Anda di halaman 1dari 11

RSNI M-05-2004

Standar Nasional Indonesia

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

ICS

Badan Standardisasi Nasional

BSN

RSNI M-05-2004

Daftar isi

Daftar isi Prakata Pendahuluan 1 2 3

................................................................................................................... .................................................................................................................... ............................................................................................................

i ii iii 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 5 6 7

Ruang lingkup ......................................................................................................... Acuan normatif Istilah dan definisi 3.1 3.2 3.3 3.4 ekstraksi refluks filtrat .................................................................................................... ................................................................................................. ........................................................................................

......................................................................................................... ............................................................................................................

campuran beraspal

............................................................................................................... .............................................................................................................. ................................................................................

Benda uji 4.1 4.2

Pengambilan contoh uji Ukuran benda uji

...........................................................................................

5 6 7 8 9

Peralatan ................................................................................................................. Bahan pelarut .......................................................................................................... Rumus untuk menentukan kadar aspal .................................................................... Persiapan benda uji .................................................................................................. Prosedur ....................................................................................................................

10 Pelaporan ................................................................................................................. Lampiran A Gambar alat ekstraksi tabung refluks gelas .............................................. Lampiran B Formulir Isian ............................................................................................. Lampiran C Daftar penyusun / konseptor ....................................................................

RSNI M-05-2004

Prakata

Cara uji ini dipersiapkan oleh Panitia Teknik Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan, melalui Gugus Kerja Bidang Perkerasan Jalan pada Sub Panitia Teknik Standarisasi Bidang Prasarana Transportasi. Standard ini diprakarsai oleh Pusat Litbang Prasarana Transportasi, Badan Litbang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Standar ini diadopsi dari AASHTO T 164-98, Standard Method of Test For Quantitative Extraction of Bitumen Paving Mixture Method B dan disusun dengan format penulisan sesuai Pedoman BSN 8 - 2 000. Standar ini telah disepakati melalui konsensus yang diprakarsai oleh Sub Panitia Teknik Prasarana Transportasi, Panitia Teknik Konstruksi dan Bangunan

ii

RSNI M-05-2004

Pendahuluan

Campuran beraspal pada perkerasan jalan terdiri dari campuran agregat dan aspal, oleh karena itu keawetan perkerasan jalan tergantung pada kualitas dan komposisi bahan yang digunakan sebagai campuran beraspal. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perencanaan campuran beraspal untuk perkerasan jalan sangat diperlukan. Perencanaan dan komposisi bahan yang tepat dapat meningkatkan kualitas perkerasan jalan sehingga akan meningkatkan umur perkerasan jalan. Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas, sangat diperlukan untuk mendapatkan kembali komposisi bahan sesuai perencanaan, dan dilanjutkan dengan pengujian sifat fisik aspal untuk mengetahui sifat aspal pada pelaksanaan dan masa pelayanannya. Pengujian campuran beraspal dari perkerasan jalan akan memberikan keterangan yang cukup bagi perencana mengenai kualitas dari campuran beraspal.

iii

RSNI M-05-2004

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

Ruang lingkup
dari campuran beraspal dengan cara

Cara uji ini membahas ketentuan pemisahan aspal refluks menggunakan tabung gelas.

Aspal yang diperoleh dengan cara ini dapat digunakan untuk pemeriksaan sifat fisik aspal antara lain: penetrasi, daktilitas, titik lembek. Agregat yang diperoleh dapat digunakan untuk analisa saringan. Lingkup pengujian mencakup: a) b) c) d) e) persiapan peralatan; persiapan contoh uji; persiapan benda uji; prosedur pengujian; pelaporan.

