Anda di halaman 1dari 14

SESI II RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

PENDAHULUAN
Pada dasarnya seluruh permasalahan manusia dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam setiap perekonomian suatu Negara adalah Adanya kesenjangan (gap) antara kebutuhan atau keinginan manusia yang tidak terbatas sifatnya (unlimited wants), sementara alat pemuas kebutuhan atau ketersediaan sumber daya jumlahnya terbatas (limited resources). Untuk itu, manusia harus melakukan berbagai alternative pilihan (choice) guna memaksimumkan kepuasannya.

A. PERKEMBANGAN AKTIVITAS MANUSIA


Menurut Al Faraby (870-950 M), perkembangan aktivitas manusia sejak dari awal sampai dengan sekarang akan melalui 8 (delapan) tahapan sebagai berikut : 1. Nomadic State Manusia memenuhi kebutuhannya hanya dengan mengambil kekayaan alam begitu saja. Seandainya di suatu tempat sumber daya itu sudah habis, maka manusia akan berpindah ke tempat lainnya. 2. Primitive State Manusia dalam memenuhi kebutuhannya sudah mulai menetap di suatu tempat seperti pantai, pinggirin negeri untuk mencari tempat layak, menetap di desa untuk kemudian bertani. 3. Necessity State Manusia dalam memenuhi kebutuhannya sudah membuat organisasi kemasyarakatan, dengan berkelompok atau bernegara, sehingga kebutuhan pokok masyarakat dapat dipenuhi dengan lebih baik. 4. Desires State Manusia tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhan pokoknya, tetapi mulai meningkat dengan keinginan-keinginan lainnya. Kehidupannya sudah melebihi batas normal dan mulai mengarah pada pemunuhan barang dan jasa untuk kenikmatan dan kenyamanan.
Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Hal : 1

5. Ease State Manusia atau masyarakat mulai menghadapi transisi menuju kesempurnaan untuk memenuhi hidupnya. Kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa mulai kompleks, sehingga perekonomian memegang peranan penting. 6. Egoistic State Paham individualism mulai menguat, sehingga persaingan menjadi sesuatu yang tak terelakkan. Persaingan menyebabkan munculnya kelas kaya dan miskin. Modal (uang) menjadi sesuatu yang berperan penting pada tahap ini, sehingga disebut sebagai kapitalisme. 7. Anarchistic State Apabila persaingan individualistis memuncak, maka masyarakat akan menghadapi 2 (dua) keadaan, yakni pertama, Anarkisme sebagai akibat persaingan yang hebat antar masyarakat, dan kedua, Komunisme sebagai reaksi oposisi terhadap meningkatnya individualism. Jadi dalam tahapan ini, situasi masyarakat akan kacau balau. 8. Model State Seluruh komponen masyarakat mulai melakukan kompromi dan perbaikan keadaan. Hasil kompromi ini akan menghasilkan suatu tatanan masyarakat yang egaliter, dimana seluruh masyarakat akan menikmati kebahagiaan atau kemakmuran secara lebih merata.

B. MASALAH MENDASAR EKONOMI


Pada dasarnya masalah utama dalam setiap perekonomian suatu Negara adalah Adanya kesenjangan antara keinginan (want) atau kebutuhan manusia yang tidak terbatas sifatmua, sementara alat pemuas kebutuhan yang tersedia jumlahnya terbatas. Untuk itu, manusia harus melakukan berbagai alternative pilihan (choice) guna memaksimumkan kepuasannya. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, akan dikemukan masalah-masalah pokok tersebut antara lain : 1. Kebutuhan Kebutuhan didefenisikan sebagai Keinginan manusia terhadap suatu barang atau jasa guna meningkatkan kepuasannya/ kemakmuran atau kesejahteraannya. Klasifikasi kebutuhan dapat ditinjau dari berbagai aspek, antara lain :

