Anda di halaman 1dari 5

Slide No: 1. 2.

Isi Slide Judul (kasus yang dipresentasikan): Demam Berdarah Dengue Nama presentan: Dr. Muhammad David Riandy Pendahuluan Kasus Asli Alasan mengapa kasus ini diajukan: Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang mematikan jika tidak segera ditanggulangi. Alasan klinis, epidemiologis, atau apapun presentasi kasus ini: Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Insiden kasus demam berdarah dengue di Indonesia yaitu 29,7 per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 724 orang (case fatality rate 1,1%). Fokus pembicaraan: bagaimana mendiagnosa sedini mungkin dan memberikan terapi sesegera mungkin. Masalah pada kasus ini: Penyakit ini dapat menimbulkan kematian dengan cepat jika tidak segera diatasi. Tujuan presentasi ini: Dapat mengetahui gejala klinik, terapi, prognosis, dan pencegahan dari demam berdarah dengue Data administrasi pasien Nama : An. F Usia : 5 tahun Status sosial : Menengah Data demografis Alamat : Cadika Agama : Islam Pekerjaan : Jenis kelamin : Laki-laki Data biologik Tinggi badan : 130 cm Berat badan : 20 kg Habitus : normal Data klinis Anamnesis terfokus diagnosis 3 hari yang lalu, pasien mengeluh demam tinggi mendadak, terus-menerus. Pasien juga mengeluh nyeri sendi, nyeri kepala, badan lemas, dan tidak nafsu makan. Mimisan, gusi berdarah, muntah berwarna hitam, BAB seperti aspal, dan ruam-ruam pada kulit tidak ada. 1 hari yang lalu nyeri sendi dan nyeri kepala bertambah hebat. Pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual dan muntah, isi muntah apa yang dimakan. Anamnesis penyingkir DD Batuk, pilek, nyeri saat menelan tidak ada.

3.

4.

5.

6.

7.

Pemeriksaan Jasmani Tanda vital Tensi: 120/80 mmHg Nadi : 84 x/menit RR : 22 x/menit Suhu : 37,8 C Pemeriksaan Khusus Kulit : petekie (-), hematom (-) Rambut : hitam, tidak mudah dicabut Kepala : normochepaly Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+) Telinga : sekret (-) Hidung : sekret (-), epistaksis (-) Mulut : perdarahan gusi (-) Tenggorok : faring dan tonsil hiperemis (-) Leher : JVP (5-0) cmH2O, pembesaran KGB (-) Thorax I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri Paru I : retraksi (-) P : stem fremitus kanan dan kiri disemua lapangan paru sama P : sonor A : vesikuler (+) normal ronkhi (-), wheezing (-) Jantung I : pulsasi (-), iktus (-) P : iktus (-), trill (-) P : jantung dalam batas normal A : bunyi jantung pokok S1 dan S2 normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen I : datar P : lemas, nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak teraba P : timpani, shifting dullness (-) A : bising usus (+) normal Extremitas : uji tourniquet (+), akral hangat Diagnosis banding DD: Demam berdarah dengue Demam chikungunya Malaria Demam chikungunya (DC) sangat menular dan biasanya seluruh keluarga terkena dengan gejala demam mendadak, masa demam lebih pendek, suhu lebih tinggi, hampir selalu diikuti dengan ruam makulopapular, injeksi konjungtiva dan lebih sering dijumpai nyeri sendi. Proporsi uji

8. 9.

10. 11.

12. 13.

14. 15.

bendung positif, petekie, dan epistaksis hampir sama dengan DBD. Pada DC tidak ditemukan perdarahan gastrointestinal dan syok. Demam yang khas pada malaria dapat menyingkirkan diagnosis banding malaria. Terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1 jam), puncak demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan: Hb, Ht, Eritrosit, Leukosit, Trombosit Hasil yang diperoleh atau prakiraan data yang akan diperoleh: Hb : 11,2 g/dl Ht : 32 vol% Eritrosit : 4.200.000 juta/mm3 Leukosit : 5.000 /mm3 Trombosit : 45.000 /mm3 Pemeriksaan penunjang lain: Tidak perlu Diagnosis Diagnosis: Demam Berdarah Dengue derajat 1 Alasannya adalah: Dari anamnesis didapatkan pasien mengeluh demam tinggi mendadak, terus-menerus sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri sendi, nyeri kepala, badan lemas, dan tidak nafsu makan. Mimisan, gusi berdarah, muntah berwarna hitam, BAB seperti aspal, dan ruam-ruam pada kulit tidak ada. Dari pemeriksaan jasmani vital sign pasien dalam batas normal. Pada pemeriksaan : uji tourniquet (+) Diagnosis holistic Diagnosis klinis : Demam Berdarah Dengue derajat 1 Strategi penanganan masalah Untuk diagnosis klinis : Paracetamol 3 x 250 mg tablet per oral Ranitidin 2 x 20 mg Monitoring tanda tanda pendarahan dan syok Rujuk ke RS Rawat inap Bedrest Konsultasi dan rujukan: Diperlukan untuk penanganan lebih lanjut. Penjelasan untuk pasien dan keluarganya Diagnosis dan konsekuensinya: Memberi tahu pasien bahwa diagnosa penyakit yang dideritanya adalah demam berdarah dengue. Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai dengan demam tinggi mendadak, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri pergerakan bola mata, dengan atau tanpa disertai manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan renjatan dan kematian. Masalah dan risiko yang dihadapi: Demam berdarah dengue dapat menyebabkan syok bahkan dapat menyebabkan kematian. Terkadang dapat menimbulkan manifestasi neurologis seperti kejang dan ensephalitis/ ensefalopati. Berbagai jalan keluar: Pada dasarnya tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue, terapi bersifat suportif yaitu mengatasi