Acuan normatif

Metode ini mengacu pada standar : SNI 06-2490-1991, Metode pengujian kadar air aspal dan bahan mengandung aspal SNI 03-3640-1993, Metode pengujian kadar aspal dalam campuran beraspal dengan cara ekstraksi menggunakan alat Soklet SNI 03-6894-2002, Metode cara sentrifus pengujian kadar aspal dari campuran beraspal dengan

AASHTO T 164-98, Standard method of test for quantitative extraction of bitumen from bituminous paving mixtures AASHTO T 16897, Sampling bituminous paving mixture

3
3.1

Istilah dan definisi

ekstraksi pemisahan campuran dua atau lebih bahan dengan cara menambahkan pelarut yang dapat melarutkan salah satu bahan yang ada dalam campuran tersebut 3.2 campuran beraspal campuran antara batuan (agregat) dengan aspal yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan

1 dari 7

RSNI M-05-2004 3.3 refluks metode ekstraksi menggunakan pendingin yang akan cairan, dan akan melarutkan aspal pada benda uji 3.4 filtrat bahan terlarut dan mineral halus yang berada di dalam pelarut, setelah proses ekstraksi mengubah uap pelarut menjadi

4
4.1

Benda Uji
Pengambilan contoh uji

Metode pengambilan contoh uji sesuai dengan AASHTO T 16897. 4.2 Ukuran benda uji

Berat benda uji sesuai Tabel 1. Tabel 1 Berat benda uji Ukuran agregat maksimum (mm) (Inci) 4,75 0,187 9,5 3/8 12,5 19,0 25,0 1 38 1,5 Berat benda uji minimum (gr) 500 1 000 1 500 2 000 3 000 4 000

5
a) b) c) d) e) f) g) h)

Peralatan
oven yang dapat diatur pada temperatur 110 C 5 C; wadah untuk memanaskan contoh uji; timbangan sesuai berat benda uji; pelat pemanas listrik, dengan pengatur kecepatan pemanasan; gelas ukur kapasitas 1 000 ml atau 2 000 ml; cawan penguap kapasitas 125 ml; desikator; tabung refluks gelas (sesuai gambar 1 lampiran A ) terdiri atas; satu atau dua buah rangka logam berbentuk silinder,dilengkapi kerucut anyaman kawat; tabung pendingin; kertas saring Whatman No. 40; kasa asbes dengan tebal 3 mm.

2 dari 7

RSNI M-05-2004

Bahan pelarut

Untuk memulihkan aspal gunakan pelarut trichloroethylene murni atau methylene chloride murni. Untuk penentuan kadar aspal saja, gunakan trichloroethylene teknis. Trichloroethylene murni, methylene chloride murni atau trichloroethylene teknis merupakan bahan beracun oleh sebab itu diharuskan mengikuti petunjuk keamanan penggunaannya.

Rumus untuk menentukan kadar aspal


(W1 W2 ) - ( W3 + W4 ) B = X 100 % . . . . . . . . . . . . . . . W1 - W2 (1)

dengan pengertian : B : Kadar aspal ,dinyatakan dalam persen (%). W 1 : Berat benda uji , dinyatakan dalam gram. W 2 : Berat air dalam benda uji, dinyatakan dalam gram. W 3 : Berat mineral agregat hasil ekstraksi, dinyatakan dalam gram. W 4 : Berat mineral halus yang tertinggal di dalam filtrat ,dinyatakan dalam gram.
CATATAN 1. W 2 diperoleh dengan menggunakan prosedur kadar air sesuai SNI 06 2490 - 1991

Persiapan benda uji

Tahapan persiapan benda uji adalah : a) b) c) panaskan contoh uji pada temperatur 110 C 5 C, sampai berbentuk curah dan dengan cara perempatan (quartering), tentukan berat benda uji sesuai Tabel.1; siapkan benda uji untuk penentuan kadar air sesuai SNI 06 2490 1991; siapkan paling sedikit dua buah benda uji.

Prosedur pengujian

Prosedur pengujian yang harus dilakukan diuraikan dibawah ini : a) b) c) d) tentukan berat air dari contoh uji ( W 2); keringkan kertas saring dalam oven 110C 5C dan timbang sampai berat tetap; timbang berat tiap rangka silinder yang telah dipasang kertas saring, dengan ketelitian 0,5 gram; masukkan benda uji ke dalam rangka yang telah diberi kertas saring berbentuk kerucut, bila digunakan dua rangka, benda uji dibagi menjadi dua bagian dengan berat yang sama. Benda uji harus terletak dibawah ujung atas dari kertas saring, tentukan berat dari masing-masing rangka + benda uji dengan ketelitian 0,5 gram (W 1); gunakan salah satu pelarut Trichlorethylene atau Methylene Chloride; bila digunakan dua rangka, tempatkan rangka atas pada rangka di bawahnya;

e) f)

