Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi di Indonesia Laili Pemasangan dan penggunaan kateter dalam jangka waktu yang lama biasanya digunakan pada

pasien-pasien yang rawat inap, terutama pada klien lanjut usia. Penggunaan Kateter jangka waktu yang lama sangatlah beresiko terjadi infeksi saluran kemih. Di Amerika sebanyak 34% kasus Infeksi Saluran Kemih adalah disebabkan oleh penggunaan kateter dalam jangka waktu yang lama. Pada Penelitian Jurnal ini membahas tentang bagaimana Evidence Based Guidelines untuk Perawatan kateter yang dapat menghindari ataupun menekan resiko tejadinya infeksi saluran kemih dengan cara yaitu pada awalnya melakukan survei elektronik pada rumah sakit - rumah sakit untuk melihat praktek-praktek keperawatan pada saat pemasangan kateter telah memenuhi standar operasional ataupun belum. Nyatanya walaupun sudah terdapat evidence based guidelines tentang pencegahan Infeksi Saluran Kemih namun sering terabaikan ataupun tidak dapat dijalankan dengan baik. Namun masih belum ada penjelasan yang baik dan benar tentang praktek pencegahan tentang hal tersebut. Peneliti memilih sample melaului Rumah Sakit NICHE yang mana termasuk Rumah Sakit yang tergolong memiliki pasien ISK dikarenakan pemasangan kateter indwelling dalam jangka waktu lama karena dipengaruhi oleh tenaga perawat di Rumah Sakit tersebut masih memiliki banyak kekurangan dalam melakukan perawatan kateter sehingga menyebabkan banyak klien yang terkena ISK karena ketidakefektifan dalam perawatan kateter. Selain itu peneitian ini juga menggambarkan secara rinci gambaran bagaimana cara pencegahan dari pemasangan kateter yang dapat menyebabkan ISK. Yaitu pada HICPAC evidence Based Guideline tidak merekomendasikan pembersiran periurethral dengan antiseptik namun hanya menjaga kebersihannya secara rutin contohnya membersihkan permukaan meatus pada saat mandi setiap harinya. Kateterisasi kandung kemih merupakan prosedur perawatan yang sering dilakukan di rumah sakit dimana lebih dari 12% pasien yang ada di rumah sakit terpasang kateter. Lebih dari sepertiga dari seluruh infeksi yang didapat dari rumah sakit adalah infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh beberapa prosedur invasif pada saluran kemih berupa kateterisasi Di Indonesia sendiri penggunaan indwelling kateter urine seringkali dilakukan pada klien rawat inap di ruang ICU. (Wulandari, Sri. 2010) Selain itu di Indonesiapun telah memiliki evidence based guideline atau standart operational prosedur pemasangan dan perawatan kateter. Namun nyatanya lebih dari 40% merupakan dari infeksi nosokomial, dan kurang lebih 80% Infeksi saluran Kemih nosokomial ini disebabkan oleh penggunaan kateter dalam jangka lama. (Fuadi, Ahmad. 2005) Selain itu Pemberian informasi kesehatan kepada klien dan keluarga sangatlah penting untuk mendukung upaya perawat dalam pencegahan infeksi akibat pemasangan kateter. Oleh karena itu perawat wajib memastikan indikasi dan kontraindikasi klien yang memakai kateter sehingga dapat meminimalkan penggunaan kateter. Oleh sebab itu penelitian ini sangat bermanfaat untuk diaplikasikan di Indonesia karena menggunakan sistem survei secara elektronik yang cukup mudah dilakukan. Walaupun di Indonesia juga telah memiliki pedoman dalam melakukan praktik perawatan namun pada kenyataannya masih banyak rumah sakit - rumah sakit di Indonesia belum memenuhi standart dalam perawatannya. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas yang memadai maupun SDM yang kurang, serta kurangnya pengetahuan pada diri perawat. Selain itu kendala dari sistem survei secara elektronik adalah masih

banyaknya perawat di Indonesia yang tidak familiar dengan penggunaan internet. Selain itu juga pengaplikasian di Indonesia wajib memiliki dukungan dari pemerintah sehingga dapat terlaksana secara nasional untuk melihat bagaimana sistem perawatan di Indonesia serta berguna untuk mengevaluasi kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk pengaplikasian sistem survei ini mungkin dapat dimodifikasi yaitu dengan adanya sistem survei dari rumah sakit sendiri sebagai uji kompetensi dari kinerja perawat dan sebagai evaluasi perbaikan dalam praktek keperawatannya Referensi Fuadi, Ahmad. 2005. Pengaruh Irigasi Kateter Uretra dengan Menggunakan NaCl Fisiologis Secara Terus Menerus Terhadap Jumlah Kuman dalam Urine. File Type : PDF. From : http://eprints.undip.ac.id/12558/1/2005PPDS4179.pdf diakses pada tanggal 11 Juni 2013 Jam 3:37 WIB Wulandari, Sri. 2010. Tindakan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Saluran Kemit pada Pasien yang Terpasang Kateter di Ruang Rindu A4 RSUP H. Adam Malik Medan. File Type : PDF . From : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16993 diakses pada tanggal 11 Juni 2013 Jam 2:37 WIB

Anda mungkin juga menyukai