Anda di halaman 1dari 0

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A.Konsep Terkait
1.Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan Domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Karena dari pengalaman dan
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers tahun
1974 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam
diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu:(dalam Notoatmodjo,2003).
a. Awerenes (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Interest ( tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut
c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik atau tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu:
1.Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.Oleh sebab itu, tahu ini adalah
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
menguraikan, mendifinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2.Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3.Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4.Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan
(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang ada.
6.Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-
kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek peneliti
atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita
ukur dapat kita seusaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas.
2.Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek.Dari berbagai batasan tentang sikap dapat
disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu dapat langsung dilihat,tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.Sikap secara
nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu.Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelaksana motif tertentu.Sikap belum merupakan suatu tindakan
atau aktifitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku.
(Notoatmodjo,2005)
Dalam bagian lain Allport (1954) (dalam Notoatmodjo,2003)
menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok , yakni :
a) Kepercayaan ( keyakinan),ide dan konsep terhadap suatu objek.
b) Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.
c) Kecendrungan untuk bertindak (trend to behave)
Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang
utuh (total attitude).Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan,
yakni:
a) Menerima (receiving)
Menerima, diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan (objek).
b) Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya,mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.Karena dengan suatu usaha
untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan lepas dari
apakah pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima ide tersebut.
c. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung Jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
Dengan demikian pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung.secara langsung dengan wawancara dapat menanyakan bagaimana
pendapat responden terhadap suatu objek secara tidak langsung adalah dengan
memberikan kuesioner.
Dalam bahasa inggris sikap disebut attitude yang pertama kali
digunakan oleh Herbert Spencer (1862) (dikutip dari Walgito,2003) untuk
menunjukkan status mental seseorang.Sikap terhadap obyek tertentu yang
merupakan sikap,pandangan atau sikap perasaan tetapi disertai oleh kecendrungan
untuk bertindak sesuai sikap terhadap obyek tertentu (W.A.Gerungan).Teori
tentang sikap ada beberapa macam :
a) Teori Belajar (Learning Theory) menurut Doob (1974) (dikutip dari
Walgito,2003)
Dalam teori ini dinyatakan bahwa prinsip classical dan operant
contioning dapat digunakan untuk menjelaskan proses pembenntukkan dan
perubahan sikap,sama seperti penerapannya ketika digunakan untuk melihat
tingkah laku nyata.
Dalam classical conditioning, stimulus yang netral dipasangkan dengan
unconditioning stimulus sehingga obyek mengalami perasaan yang
menyenangkan maka ia mengevaluasi lingkunngan secara negatif,begitu pula
sebaliknya.
b) Teori keseimbangan (Heider )
Teori ini mengenai individu dengan lingkungannya.Hubungan ini
merupakan interaksi antara subyek-subyek yang menentukan sikap.Dasar
asumsi yang digunakan oleh F.Heider dalam teori keseimbangan adalah
persaan senang atau tidak senang dan pembentukan kesatuan hubungan.
c) Teori kesesuaian Osgood dan Tennenbaun.
Prinsip kesesuaian unsur-unsur kognitif mempunyai valensi positif dalam
valensi negative dalam berbagai intensitas atau mempunyai valensi nol.Unsur-
unsur yang relevan satu sama lain dapat mempunyai hubungan positif atau
negatif.
d) Teori Disonansi Kognitif Festinger
Kognitif adalah suatu pengetahuan,opini atau apa yang dipercaya orang
mengenai lingkungan mengenai diri sendiri dan atau perilaku.Jadi kognitif
mempunyai tiga unsure yaitu : kepercayaan,sikap dan perilaku.Dan apabila
terjadi konflik (inkonsistensi) diantara kognisi maka akan terjadi disonansi.
Disonansi kognitif adalah suatu keadaan psikologis yang tidak
menyenangkan yang timbul ketika dalam diri manusia terjadi konflik dua
unsur kognisi (Brehm dan Kassin,1990) (dikutip dari Walgito,2003).Penyebab
utama yang menyebabkan terjadinya inkonsistensi :
1) Inkonsistensi logis
2) Norma dan budaya
3) Pendapatan yang inkonsistensi dengan perbuatan
4) Pengalaman masa lalu
Festinger membuat hipotesis adanya disonansi yang menimbulkan
ketidakenakan psikologis akan memotivasi seseorang untuk mencoba
mengurangi disonansi tersebut dalam mencapai konsonansi.
Ada 3 cara mengurangi disonansi :
1) Mengubah unsur kognitif yang berupa perilaku.
2) Mengubah unsur kognitif dari lingkungan.
3) Menambah unsure kognitif yang baru.
e.Teori Konsistensi Afektif-Kognitif (Rosenberg)
Manusia mempunyai kebutuhan untuk mencapai dan memelihara
konsistensi afektif,konsep teori ini adalah apa yang terjadi dalam diri individu
sewaktu terjadi perubahan sikap.
Aspek yang penting untuk memahami sikap dan perilaku manusia adalah
pengungkapan assessment dan pengukuran (meausurement) sikap.Dalam sikap
tergantung preferensi atau rasa suka tak suka terhadap sesuatu sebagai obyek
sikap.Dalam buku Principles of Educational and Psychological Measurement
and Evaluation menunjukkan beberapa karakteristik (dimensi) sikap yaitu :
1) Arah
Sikap terpilih menjadi dua arah yaitu kesetujuan dan ketidak setujuan
terhadap suatu obyek.
2) Intensitas
Kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu sama
walaupun arahnya mungkin sama.dua orang yang mempunyai sikap yang
sama terhadap suatu obyek belum tentu memiliki intensitas yang sama pula.
3) Kekuasaan
Kesetujuan dan ketidaksetujuan terhadap sesuatu obyek sikap dapat
mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat spesifik tetapi dapat pula
mencakup banyak aspek pada suatu
obyek.
