Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EMBRIOLOGI HEWAN Morula DI SUSUN O L E H KELOMPOK 2 : NAVIA RINAWATI NURKHOLIS NANI MERI ALEXANDER

PENDAHULUAN Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu telur yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel

hasil penggabungan dari sel induk betina dan sel induk jantan, dimana masingmasing induk berperan dalam menentukan sifat-sifat individu baru yakni dalam hal ukuran, bentuk, perlengkapan fisiologis dan pola perilakunya. Pada proses perkembangan manusia melalui berbagai tahap yang dimulai dari gametogenesis pada masing-masing induk, dimana induk jantan mengalami spermatogenesis (proses pembentukan sperma), dan induk betina mengalami oogenesis ( proses pembentukan ovum). Setelah terjadi vertilisasi (proses peleburan dua gamet sehingga terbentuk individu dengan sifat genetik yang berasal dari kedua induknya) maka akan terbentuk zigot. Zigot akan mulai membentuk suatu organisme yang multiseluler yang dilakukan dengan prosesproses pembelahan. Pembelahan awal yang terjadi disebut

sebagai blastulasi dimana sel yang merupakan hasil fertilisasi antara dua induk mengalami pembelahan menjadi 2, 4,8, 16, 32, 64, 128, 256, dsb. Setelah beberapa kali mengalami pembelahan sinkron, embrio kemudian membentuk suatu bola yang disebut morulla. Setelah embrio menjalani tahap pembelahan dan pembentukan blastula, embrio akan masuk kedalam suatu tahapan yang paling kritis selama masa perkembangannya, yaitu

stadium grastula. Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai dengan perubahan susunan yang sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel embrio. Grastulasi akan menghasilkan suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan

lembaga yaitu lapisan endoderm disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ektoderm disebelah luar.

PENGERTIAN Kata morula berasal dari bahasa latin yang artinya buah murbei, karena pada fase ini bentuknya seperti buah murbei. Morula merupakan pembelahan sel yang terjadi setelah sel berjumlah 32 sel dan berakhir bila sel sudah menghasilkan sejumlah blastomer yang berukuran sama akan tetapi ukurannya lebih kecil. Pada fase ini bentuk sel seperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus.

Tahap pembelahan 2 sel hingga 32 sel

TAHAPAN DALAM PROSES MORULA Setelah zigot mencapai tingkat dua sel, ia menjalani serangkaian pembelahan mitosis, mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat. Sel yang menjadi semakin kecil pada setiap pembelahan dikenal sebagai blastomer. Dan sampai tingkat delapan sel, sel-selnya membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Tetapi setelah pembelahan ketiga, hubungan antar blastomer semakin rapat, sehingga membentuk sebuah pola sel yang padat yang disatukan oleh persambungan yang kuat. Proses ini dikenal sebagai pemadatan, memisahkan selsel bagian dalam, yang saling berkomunikasi secara ekstensif dengan gap junction, dari sel-sel bagian luar. Kira-kira 3 hari setelah pembuahan, sel-sel embrio yang termampatkan tersebut membelah lagi membentuk morula dengan 16 sel. Sel-sel bagian dalam morula merupakan massa sel dalam, sedangkan sel-sel sekitar membentuk massa sel luar. Massa sel dalam akan membentuk jaringanjaringan embrio yang sebenarnya, sementara massa sel luar membentuk trofoblas, yang kemudian ikut membentuk plasenta. Sel tersebut memadat untuk menjadi blastodik kecil yang membentuk dua lapisan sel. Pada saat ini ukuran sel mulai beragam. Sel membelah secara melintang dan mulai membentuk formasi lapisan kedua secara samar pada kutup anima. Stadium morula berakhir apabila pembelahan sel sudah menghasilkan blastomer. Blastomer kemudian memadat menjadi blastodisk kecil membentuk dua lapis sel.

HASIL AKHIR MORULASI Pada akhir pembelahan akan dihasilkan dua kelompok sel. Pertama kelompok sel-sel utama (blastoderm), yang meliputi sel-sel formatik atau gumpalan sel-sel dalam (inner mass cells),fungsinya membentuk tubuh embrio. Kedua adalah kelompok sel-sel pelengkap, yang meliputi trophoblast, periblast, dan auxilliary cells. Fungsinya melindungi dan menghubungkan embrio dengan induk atau lingkungan luas. Tropoblast melekat pada dinding uterus. Sel-selnya memperbanyak diri dengan cepat dan memasuki epitelium uterus pada tahap awal

implantasi. Setelah 9 hari, seluruh blastokista tertahan dalam dinding uterus. Sewaktu ini berlangsung, sel-sel yang berada disebelah bawah dari masa sel dalam menyusun diri menjadi suatu lapisan yang disebut endoderm primer yang akan membentuk saluran pencernaan makanan. Sel-sel sisa dari masa sel dalam memipih membentuk suatu keping yaitu keping embrio. Antara keping embrio dan tropoblast yang menutupi timbulnya suatu rongga (rongga amnion) berisi carian. Dinding rongga yaitu amnion, menyebar mengelilingi embrio dan dikelilingi bantalan yaitu cairan amnion.

Gambar proses akhir morula

Anda mungkin juga menyukai