Anda di halaman 1dari 17

KESELAMATAN INDUSTRI

PENDAHULUAN
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan tempat kerja, dan lingkungannya sera cara-cara melakukan pekerjaan Keselamatan kerja ditujukan untuk Semua tempat kerja, baik didarat, laut, udara, dalam tanah, ruang angkasa Semua kegiatan, ekonomi, pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaaan umum, jasa dll. Menyangkut semua proses produksi, distribusi, baik barang maupun jasa Menyangkut teknologi, sosio kultural, ekonomi, kompetensi, umur/pengalaman. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja.

Tujuan Keselamatan Industri:


1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan kerja 2. Menjamin keselamatan ditempat kerja 3. Menjamin rasa aman dan efisien 4. Untuk meningkatkan produktivitas kerja Produktifitas

KECELAKAAN AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHANNYA


Kecelakaan kerja adalah kejadian tak terduga dan tidak diharapkan. Tidak ada unsur kesengajaan Menyebabkan kerugian materiil dan penderitaan Bisa ringan sampai berat Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kerja pada perusahaan: Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan Kecelakaan yang terjadi pada pekerjaan yang sedang dilakukan Kecelakaan : dirumah, dijalan, ditempat kerja Kerugian akibat kecelakaan kerja : Kerusakan Kekacauan organisasi Keluhan dan kesedihan Kelainan dan cacat Kematian

KLASIFIKASI KECELAKAAN AKIBAT KERJA


Menurut jenis kecelakaan Terjatuh - Tertimpa - Tertumbu -Terjepit Gerakan melebihi kemampuan Pengaruh suhu tinggi -Terkena arus listrik Kontak dengan bahan berbahaya dan radiasi Lain-lain Menurut penyebabnya Mesin - Alat angkut dan alat angkat Peralatan lain - Bahan-bahan zat dan radiasi Lingkungan kerja - Lain-lain (hewan dll) Menurut sifat luka dan kelainan Patah tulang - Keseleo - Regang otot/urat Memar, luka dalam - Amputasi - Luka-luka lain Gegar dan remuk - Luka bakar -Keracunan Mati lemas - Pengaruh arus listrik - Luka radiasi Menurut letak kelainan atau luka di tubuh Kepala -Leher - Badan Anggota atas - Anggota bawah - Banyak tempat Kelainan umum

SEBAB KECELAKAAN DAN ANALISANYA


1. Unsafe human acts: Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan 2. Unsafe conditions : Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman Pencegahan Peraturan perundangan Standarisasi Pengawasan Penelitian teknis Riset medis Penelitian psikologis Penelitian secara statistik Pendidikan Latihan-latihan Penggairahan Asuransi Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

STATISTIK KECELAKAAN AKIBAT KERJA


PENGERTIAN Meliputi kecelakaan yang dikarenakan oleh atau yang diderita pada waktu menjalankan pekerjaan, yang berakhir kematian atau kelainan-kelainan, dan meliputi penyakit-penyakit akibat kerja. Juga kecelakaan yang dialami tenaga kerja selama dalam perjalanan ke atau dari perusahaan. Penghitungan kecelakaan untuk statistic adalah peristiwa kecelakaan sehingga untuk seorang tenaga ketja yang menderita dua atau lebih kecelakaan dihitung banyaknya peristiwa kecelakaan tersebut. PENGUMPULAN STATISTIK KECELAKAAN DAN MAKSUD TUJUANNYA Melihat berapa banyak kecelakaan disuatu perusahaan Membandingkan dengan perusahaan lain sejenis Untuk perhitungan kompensasi pada korban kecelakaan Untuk menghitung berapa kerugian perusahaan akibat kecelakaan Untuk membuat standar usaha pencegahan kecelakaan Dalam rangka pencegaahan kecelakaan, statistik harus memberikan keterangan lengkap tentang : Sebab kecelakaan Frekuensi kecelakaan, Perusahaan dan pekerjaan Faktor-faktor lain yang mempengaruhi resiko kecelakaan

PERHITUNGAN ANGKA KECELAKAAN


Angka frekuensi kecelakaan (F): F = Banyaknya kecelakaan x 1 000 000 Jam-manusia total