3 dari 7

RSNI M-05-2004 g) h) i) j) k) l) tuangkan pelarut kedalam tabung gelas yang sudah berisi rangka dan benda uji, dengan permukaan pelarut berada dibawah ujung kerucut rangka atas; letakkan kasa asbes di atas pelat pemanas listrik dan letakkan tabung gelas di atasnya; atur pemanasan sehingga pelarut yang terkondensasi membasahi rangka yang berisi benda uji, jaga jangan sampai pelarut berlebih masuk ke dalam penyaring pada kerucut; teruskan ekstraksi dengan cara refluks, sampai pelarut berwarna jernih; matikan pelat pemanas listrik dan biarkan tabung lepaskan pendingin dan pindahkan dari tabung; cukup dingin untuk dipegang,

pindahkan rangka dari dalam tabung, biarkan kering di udara, setelah itu keringkan di dalam oven pada temperatur 110C 5C , setelah kering agregat ditimbang ( W 3);

m) saring filtrat dengan kertas saring yang telah ditimbang (B). keringkan dalam oven pada temperatur 110 C 5 C sampai berat tetap , timbang (C) .W 4 = C - B.

10 Pelaporan
Laporan hasil pengujian dicatat dalam formulir yang tersedia dengan mencantumkan ihwal sebagai berikut : a) identitas contoh terdiri atas : 1) 2) 3) 4) 5) 6) b) 1) 2) 3) c) d) nomor contoh; asal contoh; nama atau jenis contoh; terima tanggal tanggal mulai pengujian; tanggal selesai pengujian; nama pelaksana pengujian; nama penanggung jawab pengujian; tanggal pengesahan;

laboratorium yang melakukan pengujian mencantumkan :

hasil pengujian dinyatakan sampai satu angka di belakang koma dari hasil rata-rata 2 pengujian; kelainan dan kegagalan selama pengujian.

4 dari 7

RSNI M-05-2004

Lampiran A (normatif)

2 3

4 5

Keterangan gambar: 1 2 3 4 5 Pendingin Tabung refluks gelas Rangka kerucut Kasa Asbes Pelat pemanas listrik

Gambar 1 Alat ekstraksi tabung refluks gelas

5 dari 7

RSNI M-05-2004

Lampiran B ( informatif) Formulir isian


Nomor contoh Asal contoh Jenis perkerasan Terima tanggal Dikerjakan tanggal Selesai tanggal : : : : : : 12 Jakarta-Cikampek Spek baru AC 8 4 - 2003 11 4 - 2003 21 4 - 2003

1. Dodi Suhardiman 2. Adang Suhada

Kadar aspal dalam campuran beraspal


Rangka + kertas saring + benda uji Rangka + kertas saring Benda uji (W 1) Benda uji Berat air Berat benda uji kering (W 1) (W 2) = = ( ) = = ( ) = = ( ) = = ( ) = = (+ ) = = (- ) 2424,2 424,2 2000 2000 36 1964 2266 424,2 1841,8 10,5 9,2 1,3 1842 1,3 1843,3 1964 1843,3 120,7 6,15 % 6,1 % gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram = = ( ) = = ( ) = = ( ) = = ( ) = = (+ ) = = ( ) 2568,3 424,4 2143,9 2143,9 27,9 2116,0 2411,2 424,4 1936,8 11,0 9,4 1,6 1986,8 1,6 1988,4 2116,0 1988,4 127,6 6,03 % gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram gram

Rangka + kertas saring + agregat Rangka + kertas saring Berat agregat (W 3) Kertas saring + mineral Kertas saring Berat mineral Berat agregat Berat mineral Total agregat

(W 4) (W 3) (W 4)

Berat benda uji kering Total agregat Berat aspal Kadar aspal = (W 1 W 2 ) ( W 3 + W 4 ) x 100% W1W2 Rata rata

Penguji 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Penanggung jawab,

( Leksminingsih )

6 dari 7

RSNI M-05-2004

Lampiran C ( informatif)

Daftar Penyusun / Konseptor


Nama Dra. Leksminingsih Ali Rachmadi , ST., MT. Greece Lawalata, ST Instansi Pusat Litbang Prasarana Transportasi Pusat Litbang Prasarana Transportasi Pusat Litbang Prasarana Transportasi

7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai