Anda di halaman 1dari 28

KETAHANAN PANGAN DI TANDUK AFRIKA

DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI UJIAN TENGAH SEMESTER 2 MATA KULIAH TEORI DAN ISU PEMBANGUNAN

Achmad Solihin 170210110060

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL 2013

BAB I LATAR BELAKANG KAJIAN PEMBANGUNAN Latar Belakang Masalah pembangunan adalah masalah yang krusial dalam kehidupan. Menurut pendapat kaum realis, tugas pembangunan adalah tugas negara. Kita tidak bisa menampikan keadaan tersebut. Negara memiliki peran yang besar dalam hal pembangunan masyarakatnya. Pembangunan memiliki definisi yang luas, bisa berarti pembangunan ekonomi, pembangunan infrastuktur, pembangunan sumber daya manusia dan lain-lain. Pada intinya pembangunan mengarah pada hal yang bersifat tercapainya kesejahteraan manusia. Jika man on the street menganggap definisi pembangunan dan pertumbuhan sama saja, hal tersebut merupakan sebuah hal yang harus diluruskan. Pembangunan memang identik dan memiliki keterkaitan erat dengan pembangunan. Tetapi, tidak lantas menjadikan keduanya sama persis. Pertumbuhan merupakan tahapan untuk mencapai pembangunan. Pertumbuhan merupakan meningkatnya angka perkembangan secara kuantitatif dalam proses peningkatan aspek tertentu dalam suatu hal. Sedangkan pembangunan merupakan proses peningkatan yang tidak hanya secara kuantitatif, tetapi juga secara kualitatif. Bukan hanya angka yang dapat diukur melalui grafik, tetapi juga melalui meningkatnya kualitas dan meratanya pembagian kualitas tersebut di masyarakat. Pembangunan lebih bersifat jangka panjang. Betapa pentingnya pembangunan yang harus diwujudkan oleh suatu negara karena berurusan dengan keberlangsungan hidup masyarakatnya. Terhentinya pembangunan di suatu daerah atau keterlambatan pembangunan di suatu daerah tidak jarang hingga mengancam nyawa masyarakatnya. Hal ini harus disadari oleh semua pihak. Apalagi, dewasa ini tantangan suatu negara dalam mewujudkan pembangunan bertambah karena efek globalisasi. Dengan adanya globalisasi setiap negara berada dalam kondisi no fixed boundaries tidak ada batasan yang jelas antara negara satu dengan negara lainnya. Sehingga seringkali, selain harus meningkatkan pembangunan bagi masyarakatnya, negara diharuskan sebagai pula menjaga eksistensinya bisa dengan

mempertahankan

keberadaannya

negara

sehingga

menjalankan

pembangunan kedalam dengan maksimal. Selain itu karena tidak adanya batasan yang jelas antar negara tersebut memberi dampak negatif lain, yaitu terkadang keadaan buruk pembangunan suatu negara bisa berdampak pada negara lainnya. Hal inilah yang terjadi di negara-negara Tanduk Afrika. Kelaparan yang terjadi di negara-negara tanduk Afrika tersebut bisa menjadi salah satu bukti gagalnya pembangunan. Kondisi seperti ini tidak bisa terlalu lama dibiarkan karena semakin dibiarkan korban yang bertambah akan semakin banyak. Negara-negara tersebut pun tidak bisa bertahan terus menerus dengan kondisi diambang batas kemiskinan melihat kondisi banyak wargannya yang meninggal mengenaskan akibat kemiskinan setiap harinya. Perlu ada analisis ilmiah mengapa istilah negara kelaparan begitu identik

dengan negara-negara di Afrika. Perlu ada identifikasi aspek apa yang salah sehingga pembangunan di negara tersebut begitu sulit untuk berkembang sedangkan negara lainnya bisa berkembang dengan pesat. Tentu saja tidak ada satupun umat manusia yang tega melihat kondisi kelaparan menahun yang terjadi di Afrika tersebut. Sebagai sesama mahluk Tuhan sepantasnyalah kita turut memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Apalgi sekarang dengan munuclnya konsep humanitarian intervention kita bisa lebih berkontribusi dalam pembangunan negara-negara terbelakang seperti negara di Tanduk Afrika tanpa mengganggu kedaulatan negara mereka. Sebagai warga dunia sudah seharusnya terjadi interaksi yang lebih positif yang berdasarkan keinginan menolong yang lemah. Bukan hanya interaksi yang dilandasi national interest masing-masing negara. Rumusan Masalah Pembangunan di setiap negara mengalami dinamikanya masing-masing. Tidak bisa disamaratakan penanganan yang bisa dilakukan kepada negara x dengan pembanngunan yang terjadi di negara y. Hal ini didasarkan karena kondisi masing-masing negara berbeda sehingga permasalahan yang muncul pun berbeda. Disebabkan konsep pembangunan dan bentuk pembangunan yang meluas maka dalam hal ini difokuskan terhadap permasalahan kelaparan dan ketahanan pangan di negara-negara Tanduk Afrika. Berikut deskripsi pembahasannya :

Bagaimana kondisi pembangunan di Ethiopia? Apa yang menjadi penyebab munculnya kelaparan di Ethiopia? Apa korelasinya dengan teori T.R.Malthus? Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut?

Maksud dan Tujuan Memenuhi penilaian tugas akhir semester 2 Mata Kuliah Teori dan Isu Pembangunan Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran 2012. Memahami mengenai pembangunan dan perkembangannya di masyarakat Memahami mengenai ketahanan pangan dan perkembangannya di masyarakat Menganalisis fenomena pembangunan yang terjadi di masyarakat dan menghubungkannya dengan teori yang terdapat pada teori pembangunan Mengambil manfaat dari pengaruh positif yang terjadi pada fenomena pembangunan tersebut dan mencegah dampak negative yang mungkin ditimbulkan.

