Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang
Usaha ini saya dirikan berdasarkan UUD tahun 1945 pasal 33 tentang Perekonomian Rakyat ayat 1 sampai dengan 5 yang berbunyi : 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. 3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Lalu berdasarkan Undang-undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil di jelaskan bahwa Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah); c. Milik Warga Negara Indonesia; d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar; e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Menimbang : a. Bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi; b. Bahwa Koperasi perlu lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip Koperasi sehingga mampu berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional; c. Bahwa pembangunan Koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan seluruh rakyat; d. Bahwa untuk mewujudkan hal-hal tersebut dan menyelaraskan dengan perkembangan keadaan, perlu mengatur kembali ketentuan tentang perkoperasian dalam suatu 1|KWU|HADI SETIAWAN | XII -TKJ

Undang-undang sebagai pengganti Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian. Berdasarkan UU no.12 tahun 1967 tentang Sendi Dasar Koperasi.Sendi-sendi dasar Koperasi Indonesia adalah: 1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia, 2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi, sebagai pencerminan demokrasi dalam 3. Koperasi, 4. Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota, 5. Adanya pembatasan bunga atas modal, 6. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya, 7. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka, 8. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan dari pada prinsip dasar: 9. Percaya pada diri sendiri. Dari ke empat UU di atas maka usaha terbagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Berdasarkan Status Kepemilikan


a. Perusahaan Perseorangan (PP) Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang yang langsung memimpin perusahaan tersebut. Pemiliknya memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang-utang perusahaan dan berkuasa penuh atas pengelolaan dan pengendalian perusahaan. Tanggung jawab tidak terbatas artinya bahwa orang tersebut (pemilik) bertanggung jawab atas kewajiban atau utang-utangnya dengan mengorbankan modal yang dimasukkannya ke dalam perusahaan tersebut dengan dan dengan seluruh milik pribadinya. Perusahaan perseorangan ini paling banyak terdapat di Indonesia karena bentuknya sederhana dan mudah mendirikannya Kelebihan perusahaan perseorangan adalah : 1. Seluruh laba menjadi miliknya. Bentuk perusahaan perseorangan memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan perusahaan. 2. Kepuasan Pribadi. Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang baik untuk mengambil keputusan. 3. Kebebasan dan Fleksibilitas. Pemilik perusahaan perseorangan tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dalam mengambil keputusan. 4. Sifat Kerahasiaan. Tidak perlu dibuat laporan keuangan atau informasi yang berhubungan dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan demikian masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing. Sedangkan kelemahan perusahaan perseorangan adalah : 1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Artinya seluruh kekayaan pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang perusahaan.

2|KWU|HADI SETIAWAN | XII -TKJ

2. Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang, maka usahausaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya bergantung pada kemampuannya. 3. Kesulitan dalam manajemen. Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pengaturan karyawan dan sebagainya dipegang oleh seorang pimpinan. Ini lebih sulit apabila manajemen dipegang oleh beberapa orang. 4. Kelangsungan usaha kurang terjamin. Kematian pimpinan atau pemilik, bangkrut, atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan usaha ini berhenti kegiatannya. b. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschhap (NV), adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Kelebihan Perseroan Terbatas : 1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan 2. Kelangsunga perusahaan sebagai badan hokum lebih terjamin 3. Memudahkan memindahkan hak milok dengan menjual saham kepada orang lain 4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usaha 5. Manajemen dan Spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk menggunakan secara efisien. Kekurangan Perseroan Terbatas 1. Biaya pembentukannya relative tinggi 2. Bagi sebagian besar orang PT di anggap kurang rahasia dalam hal dapur perusahaan 3. Pendirian perusahaan jauh lebih sulit daripada mendirikan badan usaha lain 4. PT merupakan subyek pajak tersendiri,tidak hanya perusahaan yang terkena pajak,laba bersih yang di bagikan kepada pemegang saham juga di kenakan pajak sebagai pajak pendapatan. c. Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. Kelebihan Persekutuan Komanditer : 1. Modal yang dikumpulkan lebih besar. 2. Anda lebih mudah menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha persekutuan komanditer sudah cukup populer di Indonesia. 3. Kemampuan manajemennya lebih besar. 3|KWU|HADI SETIAWAN | XII -TKJ

4. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perseroan terbatas (PT). Kelemahan Persekutuan Komanditer 1. Seperti yang telah saya terangkan diatas, sebagian anggota atau sekutu di persekutuan komanditer mempunyai tanggung jawab tidak terbatas. 2. Kelangsungan hidupnya tidak menentu. 3. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu pimpinan. d. Firma (Fa) Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan. Kelebihan Badan Usaha Firma : 1. Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha perseorangan, badan usaha firma lebih mudah untuk memperluas usahanya. 2. Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya permbagian kerja di antara para anggota. Semua keputusannya diambil bersamasama. 3. Badan usaha firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya relatif lebih mudah. Kelemahan Badan Usaha Firma 1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan. 2. Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama maka secara otomatis badan usaha firma menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak menentu. 3. Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga ditanggung oleh anggota yang lain. e. Koperasi Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orangseorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Kelebihan koperasi di Indonesia adalah : 1. Bersifat terbuka dan sukarela. 2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota. 3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal

4|KWU|HADI SETIAWAN | XII -TKJ

4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan. Kelemahan koperasi di Indonesia adalah : 1. 2. 3. 4. f. Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas. Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi. Pengurus kadang-kadang tidak jujur. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.

