Kuliah Rek Lingk
Kuliah Rek Lingk
OUTLINE
KULIAH REKAYASALINGKUNGAN
1. 2. 3. 4. 5.
Dampak
Suatu perubahan yangterjadi sebagai akibat suatu aktivitas.
PENGANTARTEKNOLOGI PENGENDALIANDAMPAK
Perubahan yangsangat mendasar yangdiakibatkan oleh suatu usaha /kegiatan (Dampak Penting)
Seluruh aspek yangberkaitan dengan teknologi yangdipergunakan (stateoftheart) dalam proses dan kegiatan mulai dari pengadaan bahan baku,proses produksi, pengelolaan limbah dan pengelolaan produk pasca penggunaan,yangdipertimbangkan mempunyai dampak pada lingkungan.
Pengelolaan Limbah
Pengolahan Limbah padat dari proses dan pendukung kegiatan Pengolahan limbah cair dari proses dan pendukung kegiatan Pengendalian pencemaran udara dan kebisingan Pengelolaan sludge dan limbah B3
Pasca Produksi
Recovery bahan dari produk pasca penggunaan (limbah) Pengolahan dan pemusnahan bahan off-spec dan kadaluawarsa Pengelolaan kemasan
10/3/2013
PELINGKUPAN
MERUPAKAN SUATU PROSES AWAL (DINI) UNTUK MENENTUKAN LINGKUP PERMASALAHAN DAN MENGIDENTIFIKASI DAMPAK PENTING (HIPOTESIS) YANG TERKAIT DENGAN SUATU RENCANA USAHA DAN / ATAU KEGIATAN
IDENTIFIKASI DAMPAK
MANFAAT
1. Langsung mengarah pada hal-hal yang menjadi pokok bahasan secara mendalam; 2. Menghindari konflik & tertundanya proyek; 3. EFISIENSI terhadap BIAYA, TENAGA, WAKTU; 4. Penyusunan ANDAL dapat lebih terarah berkat adanya kejelasan: * lingkup studi/kajian; * kedalaman studi; * strategi pelaksanaan studi.
DAMPAK POTENSIAL
Rona Lingkungan Hidup
Identifikasi Dampak Potensial
(menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang tidak relevan atau tidak penting, sehingga didapat dampak pentig hipotetik).
3. Klasifikasi dan prioritas dampak penting Hipotetis (mengelompokkan dampak penting hipotetik yang telah dirumuskan sehingga diperoleh klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik)
HASIL-HASIL PELINGKUPAN
1. Prioritas dampak penting hipotetik thd lingkungan hidup yang dipandang relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam ANDAL 2. Lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan pertimbangan: batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administrasi. 3. Batas waktu kajian sebagai dasar melakukan prakiraan perubahan kualitas/kondisi lingkungan tanpa proyek dan adanya proyek. 4. Kedalaman studi ANDAL (metode, jumlah sampel, tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan dana dan waktu.
DESKRIPSI KEGIATAN
1. KOMPONEN KEGIATAN YG HARUS DITELAAH 2. KOMPONEN LH YG POTENSIAL BERDAMPAK PENTING 3. MASALAH LINGKUNGAN YG AKAN TERKENA DAMPAK PENTING 4. PENENTUAN BATAS WILAYAH STUDI 5. PENENTUAN METODA
SCOPPING
RONA LINGKUNGAN
10/3/2013
RUANG LINGKUP, KEDALAMAN, DAN STRATEGI PELAKSANAAN STUDI: 1. Batas Wilayah Studi 2. Jenis Data & Informasi 3. Jumlah sampel 4. Lokasi Pengamatan/Pengukuran 5. Metode Analisis Data 6. Metode Prakiraan & Evaluasi DP 7. Tenaga ahli yang dibutuhkan
Metode ?
1. 2. 3. 4.
Telaah Pustaka Interaksi Kelompok Daftar Uji (checklist). Overlay (tumpang (McHarg)
5. Bagan Alir (flow diagram) 6. Matrik Interaksi (Sederhana, Leopold,Battelle). 7. Analisis Isi 8. Metoda ad hoc
PREDIKSIDAMPAK
1) Komponen kegiatan penyebab dampak dan komponen lingkungan terkena dampak; 2) Batas wilayah studi: proyek, ekologis, sosial, dan administratif; 3) Metode pengumpulan dan analisis data; metode prakiraan dan evaluasi dampak penting; tenaga ahli yang diperlukan.
Dampak Kegiatan
DAMPAK&AMDAL DAMPAK =pengaruhpadasesuatuakibatsuatuperbuatan DAMPAKLH =pengaruhperubahanpadaLHyangdisebabkanoleh suatuusaha&/kegiatan UU23/1997BabIPasal1Butir20:
Kriteria Dampak
PPNo.27tahun 1999pasal 5
KRITERIADAMPAK?
PROYEK
LH
PERLUTELAAHANYANGCERMATATASFAKTADILAPANG
AMDAL
KERUGIAN MATERIAL&NONMATERIAL
10/3/2013
Metoda Formal:
Metoda formal, terdiri atas: Model prakiraan cepat, Model matematika, Model fisis, Model eksperimental. Metoda informal, dapat dilakukan secara: Intuitif, Pengalaman, Analogi.
Metoda formal yang digunakan dalam prakiraan dampak merupakan pendekatan dengan model dan perhitungan matematik. Hubungan sebab akibat yang merepresentasikan dampak rencana kegiatan terhadap komponen/subkomponen/parameter lingkungan akan dirumuskan secara kuantitatif dalam bentuk rasio-rasio kuantitatif dan model-model matematik.
Box Model
Static layer of air Height, h
Emission rate
Length of box, w Wind speed, U Gambar Udara yang Terencerkan dari Box Model yang Sederhana
10/3/2013
Asumsi : Model paling sederhana, keadaan selalu tetap : emisi, kecepatan angin dan karakteristik udara Pelepasan polutan tercampur sempurna Polutan udara secara kimia stabil Laju emisi polutannya konstan, P (massa/waktu) Memasuki suatu volume udara ambien yang bergerak pada satu arah yang tetap, U Udara yang bergerak dibatasi dari atas oleh lapisan udara yang stabil pada ketinggian, h Udara yang bergerak juga dibatasi oleh arah tegak lurus terhadap kecepatan angin Model ini menggambarkan suatu lembah di manan udara melewati suatu daerah (zona) dengan lebar, w, yang terbentuk dari dua baris bukit.
