Anda di halaman 1dari 0

29

BAB 3
PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Perangkat Keras










Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras


ModulSensor
Warna(TCS
3200)

Mikrokont
roller
ATMega
8535
DriverH
Bridge
Conveyor Motor
DC
LCD
30

Keterangan blok diagram :


Sensor Warna (TCS3200) berguna untuk mengecek tingkat kematangan buah
berdasarkan warnanya
Blok mikrokontroler berguna untuk mengolah data dari sensor lalu mengaktifkan
driver dan kemudian driver inilah yang akan mengontrol pergerakan motor.
Blok Driver H-bridge berfungsi untuk mengontrol pergerakan motor DC yang
menggerakkan conveyor
Blok LCD berfungsi sebagai penampil status kematangan buah
Gambaran dari cara kerja sistem dari penelitian ini dibagi menjadi 2 sistem, yaitu
sistem yang berfungsi sebagai pengecek dan penampil kematangan buah dan yang
kedua adalah sistem yang berfungsi sebagai penggerak/penyortir.
Pada sistem yang pertama atau sistem yang berfungsi sebagai pengecek dan
penampil kematangan buah, terdapat sebuah modul sensor warna (TCS3200) yang
berfungsi untuk membaca tingkatan warna dari buah, yang dimana nantinya output
dari sensor warna ini akan diproses oleh mikrokontroller untuk ditampilkan di LCD.
Hasil yang nantinya ditampilkan di LCD berupa status kematangan buah (matang atau
belum matang) dan hasil dari RGB-nya.
Pada sistem yang kedua atau sistem yang berfungsi sebagai penggerak atau
penyortir buah, sistem ini dikendalikan oleh conveyor yang digerakkan oleh motor DC,
dimana pergerakan motor DC ini diatur oleh sebuah driver H-bridge.
31

J adi cara kerjanya adalah , jika buah diletakkan pada tempat penampung buah
yang posisinya berada tengah conveyor , maka sensor warna akan membaca tingkat
warna buah tersebut , yang hasilnya atau output dari sensor warna tersebut akan
diproses oleh mikrokontroller ATMega 8535, dan hasilnya akan ditampilkan di LCD,
jika hasil-nya mengatakan bahwa buah tersebut telah matang maka mikrokontroller
akan memerintahkan driver H-bridge untuk menggerakkan motor DC secara forward,
tetapi jika hasilnya mengatakan hal yang sebaliknya (buah belum matang) maka
mikrokontroller akan memerintahkan driver H-bridge untuk menggerakkan motor DC
secara reverse. Waktu untuk pengecekan satu buah sekitar 5 detik, dimana 3 detik delay
untuk membaca buah, dan sekitar 2 detik waktu untuk conveyor bergerak
3.1.1 Rangkaian Blok Mikrokontroler

Gambar 3.2 Blok Mikrokontroller
32

Blok diagram diatas merupakan blok diagram mikrokontroller yang


menggunakan modul ATMega AVR. Blok diagram ini terdiri dari ATMega 8535 (U1)
Pin 9 (RESET) yang merupakan reset terhubung dengan rangkian reset yang
menggunakan push button , resistor R1 dan kapasitor C3 , rangkaian reset ini
digunakan untuk mereset modul agar kembali ke kondisi awal.
Pin 12 (XTAL2) dan 13 (XTAL1) terhubung dengan crystal (X1) dan kapasitor
C1 dan C2, kegunaan rangkian crystal ini adalah sebagai pengatur kecepatan clock dari
program saat dijalankan.
Pin 19 (VCC) dan pin 30 (AVCC) dan pin 32(AREF) terhubung dengan VCC 5
volt , dan pin 31(GND) dan pin 11 (GND) terhubung dengan ground. Selain itu pin -
pin yang lainnya terhubung dengan modul - modul yang lain , yaitu modul sensor
warna , modul motro driver , modul LCD .
3.1.2 Rangkaian Catu Daya
Gambar 3.3 Rangkaian Catu Daya
33

Modul catu daya pada sistem ini merupakan modul yang digunakan untuk
merubah tegangan AC menjadi DC , yang nantinya akan digunakan sebagai catu daya
untuk modul - modul yang akan digunakan.
Pada rangkaian modul catu daya yang pertama , yang menggunakan regulator
7805 , merupakan modul catu daya yang akan digunakan untuk modul AVR , modul
sensor , modul LCD, modul motor driver, karena modul - modul tersebut membutuhkan
tegangan DC sebesar kurang lebih 5 volt
Pada rangkaian modul catu daya yang kedua , tanpa regulator , merupakan
modul catu daya yang akan digunakan untuk menjalankan motor DC , dan modul driver
motor. Catu daya yang kedua ini menggunakan dioda Bridge yang dapat mengalirkan
arus hingga 8A.

3.1.3 Rangkaian Modul LCD
Gambar 3.4 Rangkaian Modul LCD
34

Rangkaian modul LCD pada sistem ini menggunakan LCD 16X2, yang
nantinya akan digunakan untuk menampilkan hasil output dari sensor warna yang telah
diproses oleh ATMega AVR 8535.
Pin 1 (GND) terhubung pada ground dan pin 2 (VCC) langsung terhubung
dengan VCC 5 volt. Sedangkan pada pin 3 terhubung dengan potensiometer ,
potensiometer ini digunakan untuk mengatur kontras cahaya pada layar LCD. Pin 15
(NC01) terhubung ke ground , dan pin 16 (NC02) terhubung ke VCC. pin 7 - 14
merupakan Data I/O pin , yang terhubung ke mikrokontroller.