Contoh: Suatu perusahaan dengan 500 tenaga kerja, yang kegiatannya 50 minggu setahun, 48 jam per minggu nya, mengalami kecelakaan sebanyak 60 kali dalam setahun. Karena penyakit, kecelakaan dan lain-lain, tenaga kerja tidak masuk dalam seluruh waktunya sebanyak 5%. Man-hour = jam-manusia = 500 x 50 x 48 = 1 200 000 Akibat tidak masuk kerja wakktu yang hilang/berkurang 5% x 1 2 000 000= 60 000 Jadi F : F = 60 x 1000 000 = 52, 63 1 140 000 Artinya dalam setahun terjadi kira-kira 53 kecelakaan pada setiap 1 000 000 jam-manusia

Selain Angka frekuensi kecelakaan perlu dihitung Angka beratnya kecelakaan (S) Jumlah hilangnya hari kerja x 1 000 Jam-manusia total Ada yang memperhitungka setiap 1 000 000 jam manusia Menggunakan rata-rata tenaga kerja Orang yang diasuransikan Menggunakan 360 hari-manusia sebagai pengganti jam-manusia Contoh : Jika selain data untuk menghitung angka frekuensi kecelakaan diatas, diketahui bahwa jumlah hari-hari hilang adalah 1 200 sebagai akibat 60 kecelakaan, maka : S = 1 200 x 1 000 = 1,053 1 140 000 Ini berarti setiap 1000 jam manusia kira kira sehari hilang atau 2,4 hari setiap tenaga kerja dalam setahun Ada perhitunagn lain yang lebih rumit, dan setiap negara ada perhitungan sendiri. PENYAJIAN STATISTIK KECELAKAAN Penyajian angka statistik kecelakaan dibuat dengan berbagai cara: misal : Jumlah seluruh kecelakan per-tahun menurut sebabnya Jumlah luka mennurut bagian tubuh Yang berakibat kematian S =

SEJARAH PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA


SEJARAH PURBAKALA AWAL MULA KECELAKAAN PERUNDANG-UNDANGAN KESELAMATAN KERJA PALING AWAL PERTUKARAN PENGALAMAN SEJARAH TERBENTUKNYA IKATAN-IKATAN SEJARAH LEMBAGA PENGUJIAN DAN RISET SEJARAH KESELAMATAN KERJA DI iNDONESIA

Zaman purbakala kecelakaan berkaitan dengan kerja bersifat khusus dan perseorangan Abad ke 17 oleh belanda, Indonesia dijadikan penghasil aneka pertambangan dan pertanian. Industri berkembang di berbagai tempat. Hingga abad 19 keselamatan kerja mulai diperhatikan dengan berkembangnya Industri (2277 ketel uap), perlistrikan dan transportasi. Peraturan seperti Veiligheids reglement dibuat tahun 1905 dan direvisi tahun 1910. Pengawasan oleh Veiligheids Toezich. Selanjutnya : 1912 pelarangan penggunaan fosfor putih, realisasi persetujuan Bern 1910-1920 jumlah perusahaan 1500 buah 1920-1930 jumlah perusahaan 5585 1916 dikeluarkan undang-undang pengawasan tambang 1927 Undang-undang gangguan tentang perusahaan yang membahayakan

1930 Undang-undang uap direvisi 1931-1936 mawsa depresi ekonomi 1940 Pengaturan biaya pemeriksaan keselamatan kerja Perang Dunia 2 tidak ada perkembangan berarti Setelah merdeka : Undang-undang Kerja dan dan UndangUndang Kecelakaan. MunculDepartemen Perburuhan 1957 Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1970 Undang-undang no 1 tentang Keselamatan kerja mengganti Veiligheids Reglement 1973 Ikatan Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja menghimpun profesi dalam keselamatan kerja 1969 didirikan Laboratorium Keselamatan Kerja Beberapa dasa warsa ini muncul organisasi keselamatan kerja ditiap perusahaan Sekarang Aturan, Undang-Undang dan organisasi tentang keselamatan kerja sudah maju dan tertata rapi, namun selalu berkembang

Anda mungkin juga menyukai