Anda di halaman 1dari 38

OLEH, MUHAR DANUS

ERGO-NOMI

ERGO - nomi
ERGONOMI berarti bidang studi yang mempelajari tentang HUKUM-HUKUM PEKERJAAN (dalam bahasa Yunani, ERGOS = pekerjaan, NOMOS = hukum). Definisi secara bebas adalah; bidang studi multidisiplin yang mempelajari prinsip-prinsip dalam mendesain peralatan, mesin, proses dan tempat kerja yang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang menggunakannya.

ERGO - nomi
BERTUJUAN untuk meningkatkan EFEKTIVITAS dan EFISIENSI pekerjaan, baik dalam hal kenyamanan penggunaan, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan produktivitas. Akan menambah nilai-nilai kemanusian yang diinginkan, seperti meningkatkan keselamatan kerja, mengurangi kelelahan / stress akibat pekerjaan, mengurangi cuti sakit akibat penyakit muskuloskeletal akibat kerja dan meningkatkan kualitas hidup.

ERGO - nomi
Ergonomi digunakan di Indonesia dan HUMAN FACTOR ENGNEERING biasa dikenal di eropah dan Amerika. human factor lebih berorientasi kepada ilmu pengetahuan teknik dan psikologi sedangkan ERGOnomi menitik beratkan pada bagaimana kondisi kerja mempengaruhi pekerja. Pekerja akan mengalami perubahan fisiologis terhadap faktor fisik ditempat kerja, seperti; panas, pencahayaan, bising, dll.

ERGO - nomi
ERGONOMI bertujuan untuk mengurangi KELELAHAN (fatique) atau ketidaknyamanan (discomfort) dengan cara mendesain tugas/alat bantu kerja sesuai dengan kapasitas kerja indibvidu pekerja. HUMAN FACTOR menitik beratkan pada konteks hubungan manusia mesin/peralatannya, tempat kerja dan lingkungan kerjanya.

ERGO - nomi
PROFESIONAL dalam ergonomi mulai dikenal sejak enam dekade terakhir ini, sejak perang dunia II perkembangannya dimulai dari beberapa orang individu dan beberapa industri yang bekerja untuk kepentingan militer dibeberapa Negara, semua kira-kira berjumlah 25.000 orang profesional, profesional ini dibantu oleh ribuan ilmuan dari berbagai disiplin ilmu membantu mengembangkan data, metode dan teknologi yang berguna untuk ergonomi.

ERGO - nomi
Saat ini profesional ergonomi bekerja untuk berbagai bidang, misalnya dari bidang yang sangat sederhana seperti hand tool sampai pada peralatan yang sangat komplek, software Maupun lingkungan.

ERGO - nomi
MANUSIA MAHLUK KREATIF INGIN KEARAH LEBIH BAIK

PENCIPTAAN PRODUK

PENCIPTAAN PEKERJAAN
PENCIPTAAN ALAT-ALAT BANTU PENCIPTAAN METODE BARU

ZAMAN DULU : alat-alat dibuat sendiri SEKARANG : produksi secara massal

ERGO - nomi
Tahun 1950, military ergonomics 1960, industrial ergonomics 1970, ergonomics untuk barang-barang

konsumen 1980, computer ergonomics 1990, macro dan cognitive ergonomics dengan fokus terhadap penerapannya pada sistem dalam industri, dan sebagai disiplin ilmu.

ERGO - nomi
ILO, The application of the human biological sciences
in conjuction with the engineering sciences to achieve the optimum mutual adjustment of man/woman and his/her work, the benefits being measured in term of human efficiency and well-being IEA (International Ergonomics Association) The study of anatomical, physiological aspect of human in working environment. It is concerned with the efficientcy, health, safety and comfort of the people at work at home and at play. This generally requires the study of system in which humans, machines and environment interact, with the aim of fitting to the humans

ERGO - nomi
TUJUAN Ergonomi : Memaksimalkan efisiensi kerja manusia Meningkatkan status K3 Memberikan kenyamanan dan daya tarik Memaksimalkan kepercayaan untuk mencapai peningkatan produktivitas