3.1.4 Rangkaian Motor Driver

Gambar 3.5 Rangkaian Motor Driver
Rangkaian Motor Driver pada sistem ini menggunakan IC L298 yang dapat
menahan arus sebesar masksimal 4A secara kontiniu. IC L298 sebenarnya terdiri dari 2
35

channel yang terpisah sehingga dapat mengendalikan 2 motor sekaligus dengan arus
maksimal 2A , tetapi jika kedua channel digabungkan secara parallel seperti pada
gambar rangkaian, maka IC L298 hanya dapat mengendalikan 1 motor dengan arus
maksimal 4A.
Kabel W1 dan W2 terhubung dengan modul mikrokontroller, kegunaannya
sebagai pengatur pergerakan motor, pergerakan motor berdasarkan logic dari W1 dan
W2.
Rangkaian dioda (flyback dioda) pada modul motor driver ini digunakan untuk
menahan tegangan balik yang merupakan efek samping dalam memberi tegangan pada
motor DC. Bila tidak digunakan dioda tersebut, maka tegangan balik bisa masuk ke
komponen penting lain yang bisa menyebabkan kerusakan.

3.1.5 Rangkaian Blok Sensor
Rangkaian Blok sensor warna pada sistem ini menggunakan modul sensor
warna DT-Sense Color Sensor yang menggunakan TCS3200 sebagai sensor warna-nya.
Modul sensor ini dapat menyimpan hingga 25 data warna yang akan disimpan pada
EEPROM.
Output dari rangkaian blok sensor warna ini akan diproses oleh mikrokontroller
sehingga nantinya mikrokontroller dapat menampilkan hasil dari output sensor warna
ke LCD , dan memerintahkan motor driver untuk menggerakkan motor sesuai hasil
yang didapat dari ouput sensor warna.
36



Gambar 3.6 Rangkaian Blok Sensor Warna
Pengenalan warna pada sensor warna dipengaruhi oleh pencahayan yang masuk
ke sensor , antara lain : tingkat refleksivitas obyek, kondisi cahaya sekitar, ukuran
obyek, dan jarak antara lensa ke obyek

.

37

3.2 Diagram Alir


Gambar 3.7 Diagram Alir
Diagram alir tersebut menjelaskan cara kerja sistem utama yang dilakukan oleh
AVR sebagai mikrokontroler yang merupakan otak dari sistem ini.
Berikut skenario yang terjadi pada sistem, keadaan awal-nya adalah ketika sistem
dihidupkan maka sensor warna menyala dan timer countdown akan dimulai untuk
38

memasukkan inputan berupa white balance kemudian black balance kepada sensor
warna.
Dalam keadaan standby sensor menunggu perubahan RGB ruangan pengecek
kematangan buah berubah, RGB ini disebut RGB idle, jika terjadi perubahan dari RGB
idle maka perhitungan mundur untuk membaca buah oleh sensor warna dimulai,
sebelum countdown selesai buah yang akan dicek kematangannya harus dimasukkan
kedalam ruangan pengecek kematangan buah.
Output dari sensor warna kemudian akan diproses oleh mikrokontroller AVR
8535, hasilnya kemudian akan ditampilkan di LCD, lalu conveyor akan bergerak
sesusai dengan hasil dari pengecekan kematangan buah, bila buah dalam kedaan
matang maka conveyor akan bergerak secara forward, bila buah dalam keadaan tidak
matang maka conveyor akan bergerak secara reverse. Bila conveyor bergerak maka
countdown akan dimulai, bila countdown selesai maka conveyor akan berhenti dan
sistem kembali ke keadaan standby






39

3.3 Rancang Bangun


Berikut ini merupakan rancang bangun yang dibuat :
Alat yang dibuat terdiri dari 2 bagian, yaitu :
Box kayu sebagai tempat untuk menempatkan modul - modul , sensor,
dan berfungsi sebagai ruangan pengecekan kematangan buah
Conveyor, yang terdiri dari belt dan motor

Pada bagian 1 yang berupa box kayu, memliki spesifikasi sebagai berikut :


Gambar 3.8 Rancang Bangun bagian 1 (Box kayu) tampak depan

40

Lebar : 30 CM
Panjang : 55 CM
Modul - modul ditempatkan pada bagian yang panjang-nya 20 CM, sedangkan
penempatan sensor warna (Balok kotak berwarna biru dengan bulatan merah) berada
pada bagian dalam box, bagian dalam box berupa terowongan yang dilalui oleh belt
conveyor atau bagian yang bergambar persegi panjang biru dengan bulatan
merah.Penempatan buah berada di dalam terowongan di depan sensor warna







Gambar 3.9 Rancang Bangun Bagian 1 (Tampak Samping)
Gambar diatas merupakan box kayu bila dilihat dari samping, gambar A,
merupakan bagian samping yang digunakan untuk memasukkan buah, bagian ini akan
ditutupi oleh kain hitam agar cahaya tidak masuk, sehingga tidak mengganggu proses
pembacaan sensor warna.
A
B
41

Bagian B merupakan bagian dimana modul - modul ditempatkan, bagian ini


terdiri dari 2 tingkat, tingkat atas digunakan untuk menempatkan modul
mikrokontroller , modul regulator 5V, modul LCD. Sedangkan bagian bawah
digunakan untuk menempatkan modul power, modul motor driver , dan transformator
(trafo)
3.4 Foto Alat
Tampak Depan



Gambar 3.10 Gambar Fisik alat tampak depan







TampakKanan TampakKiri
Gambar 3.11 Gambar fisik
alat tampak samping kanan
Gambar 3.12 Gambar fisik alat
tampak samping kiri

Anda mungkin juga menyukai