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 2

a) Menurut Intensitas Kegunaannya (intensities needs) Ditinjau dari Intensitas Kegunaannya yang membutuhkan, terbagi atas : Kebutuhan Pokok (basic needs) Yaitu kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi. Contoh : Kebutuhan akan pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan dan keamanan. Kebutuhan Sekunder (structural needs) Yaitu bentuk kebutuhan yang baru bisa dipenuhi, apabila kebutuhan primernya telah terpenuhi. Contoh : Kebutuhan akan alat-alat rumah tangga seperti lemari, tempat tidur, perhiasan dan sebagainya. Kebutuhan Tertier (luxury needs) Yaitu kebutuhan yang bersifat prestisius/ gengsi. Contoh : Kebutuhan akan barang-barang mewah. b) Menurut Bentuk dan Sifatnya (form needs) Ditinjau dari Bentuk dan Sifatnya yang membutuhkan, terbagi atas : Kebutuhan Material (material needs) Yaitu kebutuhan terhadap barang-barang berwujud. Contoh : Buku, Jam Tangan, dan sebagainya. Kebutuhan Immaterial (immaterial needs) Yaitu kebutuhan terhadap benda-benda tak berwujud/ jasa. Contoh : Isi dari buku yang dibaca, petunjuk waktu dari jam tangan. c) Menurut Waktunya (times needs) Ditinjau dari Waktunya yang membutuhkan, terbagi atas : Kebutuhan Sekarang (present needs) Yaitu kebutuhan yang tidak dapat ditunda pemenuhannya. Contoh : Makan ketika lapar, berobat sewaktu sakit, dan sebagainya.
Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Hal : 3

Kebutuhan Yang akan Datang (future needs) Yaitu kebutuhan yang persiapannya dilakukan sekarang, tetapi pemanfaatannya baru dilakukan kemudian hari. Contoh : Menabung untuk hari tua, belajar untuk masa depan. Kebutuhan yang Sifatnya Insidentail/ Mendadak (incidentals needs) Yaitu kebutuhan yang tidak diperkirakan terlebih dahulu. Contoh : Pergi ke pengacara karena ada kasus hukum. d) Menurut Subyek yang Membutuhkan (subject needs) Ditinjau dari Subjek yang membutuhkan, terbagi atas : Kebutuhan Individual (personal needs) Yakni kebutuhan menurut masing-masing individu. Contoh : Selera Kebutuhan Kolektif (collective needs) Yakni kebutuhan yang merupakan kepentingan bersama. Contoh : SISKAMLING, Baju Seragam, dan sebagainya. e) Menurut Profesi (occupational needs) Yaitu kebutuhan yang disesuaikan dengan pekerjaan atau profesi masingmasing. Contoh : Mahasiswa butuh buku dan alat tulis, petani butuh cangkul, bajak, pupuk dan bibit, tukang kayu butuh gergaji, palu, kampak, pahat dan sebagainya, sekretaris membutuhkan mesin tik, computer, alat-alat tulis dan sebagainya. 2. Alat Pemuas Kebutuhan (Barang-barang dan Jasa) Barang-barang dan jasa dibutuhkan manusia karena memiliki nilai guna (utilitas) untuk memberikan kepuasan. Barang-barang dan jasa tersebut dapat dipilah-pilah menurut : a) Menurut Cara Memperolehnya Ditinjau dari Cara Memperolehnya, barang-barang dapat dibedakan atas : Barang-barang Bebas (free goods)
Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Hal : 4

Yaitu kut :

barang-barang dan jasa yang mempunyai cirri-ciri sebagai beriJumlahnya tidak terbatas atau berlimpah; Untuk mendapatkannya tidak memerlukan pengorbanan; Tidak dapat dipertukarkan satu dengan lainnya (non tradeable). Contoh : Udara, Air, Sinar Matahari dan lainnya.