4) Konsistensi
Kesesuaian antara sikap yang dikemukakan dengan tindakan yang
dilakukan terhadap suatu obyek.
5) Spontanitas
Menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan
sikapnya secara spontan.
Sikap dapat diukur dengan menggunakan skala sikap antara lain :
1) Skala Thurstone
LL.Thurstone (1928) (dalam Walgito,Bimo,2003)memandang
sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun
negatif serta percaya bahwa sikap dapat diukur dengan skala
pendapat.Metode Thurstone terdiri dari kumpulan pendapat yang
memiliki rentangan dari sangat positif ke arah sangat negatif terhadap
obyek sikap.
Prosedur pennyusunan item pada Thrustone ditempuh dengan
cara meminta pada sekelompok orang untuk memberikan pernyataan
pada suatu obyek dengan satu muatan ide yang menyetujui dan
menolak.Skor yang diperoleh kemudian ditetapkan berdasarkan
Equal Appearing Interval dengan cara menghitung mediannya.
Thrustone membagi skala sikap dalam sebelas skala pada tabel berikut ini :
Table 2.1
Most
Favorabe
Netral Most
Unfavorabel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2) R. Likert
Cara penyusunannya tidak jauh berbeda dengan Thrustone.Items pada likert
menggunakan pilihan sangat setuju,setuju,tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Table 2.2
Strongly Agree Agree Disagree Strongly
Disagree
4 3 2 1
3.Pengertian Gastritis
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung klinis yang di temukan
berupa despepsia atau indigesti berdasarkan pemeriksaan endoskopi
ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregulalitas
mukosa (Suzanne C Meltzer, 2001)
Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub
mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik difus atau local
(Soeparman, 2001 : 127).
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu
gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik (Brunner Suddarth, 2002 :
1062).
Sakit maag atau gastritis adalah peradangan (pembengkakan) dari
mukosa lambung yang bisa disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi
(Wijoyo,M Padmiarso,2009)
Dari beberapa pengertian tentang gastritis diatas dapat disimpulkan
bahwa gastritis adalah suatu peradangan (pembengkakan) mukosa lambung
yang dapat bersifat akut dan kronik,difus atau lokal yang bisa disebabkan oleh
faktor iritasi dan infeksi.
Gastritis dibagi menjadi dua yaitu :
a. Gastritis akut
1) Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan
tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel implamasi
akut dan neurotropil
2) Merupakan mukosa akut berupa erosi dan pendarahan berupa
faktor-faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi akut mukosa
lambung.
3) Gastritis akut adalah degenerasi pada bagian superpisial yang
terpapar zat-zat iritan seperti: alkohol, aspirin, steroid dan asam
empedu.
4) Gastritis akut sering di sebabkan oleh diet yang tidak benar,
makanan yang terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan-
makanan yang berbumbu.
5) Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan,biasanya
jinak dan dapat sembuh sendiri.juga merupakan respon mukosa
lambung terhadap berbagai iritan lokal, endotoksin bakteri( setelah
makan makanan yang terkontaminasi) alkohol,kafein dan aspirin
merupakan agen-agen penyebab yang sering.Obat-obat lain seperti
non steroid anti inflamatory drugs (NSAID)
indometasin,ibuprofen,naproksen,sulfanamid,steroid dan digitalis
juga terlibat.Beberapa makanan berbumbu termasuk cuka,lada atau
mustard dapat menyebabkan gejala yang mengarah ke gastritis.
b. Gastritis kronik
1) Gastritis kronik jelas berhubungan dengan hilekobakteri pylori,
apalagi jika ditemukan ulkus pada pemeriksaan penunjang.
2) Gastritis kronik adalah yang menimbulkan atropi beberapa sel
fungsional tunika mukosa.
( Mansjoer,Arif, jilid 1, Ed. 3, 2001 )
3) Gastritis kronik berjalan perlahan-lahan dan gejala yang umum terlihat
adalah adanya rasa perih dan terasa penuh di lambung,kehilangan
nafsu makan sehingga hanya mampu makan dalam jumlah yang
sedikit.pada sejumlah orang terkadang gastritis kronik tidak
menimbulkan gejala klinis.( S,Aep,2009)
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi faktor dengan
perjalanan klinis yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan
infeksi helicobartes phylori.
Gastritis kronik ditandai oleh atrofi progresif epitel kelenjar
disertai dengan kehilangan sel pametal dan chief cell. Akibatnya
produksi asam klorida, pepsin dan faktor intrinsik menurun. Dinding
lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata.
Bentuk gastritits ini sering dihubungkan dengan anemia pernisiosa,
tukak lambung dan kanker.
Pada kasus anemia pernisiosa, patogenesis dapat dikaitkan dengan
gangguan mekanisme imunologik. Kebanyakan penderita mempunyai
antibodi terhadap sel perietal dan dalam darahnya. Lebih spesifik lagi,
penderita ini juga mempunyai antibodi terhadap faktor intrinsik.
Gastritis kronis diduga merupakan predisposisi timbulnya
tukak lambung dan karsinoma. Insiden kanker lambung khususnya
tinggi pada anemia pernisiosa (10-15%).
Gejala gastritis kronis umumnya bervariasi dan tidak jelas,
antara lain perasaan perut penuh, anoreksia dan distress epigastrik
yang tidak nyata. Diagnosa diperkirakan bila ada aklorhidran yang
rendah dan dipastikan melalui perubahan histologik yang khas pada
biopsi.
1. Etiologi
a.Gastritis akut
Penyebab penyakit ini antara lain :
1) Obat-obat penghilang nyeri.
Terlalu sering menggunakan obat penghilang nyeri seperti
Nonsteroidal anti-inflamatory drugs (NSAID) misalnya
aspirin,ibuproven (Advil,Motrin dan lain-lain) juga naproxen (Aleve)
dapat menyebabkan penyakit maag.