Manfaat Bagi Penulis 1. Memenuhi penilaian Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Teori dan Isu Pembangunan Semester Genap (2) Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padajadjaran. 2. Memahami fenomena pembangunan yang terjadi di masyarakat secara lebih ilmiah 3. Mengaplikasikan pemahaman yang telah didapat selama menjalani perkuliahan Teori dan Isu Pembangunan Bagi Pembaca Memahami mengenai fenomena pembangunan yang dimaksud penulis beserta kaitannya dengan teori pembangunan yang ada

BAB II KAJIAN TEORI-TEORI YANG DIGUNAKAN DALAM TEORI

PEMBANGUNAN Pendekatan Lingkungan Suplai makanan meningkat secara aritmatik, yaitu meningkat dalam jumlah yang sama tiap waktu, sedangkan populasi akan meningkat secara geometris. Hasilnya pada suatu waktu makanan tidak akan cukup untuk populasi Oleh karena itu diperlukan pengendalian populasi1

Teori ini diungkapkan Thomas Robert Malthus dalam bukunya An Essay on The Principle of Population2. Teori ini sebagai sebuah dukungan terhadap teori David Richardo. Bahan Makanan akan bertambah menurut deret hitung (1,2,3,4,5) sedangkan penduduk bertambah menurut deret ukur (1,2,4,6,8,16.) Akibatnya bahan makanan tidak cukup untuk menghidupi penduduk sehingga penduduk hidup pada tingkat subsistence dan perekonomian mengalami kemandegan. Menurutnya populasi dunia akan cenderung melebihi produksi (barang dan jasa). Oleh karenanya pengurangan penduduk merupakan suatu keharusan yang dapat tercapai melalui bencana, kerusakan lingkungan, kelaparan, perang atau pembatasan kelahiran. Berikut grafik yang digambarkan oleh T. R. Malthus3

Rino. 2008. Teori Pembangunan http://rinoan.staff.uns.ac.id/files/2008/12/teori-pembangunan-lain.pdf diunduh pada tanggal 7 Mei 2012pukul 08.01 wib
2 3

Ibid., Ibid.,

Hal ini menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan dan menmjadikan hal-hal yang berbau amal dan sosial sia-sia. Analisis pemikiran T.R. Malthus adalah sebagi berikut : Keseimbangan penduduk dengan daya dukung dan daya tampung sudah dipersoalkan sejak dahulu oleh para filsuf China, Yunani dan Arab seperti Confucius, Plato, Aristoteles maupun Kalden.4 Bencana kelaparan (famine) dan kematian langsung dikaitkan dengan faktor ketidakseimbangan jumlah penduduk dengan potensi lingkungan alam, khususnya kesediaan bahan makanan. Malthus menegaskan kekringan,banjir,bahaya kelaparan,wabah penyakit yang disebut positive checks5 terjadi akibat ketidakseimbangan pertambahan jumlah penduduk dan lingkungan hidup. Malthus yakin bahwa manusia akan tetap hidup miskin dan berakhir dengan kematian, selama terjadi ketidakseimbangan jumlah penduduk dengan daya dukung lingkungan khususnya ketidakseimbangan jumlah penduduk dengan persediaan bahan makanan.

4 5

Ibid., Ibid.,

Malthus menekankan tentang pentingnya keseimbangan pertambahan jumlah penduduk menurut deret ukur terhadap persediaan bahan makanan menurut deret hitung. Teori Malthus tersebut sebetulnya sudah mempersoalkan daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan. Tanah sebagai suatu komponen lingkungan alam tidak mampu menyediakan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan jumlah penduduk yang terus bertambah dan makin banyak. Daya dukung tanah sebagai komponen lingkungan menurun, karena beban manusia yang makin banyak. Jumlah penduduk yang terus bertambah mencerminkan pula makin padat jumlah penduduk tiap 1 km persegi. Hal ini dapat mempercepat eksploitasi sumberdaya alam dan mempersempit persediaan lahan pakai. Dengan kata lain jumlah penduduk yang terus bertambah dan makin padat sangat mengganggu daya dukung dan daya tampung lingkungan. Jumlah penduduk harus seimbang dengan batas ambang lingkungan. Dengan adanya bencana alam hal ini merupakan bukti ketidakseimbangan daya dukung lingkungan. Kelahiran dan kematian sebagai peristiwa-peristiwa vital mengatur

keseimbangan penduduk dengan potensi alamnya. Makin padat jumlah penduduk dalam jangka pendek maupun jangka panjang akan mengganggu daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Di daerah-daerah padat penduduk gangguan keseimbangan lingkungan disebabkan oleh permintaan yang makin meningkat terhadap berbagai potensi lingkungan, walaupun konsumsi perkapita rendah.

Keterkaitan dengan HI Kondisi kelaparan yang menjaid ancaman bagi negara-negara Tanduk Afrika ini tidak terjadi hanya di suatu negara tetapi terjadi di beberapa negara. Hal ini merupakan salah satu bukti konsep HI yang mencoba menganalisis keadaan interdependensi tingkat tinggi yang dewasa ini terjadi sebagai akibat globalisasi. Fenomena di sebuah negara seringkali menimbulkan dampak negatif bagi negara lainnya terutama negara tetangganya. Hal ini didasari karena adanya kesamaan kondisi.

Disisi lain ketahanan pangan merupakan fenomena yang aktual dalam studi HI dewasa ini yang mulai berfokus pada isu-isu low politics. Ketahanan pangan yang memburuk di negara-negara Tanduk Afrika merupakan salah satu permasalahan global yang memiliki keterkaitan erat dengan isu lingkungan hidup yang kini sedang mendominasi dalam studi HI. Menurunnya ketahanan pangan sebagai salah satu indikasi rusaknya lingkungan yang tidak mampu menjaga keseimbangan alamnya sebagai akibat pola perilaku masyarakat dunia yang tidak mampu memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Dengan adanya kondisi seperti ini kepedulian masyarakat dunia terhadap lingkungan hidup mulai meningkat, meningkat pula kepedulian masyarakat dunia terhadap ketahanan pangan salah satunya dengan dibentuknya organisasi dibawah PBB seperti WHO dan FAO yang mengurusi permasalahan lingkungan hidup dan pangan secara global. Selain itu permasalahan kelaparan yang menyebabkan meningkatnya bantuan terhadap negara-negara di Tanduk Afrika dari negara lain semakin kental dengan unsur national interest masing-masing negara pendonor. Maka, dengan semua penjelasan diatas semkain jelas isu ketahanan pangan yang muncul dalam proses pembangunan merupakan isu yang tidak bisa dilepaskan dari studi Hubungan Internasional. Keterkaitan dengan Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara yang dibayang-bayangi krisis ketahanan pangan walaupun sebagai negara agraris yang terletak di daerah tropis yang subur tetapi Indonesia pernah diancam krisis ketahanan pangan hingga pada era Presiden Soeharto berhasil diadakan revolusi hijau untuk menghasilkan swasembada pangan. Hal lain yang dilakukan Indonesia adalah dengan program Keluarga Bencana yang diduga dilandasi oleh teori T.R.Malthus unutk menekan babyboom sehingga jumlah penduduk tidak membludak dan tetap terkendali. Hal ini pernah terjadi di Indonesia, tidak menutup kemungkinan hal ini akan kembali terjadi di Indonesia jika kita tidak dapat memanfaaatkan sumber daya alam secara bijak. Apalagi sekarang program KB sudah tidak seefektif dulu di Indonesia. Masyarakat perkotaan justru mayoritas memiliki anak lebih dari dua karena merasa