C = P/(U h w)
C = konsentrasi polutan j, ppm U = kecepatan angin, dianggap konstan, m/jam P = laju emisi polutan j, g/detik h = tinggi kolom udara, m w = lebar kolom udara, m
C= [P . t / (x w h)]
x = panjang kolom udara, m t = waktu emisi, detik
Rollback Model
kP + b
Pendekatan sederhana untuk menduga emisi yang mempengaruhi kualitas udara ambien Asumsi :
Jumlah total polutan yang dilepas di suatu daerah pada suatu waktu tertentu (p) mempunyai hubungan linier dengan konsentrasi pada titik tertentu
c = kp + b
c : konsentrasi polutan, g/m3
b : background level Mass of emissions per unit time, P
Nilai k :
Hubungan Linier Antara Emisi dan Konsentrasi pada Rollback Model
k = (c b)/p
C : konsentrasi partikulat dekat stasiun pengukuran, g/m3
Gaussian Model
Model penyebaran yang paling banyak digunakan Dapat menentukan konsentrasi di beberapa titik ruang Asumsi :
Laju emisi polutan konstant Kecepatan dan arah angin rerata konstant Sifat kimia senyawa stabil dan tidak berubah di udara Daerah sekitar sumber pencemar adalah datar dan terbuka
Diturunkan dari Hukum Kekekalan Massa dalam bentuk persamaan differensial + adveksi dan difusi Konsentrasi polutan searah angin (downwind) Sistem koordinat 3 dimensi
10/3/2013
INPUT
AIR i1 i I+1
DEPOSISI
RESUSPENSI
DIFUSI
SUSPENDEDLOAD OUTFLOW
BESITERSERAP ADSORPSI
BESITERLARUT
Sumber:Schnoor(1996)
10/3/2013
ContohAplikasiGIS
Sta.6+300
BakuMutuFeD
ContohAplikasiGIS
TEKNOLOGIBERSIH
SoftwareAVSWAT2000adalahprogramyangberbasisSIGyangbekerjasebagai ekstensi(Graphical UserInterface)dalamSoftwareArcView.ProgramAVSWAT 2000dirancang khususdandapatdigunakan untukmenyelesaikanmasalah masalahyangadadidalamsuatuDAS.Salahsatudiantaranyaadalah memprediksikandungan nutrisidarilahandanbadan sungaidisuatuDAS
Penggunaan Kembali Pengembalian ke proses asal Penggantian bahan baku untuk proses lain
Pengambilan Kembali Proses untuk mendapatkan kembali bahan asal Proses untuk memperoleh produk sampel proses lain
Perubahan Teknologi Pengubahan proses Pengubahan tata letak, peralatan atau perpipaan Automasi peralatan Pengubahan tatanan dan ketentuan operasi
Tata Cara Operasi Tindakan prosedural Pencegahan kehilangan Sistem manajemen Pemisahan aliran limbah Peningkatan penanganan material Penjadwalan produksi
10/3/2013
Program 6R
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Refine, memurnikan atau menghilangkan kontaminan dari bahan baku atau bahan pembantu Reduce, mengurangi kebutuhan bahan baku secara stokiometri proses sehingga mengurangi limbah Reuse, pemakaian kembali bahan baku/pembantu proses untuk proses yang serupa Recycle, pemakaian kambali bahan baku/pembantu dan hasil samping proses untuk proses yang berbeda Recovery, pengambilan kembali meterial yg masih memiliki nilai tambah Retrive to Energi, merubah material sisa proses menjadi sumber energi
MENGAPA BUANGAN HRS DIKURANGI DAN DIOLAH? Pengontrolan terhadap saluran pembuangan akhir sangat sulit dilakukan Limbah dapat menyebabkan hujan asam dan penipisan lapisan ozon Dari sudut ekonomi
Mengurangi biaya pengolahan buangan Memperbaiki pengoperasian pabrik Mengurangi risiko pertanggungjwban Menaikkan daya saing
Manfaat : penghematan biaya dan meningkatkan daya saing produk di pasar ekspor
Memenuhi aturan yang makin ketat Memberi kesan baik pada masyarakat sekitar pabrik tentang pelestarian lingkungan.
Larutan elektrolit mengandung logam2 berat dengan konsentrasi tinggi, seperti: sianida dan senyawa racun lainnya Larutan jarang dibuang dan dipakai kembali pada proses lain Kualitas larutan elektrolit:perlu penggantian unsur2 kimia dan berkurang secara periodik Pembersihan pada pengotor yang masuk
Air pembilas
Pengaturan tangki2 pembilasan Pengaturan selang waktu selama setelah benda kerja dibilas Pengaturan volume air pembilas Konsentrasi larutan yang menempel pada benda kerja Temperatur air pembilas Bentuk benda kerja Posisi benda kerja pada rak Waktu penirisan antara bak pelapis dengan bak pembilas
Tujuan minimasi air pembilasan: mengurangi volume Artinya: mengurangi jumlah limbah cair yang beracun
2. PEMANFAATAN ULANG
3. PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah dari industri lapis listrik ada 2: Limbah padat dan limbah cair 1. LIMBAH PADAT: Limbah padat dari pengerjaan awal: gerinda, debu logam dan debu abrasiv, baju kerja bekas dan kemasan bekas unsur kimia Dampak limbah padat: penyakit silikosis pada paru-paru Penanggulangan:
Air pembilas dapat didaur ulang dengan 2 cara yaitu: Sistem rangkaian tertutup: Cara ini mengurangi penggunaan air dan vol air buangan (Gambar 1) Sistem rangkaian terbuka: Air keluaran yang telah diolah, dikembalikan ke sistem pembilasan kemudian ditambahkan air agar pembilasan lebih baik (Gambar 2) contoh daur ulang: air pembilas pada proses pembersihan asam dipakai kembali sebagai proses pembersihan lemak menghemat air + 50-67% dari pembilasan biasa (Gambar 3)
Pekerja pakai masker penutup hidung dan kaca mata pelindung Pasang alat penangkap/penghisap debu (dust collector) di depan alat pemoles dan gerinda Ada sirkulasi udara dan ruang kerja beratap tinggi
10/3/2013
2. LIMBAH CAIR:
Mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti: Senyawa krom, nikel, tembaga, sulfat, klorida, sianida serta zat-zat organik seperti lemak dan minyak
2. PENGOLAHAN PELAPISAN LOGAM-LOGAM BERAT Dengan cara pengendapan, di mana senyawa logam dirubah menjadi hidroksida logam yang tidak mudah larut dengan cara penambahan zat pengendap seperti: kapur atau sodium hidroksida 3. PENGOLAHAN SENYAWA TEMBAGA Pengendapan sebagai hidroksida atau sulfida dengan kapur dan mengatur Ph Pengikatan ion Cu dgn resin penukar kation Dengan penguapan dan elektrolisa (utk Cu kadar tinggi)
Cara reduksi cr6+ menjadi cr3+ (paling banyak dipakai) Cara pengikatan ion cr6+ dalam resin penukar anion Cara pengentalan (penguapan) ion cr6+ dan cr3+ Proses pengendapan dengan kapur atau soda kostik pada cr6+ Cara resin penukar kation (ion exchange) atau cr3+ diikat dalam resin
5. PEMBUANGAN
2. 3.
