Anda di halaman 1dari 2

Hari Pangan Sedunia

(Narasumber : Mas Raka, TIP 2010) Sebagai mahasiswa Teknologi Pertanian sudah sepantasnya kita menjunjung tinggi dan memperjuangkan ketahanan pangan dan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, dalam rangka memeringati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2012 kemarin, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada menyelenggarakan serangkaian acara yang dimulai sejak bulan September 2012. Serangkaian acara yang diselenggarakan menitik beratkan pada kuliner tradisional Indonesia. Rangkaian acara ini yaitu lomba poster Hari Pangan Sedunia, long march, dan ditutup dengan acara puncak yaitu festifal makanan dan panggung hiburan.. Lomba poster yang diadakan juga sebagai bentuk simpati mahasiswa terhadap hari pangan sedunia. Begitu juga dengan long march yang diadakan pada 19 Oktober ada di 2012 FTP diikuti UGM , oleh yaitu mahasiswa dari tiga jurusan yang (TIP,TEP, dan TPHP). Acara long march yang dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2012. Longmarch dilakukan dengan berjalan mengitari kampus UGM dan dengan membagi-bagikan makanan tradisional Indonesia seperti gatot, tiwul, cenil, dan lain sebagainya kepada warga sekitar dan pengendara motor yang ditemui selama longmarch. Sebagai acara puncak, fesitifal kuliner sukses diadakan pada 15 Desember 2012 di sekitaran 0 (nol) km dan Monumen Serangan Umum 1 Maret Kota Yogyakarta. Tersedia berbagai stand makanan tradisional yang mungkin sulit untuk ditemui misalnya kerak telor, cireng dan cilok, tahu petis, batagor, siomay dan lain-lain Makanan tradisional Indonesia sebenarnya sangat banyak, hanya saja kurangnya pengetahuan kita tentang makanan-makanan tersebut. Sebagai mahasiswa Teknologi Pertanian khususnya, hendaknya kita terus memperjuangkan makanan tradisional dimulai dengan diri kita sendiri. Jangan takut untuk mengkonsumsi makanan tradisional seperti yang dikatakan Mas Raka (TIP,2010) selaku ketua peringatan Hari Pangan Sedunia. Kita bisa buktikan ke masyarakat di

luar sana, kalau makanan tradisional kita gak kalah sama makanan asing. Makanan asli kita justru lebih menyehatkan dan harganya lebih murah. Cintai produk Indonesia. Dengan inovasi dari kita, makanan tradisional kita akan jauh lebih unggul dari produk makanan instan yang gak jelas kesehatannya. (Adi Cahya Kurniawan, Fauziyyah Pucitraningrum, TIP 2012, Yogyakarta)

Anda mungkin juga menyukai