Anda di halaman 1dari 6

protop

Komposisi: omeprazole Indikasi: tukak lambung, tukak duodenum, sindrom zollinger Ellison Kontra indikasi: hipersensitifitas Efek samping: diare, pusing, mual, muntah, konstipasi, flatulen. Interaksi obat: diazepam, warfarin, fenitoin, ketokonazol, ampisilin. Dosis: tukak duodenum: sehari 20 mg selama 4 minggu. Tukak gaster: sehari 20 mg selama 8 minggu. Penderita dengan peny.hati: < sehari 20 mg.

Renosan
Komposisi: Asam amino 8%, (BCAA 35%), Rasio Fischer 37.5 osmolaritas 700 mOsm/L, L-threonin 4.5 g, L-serine 5 g, L-prolin 8 g, L-cysteine HCl monohydrate 0,4 g, glisin 9 g, L-alanin 7,5 g, L-valin 8.4 g, Lmetionin 1 g, L-isoleusin 9 g, L-leusin 11 g, L-fenilalanin 1 g, Ltriptofan 0.7 g, L-histidin HCl monohydrate 3.2 g, L-lisin HCl 7,6 g, Larginin HCl 7,3 g, Na bisulfat 0.3 g (Na 14 mEq/L, Cl 94 mEq/L). Indikasi: terapi enselopati hepatika pada penderita penyakit kronis KI: pasien gagal ginjal berat, pasien dengan metabolisme asam amino abnormal. Dosis: 500-1000 mL/dosis secara i.v. Kecepatan pemberian infuse melalui pembuluh darah perifer 500 mL selama lebih dari 180-300 mnt (kurang lebih 25-40 tpm)

Ringer glukose
Komposisi: glukosa 50 g NaCl 8.6 g KCl 0.3 g CaCl2 0.33 g Water for injection ad 1000 mL

KI: hiperhidrasi, DM,Asidosis,kelainan ginjal parah, gangguan pemanfaatan glukosa Perhatian: payah jantung, udem, dengan retensi Na, gangguan ginjal, asidosis laktat, kerusakan hati, sepsis, pra dan pasca trauma. Dosis: 70 tts/70 kg BB/mnt atau 210 tts/70 kg BB/ jam

martos
Komposisi: maltosa 100 g /L In: suplai air dan carbohidrate melalui rute parenteral pada pasien DM dan pasien dengan kondisi diabetes akut. Dosis: 500-1000 mL dengan kecepatan tpm infus rendah, 500 ml dalam 2 jam.

Prinsip dan syarat pemberian diet pada penderita TB diantaranya:


Kebutuhan kalori diberikan berdasarkan kebutuhan basal ditambah dengan faktor stress (bila ada peningkatan suhu, 13% kalori tiap kenaikkan 1C), kemampuan aktifitas, kondisi status gizi saat ini. Pemberian diberikan secara bertahap sesuai kemampuan pasien untuk menghindari risiko refeeding syndrome (beban jantung yang berlebihan akibat pemberian diet yang terlalu agresif). Kebutuhan protein disesuaikan dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan status gizi dan peyakitnya. Gunakan bahan makanan yang mengandung protein nilai biologi tinggi. Makanan diberikan dengan porsi kecil tapi sering ( lebih dari 6 kali sehari) sesuai kemampuan pasien. Bila perlu dikombinasikan dengan makanan cair yang mudah serap. Cairan diberikan adekuat (35 cc/kg BB saat ini atau 2 l/hari), kecuali ada keadaan yang memerlukan pembatasan cairan. Penambahan asam lemak omega 3 berguna untuk menormalkan selera makan, memperbaiki intake makanan, dan menghindari kehilangan berat badan yang berlebihan. Kandungan vitamin dan mineral seperti kalsium, zat besi, vitamin C, Vitamin B6, karoten dari makanan harus cukup. Tambah suplemen jika dibutuhkan. Atur jadwal makan yang terintegrasi dengan pemberian obat TB.

Anda mungkin juga menyukai