memiliki kemampuan ekonomis untuk membiayai hidup mereka. Padahal disadari atau tidak pertambahan jumlah penduduk dalam jangka pendek ataupun jangka panjang tetap akan memberikan dampak negatif pada lingkungan jika tidak diadakan pelestarian lingkungan hidup. Hal ini dikarenakan pada dasarnya ketika manusia membutuhkan suatu hal mereka cenderung melakukan apa saja asalkan keinginannya tersebut terpenuhi walaupun hingga merusak alam. Pada akhirnya yang terjadi adalah kelaparan karena alam sudah tidak bisa memberikan kemampuan terbaiknya akibat dirusak oleh manusia. Dengan merebaknya kelaparan di negara Tanduk Afrika diharapkan menjadi pengingat bagi Indonesia. Bahwa kondisi tersebut mungkin terjadi pula pada Indonesia jika tidak adanya managemen ketahanan pangan yang baik. Apalagi saat ini telah berhembus berbagai berita mengenai kemungkinan kepada arah tersebut. Salah satu contohnya adalah impor beras dan gerakan sehari tanpa nasi. Oleh karena itu Indonesia harus mempersiapkan kemungkinan tersebut sejak dini.

BAB III OBJEK KAJIAN dan METODE KAJIAN KUALITATIF Objek Kajian Definisi Pembangunan 1. John Galtung : upaya untuk memnuhi kebutuhan dasara manusia, baik secara individual maupun kelompok dengan cara-cara yang tidak menimbulkan kerusakan, baik terhadap kehidupan sosial maupun lingkungan alam. Pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan 2. Ginanjar Kartasasmita : Suatu proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana 3. Nugroho dan Rochmin Dahuri : Suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi 4. Deddy T.Tikson : transformasi ekonmi, sosial, budaya secaara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar6 Definisi Ketahanan Pangan 1. Menurut UU no.7/1996 : kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau7 Definisi Negara-negara Tanduk Afrika 1. Sebuah ideologi yang menginginkan terbentuknya sebuah negara Somalia bersatu diantara negara-negara yang terletak diujung benua afrika yang berbentuk seperti tanduk. Tanduk afrika merupakan semenanjung di afrika timur yang menonjol ke laut Arabia dan terletak di sepanjang bagian selatan teluk aden. Istilah ini juga merujuk pada istilah lebih luas yang meliputi Somalia, Kenya, Sudan, Djibouti, Ethiopia dan Eritrea. Singkatnya negara tanduk Afrika adalah negara yang termasuk di kawasan Afrika timur

Slamet widodo. 2008. Sosiologi : pembangunan prinsip & aspek-aspeknya. http://learningof.slametwidodo.com/2008/02/01/sosiologi-pembangunan-prinsip-prinsip-dan-aspek-aspeknya diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 08.07 wib 7 www.bulog.co.id/ diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.13 wib

Metode Kajian Kualitatif Metode kajian yang digunakan merupakan metode kajian komunitas eksplanasi, yaitu proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek sosial komunitas melalui eksplanasi (menjelaskan) faktor penyebab suatu kejadian/ gejala sosial yang dipertanyakan, atau mengidentifikasi jaringan sebab-akibat berkenaan dengan suatu kejadian atau gejala sosial melalui data kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini ialah subyektif-mikro, yaitu upaya memahami sikap, pola perilaku, dan upaya upaya yang ada berkaitan dengan masalah yang dipertanyakan dalam kajian, dengan menggunakan strategi studi kasus karena Kajian menggunakan data kualitatif, maka data yang diolah berupa kata-kata lisan/ tulisan dari subyek kajian yaitu informan. Data kualitatif menurut merupakan pandangan atau pendapat, konsepkonsep, keterangan, kesan-kesan, tanggapan-tanggapan, dan lain-lain tentang sesuatu keadaan yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Strategi studi kasus yang digunakan dalam mengumpulkan data kualitatif merupakan studi mikro yang menyoroti satu atau lebih kasus terpilih.

Data kualitatif pada dasarnya adalah jenis kajian yang paling relevan dengan studi ilmu sosial karena tidak semua fenomena ilmu sosial bisa dijelaskan secara kuantitatif melalui angka dan grafik. Jika hal tersebut dijelaskan melalui angka maka akan terdapat ketimpangan penjelasan yang akan memunculkan persepsi yang keliru. Sehingga tidak jarang maksud dari peneliti itu sendiri tidak dapat tersampaikan secara utuh kepada para pembaca. Oleh karena itu metode kajian tradisional ini selalu sanggup merespon perkembangan fenomena yang ada. Data kualitatif lebih mampu menjelaskan maksud dan esensi penelitian lebih dari sekedar angka seperti faktor pendorong, penyebab, kronologis fenomena dan lain sebagainya.

Teknik Kajian Jenis Data Data adalah informasi sahih dan terpercaya yang dibutuhkan untuk keperluan analisis dalam kajian. Data yang dipergunakan dalam kajian lapangan menggunakan data sekunder. Data sekunder, ialah data yang diperoleh dari data statistik, literatur, dan laporan atau publikasi yang diperoleh dari instansi-instansi terkait serta data pendukung.

Dalam hal ini data diperoleh dari surat kabar, media cetak, media elektronik dan informasi lainnya yang mengalami pengolahan data kembali

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung di lapangan tetapi melalui beberapa pengolahan kembali oleh peneliti. Salah satu bentuk pengolahannya adalah melalui analisis informasi yang diperoleh dari berbagai media untuk kemudian direpresentasikan kembali sesuai pemahaman dan sudut pandang peneliti. Pada dasarnya informasi yang diperoleh dari media masih berupa data yang bersifat mentah sehingga peneliti merasa perlu menambahkan beberapa analisis sehingga informasi yang ada lebih mudah dipahami oleh masyarakat dengan data yang lebih akurat dan detail karena telah melalui beberapa tahapan analisa secara lebih mendalam.

