Meninges
Meningens terdiri dari tiga lapis, yaitu: Dura meter : Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat. Arachnoid : Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan dura meter. Pia meter : yang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah untuk strukturstruktur ini.
Fisiologi meninges
Meninges terdiri daripada tiga jaringan ikat membran yang terletak di bagian luar organ sistem saraf pusat. Fungsi dari lapisan selaput otak ini adalah: Melapisi dan memberikan proteksi kepada struktur organ sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis). Memberikan proteksi pembuluh darah yang terdapat di otak dan menutupi sinus venosus. Mengandung likour serebrospinalis Membentuk partisi/ bagian bagian dari otak
Definisi meningitis tb
Peradangan pada selaput otak (meningen) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis . Penyakit ini merupakan salah satu bentuk komplikasi yang sering muncul pada penyakit tuberkulosis paru.
Etiologi
Mycobacterium tuberkulosis merupakan bakteri berbentuk pleomorfik gram positif, berukuran 0,4 - 3 , mempunyai sifat bakteri tahan asam, dan dapat hidup selama berminggu minggu dalam keadaan kering, serta lambat bermultifikasi (setiap 15 sampai 20 jam). Bakteri ini merupakan salah satu jenis bakteri yang bersifat intracellular pathogen pada hewan dan manusia.
Epidemiologi
Di Indonesia, meningitis tuberkulosis masih banyak ditemukan karena morbiditas tuberkulosis pada anak masih tinggi. Penyakit ini dapat saja menyerang semua usia, termasuk bayi dan anak kecil dengan kekebalan alamiah yang masih rendah. Angka kejadian tertinggi dijumpai pada anak umur 6 bulan sampai dengan 4 atau 6 tahun, jarang ditemukan pada umur dibawah 6 bulan, hampir tidak pernah ditemukan pada umur dibawah 3 bulan
Patofisiologi meningitis TB
BTA masuk tubuh Tersering melalui inhalasi Jarang pada kulit, saluran cerna Multiplikasi Infeksi paru / focus infeksi lain Penyebaran hematogen Meningens Membentuk tuberkel BTA tidak aktif / dormain Bila daya tahan tubuh menurun Rupture tuberkel meningen Pelepasan BTA ke ruang subarachnoid MENINGITIS.
Manifestasi Klinis
Menurut Lincoln :
Stadium I (stadium inisial / stadium non spesifik / fase prodromal)
Berlangsung 1 - 3 minggu. Biasanya gejalanya tidak khas, timbul perlahan- lahan, tanpa kelainan neurologis Gejala: * demam (tidak terlalu tinggi) * rasa lemah * nafsu makan menurun (anorexia) * nyeri perut * sakit kepala * tidur terganggu * mual, muntah * konstipasi * apatis * irritable
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat kejang dan penurunan kesadaran Kontak dengan penderita TB Adanya gambaran klinis sesuai stadium penyakit
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Pungsi Lumbal Foto Rontgen Toraks EEG Pemeriksaan Penunjang CT-Scan Uji Tuberkulin
Foto toraks : dapat CT-scan kepala : dapat menunjukkan adanya menentukan adanya gambaran tuberkulosis. dan luasnya kelainan di daerah basal, serta Pemeriksaan EEG adanya dan luasnya (electroencephalograph hidrosefalus. y) menunjukkan kelainan kira-kira pada MRI (Magnetic 80% kasus berupa Resonance Imaging) kelainan difus atau fokal
Uji tuberkulin
Uji tuberkulin positif. Pada 40% kasus, uji tuberkulin dapat negatif. Pada anak, uji tuberkulin merupakan pemeriksaan screening tuberkulosis yang paling bermanfaat. Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas uji tuberkulin pada anak dapat mencapai 90%.
Lokasi : bagian atas lengan bawah kiri bagian depan, secara IK. uji tuberkulin dilakukan 4872 jam setelah penyuntikan dan diukur diameter daripembengkakan (indurasi) yang terjadi.
04 mm uji mantoux (-) Arti klinis : tidak ada infeksiMycobacterium tuberculosa. 39 mm uji mantoux meragukan. Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan Mycobacterium atypic atau setelah vaksinasi BCG. 10 mm uji mantoux (+) Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mycobacterium Tuberculosa
Diagnosis Banding
Agen Opening Hitung Jenis Glukoa (mg/dl) Protein Mikrobiologi
Gejala pada seluruh tipe meningitis hampir sama, sehingga gold standart dari diagnosis adalah pemeriksaan css dari lumbal fungsi. Berikut adalah perbedaan dari berbagai jenis meningitis :
Pressure
Angka Normal 80 - 200
per ml
0-5 limfosit 50 - 75 15 40 Penemuan (-)
M. bakterial
200-300
1005000:>80%P MN
<40
>100
60% ditemukan penyebab spesifik pada pewarnaan gram, 80% pada kultur
M. Virus
90-200
103000:limfosit
Normal.menurun
Normal,
Isolasi virus,
meningka t sedikit
M. tuberculosis
180-300
100500:limfosit
Menurun
50-200
Tinta
India,
M. Aseptik
90-200
0-5:limfosit
50-75
15-40
Penatalaksanaan
Terapi diberikan sesuai dengan konsep baku tuberkulosis yakni: Fase intensif selama 2 bulan dengan 4 sampai 5 obat anti tuberkulosis, yakni isoniazid, rifampisin, pirazinamid, streptomisin, dan etambutol. Terapi dilanjutkan dengan 2 obat anti tuberkulosis, yakni isoniazid dan rifampisin hingga 12 bulan.
Pirazinamid
Etambutol
15-30
15-20
2000
1250
Streptomisin
15-40
1000
Penatalaksanaan
B. Steroid
Menghambat reaksi inflamasi Mencegah komplikasi infeksi Menurunkan edema serebra Mencegah perlengketan Indikasi Penurunan kesadaran Mengurangi defisit neurologis
Deksametason 10 mg bolus intravena, kemudian 4 kali 5 mg intravena selama 2minggu selanjutnya turunkan perlahan selama 1 bulan.
komplikasi
Paresis Spastik
Ataksia
Paraplegia
Sekuele terbanyak
Kejang
Sekuele Minor
Spastisitas
Gangguan Koordinasi
PENCEGAHAN
perbaikan pendidikan , sosio ekonomi, dan gizi memberi peran sangat penting
Vaksin BCG
Bila bayi lahir dari ibu penderita TB berikan suntikan 0,2 ml streptomisin setiap 5 kg berat badan dan segera rujuk
PROGNOSIS
Prognosis Meningitis Tb berdasarkan umur dan stadium dari penyakit
Umur < 2 tahun Stadium I Mortalitas /insidens sekuele tinggi Kesembuhan 100%, insidens sekuele rendah
Stadium II
Stadium III
Terima Kasih