Anda di halaman 1dari 3

Kata kunci: mencangkul dan menganggkat beban secara manual Soal: Bagimana cara petani untuk meningkatkan produktifitasnya

dengan mencangkul dan mengangkat beban namun tidak menyebabkan kram kaki, tangan, dan nyeri punggung? Jawab: Dalam k3 telah mengenal ergonomi, yang merupakan salah satu program atau bagian pokok dari k3 diwilayah pertanian dan perkebunan. Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto, 2008). Ergonomi didasari oleh ilmu biologi manusia : anatomi, fisiologi, dan psikologi. Anatomi lebih berhubungan dengan struktur tubuh (ukuran dan konstruksi), fisiologi berhubungan dengan fungsi tubuh (proses biologi), sedangkan psikologi berhubungan dengan perilaku (respon terhadap lingkungan). (Singleton, 1972). Ergonomi adalah suatu ilmu terapan (applied science) yang bertujuan untuk mencocokkan antara kebutuhan suatu produk, pekerjaan dan tempat kerja dengan orang yang menggunakannya, atau dengan kata lain ergonomi adalah suatu ilmu terapan yang mempelajari karakter manusia yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan dan penyusunan sesuatau yang digunakan oleh manusia agar manusia dan sesuatu dapat berinteraksi dengan efektif dan aman. Tujuan ergonomi adalah meningkatkan efisiensi kerja dan aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan manusia dan mempertahankan serta meningkatkan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan kepuasan dalam proses kerja (Shavanaz, 1987 dalam Nasir, 2001)Ergonomi mempelajari dampak dari teknologi dan produk-produknya, maka pengetahuan yang khusus dipelajari akan berkaitan engan teknologi seperti biomekanik, antropometri teknik, teknologi produksi, lingkungan fisik dan lain-lain. Maksud dan tujuan dari ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan produk-produknya, sehingga dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin yang optimal. Dengan demikian disiplin ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem pula. Human engineering atau sering pula disebut sebagai ergonomi didefinisikan sebagai perancang manmachine interface sehingga pekerja dan mesin atau produk lainnya bisa berfungsi lebih efektif dan efisien sebagai sistem manusia-mesin yang terpadu. Disiplin ini akan mencoba membawa ke arah proses perancangan mesin yang tidak saja memiliki kemampuan produksi

yang lebih canggih lagi, melainkan juga memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang mengoperasikan mesin tersebut. Tujuan pokoknya adalah terciptanya desain sistem manusia-mesin yang terpadu sehingga efektivitas dan efisiensi kerja bisa tercapai secara optimal. Tujuan ergonomi adalah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada suatu institusi atau organisasi. Hal ini dapat tercapai apabila terjadi kesesuaian antara pekerja dengan pekerjaannya. Disiplin human engineering atau ergonomi banyak diaplikasikan dalam berbagai proses perancangan produk ataupun operasi kerja sehari-harinya. Sistem kerja di sini dimaksudkan sistem hubungan manusia-mesin (teknologi) yang dipertimbangkan sebagai sistem yang terpadu. Kalau di saat yang lalu perancangan mesin semata-mata ditekankan pada kemampuannya untuk berproduksi semata dengan atau sedikit sekali memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan elemen manusia maka sekarang dengan ergonomi proses perancangan mesin akan memperhatikan aspek-aspek manusia dalam interaksinya dengan mesin secara lebih baik lagi. Dengan kata lain di sini manusia tidak lagi harus menyesuaikan dirinya dengan mesin yang dioperasikan melainkan sebaliknya, mesin dirancang dengan terlebih dulu memperhatikan kelebihan dan keterbatasan manusia yang mengoperasikannya. Ergonomi secara tidak langsung mempengaruhi peningkatan produktivitasa petani. Upaya peningkatan produktivitas petani secara terus-menerus dan menyeluruh merupakan hal yang penting tidak saja berlaku bagi setiap individu petani, juga bagi instansi yang terkait di sektor pertanian. Dengan peningkatan produktivitas maka tanggung jawab manajemen akan terpusat pada upaya dan daya untuk melaksanakan fungsi dan peran dalam kegiatan produksi. Khususnya yang bersangkut-paut dengan efisiensi penggunaan sumber-sumber input. Pendekatan agro ergonomi akan memainkan peran yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas petani. Beberapa peneliti di bidang ergonomi telah melakukan upaya ke arah tersebut. Seperti pada penelitian dengan memodifikasi meja pengumpan dan menambah peredam kebiasaan pada mesin perontok padi, dapat meningkatkan produktivitas kerja petani sebesar 46,49% (Sucipta, 2004). Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutjana (1998) yaitu produktivitas kerja penyabit padi menggunakan sabit bergigi lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan sabit biasa dan berbeda bermakna setelah lima belas menit pertama, dan hasil penelitian Erawan (2002) bahwa produktivitas kerja operator traktor dari perbaikan rancang bangun handel yang mengacu aspek antropometri meningkat sebesar 23,25%

Dapus Sucipta, Nyoman. 2006. Agro Ergonomi untuk Tingkatkan Produktivitas Petani. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Denpasar

Anda mungkin juga menyukai