Dengan adanya data sekunder peneliti memiliki pijakan awal sebelum melakukan analisis lebih lanjut karena peneliti tidak melakukan penelitian sejak awal. Sehingga kemungkinan kesalahan data dalam penelitian bisa diminimalisir karena peneliti dapat membandingkan antara informasi yang satu dengan informasi yang lain untuk kemudian disimpulkan kedalam sebuah hipotesis baru.

Data sekunder merupakan data yang dapat membantu peneliti menghasilkan sebuah penelitian yang lebih cepat, efektif tetapi tetap tidak kehilangan akurasinya. Tetapi, peneliti lebih dibatasi dalam hal pengelolaan data dan menyimpan sisi subjektifitas peneliti karena data yang digunakan pun telah mengalami pengolahan sebelumnya dan mengandung unsur subjektifitas dari penulis sebelumnya.

Cara Pengumpulan Data Teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data di atas, dilakukan dengan cara : Studi Dokumentasi/ Studi Arsip Studi dokumentasi, dilakukan dengan menelaah beberapa laporan, buku, arsip, dan catatan tentang teori T.R.Malthus serta kaitannya dengan ketahanan pangan di daerah Tanduk Afrika. Agar proses pengumpulan data terarah dan teratur, digunakan

pedoman pengumpulan data melalui pengumpulan data melalui data sekunder. Berikut rinciannya :

Cara Pengolahan dan Analisis data Data yang terkumpul, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam kajian lapangan. Data yang ada tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisa data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Sitorus dan Agusta (2006), analisis data kualitatif meliputi : a. Reduksi Data, adalah poroses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformai data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. b. Penyajian Data, adalah sekumpulan data informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. c. Kesimpulan, adalah proses menemukan makna data, bertujuan memahami tafsiran dalam konteksnya dengan masalah secara keseluruhan. Dalam mendukung prosedur analisis tersebut, pengumpulan data menggunakan

Tempat dan Waktu Kajian 3.3.1 Lokasi dan Alasan Pilihan Komunitas Lokasi penelitian yang dipilih adalah kawasan tanduk afrika karena kawasan ini selalu menjadi sorotan dunia sebagai kawasan dengan tingkat ketahanan pangan paling rendah. Bahkan jika berbicara dengan kelaparan dan krisis ketahanan pangan dunia maka banyak pihak langsung mengasumsikannya dengan kawasan di Tanduk Afrika atau Afrika Timur. Komunitas ini dipilih karena setelah dilakukan pemetaan sosial dan evaluasi pengembangan masyarakat, ternyata memiliki permasalahan pengembangan masyarakat yang menarik untuk dikaji.

Pendekatan Pendekatan yang digunakan pada penelitian kali ini memakai pendekatan kebudayaan yang berguna untuk menggambarkan hal apa yang terjadi dalam lingkungan tersebut termasuk sisi bagaimana kondisi kehidupan dan interaksi antar aspek atau

secara singkat disebut sebagai kebudayaa. Dalam perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa diaman manusia diharapkan berlaku secara baik. Peneliti dengan pendekatan ini membahas mengenai bagaimana seharusnya atau bagaimana hal-hal terjadi sesuai ekspektasi. Sangat erat kaitannya dengan hal yang bersifat normatif. Dalam pendekatan ini peneliti membahas mengenai bagaimana sebaiknya sebuah hal terjadi agar terjadi sinkronisasi dalam latar kebudayaan tempat manusia berinteraksi tersebut. Pendekatan ini dipilih karena sebagai pijakan awal menganalisis sebuah hal diperlukan penjelasan normatif sehingga didalam analisis peneliti lebih mudah menentukan bagaimana fenomena tersebut berkembang di masyarakat. Apakah hal tersebut berlangsung sesuai dengan ekspektasi umum atau tidak, lalu jika tidak sesuai peneliti dapat dengan mudah menemukan akar permasalahan. Pada akhirnya akan dicapai sebuah pemecahan yang solutif dari penelitian tersebut.

BAB IV PEMBAHASAN KAITAN ATAU PEMBUKTIAN TEORI PADA KASUS ATAU OBJEK KAJIAN Faktor Pendorong Perang Saudara

Di Somalia terdapat konflik saudara antara pemerintahan setempat dengan sebuah gerakan ekstrimis Islam yang dianggap memiliki keterkaitan erat dengan jaringan besar Al-Qaeda. Organisasi ekstrimis tersebut bernama Al-Shahab yang beroperasi di daerah selatan Somalia.8 Mereka melakukan berbagai tindakan militer yang membuat suasana semakin tidak kondusif. Seperti penyanderaan hingga penerapan pajak yang tinggi. Bahkan organisasi internasional yang ingin memberikan bantuan kepada korban-korban kelaparan disana pun dikenai pajak yang sangat tinggi. Tidak hanya pengenaan pajak, seringkali bantuan tersebut dilarang masuka karena dianggap sebagai salah satu ancaman internasional. Untuk keluar dari situasi chaos tersebut seringkali beberapa warga berusaha menyelundup keperbatasan yang lebih aman unutk sekedar mendapatkan bantuan makanan atau hidup di pengungsian. Tetapi, karena kondisi yang mencekam seringkali mereka terkurung di daerah tertentu tanpa mendapatkan bantuan apapaun

memanfaatkan sisa makanan yang tersedia hingga memakan daun pisang ataupun kulit tumbuhan lainnya hanya untuk bertahan hidup. Kekeringan akibat cuaca

Menurunnya kemampuan alam untuk menyuplai kondisi terbaik bagi manusia menyebabkan munculnya berbagai fenomena alam yang sebelumnya belum pernah terjadi. Salah satunya adalah global warming yang sedang menjadi fokus utama isu lingkungan dewasa ini. Global warming memberikan pengaruh yang luar biasa pada berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah pada kondisi cuaca yang memburuk di

Anonim. 2011. 50 Tahun Kekeringan, Somalia Kelaparan http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/07/110720_somaliafamine.shtml diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.17 wib

smeua tempat di dunia. Salah satunya adalah kemarau berkepanjangan yang terjadi di negara-negara tanduk afrika. Jika banyak pihak menyalahkan kondisi kelaparan tersebut akibat kekeringan yang berkepanjangan maka sebenarnya hal tersebut disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Global warming & kemarau yang berkepanjangan hanyalah efek dari perilaku manusia yang tidak mampu menjaga keseimbangan alam. Sehingga jika kita menyalahkan alam akibat kondisi tersebut merupakan hal yang sangat tidak bijaksana karena bukan tanpa sebab alam menunjukan kemarahannya dengan kekeringan yang berkepanjangan. Akses terbatas ke daerah tanduk afrika

