Batuan beku yang berasal dari gunung api, travertline yaitu bentukan kapur yang merupakan sumber mata

air panas, dan puing puing batuan yang terdapat di dasar lereng akibat dari longsor batuan, mengalami pelapukan mekanis dan kimiawi, sehingga menjadi cukup lapuk untuk dapat tererosi. Penyebab utama proses erosi di daerah tropis seperti Indonesia adalah air. Hal ini disebabkan oleh, daerah tropis memiliki kelembaban dan rata-rata curah hujan per tahun yang cukup tinggi. Air terkondensasi kemudian terjadi presipitasi atau hujan. Air hujan turun dan mentransport material sedimen melalui sungai sampai bermuara di lautan. Selain oleh air, material sedimen pun tertransport oleh angin dan es atau gletser. Air, angin, es, dan gletser berperan sebagai agen denudasi atau penggundulan. Karena proses pemindahan material yang berbeda-beda, maka secara alamiah terjadi sortasi atau pemilihan material sedimen berdasarkan ukurannya, dengan yang terkasar berupa gravel, sand, silt, mud, dan clay yang menjadi material sedimen terhalus. Ketika sudah tidak bisa tertransport lagi, material sedimen tersebut terdeposisi. terjadi proses kompaksi sehingga material sedimen tersebut mengeras dan menjadi batuan sedimen konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung, dan shale. Selain berasal dari mineral, batuan sedimen pun berasal dari bahan organik. Gambut (rumput) merupakan akumulasi dari vegetasi yang membusuk sebagian. Tanah yang mengandung sebagian besar gambut dikenal sebagai Histosol. Gambut terbentuk dalam kondisi basah, di mana banjir menghalangi aliran oksigen dari atmosfer, sehingga memperlambat dekomposisi. Seiring waktu, gambut tersebut tertimbun tanah tanpa sempat membusuk sehingga dalam kurun waktu tertentu, gambut tersebut mengalami proses sedimentasi memjadi batubara, dalam hal ini adalah batubara bituminus. Terdapat pula karang-

http://en.wikipedia.org/wiki/Peat http://global.britannica.com/EBchecked/topic/125934/colluvium http://andreysuryanto.blogspot.com/ http://en.wikipedia.org/wiki/Travertine