Barang-barang Ekonomi (economic goods) Yaitu barang-barang dan jasa yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut : Jumlahnya terbatas atau langka; Untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan; Dapat dipertukarkan satu dengan lainnya (tradeable); Nilai gunanya (utilitas) dapat ditingkatkan. Contoh : Beras, Pakaian, TV, layanan Medis dan sebagainya. Barang - barang ekonomi ini dapat dipilah lagi menjadi : 1) Barang-barang Konsumsi, yang terdiri atas : Barang-barang konsumsi tahan lama, seperti baju, sepatu, jam dan Barang-barang konsumsi tidak tahan lama seperti makanan, sayuran dan buah-buahan. 2) Barang-barang Produksi, yang terdiri atas : Barang-barang produksi sekali pakai seperti bensin, beras, dan Barang-barang produksi yang bisa dipakai berulang seperti mesin, mobil, rice cooker dan sebagainya. b) Menurut Fungsinya sebagai Agunan Ditinjau dari Fungsinya sebagai Agunan, barang-barang dapat dibedakan atas : Barang-barang Bergerak Yaitu barang-barang yang dapat dipergunakan sebagai agunan kredit jangka pendek. Contoh : TV, Mobil, Perhiasan dan sebagainya.

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 5

Barang-barang Tak Bergerak Yaitu barang-barang yang dapat dijadikan agunan kredit jangka panjang. Contoh : Tanah, Rumah, Pabrik, Kebun, Kapal Laut dan sebagainya. c) Menurut Prosesnya dalam Produksi Ditinjau dari Prosesnya dalam Produksi, barang-barang terbagi atas : Bahan mentah (raw material); Barang setengah jadi (intermediate goods); Barang jadi (final goods). d) Menurut Sifat Pemakaiannya Ditinjau dari Sifat Pemakaiannya, barang-barang terbagi atas : Barang-barang Pribadi (private goods) Yaitu barang-barang atau jasa yang pemakaiannya hanya bisa dilakukan secara perorangan. Misalnya : Baju, jam tangan dan lainnya. Barang-barang public (public goods) Yaitu barang-barang atau jasa yang sifat pemakaiannya dapat dilakukan secara bersama-sama kolektif. Misalnya : Jalan raya. Taman kota, sekolah negeri dan sebagainya. e) Menurut Segi Kegunaannya Ditinjau dari Segi Kegunaannya, barang-barang terbagi atas : Barang Substitusi Yaitu barang-barang yang dapat menggantikan fungsi barang lain. Contoh ; Beras dengan Jagung, Kopi dengan Teh. Barang komplementer Yaitu barang-barang yang sifatnya melengkapi fungsi barang lain. Contoh : Gula dengan Kopi.

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 6

3. Nilai Guna (utilitas) Barang dan jasa tersebut dibutuhkan karena mempunyai manfaat atau nilai guna (utilitas). Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa, antara lain : a) Form Utility Yaitu meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa dengan cara mengubah bentuk barang tersebut dari bentuk asalnya. Contoh : Kapas menjadi pakaian, Kayu menjadi Lemari. b) Place Utility Yaitu meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa dengan cara memindahkan letak barang tersebut dari tempat semula ke tempat yang baru. Contoh : Pasir di Kali pindah ke Toko Bangunan, Sayuran di Kebun pindah ke Pasar. c) Time Utility Yaitu meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa karena kondisi waktu yang tepat. Contoh : Payung lebih bermanfaat ketika waktu hujan dari pada waktu cerah. d) Ownership/ Possesive Utility Yaitu meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa karena adanya unsur kepemilikan. e) Service Utility Yaitu meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa karena adanya pelayanan (services). Contoh : TV ketika ada siaran.

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 7

4. Kelangkaan (scarcity) Dikarenakan barang dan jasa yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia sifatnya terbatas - khususnya barang-barang dan jasa ekonomi, maka manusia harus melakukan pilihan-pilihan yang dapat memberikan manfaat yang maksimal dari penggunaan barang dan jasa tersebut. Berikut ini merupakan factor-faktor yang dapat menyebabkan kelangkaan, antara lain : a) Terbatasnya sumber daya yang disediakan oleh alam. b) Terbatasnya penggunaan teknologi produksi yang dimiliki manusia dalam mengolah sumber daya alam yang ada. c) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang tidak sesuai dengan tingkat kebutuhan yang ada. d) Adanya bencana alam. e) Sifat serakahnya manusia.

C. PEMBAGIAN EKONOMI Ilmu ekonomi pada umumnya, terbagi atas 2 (dua) bagian, yakni :
1. Teori Ekonomi Mikro
a. Pengertian Ekonomi Mikro

Adalah bagian dari ilmu ekonomi teori yang ruang lingkup bahasannya bersifat individual atau parsial yakni mempelajari perilaku unit-unit ekonomi. Contoh : Teori Harga; Teori Kepuasan Konsumen, Teori Produksi dan sebagainya.
b. Masalah-masalah Ekonomi Mikro

Problematika ekonomi mendasar adalah bagaimana menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebaikbaiknya. Setiap masyarakat dihadapkan pada 3 (tiga) permasalahan pokok sebagai berikut : Apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa ? Bagaimana sumber-sumber ekonomi (factor-faktor produksi) yang tersedia harus digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa; Untuk siapa barang-barang dab jasa tersebut

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 8

c. Asumsi-asumsi dalam Ekonomi Mikro Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam ekonomi mikro, antara lain :
1) Asumsi Umum, meliputi : Asumsi Rasionalitas, artinya pelaku-pelaku ekonomi diasumsikan bersikap rasional atau biasa disebut sebagai Homo Economicus (economic man). Asumsi Cateris Paribus, artinya factor-faktor lain yang ikut mempengaruhi di anggap konstan, kecuali factor yang di anggap paling dominan. Asumsi Penyederhanaan, artinya agar persoalan lebih mudah di analisis dan dipahami, sering persoalannya disederhanakan lebih lanjut. 2) Asumsi Khusus, meliputi : Asumsi Keseimbangan Parsial; Asumsi tidak adanya Hambatan atas proses penyesuaian.

2. Teori Ekonomi Makro


a. Pengertian Ekonomi Makro

Adalah bagian dari ilmu ekonomi teori yang membahas perilaku perekonomian secara menyeluruh (aggregate). Ekonomi memusatkan perhatian pada perilaku dan kebijakan yang dapat mempengaruhi kondisi pada perilaku konsumsi dan investasi. Contoh : Kemakmuran dan resesi, laju pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dan pengangguran, neraca pemyaran dan kurs, kebijakan fiscal dan moneter, jumlah uang yang beredar, dan anggaran belanja pemerintah, suku bunga dan utang pemerintah.
b. Masalah-masalah Ekonomi Makro

Ekonomi makro sebagai salah satu cabang ilmu ekonomi, berkaitan dengan perma-salahan kebijakan tertentu yaitu kebijakan ekonomi makro. Masalah kebijakan ekonomi makro pada dasarnya mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian umum perekonomian. Tugas pengendalian ekonomi makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja dan tumbuh secara seimbang dan terhindar dari keadaan-keadaan yang bisa menganggu keseimbangan umum tadi. Secara garis besar masalah kebijakan ekonomi makro mencakup 2 (dua) permasalahan pokok, antara lain :
Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Hal : 9

1) Masalah Jangka Pendek atau Masalah Stabilitas Masalah ini berkaitan dengan bagaimana mengendalikan roda perekonomian dari waktu ke waktu agar terhindar 3 (tiga) penyakit perekonomian makro, antara lain : Inflasi, Pengangguran; Ketimpangan dalam neraca pembayaran. Dalam analisis jangka pendek, terdapat sejumlah factor-faktor yang kita anggap tidak berubah (konstan), sebagai berikut : Kapasitas total dari perekonomian, Jumlah penduduk dan Jumlah Angkatan Kerja Lembaga-lembaga social politik dan ekonomi yang ada. 2) Masalah Jangka Panjang atau Masalah Pertumbuhan Masalah ini adalah bagaimana kita mengendalikan roda perekonomian agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada dasarnya, masalah jangka panjang juga berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro tersebut di atas, hanya perspektif waktunya yang lebih panjang (> 5 tahun).

D. SISTEM EKONOMI
1. Pengertian Sistem Ekonomi Dalam perkembangannya, system merupakan sekelompok unsur yang saling menunjang, baik saling berhubungan atau tidak, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan. Selanjutnya disajikan beberapa pengertian system yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut : a) Sistem adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (sub-sistem) yang bertujuan untuk mancapai tujuan-tujuan tertentu.

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 10

b) Sistem merupakan kerangka dari prosedur-prosedur yang berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh (terintegrasi) untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama organisasi. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Karakteristik system adalah mempunyai lebih dari satu elemen yang saling terkait satu dengan lainnya dan berintegrasi secara teratur menurut pola tertentu. 2. Ciri-ciri Sistem Menurut Amirin (1987 : 23) bahwa Ciri-ciri suatu Sistem dapat dikemukakan sebagai berikut : a) Setiap system mempunyai tujuan; b) Setiap system mempunyai batas (boundaries) yang memisahkannya dari lingkungan; c) Walaupun system tersebut memiliki batasan, akan tetapi system itu bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya. d) Suatu system dapat terdiri dari beberapa sub-sistem yang disebut dengan istilah bagian, unsure atau komponen. e) Terdapat saling berhubungan dan saling ketergantungan baik di dalam system (internal) maupun antar system dengan lingkungannya. f) Setiap system melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran. Oleh karena itu, system sering disebut sebagai prosesor atau transformator. g) Di dalam setiap system terdapat mekanisme control dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik (feedback). h) Karena adanya mekanisme control, maka system mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik. 3. Pembagian Sistem Ekonomi Sistem ekonomi bertujuan untuk mengatur pertukaran barang dan jasa guna untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu tujuan dari politik nasional, maka system perekonomian suatu Negara pada dasarnya merupakan bagian dari system politik
Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Hal : 11

nasional atau merupakan sub-sistem dari system politik nasional. Artinya system perekonomian yang berlaku di suatu negara, sangat dipengaruhi oleh system politik nasional yang di anut negara tersebut. Namun ada juga negara yang system ekonominya berbeda dengan system politik nasionalnya. Misalnya Negara China dengan system politik nasionalnya adalah komunis, namun system ekonominya adalah kapitalis. Secara teori, system ekonomi suatu Negara dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, Yakni : a) Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis/ Liberalis (market economic system) Sistem ini didasarkan pada pemikiran-pemikiran ekonomi klasik, terutama Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Moral Sentiment dan The Wealth of Nation menyatakan bahwa :
Perekonomian suatu negara akan lebih efisien, apabila dilaksanakan dalam prinsip-prinsip pasar bebas. Karena dengan adanya pasar bebas tersebut akan menimbulkan persaingan atau kompetisi yang ketat. Hal ini yang mendorong setiap pelaku ekonomi untuk senantiasa meningkatkan kreativitas dan inovasi guna meningkatkan efisiensinya.

Dalam system ekonomi pasar, aktivitas ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar. Berikut ini cirri-ciri perekonomian yang menganut prinsipprinsip pasar bebas antara lain : 1) Adanya kebebasan bagi setiap individu untuk memilih kegiatan ekonomi sesuai dengan peminatan dan kemampuannya. 2) Harga dan keseimbangan ekonomi sangat ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu interaksi permintaan dan penawaran. 3) Campur tangan pemerintah dalam perekonomian diminimalkan. Pemerintah hanya mempunyai peran sebagai berikut : Melindungi warga negaranya dari ancaman warga negara lain dengan cara membentuk pasukan militer. Melindungi anggota masyarakat dari ketidakadilan yang dilakukan oleh anggota masyarakat lainnya, yaitu dengan cara membentuk perangkat hukum (undang-undang) serta aparatur penegak hukum seperti polisi, jaksa dan hakim.

