SISTEM SENSORY
Sistem sensoris menempatkan / memungkinkan individu berinteraksi / berhubungan dengan lingkungannya. Setiap sensasi yang diterima tergantung pada kuatnya stimulasi yang diterima oleh reseptor atau target organ.
10/27/2008
Viseroestesia yaitu perasaan yang dirasakan pada bagian tubuh yang berasal dari visceropleura, seperti usus, paru, limpa dan sebagainya.
10/27/2008
Alat perasanya berupa ujung-ujung susunan saraf aferen yang sebagian merupakan serabut bebas yang tidak memperlihatkan bentuk khusus yang disebut nosiseptor atau alat perasa nyeri dan sebagian memperlihatkan suatu bentuk. Ujung serabut saraf bebas yang tersusun seperti sisir dinamakan alat Ruffini, merupakan alat perasa panas.
10/27/2008
Ujung saraf yang berbentuk seperti bunga mawar yang masih kuncup dinamakan Krause, merupakan alat perasa dingin. Ujung saraf yang berbentuk seperti piring (alat Merkel) dan yang lain merupakan sekelompok piring yang terbungkus dalam kapsul (alat Meissner), kedua-duanya merupakan alat perasa raba.
10/27/2008
Perjalanan Impuls Nyeri Rangsang Nyeri Nosiseptor Ggl Spinale (ggl radiks posterior med. Spinalis) Nukleus proprius Funikulus anterolateralis kontralateral
Ke Rostral berkumpul Di Funikulus Anterolateral Tr . Spinotalamikus Servical Serabut spinotalamikus lateral Berasal dari : -Tungkai berkumpul di lateral -Thorakal berkumpul di tengah -Brakhioservikal berkumpul di medial 1
Medulla Oblongata
PONS Impuls nyeri dari wajah ,mukosa kulit & hidung MESENSEPALON N. Trigeminus DIENSEPALON
Nukleus VPL Nukleus VPM GIRUS POST SENTRALIS Somato Sensorik Primer Somato Sensorik Sekunder PENYADARAN & PENGENALAN PERASAAN NYERI Perjalanan Impuls Nyeri 2
10/27/2008
10/27/2008
Proprioseptif Rangsangan
Ujung Saraf
Ganglion Spinale
Alat Pacini
Medulla Oblongata
Pons
Mesensephalon
Ventro-PosteroMedialis Thalami
10/27/2008
10/27/2008
Pleksus Brakialis
Pleksus brakialis dibentuk oleh bagian anterior saraf spinal C5,C6,C7,C8 dan hampir seluruh saraf spinal Th1. Cabang dari C5 & C6 membentuk trunkus superior, saraf spinal C7 merupakan trunkus medius cabang C8 & Th1 membentuk trunkus inferior. Ke 3 trunkus ini terletak di fossa supraklavikulair sedikit distal dari muskulus skaleneus anterior
Pleksus Brakialis
Cabang anterior trunkus superior & medius (C5,C6, & C7) membentuk fasikulus lateralis. Cabang anterior trunkus medius (C7) & trunkus inferior (C8 & Th1) membentuk fasikulus medialis. Cabang posterior dari ke 3 trunkus tersebut membentuk fasikulus posterior
10/27/2008
Pleksus Brakialis
Ke 3 fasikulus ini terletak di aksila yang merupakan berkas induk dari saraf perifer untuk lengan dan tangan yaitu
n. radialis dari fasikulus posterior, n. muskulokutaneus dari fasikulus lateralis, n. medoianus berasal dari gabungan fasikulus lateralis dan medialis dan n. kutaneus medialis brakii serta n. ulnaris berasal dari fasikulus medialis.
10
10/27/2008
Pleksus Lumbosakralis
Terdiri dari Pleksus Lumbalis dan Pleksus Sakralis. Pleksus Lumbalis tersusun dari cabang anterior saraf spinal L1,2,3 dan sebagian L4 yang memberikan percabangan
N. kutaneus femoralis lateralis, n.femoralis, n. genitofemoralis dan n. obturatorius. Nervus iliohipogastrikum, n. ilioinguinalis tidak berasal dari pleksus lumbalis, melainkan merupakan cabang langsung dari saraf spinal L1
11
10/27/2008
Pleksus Lumbosakralis
Pleksus sakralis disusun oleh cabang anterior saraf spinal L4 sampai dengan S3. Saraf perifer kutan yang berasal dari pleksus sakralis ialah n. gluteus superior dan inferior, n. kutaneus femoralis posterior dan n. iskiadikus. Saraf perifer kutan yang mengurus kulit daerah inguinal ialah n. ilioinguinalis (cabang saraf spinal L1) sedangkan daerah kutan tungkai atas lainnya disarafi oleh m. kutaneus femoralis lateralis dan n. kutaneus femoralis anterior (cabang-cabang pleksus lumbalis).