Salah satu faktor pendorong yang menyebabkan kelaparan di Afrika adalah akses yang terbatas menuju tempat tersebut. Jika saja akses menuju daerah tanduk afrika lebih mudah dicapai maka bantuan dari berbagai negara setidaknya akan meminimalisir potensi kematian akibat bencana kelaparan tersebut. Kasus kelaparan berkepanjangan di Afrika telah menyita perhatian dunia. Banyak negara donatur yang menunjukan kepeduliannya kepada negara di afrika timur dengan mengucurkan dana bantuan hingga jutaan dollar. Walaupun beberapa pihak menganggap antuan tersebut sebagai salah satu bantuan yang dipenuhi banyak kepentingan. Tetapi, jika akses menuju negara di afrika timur lebih mudah maka bantuan tersebut setidaknya bisa menjadi salah satu faktor penghambat. Keterbatasan akses menuju negara-negara di afrika timur tersebut akibat rendahnya akses transportasi. Akses menuju afrika masih sangat rendah masih berupa hutan& jalan desa. Ditambah oleh akses yang dibatasi oleh kaum ekstrimis Al-Shabab. Sehingga negara-negara di tanduk afrika pada akhirnya hanya menjadi wilayah yang terisolasi. Situasi politik yang tidak kondusif & korupsi merajalela

Situasi politik yang tidak terkendali karena terjadi perang saudara & pemberontakan dimana-mana. Salah satu pemberontak yang paling besar adalah gerakan Al-Shabab. Munculnya perang saudara di berbagai tempat menyebabkan pemerintahan kehilangan stabilitas negaranya sehingga banyak aspek yang terganggu karena kondisi

ketidakamanan tersebut. Pemerintah seolah kehilangan kedaulatannya secara kasat mata akibat digerogoti oleh pemberontakan tersebut. Sehingga pemerintah lemah dalam mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi kondisi kelaparan tersebut akibat disusupi banyak kepentingan. Ditambah lagi karena masih rendahnya tingkat pendidikan & buruknya mental para aparatur pemerintahan menyebabkan bnatuan dari negara-negar apendonor

diselewengkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab unutk kepentingannya sendiri. Sehingga nampak dengan jelas ketimpangan antara aparatur pemerintahan dengan kondisi masyarakat yang sangat kesusahan bahlan unutk mendapatkan air bersih sekalipun. Daerah yang kurang subur ditambah lahan pertanian yang rusak

Afrika timur bukan merupakan kawasan yang dilimpahi oleh banyak kekayaan yang melimpah seperti afrika selatan yang sarat dengan potensi barang tambang, mineral juga emas & berliannya. Afrika timur terletak di daerah yang kurang subur & gersang. Sehingga kondisi tersebut jika tidak bisa dimanage dengan baik akan menghasilkan bencana kelaparan yang berkepanjangan. Ditambah oleh lahan pertanian yang rusak akibat kemarau yang berkepanjangan menyebabkan afrika timur semakin terpuruk Kemiskinan

Afrika timur merupakan negara dengan pendapatan perkapita terendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah pula. Tingkat buta huruf di afrika timur termasuk yang paling tinggi di dunia. Tingkat pendidikan yang rendah tersebut menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kemiskinan di Eropa. Masyarakt afrika timur terlalu difokuskan dengan usaha unutk mendapatkan makanan untuk bertahan hidup dibanding memperhatikan tingkat pendidikan mereka sendiri. Kenaikan harga pangan global

Kenaikan harga bahan makanan secara global dipengaruhi oleh beberapa hal. Diantaranya adalah karena paceklik berkepanjangan di beberapa daerah sehingga menyebabkan produksi bahan makan menurun drastis. Ditambah untuk lahan perkotaan terjadi alih fungsi lahan. Lahan yang seharusnya dipergunakan untuk menanam bahan

makanan dewasa ini digunakan untuk pabrik ataupun untuk pemukiman penduduk. Sehingga lahan yang bisa dimanfaatkan semakin menipis. Belum lagi dampak kenaikan harga minyak dunia yang menyebabkan kegiatan ekspor impor terganggu karena turut mempengaruhi dollar yang merupakan acuan mata uang dunia.
Hal ini dipertegas oleh juru bicara Perwakilan PBB di Nairobi Peter Smerdo mengatakan bahwa harga 50 kilogram jagung meningkat antara 25% sampai 120% di daerah terpencil di daerah tanduk, sedangkan harga sereal dalam kuantitas yang sama diperkirakan meningkat 40-50% 9 dalam enam bulan terakhir.

Kenaikan harga pangan global dan bahan bakar telah memberikan tekanan luar biasa kepada kaum miskin, yang mana banyak diantara mereka yang belum pulih dari bencana kekeringan tahun 2007-2009 di daerah tanduk Afrika. Bahkan kenaikan harga pangan global juga berpengaruh pada negara-negara juga berpengaruh pada negaranegara maju dengan ketahanan pangan yang relatif stabil. Hal ini menajdi bukti besarnya pengaruh kenaikan harga pangann global tersebut. Jumlah penduduk tidak seimbang dengan sumber daya yang ada

Ketika jumlah penduduk di suatu daerah bertambah, secara otomatis kebutuhan akan sandang, pangan & papan pun meningkat. Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan & minum ataupun tanpa rumah temapat berlindung. Semua kebutuhan tersebut diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan Yang Mahakuasa melalui alamnya. Makanan & minuman yang dibuthkan manusia dapat diperoleh melalui hewan, tumbuhan & sumber daya alam yang lainnya. Kebutuhan papan sudah dijelas diperoleh manusia melalui hutan yang terkadang dieksploitasi secara berlebihan akibat keserakahan manusia. Semakin bertambah banyak manusia, semakin banyak bayi yang lahir maka kebutuhan tersebut semakin meningkat secara tajam. Pada dasarnya tidak mungkin seorang manusia tidak memperoleh asupan makanan. Kondisi ini memacu manusia untuk terus mengeksplor kekayaan alam tanpa melakukan revitalisasi. Semakin banyak manusia semakin banyak pula kepuasaan yang harus dipenuhi oleh alam. Manusia
9

Risal Kurnia. 2011. PBB: Lima Juta Orang Kelaparan Di Afrika Butuh Bantuan Pangan http://www.berdikarionline.com/dunia-bergerak/20110404/pbb-lima-juta-orang-kelaparan-di-afrikabutuh-bantuan-pangan.html diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.19 wib

bertambah banyak secara masif sedangkan alam tidak berkembang bertambah luas. Ditambah semakin menipisnya sumber daya. Lambat laun alam sudah tidak sanggup lagi menjaga keseimbangannya. Sehingga muncul berbagai bencana alam seperti kekeringan, banjir dan lain sebagainya. Banyaknya populasi manusia yang semakin hari semakin tidak bijaksana memanfaatkan alam menyebabkan bencana alam dengan mudahnya muncul dimanamana. Sehingga jangan salahkan alam ketika terjadi bencana alam. Semua itu akibat ulah manusia itu sendiri. Demikian halnya dengan kasus yang terjadi di Afrika Timur. Alam sudah tidak mampu menahan keseimbangan akibat eksploitasi berlebihan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga ketika terjadi kekeringan ataupun bencana lainnya akar permasalahannya adalah manusia itu sendiri.