Pengendapan sebagai hidroksida dengan kapur atau soda kostik atau dengan ferrosulfat Cara resin penukar kation Cara penguapan dan osmosis balik
Lahan bekas industri lapis listrik mempunyai tingkat pencemaran tinggi, tergantung pada:
1. 2.
Pengendapan hidroksida dengan kapur/soda kostik Cara resin penukar kation Cara penguapan
Apabila lahan akan dipergunakan untuk keperluan lain, perlu dilakukan proses pengolahan khusus
Limbah
Limbah adalah buangan yangkehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah yangmengandung bahan polutan yangmemiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B3,yangdinyatakan sebagai bahan yangdalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumberdaya (Ginting,2007).
TEKNOLOGIPENGENDALIAN PENCEMARAN
10/3/2013
Pengelolaan Limbah/wastemanagement
Wastemanagementisthecollection,transport, processingordisposal,managingandmonitoringof wastematerials.Thetermusuallyrelatestomaterials producedbyhumanactivity,andtheprocessisgenerally undertakentoreducetheireffectonhealth,the environmentoraesthetics.
Source:wikipedia
Pengelolaan Limbah/wastemanagement
Wastemanagementisadistinctpracticefromresource recoverywhichfocusesondelayingtherateof consumptionofnaturalresources.Themanagementof wastestreatsallmaterialsasasingleclass,whethersolid, liquid,gaseousorradioactive substances,andtriedto reducetheharmfulenvironmentalimpactsofeach throughdifferentmethods
Source:wikipedia
Pendapat Anda?
Pendapat Anda?
Pengendalian Pencemaran
Pengendalian kegiatan yang mengancam lingkungan ini terdiri atas kegiatan pengendalian pemanfaatan sumber dan pencemaran berupa pengendalian pencemaran lingkungan, penyusutan pencemaran [pollution mitigation] atau penanggulangan pencemaran [pollution abatement]. Pengendalian pencemaran adalah melindungi lingkungan penerima beban dari kegiatan manusia dengan cara penurunan volum limbah dan penurunan konsentrasi zat pencemar baik limbah fasa gas atau limbah fasa cair.
2. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udara serta pemulihan mutu udara. 3. Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada didalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
10
10/3/2013
lanjutan
4. Perlindungan mutu udara ambien adalah upaya yang dilakukan agar udara
ambien dapat memenuhi fungsi sebagaimana mestinya. 5. Baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah kadar maksimum dan/atau beban emisi maksimum yang diperbolehkan masuk atau dimasukkan kedalam udara ambien. 6. Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya kedalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. 7. Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik.
8. Pengendalian pencemaran udara meliputi
lanjutan
pencegahan dan penanggulangan pencemaran, serta pemulihan mutu udara dengan melakukan inventarisasi mutu udara ambien, pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak termasuk sumber gangguan serta penanggulangan keadaan darurat. pasal 16
Peralatan Pengendalian Pencemaran Udara (mengurangi emisi dari partikulat dan gas)
Mekanisme pengendalian : - Partikulat : secara fisik (penyaringan, perbedaan medan magnet, penangkapan, dll) - Gas : secara kimiawi (pelarutan, penyerapan, dll) Faktor pertimbangan pemilihan Jenis proses produksi yang akan dikendalikan Beban dan konsentrasi outlet yang diperlukan Kelembaban dan temperatur inlet Jenis partikulat yang akan dikumpulkan Konsentrasi debu pada inlet Volume inlet
ELECTROSTATIC PRECIPITATOR (EP) SEPARATOR (SIKLON) WET SCRUBBER FABRIC FILTER (BAGHOUSES)
Electrostatic Precipitator (EP) Bekerja berdasarkan medan listrik yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan muatan listrik.
Keuntungan : Memiliki penurunan tekanan yang konstan dan kinerja bervariasi. Menghasilkan efisiensi yang sangat tinggi, walaupun untuk partikulat yang sangat kecil. Tahan terhadap kehilangan tekanan. Dapat beradaptasi untuk suatu kondisi yang ekstrim seperti temperatur yang berfluktuasi secara ekstrim. Perawatan relatif mudah.
Kerugian : Biaya kapital tinggi. Tdk dpt menangani polusi gas. Perlu tempat yang luas dalam instalasi.
Electrostatic Precipirator
11
10/3/2013
APLIKASI EP
Siklon
Bekerjaberdasarkangayacentrifugaldimanaudara yangmasuksecaratangensial Keuntungan : harganya cukup murah, tidak banyak bagian-bagian yang berputar, dan dapat digunakan dalam segala kondisi suhu operasi. Kerugian : Hanya untuk ukuran partikel tertentu (relatip besar); Baku mutu konsentrasi partikulat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah tidak dapat dipenuhi hanya dgn menggunakan siklon karena effisiensi 65 % untuk diameter partikel 40 micron Cyclone Spray Chamber
Boiler batu bara Peleburan logam Industri semen Boiler biomas (ampas tebu, cangkang sawit, dsb) Incenerator Boiler bahan bakar residu
Siklon
Scrubber Partikulat Scrubber dianggap sebagai alat penangkap partikulat dengan sistim basah. Alat ini mengumpulkan partikulat melalui kontak langsung dengan cairan (air). Banyak sekali desain scrubber yang ada di pasaran, jenisnya kebanyakan diklasifikasikan berdasarkan cairan yang digunakan untuk memisahkan partikulat dengan udaranya.
