxacin 1x1tab b. Dekongestan : ( Rhinos SR ) pseudoephedrine HCL + Loratadine 2x1 c. Anti-inflamasi : (Mucostein ) Rebamipide 2x1 tab ii. NONFARMAKOLOGI 1. Bed rest 2. Diet seimbang : meningkatkan pemakanan tinggi vitamin A,B,C dan E serta makanan tinggi omega-3 ( ikan tuna,walnuts)
3. Pembedahan : - Pembedahan Radikal Bila pengobatan konservatif gagal, dilakukan terapi radikal, yaitu mengangkat mukosa yang patologik dan membuat drainase dari sinus yang terkena. Untuk sinus maksila dilakukan operasi Caldwell-Luc, sedangkan untuk sinus ethmoid dilakukan ethmoidektomi yang bisa dilakukan dari dalam hidung (intranasal) atau dari luar (ekstranasal).Drainase sekret pada sinus frontal dapat dilakukan dalam hidung (intranasal) atau dengan operasi dari luar (ekstra nasal) seperti pada operasi Killian. Drainase sinus sphenoid dilakukan dari dalam hidung (intranasal).
- Pembedahan Tidak radikal Akhir-akhir ini dikembangkan metode operasi sinus paranasal dengan menggunkan endoskop yang disebut Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BESF). Prinsipnya ialah membuka dan membersihkan daerah kompleks ostia-meata yang menjadi sumber penyumbatan dan infeksi, sehingga ventilasi dan drainase sinus dapat lancar kembali melalui ostium alami. Dengan demikian mukosa sinus akan kembali normal.
KESIMPULAN
ialah sinusitis maksila dan sinusitis etmoid. Sinusitis maksilaris dapat terjadi akut, berulang atau kronis. Sinusitis akut dapat disebabkan oleh rinitis akut, infeksi faring, infeksi gigi rahang atas (dentogen), trauma. Gejala klinis dapat berupa demam dan rasa lesu. Pada hidung dijumpai ingus kental. Dirasakan nyeri didaerah infraorbita dan kadang-kadang menyebar ke alveolus. Penciuman terganggu dan ada perasaan penuh dipipi waktu membungkuk ke depan. Pada pemeriksaan tampak pembengkakan di pipi dan kelopak mata bawah. Pada rinoskopi anterior tampak mukosa konka hiperemis dan edema. Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip). Terapi medikamentosa berupa antibiotik selam 10-14 hari. Pengobatan lokal dengan inhalasi, pungsi percobaan dan pencucian.
Terima Kasih