Faktor Penghambat Bantuan dari negara lain

Banyak negara lain yang memberikan bantuannya kepada negara-negara di afrika timur untuk mengatasi bencana kelaparan yang berkepanjangan tersebut. Tidak jarang beberapa negara menyumbangkan uang dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini bisa membantu negara-negara di afrika timur untuk mempermudah permasalahan berkepanjangannya ini. Berikut adalah beberapa negara pendonor bagi negara-negara tanduk afrika :
Australia: 764 M Dollar (578 Millionen Euro) German: 681 Millionen Dollar (500 Millionen Euro) Japan: 500 Millionen Dollar (367,08 Millionen Euro) USA: 350 Millionen Dollar (256,96 Millionen Euro) Weltbank: 250 Millionen Dollar (183,54 Millionen Euro) Britania raya: 95 Millionen Dollar (69,75 Millionen Euro) Swedia: 75,5 Millionen Dollar (55,06 Millionen Euro) Spanyol: 68 Millionen Dollar (50 Millionen Euro) China: 60 Millionen Dollar (44 Millionen Euro) France: 57 Millionen Dollar (41,85 Millionen Euro) EU-commission: 45 Millionen Dollar (33,04 Millionen Euro) Kanada: 33 Millionen Dollar (24,23 Millionen Euro) Swiss: 21,9 Millionen Dollar (16,08 Millionen Euro) Denmark: 18,1 Millionen Dollar (13,29 Millionen Euro)Portugal: 11 Millionen Dollar (8,08 Millionen Euro)Qatar: 10 Millionen Dollar (7,34 Millionen Euro) Arabien: 10 MSaudi-illionen Dollar (7,34 Millionen Euro)Singapura: 3,6 Millionen Dollar (2,64 Millionen Euro) New Zealand: 3,5 Millionen Dollar (2,57 Millionen Euro) Finland: 3,3 Millionen Dollar (2,42 Millionen Euro) sterreich: 2 Millionen EuroKuwait: 2 Millionen Dollar (1,47 Millionen Euro) Vereinigte Arabische Emirate: 2 Mio. Dollar (1,47 Mio. Euro) Irland: 1,4 Millionen Dollar 10 (1,03 Millionen Euro) Italia: 1,3 Millionen Dollar (950.000 Euro)

10

Hilman Puradiredja. 2011. Perang saudara kekeringan menyebabkan kelaparan di tanduk afrika yang dramatis. http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/07/14/perang-saudara-kekeringan-menyebabkankelaparan-di-tanduk-afrika-yang-dramatis/ diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.28 wib

Banyak organisasi internasional bentukan PBB, MNCs & NGOs memberikan perhatian ekstra terhadap negara-negara di Tanduk Afrika. Beberapa NGOs yang memberikan bantuannya diantarannya adalah Oxfam, Live Aid Fundraising, save the children, Doctors without borders. Melibatkan pula organisasi internasional seperti UNHCR, WFP, WHO, UNICEF, UNI AFRICA, OKI dsb

Penjelasan Kasus Bencana kekeringan di Afrika Timur juga menimpa Ethiopia. Negara yang sejak tahun 80an dianggap sebagai 'negara kelaparan'.11 10 persen warganya kekurangan gizi. Padahal baru tahun lalu perdana menteri Ethiopia Meles Zenawi mengumumkan sasaran utama rancangan pembangunan lima tahunnya yang mengaharapkan dalam lima tahun ke depan tidak hanya ada cukup bahan pangan untuk konsumsi sendiri, melainkan juga cukup untuk memproduksi bagi ekspor. Namun, realita berkata lain. Februari tahun ini, pemerintahnya bersama dengan program pangan dunia PBB memohon bantuan bagi tiga juta warga yang terancam kelaparan. Para pakar menganggap jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari kondisi sesungguhnya.

Secara resmi PBB menyalahkan tidak turunnya hujan akhir tahun lalu sebagai alasan untuk masalah penyediaan bahan pangan. Di Ethiopia, organisasi bantuan mengeluhkan akses terbatas ke wilayah Somali yang paling terkena dampaknya. Disana beberawa kawasan tidak bisa dimasuki oleh tim bantuan karena pertempuran bertahuntahun antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak. Kita juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pengaruh perubahan iklim. Di baliknya juga terjadi politik buruk dan kurangnya jawaban politis atas krisis ini. Banyak campur tangan manusia yang menyebabkan krisis. Wilayah yang paling terkena dampaknya, di waktu bersamaan juga wilayah paling miskin yang paling tidak berkembang dan wilayah yang paling marjinal secara politik. Jika hujan tidak turun, maka rakyat tidak punya jaring pengaman.

11

Ludger Schadomsky. Krisis Kelaparan di Ethiopia. http://www.dw.de/dw/article/0,,15259579,00.htmldiunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.31 wib