12
10/3/2013
Fabric Filter
Fabric filter berdasarkan teknik pembersihaannya dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu : reverse-air, shaker dan pulse-jet.
Keuntungan : Efisiensinya cukup tinggi untuk partikulat yang kecil. Dapat dioperasikan pd kondisi partikulat berbeda-beda. Dapat dioperasikan dlm volume alir yang berbeda-beda. Kehilangan tekanan relatip rendah. Kerugiannya: Memerlukan lantai yang luas. Material fabrics dapat rusak bila beroperasi pada suhu yang tinggi, dan juga korosi. Tidak dapat beroperasi pada keadaan basah (moist). Kadang-kadang dapat terbakar atau meledak.
Shaker baghouse
PENGENDALIAN PENCEMARAN
Limbah Padat
13
10/3/2013
PENGOLAHAN SAMPAH
Fisika
Pembakaran insinerator
COMPOSTING
Aerobik Perbandingan C:N 25:1 35:1 Sampah organik basah tinggi N Sampah organik kering tinggi C Terkadang diperlukan:
Campuran kompos sebagai bibit m.o Tambahan gula, sisa buah-buahan sebagai sumber gula sederhana untuk mempercepat pertumbuhan m.o.
Kimia
Desinfeksi
Biologi
Komposting aerob Anaerobic digester Landfill
14
10/3/2013
INCINERATION
Infectious, un recover/un recyclable general waste Operational Parameters:
Burning rate (pound/hour), heating value (Btu/pound), heat release value (Btu/cubic feet per hour)
Alternatives:
Controlled-air incinerators Rotary-kiln incinerators
PENGENDALIAN PENCEMAR
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
DEFINISI
KLASIFIKASI
B3dapat diklasifikasikan :(PPno.74tahun 2001) 1. mudah meledak (explosive); 2. pengoksidasi (oxidizing); 3. sangatmudahsekalimenyala(extremely flammable); 4. sangat mudah menyala (highlyflammable); 5. mudahmenyala(flammable); 6. amatsangatberacun(extremelytoxic); 7. sangat beracun (highlytoxic); 8. beracun (moderatelytoxic); 9. berbahaya (harmful);
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)adalah: Bahan yangkarena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,baik secara langsung maupun tidak langsung,dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup,dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya (PPNo.74tahun 2001tentang pengelolaan B3)
15
10/3/2013
KLASIFIKASI
PENGELOLAANLIMBAHB3
PengelolaanLimbahB3 fromcradeltograve (mulaidaripenghasilsampai padapenimbunan) PengelolaanlimbahB3meliputipenghasil, penyimpanan,pengumpulan,pengangkutan, pemanfaatan,pengolahandan penimbunan/pembuanganakhir TujuanpengelolaanlimbahB3: Melindungikesehatanmasyarakatdanmencegah pencemaranlingkungan
PENGELOLAANLIMBAHB3
PENGHASIL fromcradeltograve PENYIMPANAN
PENGUMPUL
TPS*) TPS
PENGUMPUL
PENGHASIL
PEMANFAAT
(WASTE EXCHANGE)
PENIMBUN
Limbah yang tidak habis bereaksi, dll
PENGANGKUTAN
TPS
PENGOLAH
PEMANFAATAN
PENGOLAHAN
PENIMBUNAN
*)
PENGELOLAANLIMBAHB3
PENGELOLAANLIMBAHB3
16
10/3/2013
PENGELOLAANLIMBAHB3
PENGELOLAANLIMBAHB3
Kemasan
Bentukdanbahanwadahdisesuaikandengan karakteristiklimbah Simbol&label(PerMenLHNo.3tahun2008)
PENGELOLAANLIMBAHB3
PENGELOLAANLIMBAHB3
PENGELOLAANLIMBAHB3
PENGELOLAANLIMBAHB3
PengolahanlimbahB3 adalahprosesuntukmengubahkarakeristikdankomposisi limbahB3untukmenghilangkan dan/ataumengurangisifat bahayadan/atausifatracun Dilakukandenganperlakuankimia,fisika,biologiatau pembakaran. Bergantungkarakterisasilimbahdankemampuanlimbah B3untukdiolah. TujuanpengolahanlimbahB3:
Mengurangiataumenghilangkanefekracun(detoksifikasi) Merubahbahanberbahayamenjadibahanyangramah lingkungan Mempersiapkantahapanpengolahanberikutnya.
17
10/3/2013
PENGOLAHANFISIKAKIMIA
PENGOLAHANFISIKAKIMIA
Reduksikimia. Padareduksikimiainitahapoksidasidari kontaminanberacundiubahuntukmenurunkan sifatracunkontaminanberacundiubahuntuk menurunkansifatracunlimbahatau memperbaikikarakteristiklimbahuntukdiolah. Contoh:Chromhexavalentdarielectroplating direaksikandengannatriumbisulfitmenghasilkan chromtrivalenttidakberacun,selanjutnya dialihkanketangkipengendapansebagaisludge hidroksida
PENGOLAHANFISIKAKIMIA
PENGOLAHANFISIKAKIMIA
STABILISASI/SOLIDIFIKASI
STABILISASI/SOLIDIFIKASI
Limbahyangdipadatkaninikemudiandibuangke TPA"khusus"
Stabilisasi/Solidifikasi Stabilisasiadalahpencampuranlimbahdengan aditifuntukmenurunkanlajumigrasipencemar danmengurangitoksisitas. SolidifikasiadalahpemadatanB3dengan penambahanaditif. Keduaprosesinisalingterkait,sehinggaistilah stabilisasidansolidifikasiseringdianggap mempunyaiartiyangsama. Padastabilisasidansolidifikasi,interaksilimbah danaditifterjadisecarafisikaataukimia.
18
10/3/2013
STABILISASI/SOLIDIFIKASI
STABILISASI/SOLIDIFIKASI
STABILISASI/SOLIDIFIKASI
PEMBAKARAN(INSENERASI)
Precipitation Logamberatyangterlarutdalamlimbahdapatdipisahkan dengancaramengubahsifatnyasehinggakelarutannya menjadilebihkecil,prosesiniyangdikenaldengan presipitasi. Adsorpsi yaituprosesdimanabahanpencemardiikat secaraelektrokimiapadabahanpemadatmelalui mekanismeadsorpsi. Absorpsi adalahsolidifikasibahanpencemardengan menyerapnyakebahanpadat. Detoxification yaituprosesyangmengubahsuatusenyawa beracunmenjadisenyawalainyangtingkatracunnyalebih rendahatauhilangsamasekali.
Pembakaran(Insenerasi) LimbahB3kebanyakanterdiridaricarbon, hidrogendanoksigendapatjugamengandung halogen,sulfur,nitrogendanlogamberat. Bilamolekullimbahdapatdihancurkandan diubahmenjadikarbondioksida(CO2),airdan senyawaanorganik,tingkatsenyawaorganik akanberkurang. Insinerasimengurangivolumedanmassalimbah hinggasekitar90%(volume)dan75%(berat).
PEMBAKARAN(INSENERASI)
19
10/3/2013
PEMBAKARAN(INSENERASI)
PENIMBUNANLIMBAHB3
Kelebihan menghancurkanberbagaisenyawaorganikdengan sempurna memerlukanlahanyangrelatifkecil Kekurangan operatorharusyangsudahterlatih. biayainvestasilebihtinggi potensiemisipencemarudarakeatmosfirlebihbesar bilaperencanaantidaksesuaidengankebutuhan operasional.
Daripertimbangandiatasadatigakategori lahanurugyaitu:
KategoriI(securedlandfilldoubleliner) KategoriII(securedlandfillsingleliner) KategoriIII(landfillclayliner)
KategoridanSistemLandfillLimbahB3
PENIMBUNANLIMBAHB3
Gambar1.AplikasiLandfillKategori I
Gb1.PenampangTegakLandfillKategori I
Aliranairyang meresapketanah
TEMPATPENIMBUNAN (LANDFILLKATI)
Gambar2.AplikasiLandfillKategori II
Gb2.PenampangTegakLandfillKategori II
RancangBangunLahanUrugB3 Bagiandasar Terdiriatastanahsetempat,lapisandasar,sistem deteksikebocoran,lapisantanahpenghalang,sistem pengumpulandanpemindahanlindi,danlapisan pelindung. Bagiandasarlahanurugharusmampumenahan resapanairdariluarsertamenahanekspansilimbahB3 kelingkungansekitardanmengakomodasilindiyang timbul.Lindikemudiandikumpulkanuntukdiolahlebih lanjutdilokasipengolahanlimbahcair.
Gambar3.AplikasiLandfillKategori III
Gb3.PenampangTegakLandfillKategori III
Bagianpenutup Terdiridaritanahpenutupperantara,tanah tudungpenghalang,tudunggeomembran, pelapistudungdrainase,pelapistanahuntuk tumbuhandanvegetasipenutup. Bagianpenutupberfungsimeminimumkan infiltrasiairpermukaan,mencegahkontaminasi aliranairdanterutamauntukmenjamin keamananlingkunganakibatlimbahB3selama periodesesudahditutup.
20
10/3/2013
SumurInjeksi Sumurinjeksiatausumurdalam(deepwellinjection)digunakandi AmerikaSerikatsebagaisalahsatutempatpembuanganlimbahB3 (hazardouswastes). Pembuangankesumurinjeksidilakukandenganmemompakan limbahcairkedalamsumur. Pembuanganlimbahkesumurdalam(deepwellinjection) merupakansuatuusahamembuanglimbahB3,kedalamformasi geologiyangberadajauhdibawahpermukaanbumi,danmemiliki kemampuanmengikatlimbah,sepertihalnyakemampuanformasi tersebutmenyimpancadanganminyakdangasbumi. Halpentinguntukdiperhatikanadalahstrukturdankestabilan geologisertahidrogeologiwilayahsetempat.
Pembuangankesumurdalamdapatdibagimenjadi5kelas, yaitu: KelasI untukmembuanglimbahB3,nonB3,jugalimbahrumah tangga(municipalwaste)kelapisanyangberadadibawah lapisansumberairyangpalingbawah(undergroundsource ofdrinkingwater). KelasII membuangairyangdikeluarkandaridalambumipada produksiminyakdangasbumi,yangdapatpulatercampur denganlimbahbukanB3. KelasIII untukmenginjeksikanfluidauntukekstraksimineral.
PENGENDALIANPENCEMARAN LIMBAHCAIR
21
10/3/2013
PRELIMINARYTREATMENT
GRIT CHAMBER
Grit :
Fraksi organik berat dari bahan padat air limbah dengan kepadatan relatif kira-kira 2,5 sehingga punya kecepatan mengendap yang jauh lebih besar daripada bahan padat air limbah organik (kira-kira 30 mm/det) dibandingkan dengan kecepatan mengendap bahan padat air limbah organik yaitu sebesar 3 mm/det
Grit Chamber : unit bangunan untuk menghilangkan grit dan removal grit ini bertujuan untuk : Melindungi atau mencegah terjadinya gesekan pada peralatan mekanik dan pompa akibat adanya pemakaian yang tidak perlu dan akibat adanya abrasi Mencegah terjadinya penyumbatan pada pipa akibat adanya endapan kasar di dalam saluran Mencegah timbulnya efek penyemenan di dasar sludge digester dan primary sedimentation tank Menurunkan akumulasi material inert di dalam kolam aerasi dan sludge digester yang akan mengurangi volume yang dapat digunakan.
Secara umum ada 3 jenis tipe grit chamber, yaitu: 1. Horizontal flow grit chamber 2. Aerated grit chamber 3. Vortex Grit Chamber
22
10/3/2013
SCREEN
Merupakan unit pengolahan pendahuluan ( fisik ) dalam WWTP
LETAK : sebelum unit pompa & grit chamber FUNGSI : menyisihkan material berukuran besar yang masuk ke dalam WWTP yang dapat merusak unit-unit operasi, mengurangi efisiensi kinerja WWTP & mencemari badan air
BAR SCREEN
SARINGAN KASAR (COARSE SCREEN)
BAR SCREEN
BAR RACKS : tersusun atas batang/ tongkat pararel spasi antar batang > 15 mm SARINGAN KASAR ( COARSE SCREEN )
BAR SCREEN
COARSE WOVEN WIRE MEDIA : u / menyaring partikel kecil media screen terletak vertikal, screenings disisihkan ke bak penampung spasi antar screen : 3-20 mm COMMINUTOR (alat pemarut partikel yg masuk ke kisi2 stasioner)
BAR SCREEN
BarRacks
Lebar bukaan : 2,3 6,6 mm SARINGAN HALUS ( FINE SCREEN ) efisiensi removal SS & BOD : 20 35%
23
10/3/2013
SEDIMENTASI I
TUJUAN :
Meremoval partikel yang mudah mengendap dan benda yang terapung serta mengurangi kandungan suspended solid (Eddy& Metcalf, 2003)
EFISIENSI REMOVAL :
50% - 70% untuk TSS & 30% - 40% untuk BOD5 Padatan terendap dikumpulkan o/scrapper mekanis hopper sistem pengolahan lumpur
d a
BAK SEDIMENTASI I
SECONDARYTREATMENT
BIOLOGICALTREATMENT
AEROBIC
ANAEROBIC
1. UASB (UPFLOW ANAEROBIC SLUDGE BLANKET) 2. RADIAL FLOW REACTOR 3. ANAEROBIC BAFFLED REACTOR (ABR) 4. ANAEROBIC FILTER
24
10/3/2013
A E R O B I C P R O C E S S
SUSPENDED MICROORGANISM GROWTH 1. ACTIVATED SLUDGE (CSTR) 2. EXTENDED AERATION 3. SEQUENCING BATCH REACTOR 4. OXYDATION DITCH 5. AERATED LAGOON
AEROBICATTACHED
PENDAHULUAN
ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR ( RBC )
SISTEM PENGOLAHAN AEROBIK DENGAN MENGGUNAKAN SERANGKAIAN BENTUK CIRCULAR ( DISK ) YAN TERBUAT DARI BAHAN PVC / POLIMER LAINNYA YANG DISUSUN SECARA PARAREL RBC ATTACHED GROWTH ( PADA MEDIA PENYANGGA ) SUSPENDED GROWTH PADA REAKTOR ( BIOMASSA YG TERBENTUK PADA ATTACHED GROWTH JAUH LEBIH BESAR DARIPADA SUSPENDED GROWTH ) DISK MIKROPORI LAPISAN BIOSOLID DEGRADASI BIOLOGIS
PROCESS SCHEME
CHLORINE
FUNGSI ROTASI :
MENGATUR MEKANISME AERASI
RECHARGE
EFFLUENT
MENGATUR INTENSITAS KONTAK ANTARA BIOMASSA DENGAN SUBSTRAT SEHINGGA KETEBALAN LAPISAN BIOFILM DAPAT TERJAGA
INFLUENT
PRIMARY CLARIFIER
ROTORDISK MODULE
FINAL CLARIFIER
25
10/3/2013
SOME REFERENCES
TRICKLING FILTER
Denpasar 1.5 m3/day
TF : HIGH RATE
LOW RATE
* PACKED BED REACTOR ; AIR-SPARGED REACTOR ; FLUIDIZED BED REACTOR ; TRICKLED BED REACTOR
26
10/3/2013
UNIT UNIT PADA TRICKLING FILTER UNIT UNIT PADA TRICKLING FILTER MEDIA FILTER
UKURAN MEDIA : Ukuran diameter 25 10 mm Kedalaman : 0,9 2,5 m ( tipikal = 1,8 m ) FUNGSI MEDIA : SEBAGAI TEMPAT MENEMPEL / MELEKAT / TUMBUH LAPISAN BIOFILM KRITERIA MEDIA FILTER IDEAL : Luas permukaan / unit volume = tinggi Murah Ketahanan tinggi Porositas cukup tinggi minimaliasi clogging Resirkulasi Udara ok..! TIPIKAL MEDIA : PLASTIK ; BATU
DISTRIBUTOR ARM
DESKRIPSI :
JUMLAH > 2 POROS DI TENGAH TENGAH FILTER ; BERGERAK MEMUTAR ARAH HORIZONTAL DILENGKAPI DENGAN NOZZLE UNTUK MEMERCIKKAN AIR SECARA MERATA KE SELURUH PERMUKAAN MEDIA FILTER
VENTILATION RISER
FUNGSI:
MENJAMIN SUPLAI OKSIGEN TERCUKUPI UNTUK DAPAT MEMENUHI EFISIENSI SISTEM & MENCEGAH TERJADINYA PROSES ANAEROB AKIBAT KEKURANGAN OKSIGEN
UNDERDRAINS
FUNGSI : FUNGSI :
MENANGKAP TREATED WATER DARI FILTER & PADATAN YANG TERKELUPAS DARI MEDIA FILTER UNTUK DIALIRKAN KE BAK PENGENDAP II
SALURAN EFFLUEN
MENGALIRKAN AIR LIMBAH TEROLAH & PADATAN YANG TERKELUPAS DARI MEDIA FILTER, DARI UNDERDRAIN MENUJU KE BAK PENGENDAP II
DESKRIPSI : KRITERIA :
MEMPUNYAI BUKAAN DI KEDUA SISI SEHINGGA MEMUDAHKAN PENGECEKAN JIKA SEWAKTU-WAKTU TERJADI CLOGGING MEMILIKI SLOPE MENUJU EFFLUEN YANG BERADA DI TENGAH FILTER KECEPATAN MINIMUM = 6 M / DETIK ( UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA CLOGGING
27
10/3/2013
ACTIVATED SLUDGE
Proses pengolahan biologis = Proses pengolahan dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme untuk menguraikan bahan bahan organik dalam air buangan
AEROBICSUSPENDED
Air buangan organik tinggi aerasi kontinyu organic content turun membentuk gumpalan massa berflokulasi (= ACTIVATED SLUDGE) mengendap effluen = treated wastewater
AERATED LAGOON
OVERVIEW
AERATED LAGOON
modifikasi dari kolam stabilisasi di daerah beriklim sedang, suplai O2 oleh algae digunakan sebagai aerasi mekanis
MEKANISME
air limbah diolah dengan aliran kontinyu pengolahan lumpur dioperasikan tanpa resirkulasi turbulensi yang diciptakan dalam proses aerasi digunakan untuk menjaga suspensi pertumbuhan mikroorganisme dalam lagoon untuk pengendapan akhir, digunakan tangki pengendapan atau kolam stabilisasi fakultatif
168
28
10/3/2013
OVERVIEW
KELEMAHAN
distribusi O2 tidak merata, bagian atas kaya O2 , bagian dasar = tanpa O2 padatan terdekomposisi scr anaerobik & harus diremoval secara periodik Tanpa adanya pengendapan akhir kandungan padatan pada efluen mengahmbat fungsi lagun itu sendiri
OXIDATION DITCH
Oxidation ditch = parit atau saluran berbentuk lingkaran / oval dilengkapi rotor untuk aerasi jangka panjang Pertama kali dikembangkan di Belanda (1950)
REMOVAL ABILITY
Rasio BOD dan BOD removal = 85 % - 90% Rasio removal SS = 80% - 90% Rasio removal Nitrogen = 70% Rasio sludge generated sekitar 75 % dari BOD atau SS removal
29
10/3/2013
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN
SEQUENCING BATCH REACTOR ( SBR)
MENGGUNAKAN SUSPENDED REACTOR YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI BAK AERASI EKUALISASI & SEDIMENTASI DAPAT MEMPERLUAS SIRKULASI (JIKA SLUDGE TREATMENT MEMERLUKAN WAKTU YANG LAMA) DAPAT MENGGUNAKAN REAKTOR BERUKURAN KECIL & JUMLAH > 1 BIOMASSA TIDAK PERLU DICUCI PENGENDAPAN YANG TIDAK SEMPURNA DAPAT SEGERA DIKENALI DAPAT DITAMBAHKAN DENGAN PAC
INFLUE N
FILL REACT
PURPOSE / OPERATION
TAHAPAN PENGOLAHAN
1. ANOXIC FILL
ADD SUBSTRAT
100 35
Air on/off
SETTL E CLARIFY
cycle
Air off
(a) INFLUEN DIPOMPA/GRAVITASI REACTOR : (b) INFLUEN PIPA MANIFOLD KONTAK MIKROORGANOSME & SUBSTRAT AERASI (a) MIKROORGANISM + SUBSTRAT NITRIFIKASI &
DENITRIFIKASI
100 35
15
DRAW EFF.
Air off
REMOVE EFFLUENT
35 25 5
2. REAKSI
(1) BIODEGRADASI BOD & NITROGEN
30
10/3/2013
TAHAPAN PENGOLAHAN
3. PENGENDAPAN
PEMISAHAN SOLID & PEMBUANGAN SUPERNATAN SBG
EFFLUEN
SBR
SBR
SBR
Jet Aerator
Sistem aerasi yang terdiri atas: pompa resirkulasi ; manifold ; venturi & blower
SBR
SBR
31
10/3/2013
GENERAL DESCRIPTION
High rate reactor firstly developed by Bahman & Mc Carty Consists of several compartments producing gaseous, designed by using several vertical baffles couraging upflow by activated sludge which allowed contact between microorganism & wastewater Bacterias tend to grow, move & settle horizontally within each compartment, low velocity, increase Solid Retention Time (SRT) equal to 100 days on Hydraulic Retention Time (HRT) equal to 20 hours Less HRT minimizer reactor size less O&M cost Consists of 3 zone : Acidification Zone Methanation Zone Buffer Zone
Acidification Zone Occurred mostly on intial compartment Volatile fatty acid ( VFA) formation decrease pH value Buffer capacity increased, pH value = increased
2. Methanation Zone Methane gas produced 3. Buffer Zone Determined to stabilize the process
2.
Construction a. simply design b. no need mechanical mixing c. minimize clogging d. minimize sludge bed expansion e. low construction cost f. low O & M cost Biomassa a. no need biomass with special settling b. low sludge growth c. high SRT d. no need fixed medium / solid settling chamber e. no need gaseous / sludge separation
32
10/3/2013
ANAEROBIC ANAEROBIC BAFFLED REACTOR ADVANTAGES ( Barber & Stuckey, 1999 ) 3. Operational a. Low HRT b. allowed intermittent operational c. stabil hydraulic shock loading d. long operational without sludge disposal
UASB
PRINSIP UMUM
Aliran dalam reaktor = aliran vertikal ke atas ( up flow ) Sludge untuk mendegradasi bahan organik dalam air buangan berada di dasar reaktor influen dasar reaktor mengalir ke atas (upflow) Gas ditampung GLSS, sludge kembali ke zona sludge blanket, air limbahdipompa ke ke outlet
UASB
KEUNTUNGAN
Beban Loading tinggi Waktu detensi lebih rendah u/ skala anaerobik Tidak perlu suplai Oksigen / hemat biaya Dapat mereoval PO4 ( fosfat ) & NH3 ( Nitrat ) menjadi gas N2 melalui proses denitrifikasi
SLUDGE TREATMENT
INTRODUCTION THICKENING STABILIZATION DEWATERING SKEMA REAKTOR UASB DISPOSAL
33
10/3/2013
1. PENDAHULUAN
4. Dewatering 1.Thickening 1. Gravity 2. Flotation 3. Centrifugation 1. Vacum Filter 2. Filter press 3. Horizontal Belt Filter 4. Centrifuga tion 5. Drying beds 5. Disposal 1.Land application 2.Composting 3.Land Filling 4.Incineration 5.Recalcinatio
2. THICKENING
THICKENING
2. Stabilization 1. Chlorine Oxidation 2. Lime Stabilization 3. Heat treatment 4. Aerobic Digestion 5. Anaerobic Digestion
GRAVITY
FLOTATION
CENTRIFUGE
2. 1. GRAVITY THICKENER
2. 2. FLOTATION THICKENER
MEKANISME :
Gelembung udara dilarutkan dengan tekanan tinggi tekanan dibebaskan gelembung udara naik menempel pada gumpalan lumpur naik ke permukaan atas bak lumpur terkonsentrasi & tersisihkan
VARIABEL UTAMA : TIPIKAL UNIT GRAVITY THICKENER TUJUAN : MENGKONSENTRASI SOLIDS UNDERFLOW & MEREDUKSI VOLUME LUMPUR TIPIKAL UNIT FLOTASI
Rasio resirkulasi Konsentrasi solids influen Rasio udara/solids Kecepatan pembebanan hidrolis TEKANAN TIPIKAL : 50 70 lb2 / in2 (345 483 kPa, atau 3,4 4,8 atm)
2. 3. CENTRIFUGATION
CENTRIFUGATION
BASKET TYPE
NOZZLE SEPARATOR
34
10/3/2013
4. DEWATERING
DEWATERING
Clarifier
VACCUUM FILTER
PRESSURE FILTER
Teknologi Membran:
Keunggulan proses membran: Separasi dapat dilakukan secara kontinu Konsumsi energi umumnya rendah Dapat dikombinasikan dengan mudah dengan proses lainnya (hybrid processing) Tidak diperlukan pengubahan fase medium Penggandaan skala (up-scaling) mudah Sifat membran bersifat variable dan dapat dikendalikan Tanpa bahan tambahan
TEKNOLOGIMEMBRAN
Proses Membran
Relatif baru terus berkembang Genenasi pertama: Mikrofiltrasi (MF) Ultrafiltrasi (UF) Nanofiltrasi (NF) Reverse Osmosis (RO) Eletrodialisis (ED) Membrane Electrolysis (ME) Generasi Kedua: Separasi gas (GS) Vapour Permeation (VP) Pervaporation (PV) Membrane Distillation (MD) Membrane Contactor (MC)
35
10/3/2013
UF Pemisahan makromolekul Tekanan osmotik dapat diabaikan Tenakan transmembran rendah (1-10 bar) Struktur membran asimetrik Ketebatal layer pemisah aktual: Simetrik: 0,1 1,0 m Pemisahan akibat perbedaan ukuran
NF/RO Pemisahan larutan BM rendah (garam, glukosa, laktosa, mikropolutan Tekanan osmotik tinggi (1 25 bar) Tenakan transmembran tinggi (10 - 60 bar) Sruktur membran asimetrik Ketebatal layer pemisah aktual: Simetrik: 0,1 1,0 m Pemisahan akibat perbedaab kelarutan dan difusivitas
Pemisahan partikel
Perbedaan Tekanan (bar)
100
10
filtrasi Ultrafiltrasi
Tekanan osmostik dapat diabaikan (tanpa polarisasi konsentrasi) Tenakan transmembran rendah (< 2 bar)
Mikrofiltrasi Filtrasi
Struktur membran simetrik atau asimetrik Ketebatal layer pemisah: Simetrik: 10 150 m Asimetrik: 1 m Pemisahan akibat perbedaan ukuran partikel
Ukuran Partikel/Molekul (
Mikrofiltrasi (MF)
MF dapat memisahkan partikel berukuran > 0,05 m Bahan berukuran < 0,05 m (garam/ion, gula & protein) melewati membran MF Ukuran pori: 0,08 10 Air m Tekanan : 0,1 3 bar
Membran MF (summary):
Membran: Ketebalan: Ukuran Pori: Driving force: Prinsip separasi: Bahan membran Aplikasi: Simetris atau asimetris 10 150 m 0,05 10 m Tekanan (< 2 bar) Mekanisme penyaringan Polimer atau keramik Aplikasi analitis, sterilisasi (pangan, minuman, farmasi, klsrifikasi minuman (juice, bir, wine), pemisahan sel/biomassa/bioreaktor, air ultrabersih, recovery metal sebagai oksida atau hidroksida koloid, fermentasi kontinu, pemisahan emulsi air-minyak, waste-water treatment, plasma-pheresis
Ultrafiltrasi (UF)
UF dapat memisahkan bahan berukuran > 0,005 m (BM > 1000 Da) UF dan MF adalah identik, hanya membran UF asimetris membarn lebih dense Molekul berukuran kecil (garam/ion, dan gula) dapat melewati membran UF Aliran permeat dapat digambarkan dengan pers. Konseny-Carmen Tekanan: 1 10 bar
Membran
Air
36
10/3/2013
Membran UF (Summary):
Membran Ketebalan Ukuran pori Driving force Prinsip Pemisahan Bahan membran Aplikasi Asimetris 150 m 1 100 nm Tekanan (1 10 bar) Mekanisme penyaringan Polimer (e.g. polysulfone, polyacrylonitrile) Keramik (e.g. Zirconium oxide, aluminium oxide) Industri susu (milk, whey, cheese making), industri pangan (pati, protein), klarifikasi minuman, pemisahan emulsi minyakair, recovery electropaint, dan produk/produk samping, farmasi (enzym, antibiotik, pyrogen), water/ wasteater treatment, daur-ulang air, disinfeksi, penghilangan minyak,
membran-bioreaktor
Nonofiltrasi (NF)
Terletak diantara UF dan RO Tekanan: 10 35 bar Dapat memisahkan ion dwivalensi (Mg2+ dan Ca2+), penghilangan kesadahan MWCO: > 250 Da Tipikal rejeksi (5 bar, 200 ppm): 60 % NaCl, 80 %, Ca(CO3)2, 98 % MgSO4, Glukosa, Sukrosa Aplikasi:Pemisahkan gula (sumber C-eksternal), eliminasi warna, TOC, TDS, dan kesadahan, logam berat
NF (Summary):
Membran Ketebalan Ukuran pori Driving force Prinsip Pemisahan Aplikasi Komposit Sublayer 150 m; toplayer 1 m < 2 nm Tekanan (10 25 bar) Solution-diffusion
Bahan membran Polyamide (interfacial polymerization) Desalinasi air payau, penyisihan mikropolutan, pelunakan air, wastewater treatment, retensi pewarna (industry tekstil)
Aplikasi
37
10/3/2013
BAHAN MEMBRAN
Bahan Organik (Polimer):
Polimer untuk Membran berpori Polimer untuk membran tak-berpori
Bahan anorganik:
Membran keramik Membran gelas Membran metal (termasuk karbon) Membran zeolit
Membran UF
Instalasi (perspektif)
3. 4. 5.
6.
Penghilangan Besi dan Mangan Water Softening dengan pengendapan kimia Penukar ion Adsorpsi Proses membran termasuk osmosis balik Oksidasi termasuk oksidasi kimia
38
10/3/2013
PEMILIHANTEKNOLOGI
Banyak teknologi yangmungkin dikembangkan untuk menangani airlimbah,maka berbagai pertimbangan perlu diperhatikan secara teliti sebelum teknologi tersebut dipilih. Pertimbangan tersebut meliputi : Sumber limbah cair (asal limbah ) Karakter limbah (kualitatif dankuantitatif ) Daya dukung lingkungan menerima beban limbah Ketersediaan lahan Ketersediaan dana /pertimbangan finansial Ketersediaan tenaga ahli Ketersediaan peralatan pengolah dipasaran bebas /bengkel konstruksi setempat.
Tahap terakhir dari unitpengolah limbah adalah disposallumpur yangdihasilkan dari masingmasingnya yangdapat ditempatkan dengan sistem landfills,incenerated,applied toland,atau digunakan untuk mengkondisikan tanah yangdalam penanganannya juga harus mempertimbangkan dampak lingkungan dari pembuangan tersebut.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
39