2) Mengkonsumsi alkohol.
Alkohol dapat mengiritasi (merangsang) dan mengikis
permukaan lambung sehingga asam lambung dengan mudah akan
mengikis permukaan lambung dan terjadi gastritis akut.
3) Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, luka bakar,
sepsis.
Secara makroskopis terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi
berbeda jika ditemukan pada korpus dan fundus, bisa hanya
disebabkan oleh stress, jika disebabkan Karena obat-obatan AINS,
terutama ditemukan didaerah antrum, namun dapat juga menyeluruh
sedangkan secara mikroskopik, terdapat erosi yang regenerasi epitel
dan ditemukan reaksi sel implamasi neutropil yang minimal.
4.) stres
Keadaan stres yang disebabkan karena pembedahan, luka
(trauma), terbakar, ataupun infeksi penyakit tertentu dapat
menyebabkan gastritis akut.
5). Penggunaan kokain.
Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendarahan
dan gastritis.
(S,Aep,2009)
b. Gastritis kronis
Penyebab penyakit ini yaitu :
1) Terinfeksi helikobakter pylori.
Penemuan bakteri ini dilakukan oleh dua dokter peraih Nobel
dari Australia yaitu Barry Marshall dan Robin Warre yang menemukan
adanya bakteri yang bias hidup dalam lambung manusia.Penemuan ini
mengubah pandangan para ahli mengenai penyebab penyakit lambung
termasuk cara pengobatannya.telah terbukti saat ini bahwa infeksi yang
disebabkan oleh Helicobacter Pylori pada lambung bias menyebabkan
peradangan mukosa lambung yang disebut dengan gastritis, proses ini
bias berlanjut hingga terjadi ulkus / tukak bahkan kanker lambung.
Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H.
Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi
dinding lambung. Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana
bakteri tersebut dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan
tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau
minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H. pylori sering
terjadi pada masa kanak - kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika
tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini sekarang diketahui
sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering
terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan
perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah satu
perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana
kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak.
Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat asam lambung yang rendah dapat
mengakibatkan racun-racun yang dihasilkan oleh kanker tidak dapat
dihancurkan atau dikeluarkan secara sempurna dari lambung sehingga
meningkatkan resiko (tingkat bahaya) dari kanker lambung. Tapi
sebagian besar orang yang terkena infeksi H. pylori kronis tidak
mempunyai kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini
mengindikasikan bahwa ada penyebab lain yang membuat sebagian
orang rentan terhadap bakteri ini sedangkan yang lain tidak.
Dalam pertemuan di Centers for Disease Control and
Prevention di Atlanta, Georgia pada 1991 semua mengakui hubungan
antara Helicobacter Pylori dengan penyakit gastritis.Sekitar 75% jenis
penyakit tukak lambung telah terbukti di sebabkan oleh Helicobacter
pylori yang dapat diobati secara permanen menggunakan larutan
antibiotik.Infeksi yang disebabkan bakteri biasanya di mulai sejak
kanak-kanak, sering kali bakteri ditularkan melalui sesama anggota
keluarga melalui feces atau ludah kemudian tinggal di dalam perut
hingga dewasa, jika tidak diobati penyakit tersebut dapat menyebabkan
kanker.
Bakteri ini memerlukan urea (hasil akhir utama dari
metabolism protein mamalia) serta hemin (pigmen merah dalam darah)
untuk berkembang biak.Ternyata hanya sel-sel jaringan mucus dalam
lambung yang dapat menyimpan nutrisi esensial ini,tentunya kalau
tidak dibasmi
2) Asam empedu
Asam empedu adalah cairan yang membantu pencernaan
lemak.Cairan ini di produksi di hati dan dialirkan ke kantong
empedu.ketika keluar dari kantong empedu, asam empedu akan
dialirkan ke usus kecil (duodenum). Secara normal cincin pylorus
(pada bagian bawah lambung) akan mencegah aliran asam empedu
kedalam lambung setelah di lepaskan ke duodenum tetapi apabila
cincin tersebut rusak sehingga tidak bisa menjalankan fungsinya
dengan baik atau dikeluarkan karena pembedahan maka asam empedu
dapat mengalir ke lambung,akan mengakibatkan peradangan dan
gastritis kronik.
3).Atropi tunika mukosa
4). Kelainan autoimmune.
Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan
tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding
lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap
menipiskan dinding lambung,menghancurkan kelenjar-kelenjar
penghasil asam lambung dan menganggu produksi faktor intrinsik
(yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-
12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat mengakibatkan pernicious
anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak dirawat dapat
mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmune atrophic
gastritis terjadi terutama pada orang tua.
5). Crohn's disease.
Walaupun penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan
kronis pada dinding saluran cerna, namun kadang-kadang dapat
juga menyebabkan peradangan pada dinding lambung. Ketika
lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala dari Crohn's disease
(yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih
menyolok daripada gejala-gejala gastritis.
6). Radiasi dan kemoterapi.
Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi
dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang
selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer.
Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi
biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan
kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding
lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.
7. Penyakit bile reflux.
Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-
lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika
dilepaskan, empedu akan melewati serangkaian saluran kecil dan
menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter
yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah
empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak
bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung
dan mengakibatkan peradangan dan gastritis. Faktor-faktor lain.
Gastritis sering juga dikaitkan dengan kondisi kesehatan lainnya
seperti HIV/AIDS, infeksi oleh parasit, dan gagal hati atau
ginjal.(S,Aep ,2009)
2. Patofisiologi
Menurut Brunner&suddart, 2001 perjalanan penyakit gastritis bisa dilihat dari
skema seperti dibawah ini :
Skema 2.3
F. imunologi F. Bakteriologik Faktor lain
Infiltrasi sel - sel radang
Atropi progresif sel epitel kelenjar mukosa
Kehilangan sel parietal dan chief sel
Produksi asam klorida, pepsin dan faktor intrinsik menurun
Dinding lambung menipis
Kerusakan mukosa asam lambung
Nyeri ulu hati, Mual, muntah, anoreksia.