16.

17.

18.

kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat perdarahan. Pasien DD dapat berobat jalan sedangkan pasien DBD di rawat di ruang perawatan biasa, tetapi pada kasus dengan DBD dengan komplikasi diperlukan perawatan intensif. Peran pasien dan keluarganya dalam penanganan masalah Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu : Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan cara 3M, yaitu menguras air di tempat-tempat penampungan air yang terbuka, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi termpat bertelur nyamuk Pengasapan/fogging ditujukan untuk membunuh nyamuk dewasa Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air Memelihara ikan tempalo dibak-bak penampungan air yang dapat memakan larva nyamuk. Pemasangan kelambu, pemakaian pakaian yang cukup melindungi tubuh dan obat nyamuk bakar. Identifikasi risiko dan pencegahannya: Kematian karena demam dengue hampir tidak ada. Pada pasien sindrom syok dengue 10% meninggal, dan sebagian besar bisa sembuh sempurna dan ada juga yang dengan sekuele. Ilmu yang dipunyai untuk menangani kasus ini Ilmu dasar kedokteran Definisi Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai dengan demam tinggi mendadak, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri pergerakan bola mata, dengan atau tanpa disertai manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan renjatan dan kematian. Etiologi Infeksi virus Dengue disebabkan oleh virus Dengue yang terdiri atas 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes. Nyamuk yang paling sering menjadi vektor penyakit ini yaitu Aedes aegypti. Selain itu A.albopictus dan spesies Aedes lainnya juga dapat menjadi vektor penyakit Dengue. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe lain. Ilmu klinik Gejala Klinik Gambaran klinis infeksi virus dengue bervariasi, dapat bersifat asimtomatik atau dapat berupa demam yang tidak khas, demam dengue, demam berdarah dengue sampai sindrom syok dengue. Pada umumnya pasien mengalami demam dengue yaitu fase demam tinggi mendadak selama 2-7 hari, disertai dua atau lebih gejala seperti sakit kepala, sakit belakang bola mata, nyeri yang hebat pada otot dan tulang. Klinis: 1. Demam tinggi dengan mendadak dan terus-menerus selama 27 hari. 2. Manifestasi perdarahan, termasuk setidak-tidaknya uji

bendung positif dan bentuk lain (petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi), hematemesis atau melena. 3. Pembesaran hati 4. Syok yang ditandai oleh nadi lemah, cepat disertai tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang) disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari, dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis di sekitar mulut. Laboratorium: Trombositopenia (<100.000/ul) dan hemokonsentrasi (nilai hematokrit lebih 20% dari normal). Berdasarkan kriteria WHO 1997, diagnosis DBD ditegakkan bila 2 gejala klinis pertama ditambah satu gejala laboratoris cukup untuk menegakkan diagnosis kerja DBD Terapi Pada dasarnya tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue, terapi bersifat suportif yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat perdarahan. Pasien DD dapat berobat jalan sedangkan pasien DBD di rawat di ruang perawatan biasa, tetapi pada kasus dengan DBD dengan komplikasi diperlukan perawatan intensif. Asupan cairan pasien harus tetap dijaga, terutama cairan oral. Jika asupan cairan oral pasien tidak mampu dipertahankan, maka diperlukan suplemen cairan melalui intravena untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi secara bermakna. Seseorang yang tersangka menderita DBD dilakukan pemeriksaan hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), dan trombosit, bila: Hb, Ht dan trombosit normal atau trombosit antara 100.000-150.000, pasien dapat dipulangkan dengan anjuran kontrol atau berobat jalan ke poliklinik dalam waktu 24 jam berikutnya (dilakukan pemeriksaan Hb, Ht, trombosit tiap 24 jam) atau bila keadaan penderita memburuk, segera kembali ke IGD Hb, Ht normal tetapi trombosit < 100.000 dianjurkan untuk dirawat Hb, Ht meningkat dan trombosit normal atau turun juga dianjurkan untuk dirawat Prognosis Kematian karena demam dengue hampir tidak ada. Pada pasien sindrom syok dengue 10% meninggal, dan sebagian besar bisa sembuh sempurna dan ada juga yang dengan sekuele.

Anda mungkin juga menyukai