Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. TUJUAN Mengamati daya desak berbagai logam terhadap berbagai ion logam II. TEORI Reaksi redoks adalah suatu reaksi yang terdiri atas reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi redoks ditandai dengan adanya perubahan bilangan oksidasi ( biloks ). Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron, yang ditandai dengan pengurangan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pembebasan / pelepasan elektron,yang ditandai dengan penambahan bilangan oksidasi. Contoh reaksi redoks yang berlangsung spontan adalah reaksi pembekaran, perkaratan logam, reaksi pada aki dan baterai.Contoh reaksi redoks yang berlangsung tidak spontan adalah reaksi elektrolisis. Jika suatu logam dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion logam lain, ada kemungkinan terjadi reaksi redoks, misalnya seperti pada reaksi berikut ; Zn ( s) + Cu2+ ( aq) Zn2+(aq ) + Cu (s) Pada reaksi tersebut, dapat dikatakan bahwa logam zink mendesak ion tembaga dari larutannya. Dari hasil praktikum ini akan disusun urutan daya desak logam-logam. III. ALAT DAN BAHAN A. Alat No Jenis Ukuran Jumlah 1. Tabung reaksi dan Kecil 35 /1 2. rak Halus 1 3. Kertas ampelas 1 Gunting kaleng B. Bahan No Jenis Ukuran Jumlah 1. Lempeng tembaga,zink,dan pita 5 cm x 0,5 masing-masing 4 2. magnesium cm potong. 3. Larutan CuSO4 0,1 M 30 ml 4. Larutan NaCl 0,1 M 30 ml 5. Larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M 30 ml Larutan FeCl3 0,1 M 30 ml IV. CARA KERJA 1. Ambillah 4 potong logam Cu. Ampelas permukaannya hingga bersih. 2. Ambil 4 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung berturut-turut dengan larutan garam yang mengandung ion Cu2+,Fe2+,Na+ dan Pb2+, masing-masing konsentrasinya 0,1 M, setinggi 2 cm. 3. Masukkan sepotong logam tembaga ke dalam masing-masing tabung tersebut. catat apa yang terjadi. 4. Ulangi langkah 1 3 diatas untuk logam Zn dan Mg sebagai pengganti logam Cu. Catat apa yang terjadi. V. HASIL PENGAMATAN Logam Cu Zn Mg Fe Ion logam Cu2+ Tidak spontan Bereaksi Bereaksi Bereaksi spontan, warna spontan, spontan
Fe3+
Tidak spontan
Bereaksi spontan, menghasilkan gelembung pada logam Zn Bereaksi spontan, terdapat perubahan warna pada logam dan menghasilkan gelembung Bereaksi spontan dan Menghasilkan banyak gelembung
Na+
Tidak spontan
Menghasilkan banyak gelembung, dan terdapat kotoran hitam yang melekat pada logam Bereaksi spontan, menghasilkan banyak gelembung dan logam berkarat Bereaksi spontan dan menghasilkan sedikit gelembung pada logam
Tidak spontan
Tidak spontan
Pb2+
Tidak spontan
Spontan
VI. PERTANYAAN 1. Pada praktikum ini, bagaimana cara menentukan terjadi atau tidak terjadinya proses pendesakan ion logam ? Jawab: pada praktikum ini, untuk menentukan terjadi atau tidaknya pendesakan pada ion logam dapat dilihat dari perubahan warna dan berkarat atau tidaknya logam di dalam larutan serta terjadi reaksi endapan pada logam, sebaliknya jika tidak ada perubahan warna, tidak berkarat dan tidak terjadi reaksi endapan pada logam maka tidak terjadi pula proses pendesakan pada ion logam. 2. Isilah tabel berikut ini sesuai dengan hasil pengamatan. Di sebelah kanan tabel, urutkan logam-logam itu berdasarkan daya desak yang semakin besar. Jika antara dua logam tidak dapat ditentukan mana yang lebih besar daya desaknya, tuliskan kedua logam itu pada nomor yang sama. Logam a. Ion logam yang didesak b. Ion logam yang tidak didesak Cu a. b. Cu2+ ,Fe3+ ,Na+ Pb2+
Zn Mg Fe
a. Cu2+ ,Fe3+ ,Na+ Pb2+ b. a. Cu2+ ,Fe3+ ,Na+ Pb2+ b. a. Cu2+ , Pb2+ b. Fe3+ ,Na+
1. 2. 3. 4.