Untuk lebih detailnya akan dijelaskan patofisiologi gastritis (Akut dan
Kronis), sebagai berikut: Obat-obatan, alkohol, garam empedu atau enzim-
enzim pankreas dapat merusak mukosa lambung (gastritis erosif),
mengganggu pertahanan mukosa lambung dan memungkinkan difusi kembali
asam dan pepsin ke dalam jaringan lambung, hal ini menimbulkan
peradangan. Respon mukosa lambung terhadap kebanyakan penyebab iritasi
tersebut adalah dengan regenerasi mukosa, karena itu gangguan-gangguan
tersebut seringkali menghilang dengan sendirinya.
Dengan iritasi yang terus menerus, jaringan menjadi meradang dan dapat
terjadi perdarahan.
Masuknya zat-zat seperti asam dan basa kuat yang bersifat korosif
mengakibatkan peradangan dan nekrosis pada dinding lambung (gastritis
korosif). Nekrosis dapat mengakibatkan perforasi dinding lambung dengan
akibat berikutnya perdarahan dan peritonitis.
Gastritis kronis dapat menimbulkan keadaan atropi kelenjar-kelenjar
lambung dan keadaan mukosa terdapat bercak-bercak penebalan berwarna
abu-abu atau abu-abu kehijauan (gastitis atropik). Hilangnya mukosa lambung
akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya sekresi lambung dan timbulnya
anemia pernisiosa. Gastritis atropik boleh jadi merupakan pendahuluan untuk
karsinoma lambung. Gastritis kronis dapat pula terjadi bersamaan dengan
ulkus peptikum atau mungkin terjadi setelah tindakan gastroyeyunostomi.
Gastritis kronis dapat diklasifikasikan tipe A atau tipe B. Tipe A (sering
disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal,
yang menimbulkan atropi dan infiltrasi sel. Hal ini dihubungkan dengan
penyakit otoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau
korpus dari lambung.
Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory) Ini dihubungkan
dengan bakteri H. pylory, faktor diet seperti minum panas atau pedas,
penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok atau refluks isi usus kedalam
lambung.
3. Manifestasi klinik
Tanda dan gejala dari gastritis menurut Brunner&Suddart, 2001 antara lain:
a. Rasa terbakar di lambung dan akan menjadi semakin parah ketika sedang
makan.
b. Nyeri ulu hati
c. Mual, dan sering muntah
d. Tekanan darah menurun, pusing
e. Keringat dingin
f. Nadi cepat
g. Kadang berat badan menurun
h. Nafsu makan menurun secara drastic, wajah pucat, suhu badan naik,
keluar keringat dingin.
i. Perut terasa nyeri ,pedih (kembung dan sesak) di bagian atas perut (ulu
hati)
j. Merasa lambung sangat penuh ketika sehabis makan.
k. Sering sendawa bila dalam keadaan lapar
l. Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut
4. Diagnosis
Menurut Brunner&Suddart, 2001 cara menegakkan diagnosis pada gastritis
adalah :
a. Gastritis akut
Tiga cara dalam menegakkan diagnosis yaitu gambaran lesi mukosa
akut dimukosa lambung berupa erosi atau ulkus dangkal dengan tepi atas
rata. Pada endoskopi dan gambaran radiologi. Dengan kontras tunggal
sukar untuk melihat lesi permukaan yang superfisial, karena itu sebaiknya
digunakan kontras ganda. Secara umum endoskopi saluran cerna bagian
atas lebih sensitif dan spesifik untuk diagnosis kelainan akut lambung.
b. Gastritis kronis
Diagnosa gastritis kronik ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
endoskopi dan dilanjuutkan dengan pemeriksaan histopatologi biopsi
mukosa lambung perlu pula dilakukan kultur untuk membuktikan adanya
infeksi helicobacter pylori apalagi jika ditemukan ulkus baik pada
lambung ataupun pada duodenum, mengingat angka kejadian yang cukup
tinggi yaitu hampir mencapai 100%. Dilakukan pula rapid ureum test
lebih dikenal dengan CLO (Campylobacter Like Organism). Kriteria
minimal untuk menegakkan diagnosa helicobacter pylori. Jika hasil CLO
dan atau PA (Patologi Anatomi) positif. Dilakukan pula pemeriksaan
serologi untuk Helicobacter pyloryi sebagai diagnosis awal.
5. Tes untuk Menegakkan Diagnosa Gastritis
Meskipun umumnya sejumlah dokter dapat mengetahui tentang penyakit
maag dari sejumlah gejala klinis namun untuk memastikan adanya penyakit
maag dapat dilakukan dengan berbagai macam tes.Tes tersebut diantaranya:
1) Tes darah.
Dokter biasanya meminta pasien untuk melakukan cek darah untuk
melihat adanya antibodi terhadap serangan Helicobacter Pylori.hasil test
yang positif menunjukkan bahwa seseorang pernah mengalami kontak
dengan bakteri Helicobacter Pylori dalam hidupnya, tetapi keadaan
tersebut bukan berarti seseorang telah terinfeksi Helicobacter Pylori.Tes
darah juga dapat digunakan untuk mengecek terjadinya anemia yang
mungkin saja disebabkan oleh perdarahan yang disebabkan karena
gastritis.
2) Breath Test
Test ini menggunakan tinja sebagai sampel dan di tunjukkan untuk
mengetahui apakah ada infeksi Helicobacter Pylori dalam tubuh
seseorang.
3) Stool Test
Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya Helicobacter Pylori dalam
sampel tinja seseorang.Hasil test yang positif menunjukkan orang tersebut
terinfeksi Helicobacter Pylori.Biasanya dokter juga menguji adanya darah
dalam tinja yang menandakan adanya perdarahan dalam lambung karena
gastritis.