ERGO - nomi
RUANG LINGKUP Ergonomi meliputi:
Multi disiplin ilmu Menjembatani beberapa disiplin ilmu dan

profesional, merangkumkan informasiinformasi, temuan-temuan serta prinsipprinsip dari masing-masing keilmuan tersebut

ERGO - nomi
BAGAN MULTIDISIPLIN ILMU PENDUKUNG ERGONOMI,

FISIOLOGI

PSIKOLOGI

ANATOMI

ERGONOMI

MANAJEMEN

DISAIN

ENGINEERING

ERGO - nomi
INTERACTION of Man Machine Environment, Human > Machine Human > Environment Machine > Human Machine > Environment Environment > Human Environment > Machine Berfokus pada manusia, Tidak terlepas dari sistem sekitar manusia, Menekankan kepada peningkatan

Sistem Kerja

ERGO - nomi
ERGO-SYSTEM, A & B : Simple Work Systems A: Human Alone In a Environment B: One Machine Is Added C & D : Complex Work Systems C: Human Interacts With General Machine D: Several Humans Use One Machine E: Lokal Environment D: Machine Component H: Human Component

APLIKASI ERGONOMI
Aspek-aspek psikologis, biomekanika dan ergonomi berperan penting dalam perbaikan peralatan, tempat dan lingkungan kerja. Misal : bentuk pegangan dan berat suatu peralatan kerja, posisi tubuh/lengan serta gerakan pada saat bekerja, penataan empat kerja, perbaikan pencahayaan, kebersihan tempat kerja.

Aplikasi ERGO-nomi
DITEMPAT KERJA, pekerja akan saling berinter-aksi dengan komponen-komponen sistem kerja seperti organisasi, lingkungan, tempat kerja, jabatan, tugas kerja, desain mesin dan desain alat bantu kerja. Pendekatan praktis digunakan untuk mengaplikasikan prinsip ergonomi ditempat kerja; dengan mempertimbangkan keseimbangan dan keselarasan antara pekerja dan komponen sistem kerja tersebut.

Aplikasi ERGO-nomi
Berbegagai sistem kerja yang mengaplikasikan prinsip-prinsip ERGOnomi dapat mengurangi stress fisik yang berlebihan dan tercapainya penampilan yang optimal demi terciptanya peningkatan produktivitas kerja, serta mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan muskuloskeletal dan gangguan kesehatan lain pada pekerja.

INTERaksi, ORGANISASI & pekerja


ORGANIsasi tempat kerja adalah, perencanaan koordinasi beberapa orang pekerja berdasarkan kelompok-kelompok kerja dan hierarki tugas kerja untuk mencapai tujuan bersama. Budaya organisasi tempat kerja yang baik harus menerima konsep KESELAMATAN KERJA dan PROSEDUR PELAKSANAAN KERJA YANG SEHAT sebagai perioritas utama dari salah satu kebijakan kerjanya.

INTERaksi, ORGANISASI & pekerja


BUDAYA ini harus didukung oleh berbagai pihak, Budaya kerja yang tidak menuntut produktivitas melebihi pertimbangan keselamatan kerja harus didukung oleh MANAJER, misalnya dalam mengatur penjadwalan siklus istirahat, kerja lembur, rotasi tugas kerja dll. Manajer juga harus mempertimbangkan kebutuhan fisiologis dan psikologis pekerja.

INTERaksi, ORGANISASI & pekerja


Kebijakan organisasi yang menyokong konsep K3 sangat mempengaruhi penampilan kerja, misalnya:
a. Penjadwalan waktu istirahat, kerja lembur b. Pemeliharaan mesin & alat bantu kerja secara

berkala c. Pemeriksaan kesehatan sebelum masuk kerja d. Penempatan individu pekerja pada tempat kerja yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya e. Pelatihan KESKER senantiasa menjadi prosedur rutin dalam PROJA setiap kelompok kerja