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 12

Menyediakan barang-barang dan jasa public yang oleh swasta tidak/ belum mungkin untuk melakukan dengan alas an antara lain : Investasi besar; Return kecil serta bersifat long term; Manajemennya kompleks dan sebagainya. b) Sistem Ekonomi Terencana (Sosialis/ Komunis) (planned economic system) System ini didasarkan pada pemikiran-pemikiran Karl Marx dalam bukunya yang sangat terkenal Das Kapital. Selanjutnya Karl Marx mengemukakan

bahwa system ekonomi kapitalis tersebut hanya mengakibatkan : Penindasan terhadap buruh oleh majikannya. Para tenaga kerja dieksploitasi sede-mikian rupa, sementara kaum kapitalis yang menikmati sebagian besar dari hasil kegiatan ekonomi tersebut. Kondisi yang demikian, menurut Karl Marx sangat tidak adil, dan perbaikan yang bersifat tambal sulam dianggap tidak mampu untuk mengatasi permasalahan yang ada. Untuk itu, Karl Marx menyarankan : Agar dilakukan tindakan yang radikal yaitu pengambil alihan secara paksa asset-aset produktif dari tangan para majikan atau kapitalis melalui kekuatan tangan negara dan diperuntukkan bagi kepentingan seluruh masyarakat. Lebih lanjut Karl Marx mengemukakan bahwa masyarakat harus dibebaskan dari unsur kepemilikan. Menurut Karl Marx, dalam tatanan masyarakat komunis, berlaku prinsip-prinsip ekonomi sebagai berikut : Tahap Komunis Awal Pada tahap ini, prinsip ekonomi yang dimaksud Karl Marx, tidak jauh berbeda dengan yang terdapat pada system ekonomi pasar. Petikan prinsip ekonominya menyebutkan bahwa : Seseorang memberikan kepada masyara-kat sesuai dengan kemampuannya, dan seseorang menerima dari masyarakat sesuai dengan karyanya.

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 13

Tahap Komunis Penuh Sebenarnya esensi ajaran Karl Marx menyatakan tidak adanya kelas masyarakat yang kaya dan miskin, sehingga bunyi prinsip ekonominya adalah seseorang memberikan kepada masyarakat sesuai dengan kamampuannya dan seseorang menerima dari masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mewujudkan semua itu, negera memegang kekuasaan mutlak untuk menemukan dan mengatur mulai dari apa yang harus diproduksi, siapa yang akan memproduksinya, berapa banyak akan di produksi, pada tingkat harga berapa akan dijual dan bagaimana cara mensistribusikannya. c) Ssistem Ekonomi Campuran (mix economic system) Sistem ini merupakan gabungan dari system ekonomi pasar/ kapitalis dengan system ekonomi terencana atau sosialis. Sistem ini yang pada dasarnya banyak dianut oleh Negara-negara di dunia ini.

Pengantar Ilmu Ekonomi, Authorized by Rusman Effendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Hal : 14

Anda mungkin juga menyukai

  • PLH
    PLH
    Dokumen13 halaman
    PLH
    Nursafira Kumaralalita
    Belum ada peringkat
  • John Dalton
    John Dalton
    Dokumen7 halaman
    John Dalton
    Nursafira Kumaralalita
    Belum ada peringkat
  • Bioteknologi Pangan
    Bioteknologi Pangan
    Dokumen12 halaman
    Bioteknologi Pangan
    Nursafira Kumaralalita
    Belum ada peringkat
  • Bioteknologi
    Bioteknologi
    Dokumen28 halaman
    Bioteknologi
    Nursafira Kumaralalita
    Belum ada peringkat
  • Sengketa Internasional
    Sengketa Internasional
    Dokumen21 halaman
    Sengketa Internasional
    Nursafira Kumaralalita
    Belum ada peringkat