Berdasarkan lima langkah skala PBB, kelaparan resmi terakhir di Afrika terjadi di Ethiopia pada pertengahan 1980-an namun bencana lainnya telah mengikuti huminatarian. Bencana kelaparan di Ethiopia 1984-1985 adalah yang terburuk dalam memori hidup dengan korban tewas diperkirakan lebih dari satu juta dan jutaan orang lainnya meninggalkan destute dan di ambang kelaparan.12 Krisis diikuti rekor tingkat curah hujan rendah di lima provinsi, diperburuk lagi situasi politik yang melihat 46 persen dari PDB yang dialokasikan untuk pengeluaran militer guna memadamkan gerakan pemberontakan. Nasib Ethiopia mendapat

pengakuan internasional dengan Konser Live Aid bulan Juli 1985 yang mengangkat lebih dari 50m. PBB memperingatkan kelaparan potensial di Sudan Selatan pada Juni 1998. Saat itu sampai satu juta orang menghadapi kelaparan dengan kekurangan pangan di seluruh wilayah perang robek. Dan 100.000 diperkirakan meninggal pada tahun itu dan sampai satu juta orang mengungsi mencari makanan, hingga kamp pengungsi kewalahan. Negara kecil di kawasan Afrika Selatan menderita beberapa tahun. Selain panen buruk, setelah hujan deras menghanyutkan tanaman. Pemerintah Lesotho menyatakan, keadaan kelaparan dan meminta bantuan internasional. Program Pangan Dunia memperkirakan, sekitar 500.000 orang membutuhkan bantuan makanan, banyak dari mereka mengarapkan itu guna

menghindari bencana kemanusiaan dapat dihindari. Krisis pangan menyusul tahun kekeringan ditambah dengan plak belalang yang melanda seluruh wilayah melahap tanaman. Masyarakat internasional disalahkan karena lambat untuk merespon krisis setelah mengabaikan seruan beberapa bantuan. Catatan Departemen Perkembangan Internasional (DfID) melaporkan 50 ribu hingga 100 ribu orang tewas di Kenya, Ethiopia, dan Somalia pada 2011. Akibat kekeringan ini diperkirakan sedikitnya 30% anak-anak di kawasan tersebut kekurangan gizi dengan angka kematian mencapai empat dari 10,000 anak-anak setiap hari.
12

MUL. 2011. Bencana Kelaparan di Afrika. http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=31989:bencana-kelaparandi-afrika&catid=143:dunia&Itemid=597 diunduh pad atanggal 7 Mei 2012 pukul 09.39 wib

PBB sangat jarang menggunakan istilah kelaparan untuk sebuah kawasan. Dan pernyataan ini menjadi yang pertama digunakan PBB sejak 1992 untuk menggambarkan situasi terakhir di Somalia.

Kemarau berkepanjangan, dan kemiskinan terjadi di setiap tempat, gangguan produksi sumber daya alam, dan pengurasan suplai bantuan makanan, telah membuat Afrika Selatan mengalami krisis pangan yang sangat serius yang terjadi dalam satu dekade ini. Jumlah yang sangat besar, 16 juta orang dalam 7 wilayah bagian beresiko mengalami bencana kelaparan pada setiap akhir tahun.13 Kecuali jika penanganan terhadap masalah ini dapat diatasi secepatnya, laporan dari WHO(Organisasi Kesehatan Dunia) melaporkan sebanyak 50.000 orang dalam sebulan dapat terjangkit malnutrisi dan berbagai penyakit lainnya. Pada awal juli, PBB melakukan permintaan darurat dengan bantuan sebesar $611 juta untuk membantu krisis regional yang melanda Afrika, $236 juta disalurkan terlebih dahulu ke wilayah Angola. 14

Kenya, bukanlah wilayah yang kering. Hujan turun secara normal dan hujan sering turun di wilayah Mombasa, Nairobi dan Kisumu, tiga kota utama dan merupakan kota-kota yang sering dikunjungi turis. Namun 80% wilayahnya terdiri dari tanah-tanah yang gersang dan kering. Dan untuk kondisi tersebut, kehidupan menjadi sangat sulit.15

Beberapa tempat selain di daerah Dadaab, kurang diperhatikan. Matahari menyengat kulit dengan hawanya yang sangat panas, angin bergerak menyapu debudebu di tanah yang tandus. Sebagian besar tanaman terdiri dari tanaman yang berduri.

Kota ini mulai berkembang pada awal tahun 90an, ketika orang-orang Somalia terlibat dalam kerusuhan dan pengungsi mulai bergerak menyeberangi perbatasan, sekitar 50 mil ke arah utara. Pemukiman pengungsi dibuat hanya untuk 90,000 orang, saat ini pengungsi sudah mulai membludak, dari 200,000 jiwa, kini menjadi 300,000 jiwa. Saat ini Dadaab dapat menyusul Kisumu, sebagai kategori kota pengungsi terbesar ketiga di Kenya. Ada lebih dari 1,500 warga

13

Alhaq. 2011. Kelaparan dunia saat ini. http://ooyi.net/kelaparan-dunia-saat-ini-3/ diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 10.09 wib 14 Ibid., 15 Ibid.,

Somalia yang tiba di kamp Dadaab dalam hitungan hari, dan populasi kini menjadi 400,000 jiwa16

Pada tahun-tahun sebelumnya, orang-orang mengungsi karena adanya konflik. Sekarang, masalah yang mereka hadapi adalah kelaparan. Kekeringan dalam skala besar melanda sebagian besar Afrika, dan itu terjadi setiap akhir tahun dalam beberapa dekade ini. Wilayah tandus Ethiopia dan Kenya menjadi wilayah yang dikategorikan sebagai wilayah zona kekeringan, bersama-sama dengan wilayah Somalia bagian Selatan. Namun hanya warga Somalia saja lah yang bergerak. Dan ini mustahil untuk negaranegara tetangga, dimana kehidupan mengembara adalah hal yang sangat sulit, banyak dari mereka yang melarikan diri dari konflik Somalia kini menjadi petani gandum, yang saat ini telah menikmati hasil panen yang melimpah. Dan pemandangan alam yang mencekam dapat dijumpai di tanah kering Dadaab, yang mana masyarakatnya hampir menjadi seperti alien.

Mungkin isu itu benar, tapi bencana kelaparan ini telah menjadi musuh utama di wilayah Afrika. Ini seperti krisis yang terjadi di Ethiopia pada tahun 1984 hingga 1985, dimana ribuan orang tewas mengenaskan akibat kelaparan. Lalu, saat ini, negara ini juga dilanda kekeringan, dan banyak hal yang menyebabkan orang-orang mengungsi ke pinggiran perbatasan, penyebabnya antara lain; kebijakan agricultural yang salah dan perang sipil. Dan pada waktu yang bersamaan ribuan orang tewas kelaparan di negara tetangga, Sudan, yang mana merupakan negara diktator yang menolak dikatakan sebagai negara yang mengalami krisis pangan.

Dunia merespon untuk masalah kelaparan di Ethiopia, yang merupakan masalah yang tidak biasa, khususnya untuk UK dan the Live Aid fundraising, berusaha untuk menyelamatkan nyawa orang-orang dari ancaman kelaparan dan malnutrisi. Dan hal-hal yang krusial yang telah dibuat adalah; sistem peringatan dini untuk mencegah bencana kelaparan yang dibuat AS untuk mengantisipasi krisis pangan yang terjadi, di susul oleh pemerintah dan aktivis sosial-kemanusiaan yang merespon untuk mengambil tindakan.