INTERaksi, ORGANISASI & pekerja


2. Pihak manajemen harus berupaya untuk menumbuhkan adanya pola komunikasi, proses pengambilan keputusan dan mekanisme umpan-balik yang baik. Manajemen harus memberikan pelatihan & memantau implementasi prosedur standar untuk pekerjaan yang berbahaya Mesin & peralatan kerja harus diusahakan dapat cukup terjaga untuk tidak membahayakan terhadap kesalahan operasi Prosedur penjadwalan harus disesuaikan dengan kemungkinan timbulnya ketidak pastian & kelambatan

INTERaksi, ORGANISASI & pekerja


3. Pekerja harus diikut sertakan dalam perbaikan sistem kerja. Pekerja harus turut meminimalisasikan potensi kesalahan operasi dengan menyingkirkan semua elemen yang dapat menyebabkan kegagalan atau berulangnya kegagalan kerja mesin-mesin yang berpotensi menimbulkan gangguan keselamatan kerja

INTERaksi, Lingkungan teker & INDividu


FAKTOR-faktor lingkungan ditempat kerja seperti; cuaca, temperatur tempat kerja yang ekstrem, pencahayaan, bising, bau-bauan, ventilasi, vibrasi dll dapat mempengaruhi penampilan dan produktivitas pekerja, yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan akibat kerja, terkadang memiliki gejala seperti penyakit umum lainnya atau dapat juga mencetuskan timbulnya penyakit umum yang diderita pekerja

INTERaksi, Lingkungan teker & INDividu


Perubahan ventilasi dapat mengakibatkan

timbulnya sick building syndrom yang menyerupai penyakit influenza. Penyakit tersebut sebenarnya merupakan penyakit sosiogenik, karena gangguan ini timbul tanpa diakibatkan berkurangnya kualitas udara dilingkungan kerja Penyakit asma dapat dicetuskan atau ditimbulkan oleh faktor-faktor lingkungan ditempat kerja

INTERaksi, Lingkungan teker & INDividu


Temperatur tempat kerja yang terlalu panas

atau terlalu atau terlalu dingin mengakibatkan terjadinya kontraksi pembuluh-pembuluh darah tepi, yang mengakibatkan berkurangnya sensitivitas, koordinasi komponen-komponen tubuh, dan fleksibilitas sehingga lebih rentan untuk timbulnya cedera. Temperaturnya yang terlalu tinggi mengakibatkan cepat lelah dan timbulnya heat stres.

INTERaksi, Lingkungan teker & INDividu


Pajanan terhadap vibrasi terjadi akibat penggunaan alat bantu genggam yang bergetar

(segmental) atau mengendarai kendaraan yang menimbulkan getaran (wholebody). Vibrasi segmental akan mengakibatkan timbulnya stres terhadap tendo, otot-otot, sendi dan syaraf tepi jari, tangan dan lengan, sehingga dapat menimbulkan hilangnya rasa raba, kesemutan dan timbulnya rasa nyeri pada saat menggenggam. Vibrasi wholebody mempengaruhi hampir semua jaringan tubuh, terutama pada tulang belakang & medula spinalis

INTERaksi, Lingkungan teker & INDividu


Memelihara kondisi tempat kerja tanpa melampaui nilai-nilai ambang batas masingmasing komponen lingkungan kerja seperti terhadap paparan bising, vibrasi segmental, cold stress, heat stress dan radiasi merupakan pengendalian terbaik untuk mencegah gangguan kesehatan akibat faktor lingkungan tempat kerja.

INTERaksi TeKer dan INDIvidu pekerja


LOKASI RUANG KERJA (work place) adalah area fisik tempat seseorang pekerja melakukan aktivitas kerja. TEMPAT KERJA (work station) adalah lokasi ruang kerja serta bagian dari mesin dan peralatan seorang pekerja melakukan berbagai aktivitas kerja; tempat kerja menghabiskan seluruh atau sebagian hari kerjanya.