Home Industry Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan "Home Industri") adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Pengertian home industry/usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000. Kriteria lainnya untuk home industry dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home Industri juga dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga.

2. Berdasarkan Total Aset


a. Bisa membuka usaha kecil dengan modal 25 juta b. Bisa membuka usaha kecil dengan modal 50 juta c. Bisa membuka usaha kecil dengan modal 100 juta Dari status kepemilikan dan total aset pengertian usaha kecil menurut pendapat dari 1. Bank Indonesia Batasan usaha mikro, kecil dan menengah menurut Bank Indonesia adalah: a. Usaha mikro. (SK. Direktur BI No.31/24//Kep/DER tanggal 5 Mei 1998). Usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Dimiliki oleh keluarga sumber daya lokal dan teknologi sederhana. Lapangan usaha mudah untuk exit dan entry. b. Usaha kecil. Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 5|KWU|HADI SETIAWAN | XII -TKJ

c. Usaha Menengah (SK Dir. BI No.30/45/Dir/Uk tgl 5 Jan 1997). Omzet tahunan < 3 Milyar Asset = Rp. 5 milyar untuk sektor industri Asset = Rp.600 juta di luar tanah dan bangunan untuk sektor non industri manufacturing. 2. Departemen Perindustrian dan Bank Indonesia Departemen Perindustrian dan Bank Indonesia mendefinisikan usaha kecil berdasarkan nilai assetnya, yaitu usaha yang assetnya (tidak termasuk tanah dan bangunan) bernilai kurang dari Rp. 600 juta. Departemen Perdagangan membatasi usaha kecil berdasarkan modal kerjanya, yaitu usaha (dagang) yang modal kerjanya bernilai kurang dari Rp. 25 juta. B. Batasan Masalah Saya akan memberi batasan masalah terhadap usaha/bisnis apa yang hendak saya paparkan. Dalam proposal ini saya hanya membatasi untuk usaha perakitan komputer, service komputer, service printer, maintenance masalah jaringan serta penjualan komponen komputer dan peripheral komputer. C. Tujuan 1.) Tujuan Umum a) Pemenuhan kebutuhan konsumen b) Memanfaatkan peluang usaha yang ada c) Sebagai usaha kecil yang menghasilkan d) Menyediakan jasa layanan untuk konsumen dan masyarakat e) Mengurangi jumlah pengangguran 2.) Tujuan Khusus a) Ingin kerja bebas dan tidak terikat b) Profit usaha c) Sebagai pendapatan tambahan d) Menyalurkan dan memanfaatkan ilmu e) Mendapat kekuasaan Tujuan paling umum dan penting dari pendirian usaha ini tentunya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Secara pribadi atau khusus usaha ini saya dirikan karena saya ingin bekerja memenuhi kebutuhan konsumen dengan bebas dan tidak terikat. Di sisi lain saya juga mecoba memanfaatkan peluang usaha yang sepertinya sangat potensial di bidang komputer dan jaringan ini. Tentunya bila usaha ini memjadi usaha yang potensial pasti secara pribadi akam memberikan profit bagi saya. Saya sangat berharap sekalu usaha kecil ini bisa menjadi usaha yang menghasilkan bagi saya, penghasilan dari usaha ini saya harap bisa jadi pendapatan tambahan untuk hidup saya. Namun tidak hanya itu saya juga berharap dengan adanya usaha ini, saya bisa memberikan jasa layanan untuk masyarakat dan konsumen yang membutuhkan jasa saya, tentunya pemberian layanan yang saya berikan nanti juga akan menggunakan ilmu yang saya punya, secara tidak langsung saya berharap pemberian layanan ini akan membuat ilmu saya menjadi bermanfaat. Terakhir, saya ingin mengurangi jumlah pengangguran di lingkungan sekitar saya, dan untuk saya pribadi, saya ingin mendapat kekuasaan ketika bekerja sehingga saya mendirikan usaha ini.

6|KWU|HADI SETIAWAN | XII -TKJ

D. Peranan Kegiatan a) Bagi diri sendiri, peran usaha ini bagi diri saya sendiri adalah untuk menjadi penghasilan pokok yang akan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha dan hidup saya. Selain itu usaha ini juga membuat saya tidak bergantung pada orang lain dan saya juga bisa mendapat keuntungan lebih dari usaha ini b) Bagi masyarakat, peran usaha ini bagi masyarakat adalah untuk memberikan pelayan jasa service komputer ketika masyarakat membutuhkannya c) Bagi Lingkungan, peran usaha ini bagi lingkungan adalah bisa menjadi lapangan kerja yang tentunya bisa mengurangi jumlah pengangguran di lingkungan tersebut E. Perkembangan di Masa Mendatang Dengan terus berjalannya usaha ini di harapkan ada perkembangan yang bisa di dapat. Usaha ini di masa mendatang di harapkan bisa terus memuaskan konsumen dengan pelayanan yang berkualitas. Selain itu usaha ini juga di harapkan bisa memberikan penghasilan dan keuntungan sesuai yang saya targetkan. Saya juga berharap usaha ini nanti bisa bersaing dengan usaha lain di bidang yang sama. Selain bisa bersaing saya berharap usaha saya bisa menjadi lebih besar, dan bisa menjadi inspirasi bagi pengusaha lain yang akan membuka usaha di bidang yang sama.

7|KWU|HADI SETIAWAN | XII -TKJ

Anda mungkin juga menyukai