16

Ibid.,

Namun bagaimanapun, 10 dari 1000 orang tewas akibat kelaparan di Somalia.17 Sekali lagi, kekeringan menjadi momok menakutkan, tapi faktor besar yang mengakibatkan semua ini adalah perang sipil. Mohamed Siad Barre telah dijatuhkan pada 1991, namun pemberontak saling bertarung untuk menunjukkan kekuatan.18 Pertanian dihancurkan di sepanjang konflik tersebut dan banyak bantuan makanan yang dicuri. Sementara itu, dipinggiran perbatasan di negara Kenya, terdapat pemerintahan Daniel Arap Moi, pemerintahannya stabil namun otoriter, korupsi dan ceroboh, orangorangnya juga banyak yang kelaparan.

Korelasi dengan Teori Krisis pangan di Afrika Timur sangat erat kaitannya dengan teori Malthus yang menjelaskan bahwa pertambahan makanan & pertambahan penduduk di dunia bersifat terbalik sehingga akan terjadi ketimpangan diantaranya. Ketika pertambahan penduduk berlangsung secara masif maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi sementara bahan makanan tidak bertambah. Hal ini pula yang terjadi di Afrika Timur. Penduduk tetap bertambha sedangkan sumber daya alam tidak diperbaharui malah cenderung berkurang karena kekeringan sehingga yang terjadi adalah kelaparan.

Pengaruh Positif Meningkatkan kepedulian warga dunia sehingga bentuk interaksiyang terjadi tidak hanya interaksi yang didasari national interest Menyadarkan masyarakat dunia unutk meningkatkan kepedulian masyarakat dunia untuk lebih peduli dnegan kelestarian lingkungan & tidak merusak alam sehingga tidak sampai terjadi kelaparan lainnya

17 18

Ibid., Ibid.,

Negatif Tidak sesuai dengan prinsip hak asasi manusia karena hak-hak untuk mendapatkan penghidupan yang layak sebagai warga negara tidak terpenuhi Menghambat regenerasi dalam pembangunan bangsa karena generasi muda sebagai ujung tombaknya terengut begitu saja akibat kelaparan Hilangnya jutaan nyawa yang tidak berdosa akibat buruknya managemen ketahanan pangan di negara-negara tanduk afrika Negara-negara tanduk afrika semakin terbelakang karena kehilangan sumber daya manusianya Bencana kelaparan tersebut seringkali dimanfaatkan oleh negara lain demi national interstnya masing-masing sehingga negara di Afriak Timur selalu bergantung pada negara lain & tidak pernah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri

BAB V KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Krisis ketahanan pangan di Afrika Timur sangat erat kaitannya dengan teori malthus yang menjelaskan bahwa pertambahan makanan & pertambahan penduduk di dunia bersifat terbalik sehingga akan terjadi ketimpangan diantaranya. Ketika pertambahan penduduk berlangsung secara masif maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi sementara bahan makanan tidak bertambah. Hal ini pula yang terjadi di Afrika Timur. Penduduk tetap bertambah sedangkan sumber daya alam tidak diperbaharui malah cenderung berkurang karena kekeringan sehingga yang terjadi adalah kelaparan. Kelaparan tersebut terjadi akibat kekeringan yang berkepanjangan & hal tersebut disebabkan oleh ketidakpedulian manusia terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Saran Pemerintah harus lebih tanggap terhadap keadaan bencana kelaparan. Sehingga dampak yang terjadi tidak berkepanjangan. Negara lain terutama negara tetangga harus lebih peduli terhadap kondisi negara lain terutama yang menyangkut kemanusiaan apalagi dengan munculnya konsep humanitarian intervention Setiap individu harus menjaga kondisi lingkungan masing-masing sehingga alam tetap dapat menjaga keseimbangannya

REFERENSI Rino. 2008. Teori Pembangunan http://rinoan.staff.uns.ac.id/files/2008/12/teoripembangunan-lain.pdf diunduh pada tanggal 7 Mei 2012pukul 08.01 wib Slamet widodo. 2008. Sosiologi : pembangunan prinsip & aspek-aspeknya. http://learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/sosiologi-pembangunanprinsip-prinsip-dan-aspek-aspeknya diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 08.07 wib www.bulog.co.id/ diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.13 wib Anonim. 2011. 50 Tahun Kekeringan, Somalia Kelaparan

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/07/110720_somaliafamine.shtml diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.17 wib Risal Kurnia. 2011. PBB: Lima Juta Orang Kelaparan Di Afrika Butuh Bantuan Pangan http://www.berdikarionline.com/dunia-bergerak/20110404/pbb-lima-juta-orangkelaparan-di-afrika-butuh-bantuan-pangan.html diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.19 wib Hilman Puradiredja. 2011. Perang saudara kekeringan menyebabkan kelaparan di tanduk afrika yang dramatis. http://luar-

negeri.kompasiana.com/2011/07/14/perang-saudara-kekeringan-menyebabkankelaparan-di-tanduk-afrika-yang-dramatis/ diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.28 wib Ludger Schadomsky. Krisis Kelaparan di Ethiopia.

http://www.dw.de/dw/article/0,,15259579,00.htmldiunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.31 wib MUL. 2011. Bencana Kelaparan di Afrika.

http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=31 989:bencana-kelaparan-di-afrika&catid=143:dunia&Itemid=597 diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.39 wib Djibril Muhammad.2012. Ribuan Tewas Kelaparan di Afrika Timur. http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/01/18/lxzhaa-ribuantewas-kelaparan-di-afrika-timur diunduh tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.46 wib

Peter Heinlein. 2011. Kondisi pengungsi akibat kelaparan di perbatasan Ethiopia membaik. http://www.voaindonesia.com/content/kondisi-pengungsi-akibat-

kelaparan-di-ethiopia-membaik-132893478/100125.html diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 09.47 wib Dodi Esvandi. 2012. Uni Afrika Gelar KTT Bahas Kelaparan.

http://www.tribunnews.com/2011/08/25/uni-afrika-gelar-ktt-bahas-kelaparan diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 10.05 wib Alhaq. 2011. Kelaparan dunia saat ini. http://ooyi.net/kelaparan-dunia-saat-ini-3/ diunduh pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 10.09 wib

Anda mungkin juga menyukai