INTERaksi TeKer dan INDIvidu pekerja


data komputer Meja kerja dan mikroskop bagi seorang pekerja laboratorium Meja kerja, alat patri dan peralatan lainnya bagi seorang pekerja perakitan elektronik Salah satu penyebab terjadinya stress fisik akibat kerja adalah terjadinya ketidak sesuaian ukuran2 komponen tempat kerja dengan pekerja sehingga mengharuskan pekerja bekerja dengan posisi sulit seperti, membungkuk dll
Meja kerja dengan komputer dan kelengkapannya bagi seorang pekerja pemasok

INTERaksi TeKer dan INDIvidu pekerja


Gangguan muskuloskeletal sering kali terjadi karena umumnya meja kerja, peralatan, dan mesin didesain dengan ukuran yang lebih besar, agar dapat juga dipakai oleh orang yang lebih kecil. Prinsip ergonomi yang benar mengharuskan meja kerja yang sesuai atau dapat disesuaikan dengan ukuran individu yang menggunakannya, dalam hal ini data antropometri segmen tubuh digunakan untuk menentukan jarak lolos bagian tubuh, sikap yang nyaman, guna memastikan terjaminnya syarat-syarat K3 serta untuk mengembangkan terciptanya keselarasan dan kenyamanan bekerja.

INTERaksi TeKer dan INDIvidu pekerja


Aktivitas pekerja dalam melakukan tugasnya juga harus diperhitungkan saat mendesain meja kerja yang ergonomis, misalnya; Bekerja diatas meja kerja yang terlalu tinggi merupakan faktor resiko repetitive, strain injury, karena terjadi abduksi lengan atas disendi bahu, sehingga pergerakan tangan dalam bidang horizontal disendi pergelangan tangan akan membutuhkan usaha tambahan dalam bentuk ayunan disendi bahu Bekerja diatas meja yang terlalu rendah merupakan faktor resiko low back pain karena pekerja harus membungkuk untuk jangka waktu yang terlalu lama selama bekerja

INTERaksi JABATan & INDIvidu pekerja


JABATAN diartikan sebagai peranan individu pekerja dalam organisasi tempat kerja, meliputi sejumlah tugas khusus yang dilaksanakan terus menerus setiap hari kerja. Perencanaan beban tugas (job design) adalah program kerja yang menciptakan peranan individu pekerja dalam organisasi agar dapat berinter-aksi secara sistematis dengan pekerja yang lain, dengan produk, serta tugas-tugas pelayanan, agar dapat mencapai tuntutan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mentalnya.

INTERaksi JABATan & INDIvidu pekerja


PERENCANAAN beban TUGAS harus, seorang pekerja didasarkan pada tuntutan pekerjaan yang dibebankan oleh organisasi kerja. Demi tercapainya perencanaan tugas yang sesuai dengan prinsip-prinsip K3, maka perencanaan beban tugas harus seimbang dengan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan fisik pekerja, serta penyediaan sistem kerja, seperti peralatan, mesin-mesin dan prosedur kerja yang memadai.

INTERaksi JABATan & INDIvidu pekerja


Perencanaan tugas berdasarkan pada; Analisis tugas, menurut aktivitas yang dibutuhkan pekerja; a. Analisis Biomekanik (gerakan bagian tubuh, jangkauan, kekuatan, daya tahan kecepatan dan respon mekanik terhadap stress fisik, tes terhadap stres kardiovaskular, pengukuran konsumsi pemakaian tenaga dll) diperlukan untuk pekerjaan dengan aktivitas mengangkat beban atau penggunaan tenaga fisik yang berat.

INTERaksi JABATan & INDIvidu pekerja


b. Audiogram pada pekerjaan yang dilakukan ditempat bising dilakukan 2. Pertimbangan tentang Nilai Ambang Batas, misalnya; a. Aktivitas mengangkat beban b. Pekerjaan yang menggunakan peralatan yang dapat menimbulkan vibrasi c. Pekerjaan yang membutuhkan gerakan tangan secara berulang

INTERaksi JABATan & INDIvidu pekerja


3. Pemeriksaan medis sebelum kerja dan pemeriksaan medis untuk penugasan ditempat kerja, terutama yang mengandung resiko tinggi harus dilaksanakan dengan seksama.

teriMA KASIH,

WASSalam

Anda mungkin juga menyukai