Urutan Logam Cu Fe Zn Mg 3. Pada saat proses pendesakan oleh logam terjadi , reaksi apakah yang terjadi terhadap logam dan terhadap ion logam ? Tunjukkan dengan 2 contoh yang terjadi pada praktikum ini. Jawab: - logam Fe (s) Fe3+ (aq) + 3e- (reaksi oksidasi) - logam Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s) (reaksi reduksi) 4. Berdasarkan praktikum ini , tunjukkan urutan kekuatan logam sebagai reduktor. Jawab: Mg, Zn, Fe 5. Bandingkan hasil praktikum anda dengan data potensial reduksi standar didalam buku . Jawab: - Fe3+ (aq) + 3e- Fe (s) E = +0,34 volt 2+ - Cu (aq) + 2e- Cu (s) E = - 0,409 volt - Na+ (aq) + e- Na (s) E = -2.711 volt - Pb+ (aq) + 2e- Pb (s) E = -0,126 volt VII. KESIMPULAN Reaksi redoks adalah suatu reaksi yang terdiri atas reaksi reduksi dan oksidasi Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron yang ditandai pengurangan biloks Reaksi oksidasi adalah reaksi pembebasan atau pelepasan elektron yang ditandai dengan penambahan biloks Logam yang mempunyai potensial negatif mudah mengalami oksidasi dan logam yang memiliki potensial positif akan mudah tereduksi Daya desak logam dapat diamati dengan cara memasukkan logam kedalam gelas reaksi yang berisi larutan penguji Logam yang teroksidasi dapat mendesak ion logam larutannya, namun ada juga logam yang tidak bisa mendesak ion logam larutannya. Hal ini dipengaruhi oleh deret volta dimana logam yang berada paling kiri atom H lebih mudah mengalami oksidasi, sedangkan logam yang berada paling kanan berlaku sebaliknya.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
II.
III. Alat
Alat dan Bahan Gelas piala Cawan petri Batang pengaduk Penanggas air Bahan Larutan NaCl Agar-agar K3(Fe(CN)6) Fenolftalin Larutan HCl
IV. 1. 2. 3. 4.
Cara kerja Disediakan 6 paku beton berukuran sama besar,bersihkan Dimasukkan paku beton kedalam masing-masing cawan petri Dimasukkan satu bungkus agar-agar dan aquades 210 ml dipanaskan diatas penanggas air. Dituangkan hasil adonan agar-agar panas sebanyak 35 mL kedalam masing-masing cawan petri hingga menutupi seluruh paku 5. 6. Ditambahkan 3,6 mL K3(Fe(CN)6), HCl, NaCl, NaOH, PP di amsing-masing cawan petri. Diamati dan dicatat apa yang terjadi selama 30 menit, 1 jam ,2 jam, 6 jam, 3 hari.
