A2. Keselamatan Industri PP
A2. Keselamatan Industri PP
PENDAHULUAN
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan tempat kerja, dan lingkungannya sera cara-cara melakukan pekerjaan Keselamatan kerja ditujukan untuk Semua tempat kerja, baik didarat, laut, udara, dalam tanah, ruang angkasa Semua kegiatan, ekonomi, pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaaan umum, jasa dll. Menyangkut semua proses produksi, distribusi, baik barang maupun jasa Menyangkut teknologi, sosio kultural, ekonomi, kompetensi, umur/pengalaman. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja.
Contoh: Suatu perusahaan dengan 500 tenaga kerja, yang kegiatannya 50 minggu setahun, 48 jam per minggu nya, mengalami kecelakaan sebanyak 60 kali dalam setahun. Karena penyakit, kecelakaan dan lain-lain, tenaga kerja tidak masuk dalam seluruh waktunya sebanyak 5%. Man-hour = jam-manusia = 500 x 50 x 48 = 1 200 000 Akibat tidak masuk kerja wakktu yang hilang/berkurang 5% x 1 2 000 000= 60 000 Jadi F : F = 60 x 1000 000 = 52, 63 1 140 000 Artinya dalam setahun terjadi kira-kira 53 kecelakaan pada setiap 1 000 000 jam-manusia
Selain Angka frekuensi kecelakaan perlu dihitung Angka beratnya kecelakaan (S) Jumlah hilangnya hari kerja x 1 000 Jam-manusia total Ada yang memperhitungka setiap 1 000 000 jam manusia Menggunakan rata-rata tenaga kerja Orang yang diasuransikan Menggunakan 360 hari-manusia sebagai pengganti jam-manusia Contoh : Jika selain data untuk menghitung angka frekuensi kecelakaan diatas, diketahui bahwa jumlah hari-hari hilang adalah 1 200 sebagai akibat 60 kecelakaan, maka : S = 1 200 x 1 000 = 1,053 1 140 000 Ini berarti setiap 1000 jam manusia kira kira sehari hilang atau 2,4 hari setiap tenaga kerja dalam setahun Ada perhitunagn lain yang lebih rumit, dan setiap negara ada perhitungan sendiri. PENYAJIAN STATISTIK KECELAKAAN Penyajian angka statistik kecelakaan dibuat dengan berbagai cara: misal : Jumlah seluruh kecelakan per-tahun menurut sebabnya Jumlah luka mennurut bagian tubuh Yang berakibat kematian S =
Zaman purbakala kecelakaan berkaitan dengan kerja bersifat khusus dan perseorangan Abad ke 17 oleh belanda, Indonesia dijadikan penghasil aneka pertambangan dan pertanian. Industri berkembang di berbagai tempat. Hingga abad 19 keselamatan kerja mulai diperhatikan dengan berkembangnya Industri (2277 ketel uap), perlistrikan dan transportasi. Peraturan seperti Veiligheids reglement dibuat tahun 1905 dan direvisi tahun 1910. Pengawasan oleh Veiligheids Toezich. Selanjutnya : 1912 pelarangan penggunaan fosfor putih, realisasi persetujuan Bern 1910-1920 jumlah perusahaan 1500 buah 1920-1930 jumlah perusahaan 5585 1916 dikeluarkan undang-undang pengawasan tambang 1927 Undang-undang gangguan tentang perusahaan yang membahayakan
1930 Undang-undang uap direvisi 1931-1936 mawsa depresi ekonomi 1940 Pengaturan biaya pemeriksaan keselamatan kerja Perang Dunia 2 tidak ada perkembangan berarti Setelah merdeka : Undang-undang Kerja dan dan UndangUndang Kecelakaan. MunculDepartemen Perburuhan 1957 Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1970 Undang-undang no 1 tentang Keselamatan kerja mengganti Veiligheids Reglement 1973 Ikatan Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja menghimpun profesi dalam keselamatan kerja 1969 didirikan Laboratorium Keselamatan Kerja Beberapa dasa warsa ini muncul organisasi keselamatan kerja ditiap perusahaan Sekarang Aturan, Undang-Undang dan organisasi tentang keselamatan kerja sudah maju dan tertata rapi, namun selalu berkembang