4) Endoskopi
Test ini dimaksudkan untuk melihat adanya kelainan pada lambung yang
mungkin tidak dapat dilihat dengan sinar X.
5) Rontgen
Test ini dimaksudkan untuk melihat adanya kelainaan pada lambung yang
dapat dilihat dengan sinar X.Agar dapat dilihat dengan jelas biasanya
penderita di injeksi terlebih dahulu dengan bubur barium.
6. Komplikasi
a. Gastritis Akut :
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah
perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan
melena, dapat berakhir sebagai syock hemoragik. Khusus untuk
perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis
yang diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab
utamanya adalah H. pylori, sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60-
90 % pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan
endoskopi.
b. Gastritis Kronik :
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan anemia
karena gangguan absorpsi vitamin B12.
7.Penatalaksanaan
a. Gastritis akut
Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet lambung
dengan porsi kecil dan sering ,obat-obatan ditunjukkan untuk mengatur
sekresi asam lambung, berupa antagonis respon N
2,
inhibitor pompa
proton, antikolinerjik, juga ditunjukan sehingga sitoprotektor berupa
surkralfat dan protaglandin.
b. Gastritis kronik
Pada pusat-pusat pelayanan kesehatan dimana endoskopi tidak dapat
dilakukan penatalaksanaan diberikan seperti pada pasien dengan sindrom
dyspepsia, apalagi jika tes sirologi negatif. Jika endoskopi tidak dapat
dilakukan bisa dilakukan dengan mengatasi dan menghindari penyebab
pada gastritis akut, kemudian diberikan pengobatan empiris berupa
antasid, antagonis H
2
atau inhibitor pompa proton dan obat-obat
prokinetik. Jika endoskopi dapat dilakukan, dilakukan terapi eradikasi
kecuali jika hasil Campylobacter Like Organism (CLO), kultur dan
Patologi Anatomi (PA) ketiganya negatif atau hasil serologi negatif.
8.Pencegahan Gastritis
Walaupun kita tidak bisa selalu menghilangkan Helicobacter Pylori namun
timbulnya gastritis dapat dicegah dengan hal-hal sebagai berikut :
1) Menurut sejumlah penelitian makan dalam jumlah kecil namun sering
serta memperbanyak makan makanan yang mengandung tepung seperti
nasi,jagung dan roti akan menormalkan produksi asam
lambung.Hindarilah makanan yang dapat mengiritasi lambung misalkan
makanan yang pedas,asam,keras, digoreng dan berlemak.
2) Batasi atau hilangkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.Tingginya
konsumsi alkohol dapat mengiritasi atau merangsang lambung bahkan
menyebabkan lapisan dalam lambung terkelupas sehingga menyebabkan
peradangan dan perdarahan di lambung.
3) Jangan merokok.
Merokok akan merusak lapisan pelindung lambung, oleh karena itu orang
yang merokok lebih sensitif terhadap gastritis maupun ulser.Merokok juga
akan meningkatkan asam lambung,melambatkan kesembuhan, dan
meningkatkan resiko kanker lambung.
4) Ganti obat penghilang rasa sakit.
Jika memungkinkan jangan gunakan obat penghilang rasa sakit dari
golongan NSAID seperti aspirin,ibuprofen, dan naproxen.obat-obat
tersebut dapat mengiritasi lambung.
5) Berkonsultasi dengan dokter.
Jika anda menemui gejala sakit maag sebaiknya anda berkonsultasi
dengan dokter untuk mendapat solusi terbaik.
6) Peliharalah berat badan.
Problem saluran pencernaan seperti rasa terbakar di lambung, kembung
dan konstipasi lebih umum terjadi pada orang yang mengalami kelebihan
berat badan (obesiotas) karena itu memelihara berat badan agar tetap ideal
dapat mencegah terjadinya sakit maag.
7) Memperbanyak olahraga.
Olahraga aerobik dapat meningkatkan detak jantung yang dapat
menstimulasi aktivitas otot usus sehingga mendorong isi perut dilepaskan
dengan lebih cepat.Disarankan melakukan aerobik setidaknya selama 30
menit setiap harinya.Akan lebih baik sebelum anda menyusun program
olahraga mintalah nasehat dari dokter anda. Olahraga pada dasarnya
merangsang otot-otot kita bekerja termasuk otot perut/pencernaan
sehingga dapat mempercepat proses pencernaan dan pembuangan.
8) Manajemen stres.
Stres dapat meningkatkan serangan jantung dan stroke.Kejadian ini akan
menekan respon imun dan akan mengakibatkan gangguan pada
kulit.disamping itu kejadian ini juga akan meningkatkan produksi asam
lambung dan menekan pencernaan.Tingkat stres seseorang berbeda beda
untuk tiap orang,untuk menurunkan tingkat stres disarankan banyak
mengkonsumsi makanan bergizi,cukup istirahat, secara teratur
berolahraga, serta selalu menenangkan pikiran bisa dengan jalan
melakukan meditasi atau yoga yang dapat menurunkan tekanan
darah,menurunkan kelelahan dan keletihan.
9. Usahakan buang air besar secara teratur
10. Konsumsi makanan seimbang dan kaya serat
Buah-buahan dan sayur lebih gampang dan lebih cepat dicerna oleh
lambung sehingga membuat lambung bekerja lebih sehat. Makanan
berserat juga dapat membantu proses buang air besar lebih lancar.
11. Banyak minum air putih
Air membantu dalam mengolah nutrisimakanan yang kita makan dan juga
membantu penyerapan nutrisi kedalam tubuh, selain itu air juga membantu
melunakkan dan melancarkan pembuangan.
12. Menerapkan pola makan dan tidur yang teratur
Tabel 2.4 jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah gastritis
Golongan bahan
makanan
Makanan yang boleh
diberikan
Makanan yang tidak
boleh diberikan
Sumber hidrat arang
Sumber protein hewani
Sumber protein nabati
Lemak
Sayuran
Beras dibubur atau
ditim, kentang, makaroni
rebus, roti panggang,
biskuit, krakers, tepung-
tepungan dibubur/untuk
pudding
Daging sapi empuk, hati,
ikan, ayam digiling atau
dicincang, direbus, di
tim, dipanggang, telur
ayam direbus, didadar,
ditim dan dicampur
dalam makanan, susu
Tahu, tempe direbus,
ditim, ditumis, kacang
hijau direbus
Margarine dan mentega
Sayuran yang tidak
banyak serat dan tidak
menimbulkan gas,
bayam, labu siam, labu
kuning, wortel, tomat
direbus dan ditumis
Beras ketan, mie, bihun,
jagung, ubi-ubian,cake,
dodol, kue-kue lain yang
ter-lalu manis
Daging ikan, ayam yang
diawetkan, digoreng,
daging babi, telur
digoreng
Tahu, tempe digoreng,
kacang tanah, kacang
merah
Macam-macam lemak
hewan dan minyak
santan
Sayuran lain dimasak
dan sayuran mentah
Buah-buahan
Minuman
Bumbu
Pepaya, pisang, jeruk,
sari buah, pir dan peach
dalam kaleng
Sirup dan teh
Garam, gula, vetsin,
bawang dalam jumlah
terbatas, kunci, kencur,
jahe, kunyit, terasi, laos,
salam
Buah yang banyak serat
dan me-nimbulkan gas,
misal-nya jambu biji,
nanas, kedondong,
durian, nangka dan buah
yang dikeringkan
Minuman yang me-
ngandung alkohol, kopi
atau kafein dan soda
Cabe, merica, cuka, dan
lain-lain bumbu yang
merangsang
Sumber : S, Aep, Mengatasi gangguan Penyakit Maag (2009)
10. Obat Tradisional Untuk Menyembuhkan Gastritis (maag)
Selain obat-obatan menurut resep dokter, tanaman obat dibawah ini dapat
digunakan untuk mengatasi sakit maag (radang lambung). Antara lain ditunjukkan
untuk mengurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa
lambung,mengurangi kepekaan dinding lambung, serta memperbaiki fungsi
kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.tumbuhan tersebut antara
lain:
1.Adas (Foeniculum Vulgare L.)
Di Indonesia tanaman adas dapat hidup dari dataran rendah sampai
ketinggian 800 meter dari permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik di
dataran tinggi. Tinggi tanaman 50cm-200cm tumbuh merumpun. Satu rumpun
biasanya terdiri terdiri dari 3-5 batang.Batang bila dimemarkan akan
mengeluarkan bau wangi. Letak daun berseling,buah lonjong berusuk, panjang
6-10mm, lebar 3-4mm, masih muda berwarna hijau setelah tua warnanya
coklat agak hijau atau coklat agak kuning sampai sepenuhnya coklat.Buah
masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti
kamper.Adas menghasilkan minyak adas yang merupakan hasil sulingan
serbuk buah adas yang masak dan kering.Ada dua macam minyak adas, manis
dan pahit.
Keduanya digunakan dalam industri obat-obatan.Adas juga dipakai untuk
bumbu,atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa.Daunnya bisa
dimakan sebagai sayuran.Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan
anak tanaman.
Cara Pemakaian :
Buah adas 2 gram,rimpang lengkuas segar 3 gram,kedaung yang telah disangrai
7 biji, rimpang jerangau sedikit, air 110 ml.Dibuat infus dan kemudian diminum,
dewasa 2 kali sehari, pagi dan sore, sekali minum 100ml.Pemberian kepada
anak-anak tergantungumur yaitu sampai takaran dewasa.Diulang selama 3
hari bila belum sembuh segera bawa kedokter.
2.Akar manis (Glycyrrhiza glabra L.)
Tanaman akar manis merupakan tanaman sejenis polong- polongan yang
berasal dari Eropa Selatan dan beberapa bagian wilayah Asia.Akar manis tumbuh
dengan baik ditanah yang dalam, subur, cukup air dan dalam iklim yang penuh
cahaya matahari. Biasanya dipanen di musim gugur 2 atau 3 tahun setelah
penanaman. Ekstrak akar manis didapat dengan cara merebus akar tanamannya dan
menguapkan airnya, dapt dijual dalam bentuk bubuk ataupun sirup (cair).Zat yang
terkandung didalamnya adalah glycyrrhizin yang sangat manis,50 kali lebih manis
daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan.
Cara Pemakaian :
Akar manis 3 gram, rimpang kunyit 4 gram, air 130ml, dibuat infus atau
diseduh.Diminum 2 kali sehari pagi dan sore.Tiap kali minum 100 ml. Diulang
selama 14 hari.Bagi penderita yang tidak tahan panasnya kunyit, ramuan dapat
ditambah air hingga encer, diendapkan dahulu kemudian diminum.
Peringatan
Takaran yang terlalu banyak dan pemakaian terlalu lama dapat mengakibatkan
hipoklamia.
3.Daruju (Acanthus ilicifolium L)
Daruju tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai,serta tempat-tempat lain
yang tanahnya berlumpur dan berair payau.bagian tanaman yang digunakan untuk
obat adalah akar, daun dan biji.sebelum digunakan cuci akar sampai bersih,iris
tipis-tipis lalu jemur sampai kering.
Cara Pemakaian :
Akar daruju 7 gram, rimpang temulawak segar 7 gram,herba meniran 7 gram, air
130 ml, dibuat infus.Diminum 1 kali sehari 100ml. Diulang selama 14 hari.
4.Jerangau (Acorus calamus L)
Tanaman jerangau tinggi sekitar 75 cm.Batang basah, pendek, membentuk
rimpang.