12
10/27/2008
Pleksus Lumbosakralis
Persarafan tungkai bawah,
bagian medial diurus cabang-cabang pleksus lumbalis bagian lateral dan posterior diurus oleh cabangcabang pleksus sakralis
Seluruh kulit kaki, kecuali yang menutupi maleolus medialis diurus oleh cabang-cabang pleksus sakralis.
Pleksus Lumbosakralis
Sebenarnya n. iskiadikus merupakan kelanjutan pleksus sakralis Di fossa poplitea bercabang dua menjadi n. tibialis dan n. peroneus komunis.
Cabang-cabang kutan n. tibialis ialah n. kutaneus surae medialis, n. plantaris dan n. plantaris medialis. Cabang-cabang kutan n. peroneus komunis ialah n. kutaneus dorsalis pedis intermedius dan n. kutaneus dorsalis pedis medialis.
13
10/27/2008
Patofisiologi Somestesia
Patofisiologi Somestesia
Klasifikasi gejala gangguan sensorik : Anestesia Hipestesia Parestesia Nyeri Gerakan yang canggung serta simpang siur.
14
10/27/2008
Anestesia yaitu hilangnya perasaan kalau dirangsang Hipestesia yaitu perasaan tidak enak dan terasa berlebihan. Ini terjadi akibat reseptor impuls protopatik / serabut saraf perifer atau lintasan spinotalamik mengalami gangguan sehingga ambang rangsangnya menurun, maka perasaan yang wajar menghasilkan perasaan yang berlebihan. Gangguan ini dapat bersifat mekanik, toksik, vaskuler.
Parestesia yaitu perasaan yang timbul secara spontan pada permukaan tubuh tanpa adanya perangsangan. Perasaan yang timbul seperti perasaan dingin/panas setempat, kesemutan, rasa berat atau rasa dirambati sesuatu. Nyeri Gerakan yang canggung serta simpang siur.
15
10/27/2008
Gangguan Sensorik Negatif Merupakan salah satu manifestasi sindrom neurologik yang disebut Defisit Neurologi Gangguan sensorik positif Nyeri
16
10/27/2008
17
10/27/2008
18
10/27/2008
19
10/27/2008
20
10/27/2008
21
10/27/2008
Nyeri Neuromuskuloskeletal Neurogenik : Akibat iritasi langsung terhadap serabut sensorik perifer. Nyerinya berupa :
Nyeri menjalar sepanjang kawasan distal saraf yang bersangkutan Nyeri Radikular Penjalaran nyeri berpangkal pada bagian saraf yang mengalami iritasi Nyeri Neuritik.
Nyeri radikular yang sering ditemukan : Nyeri radikular pada spondilitis tuberkulosa nyeri interkostal antara V. T4 T7. Nyeri radikular pada spondilitis Sebagai hasil proses menua disamping factor turunan & factor eksogenik yang berhubungan dengan pekerjaan panyakit. Pada tulang belakang memperlihatkan osteofit & spondilosis, sering terjadi pada daerah servical. Test Provokasi : Test Lhermitte Test Distraksi
22
10/27/2008
23
10/27/2008
Nyeri radikular pada HNP : yaitu akibat jebolnya nucleus pulposus ke dalam kanalis vertebralis Test Provokasi : Test Laseque Test Naffzigger
Test Naffzigger
Test Laseque
24
10/27/2008
Nyeri Neuritis Timbul akibat bagian saraf perifer terlibat / terjebak dalam proses patologik pada tempat yang dilewati saraf perifer bersangkutan.
Polyneuritis Saraf saraf perifer terutama bagian distal ke empat ekstermitas dapat mengalami gangguan akibat infeksi, intoksikasi, proses immunopatologik, defisiensi makanan. Gejala utamanya dapat bersifat sensorik melulu (polyneuritis / polineuropatia diabetic ) atau motorik melulu (polyneuritis / polineuropatia defisiensi makanan). Manifestasinya bersifat simetris terutama distal ekstremitas.
25
10/27/2008
Polineuritis DM : gangguan sensorik saja. Polineuritis : intoksikasi As, alcohol, cobalt, triklorethylene. Intoksikasi karena eksotoksin kuman difteri, Pb, INH, Penicillin bersifat mononeuritis.
Mononeuritis Gangguan somestesia akibat mononeuritis umumnya besifat negative berupa naestesia / hypestesia/ parestesia. Pola deficit sensorik sesuai dengan pola kawasan saraf perifer. Termasuk entrapment neuritis.
26