V. Hasil Pengamatan
Tabel perlakuan terhadap paku payung besar waktu Agar-agar Kontrol + PP Kontrol + K3(Fe(CN)6) 0,5M Kontrol + NaCl 0,5 m Kontrol + NaOH 0,5 M Kontrol + HCl 0,5 m
6 jam 3 hari
Tabel perlakuan terhadap paku beton waktu Agar-agar (kontrol) Kontrol + PP Kontrol + K3(Fe(CN)6) 0,5M Kontrol + NaCl 0,5 m Kontrol + NaOH 0,5 M Kontrol + HCl 0,5 m
Tabel perlakuan terhadap paku biasa besar waktu Agar-agar (kontrol) Kontrol + PP Kontrol + K3(Fe(CN)6) 0,5M Kontrol + NaCl 0,5 m Kontrol + NaOH 0,5 M Kontrol + HCl 0,5 m
karat
karat
Berwarna biru
karat
waktu
Agar-agar (kontrol)
Kontrol + PP
Karat sedikit
Tabel perlakuan terhadap paku biasa kecil waktu Agar-agar (kontrol) Kontrol + PP Kontrol + K3(Fe(CN)6) 0,5M Kontrol + NaCl 0,5 m Kontrol + NaOH 0,5 M Kontrol + HCl 0,5 m
karat
karat
Hitam sedikit
Berwarna biru
karat
Tabel perlakuan terhadap paku payung kecil waktu Agar-agar (kontrol) Kontrol + PP Kontrol + K3(Fe(CN)6) 0,5M Kontrol + NaCl 0,5 m Kontrol + NaOH 0,5 M Kontrol + HCl 0,5 m
Karat sedikit
Berwarna biru
Karat sedikit
merah muda
sedikit
VI.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan tetntang korosi besi, besi yang digunakan adalah berupa paku dengan 6 jenis paku yang berbeda. Pada percobaan
sebagai medium indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat reaksi anoda dan katoda terjadi. Terlebih dahulu, agar-agar dilarutkan dalam air mendidih, karena agar-agar tidak larut dalam air dingin. Setelah itu agar-agar dimasukkan kedalam 6 cawan petri yang sudah berisi paku dari jenis yang berbeda tersebut. Agar- agar yang dimasukkan harus menutupi semua paku agar paku tidak terkena udara sehingga akan mempengaruhi korosi. Setelah dituangkan agar-agar paku tersebut diberi 6 perlakuan yang berbeda paku sebagai kontrol, paku diberi HCl, paku diberi NaOH, paku diberi NaCl, paku diberi PP, paku diberi
K3(Fe(CN)6). Perbedaan perlakuan tersebut disertai pula perbedaan waktu yang berbeda. Dari hasil pengamatan ketika paku ditambahkan HCl, disekitar paku akan terlihat gelembung-gelembung hal itu disebabkan asamakan mempercepat proses pengkaratan. Jadi, semua jenis pak akan berkarat bila ditambahkan oleh asam. Ketika ditambahkan oleh indikator PP yang menyebabkan
adanya OH-, warna merah muda dalam gel menunjukkan tempat dimana reduksi. Lalu penambahan K3Fe(CN)6 yang bertujuan untuk menunjukkan tempat dimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya warna biru. dari paku yang digunakkan ada beberapa paku yang dilapisi oleh alumunium sehingga sulit untuk berkarat. VII. Kesimpulan
paku yang diberi agar-agar tidak mudah berkorosi paku yang diberi HCl akan bergelembung a mudah berkarat paku yang diberi PP akan berubah menjadi merah muda paku yang diberi K3Fe(CN)6 berubah menjadi berwarna biru paku yang di beri NaCl tidak mudah berkarat paku yang diberi NaOH tidak mudah berkarat
Radetyo, Iqbal, dkk. 2011. Modul Praktikum Kimia Anorganik I. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah VIII. Lampiran
Kontrol + NaOH
Kontrol + PP
Kontrol + NaCl
Kontrol + HCl
Kontrol+ K3(Fe(CN)6)
Kontrol
PERTANYAAN 1. Apa tanda-tanda telah terjadi proses redoks pada percobaan ini? 2. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi! 3. Sebutkan reagen-reagen apa saja yang dapat meleburkan logam Fe? 4. Senyawa apa saja yang terdapat pada besi komersial? Jawaban 1. Besi berubah menjadi besi (III) oksida yaitu merupakan karat besi 2. Fe(s) Fe2+(aq) + 2e (x2) O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l)
4 Fe2+(aq)+ O2 (g) + (4 + 2x) H2O(l) 2 Fe2O3x H2O + 8 H+(aq) 3. Reagen yang dapat meleburkan logam Fe adalah K3Fe(CN)6, HCl dan NaCl 4. Besi komersial merupakan campuran besi dan karbon. tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal). Dimana kandungan karbon ( C ) mempengaruhi kekerasan baja, Disamping itu, baja mengandung unsure campuran lain yang disebut paduan, misalnya Mangan ( Mn ), Tembaga (Cu), Silikon ( Si ), Belerang ( S ), dan Posfor ( P )