Cara Pemakaian :
Rimpang jerangau 1 gram, rimpang jahe 5 gram, air 110 ml, dibuat infus atau
diseduh.Diminum 1 kali sehari 100 ml.Diulang selama 4 hari.
5.Kelembak (Rheum rhabarbarum L)
Tumbuhan herba tegak yang tingginya mencapai 2,5mm.Rimpang dan
akarnya tebal dan banyak bercabang warna kuning cerah.Daun roset, sebagian
mengeliling (spiral) bataang yang tegakBentuk daun bundar telur sampai lanset
dan meruncing di ujung-ujung helaian (seperti tangan orang/daun
singkong).Perbungaan bentuk malai yang banyak percabangannya disertai rambut-
rambut pendek/kecil,warna coklat.Tanaman ini masih ditemukan di jawa, terutama
di dataran tinggi.
Cara Pemakaian :
Akar kelembak (serbuk) 1 sendok teh, kayu ules 2 butir, biji kedaung (sangrai) 5
butir,herba meniran 3 pohon, herba pegagan 1 genggam,air 230 ml, dibuat infus
atau diseduh.Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore tiap kali minum 100 ml.diulang
selama 4 hari.
6.Komfrei (Symphytum officinale L)
Tanaman ini memiliki banyak sekali khasiat dan kegunaan bagi tubuh. Yang
dapat digunakan untuk pengobatan yaitu pada bagian daun, karena bagian ini
terdapat zat- zat berkhasiat seperti symphytine,echimidine,anadoline,alkaloid
pirolizidine (pas), tanin, minyak asiri, allantoin, vitamin B1,B2,C dan E.
Sedangkan akarnya mengandung alkaloid pirolizidine (pas). Komfrei merupakan
tanaman yang sangat umum di eropa dan Asia Barat yang dapat tumbuh di tanah
yang berumput atau pinggir selokan.Di Indonesia tanaman ini belum dikenal
olehmasyarakat luas.Namuun ternyata dalam beberapa jenis makanan daun
komfrei digunakan sebagai bahan penambah selera.Komfrei biasanya tumbuh di
daerah dingin dan ditanam di dlam pot atau di kebun sebagai tumbuhan herba.
Cara Pemakaian :
Daun komfrei segar 5 gram, rimpanng kunyit segar 9 gram, air
secukupnya.Diminum 1 kali sehari 1 cangkir, diulang selama 14 hari.
7.Kunci Pepet (Kaempferia angustifolia Roscoe)
Kunci pepet ataau temu kunci sering ditanam di pekarngan atau dalam pot
juga banyak ditemukan tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari
750 meter dari permukaan laut di jawa dan sumatera.Selain digunakan sebagai
campuran jamu tradisional kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetika
tradisional.Tinggi tanaman 30-70 cm tumbuh merumpun dengan batang semu yang
tumbuh dari rimpangnya.Daun tunggal,helaian daun berbentuk lanset panjang 20-
30 cm, lebar 7,5-10 cm, ujung runcing, pangkal berpelepah, tepi rata warnanya
hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna coklat.Bunga keluar dari
rimpang dengan batang semu yang amat pendek.Bunga bisa tumbuh
menggerombol sering mekar beberapa kuntum sekaligus warnanya ungu muda
kemerahan. Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar yaitu
seukuran telur puyuh.Dari rimpang induk keluar akar- akar kasar yang ujungnya
terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi
rimpang induk.Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putiih pucat berserat halus
dan rasanya pahit.Jika telah keluar bunga menandakan rimpang telah siap
dipanen.Umbi muda bisa dijadikan lalap.Bagian yang digunakan sebagai obatnya
adalah rimpangnya.
Cara Pemakaian:
Kunci pepet/ temu kunci 7 rimpang, air mendidih secukupnya.Rimpang temu
kunci dipotong tipis- tipis kemudian diseduh dengan air mendidih.Diminum
seperti minum teh untuk keperluan 1 hari, diulang selama 14 hari.
9.Kunyit (Curcuma domestica Val)
Kunyit termasuk salah satu tanaman suku temu-temuan yang banyak ditanam
di pekarangan, kebun dan sekitar hutan jat. Kunyit berbatang semu yang tersusun
dari kelopak atau pelepah daun yang berpalutan atau saling menutupi.Batang
bersifat basah karena mampu menyimpan air dengan baik.
Kunyit dikenal sebagai penyedap, penetral bau anyir pada masakan seperti
gulai,opor dan soto serta pewarna pada nasi kuning. Kunyit juga sering
dimanfaatkan sebagai ramuan obat tradisional untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan.
Cara Pemakaian :
25 gram kunyit segar + 20 gram kencur +5 butir cengkeh direbus dengan 400cc
air hingga tersisa 200cc, airnya disaring, diminum hangat- hangat 2 kali sehari.
10.Lidah Buaya (Aloevera Linn)
Tanaman lidah buaya batangnya pendek dan tidak kelihatan karena tertutup
oleh daun- daun yang rapat sebagian terbenam dalam tanah.Melalui batang ini
akan muncul tunas- tunas yang selanjutnya menjadikan anakan.Aloevera yang
bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak
daun.Batang lidah buaya dapat disetek untuk perbanyakan tanaman.Daun lidah
buaya bentuknya menyerupai pedang, ujungnya meruncing, permukaanya dilapisi
lilin, duri lemas di pinggirnya.Panjang helaian daun dapat mencapai 50-75 cm,
dengan berat 0,5-1 kg daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf,
berdaging tebal, tidak bertulang berwarna hijau keabu- abuan bersifat sukulen
(banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai
bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di
dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu
kekurangan air. Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan.Bagian
yang dipakai untuk obat adalah daun, bunga, akar.
Cara Pemakaian :
75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 10 gram adas + 5 butir lawang
direbus dengan 500cc air tersisa 200cc airnya disaring + 1sendok makan madu
diminum hangat- hangat 2 kali sehari.
11. Pisang batu (Musa brachycarpa Back)
Tanaman pisang batu berbatang semu tinggi dapat mencapai 3cm.Tanaman
pisang batu terdapat di seluruh Indonesia, terutama di pinggir-pinggir hutan, tepi
jurang.Tumbuh di dataraan rendah sampai ketinggian 2.200m.Tanaman pisang
menyukai daerah yang panas, subur atau sedikit berbatu dekat pembuangan
sampah.
Cara Pemakaian
Pisang batu masak 3 buah, pisang batu mentah beserta buahnya 1 buah, buah pace
1 buah, air sedikit.Pisang batu mentah dan buah pace diparut kemudian diremas
bersama pisang batu masak dengan bantuan air kemudian disaring.Diminum 1
kali sehari 1 ramuan diulang selama 14 hari.
12. Palutan (Urena lobata L)
Jenis tumbuhan berserat dari suku kapas-kapasan, tumbuh di daerah iklim
tropik termasuk Indonesia.Tumbuh liar di halaman,ladang,tanah kosong dan
tempat-tempat yang banyak sinar mataahari.Bagian yang digunakan obat adalah
akar atau seluruh tanaman pemakaian segar atau dikeringkan.
Cara Pemakaian
Akar pulutan 2 jari tangan, tepung garut 1 sendok makan, air 2 gelas dibuat
infus.Diminum sebagai pengganti minum air teh.
13. Putri Malu (Mimosa pudica L)
Tumbuh di pinggir jalan,tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur
di tanah kadang-kadang tegak.Batang bulat berbulu dan berduri.Daun kecil-kecil
tersusun majemuk bentuk lonjong dengan ujung lancip berwarna hijau.Bila daun
disentuh akan menutup (sensitif plant).Bagian yang dipakai untuk obat adalah
daun, akar, seluruh tanaman segar atau yang dikeringkan.
Cara Pemakaian
Herba putri malu segar 15 gram, rimpang temu lawak 7 keping, rimpang kunyit 1
jari tangan, air 120 ml.Dibuat infus, diminum 1 kali sehari 100 ml, diulang selama
14 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
14. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka seperti dikebun, tepi sungai, tanah
kosong yang agak lembab atau pekarangan.Tumbuh di dataran rendah sampai
ketinggian 700 m.
Cara Pemakaiaan
Daun sambiloto 17 helai air secukupnya cara pembuatan diseduh.Diminum 1 kali
sehari cangkir.Apabila di buat seduhan ramuan di minum 1 kali sehari 100
ml.Diulang selama 7 hari.Aampas di oleskan ditempat yang sakit.
15. Saerai (Cymbopogon nardus)
Tanaman serai termasuk jenis rumput-rumputan. Di Indonesia tanaman serai
terutama banyak tumbuh di daerah Tasikmalaya, Bandung, Palermbang, Padang,
Ujung Padang dan Solo.
Cara Pemakaian
3 batang serai + 15 butir ketumbar + lengkuas direbus dengan 500cc air hingga
tersisa 200cc airnya disaring minum hangat-hangat 2 kali sehari.
16. Temu Lawak (Curcuma xanthorthiza Roxb)
Temu lawak banyak di temukan di hutan-hutan daerah tropis, temu lawaak
juga berkembang di daerah tegalan sekitar pemukiman terutama di daerah gembur
sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar.
Cara Pemakaian
30 gram temu lawak segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 5 butir
kapulaga direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200cc airnya di saring, diminum
hangat-hangat 2 kali sehari.
B.Penelitian Terkait
1). Penelitian yang dilakukan oleh Irya Yohanes pada tahun 2008 dengan judul
Tesis Cost Effectiveness Analysis (CEA) Pengobatan Gastritis akut antara
ranitidine dan simetidin di instalasi rawat jalan tingkat lanjut rumah sakit
umum Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci,Dengan hasil penelitian
ditemukan 62 pasien gastritis akut dan diobati dengan ranitidine masuk dalam
kriteria inklusi dan drop out 5 orang sedangkan yang diobati dengan simetidin
adalah 40 orang sedangkan yang masuk dalam kriteria inklusi adalah 3
orang.Maka terpilih 38 responden kelompok ranitidin dan 33 orang responden
kelompok simetidin.
2). Penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode Rosni Yanti pada tahun 2007 dengan
judul Pengaruh Kebiasaan Merokok,Konsumsi Non Steroid Anti Inflamatory
Drugs (NSAID) dan Kopi Terhadap Kejadian Gastritis di Puskesmas
Mulyorejo Surabaya.Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa karasteristik
responden terbanyak berumur 60 tahun, perempuan lebih banyak daripada
laki-laki, tingkat pendidikan adalah pendidikan dasar dan pekerjaan sebagian
besar adalah swasta. Hasil uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa
jenis rokok (p=0,013) dan jumlah konsumsi NSAID (p=0,042) mempunyai
pengaruh yang bermakna terhadap kejadian gastritis. Rumusan model
terjadinya gastritis yaitu -0,966 + (-1,827) (jenis rokok filter) + (0,935)(NSAID
3 tablet per minggu).
C.Kerangka Teori
Dari tinjauan pustaka diatas maka dibuat kerangka teori dalam bentuk bagan di
bawah ini.
Skema 2.5
Faktor Predisposisi :
-Pengetahuan
- Persepsi
- sikap
Faktor Pendukung :
-Lingkungan tempat tinggal
(rumah/ kost)
-Lingkungan Kampus
Pencegahan Gastritis
Kerangka Teori Menurut Lawrence Green dikutip dari Buku Hidayat,Aziz
Alimul
Faktor Pendorong :
-Sikap orang tua
-Kebiasaan Individu
-Pengaruh ajakan teman

Anda mungkin juga menyukai