Anda di halaman 1dari 22

AGAMA ISLAM

Oleh : Asmaul Mufarochah ( 13430054 ) Rizki Oktaviani (13430218)

Kata Pengantar

Dengan terwujudnya makalah ini, kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang mana dengan taufiq dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam untuk baginda Nabi Muhammad SAW, beliaulah panutan yang yang paling haq di bumi ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen/guru pengajar, untuk mengembangkan pola fikir mahasiswa tentang agama islam. Selanjutnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan saran sehingga tersusunnya makalah ini kami ucapkan banyak terimah kasih dan semoga Allah maha besar selalu merahmati kita. Amin. Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna, akhirnya saran-saran untuk kesempurnaan makalah ini sangat di harapkan dan akan di sambut dengan senag hati. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi pembaca. Amin.

Surabaya, September 2013

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Daftar Isi
Halaman Judul ........................................... Kata Pengantar........................................... Daftar Isi................................................ 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ................................................................. 5 Topik .................................................................................. 6 Tujuan Penulisan ............................................................. 7 BAB II PEMBAHASAN KEIMANAN DAN KETAQWAAN Pengertian iman .............................................................. 9 Wujud iman ...................................................................... 9 Proses terbentuknya iman ........................................... 10 Tanda-tanda orang beriman.......................................... 10 Korelasi antara keimanan dan ketaqwaan ................. 12 Implementasi dan taqwa dalam kehidupan bermodern Problematika, tantangan, dan risiko dalam kehidupan modern 13 Peran iman dan taqwa dalam menjawab problem dan tantangan kehidupan modern ........................................................ 15 BAB III PENUTUP Saran .............................................................................. 19 Kesimpulan..................................................................... 19 Daftar Pustaka............................................................... 20

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Latar Belakang
Manusia akan mulia dan bermartabat di sisi Allah jika ia bisa memperoleh derajat keimanan dan ketaqwaan dengan amal ibadah dan tingkah laku yang dia kerjakan. Keimanan dan ketaqwaan adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Jika kita melihat dari definisi kedua istilah tersebut tentunya hubungan antara kedua nya terlihat dengan jelas.Keimanan diambil dari kata iman yang secara bahasa diartikan percaya. Namun, setelah mendapat imbuhan ke-an maka kata tersebut bisa diartikan menjadi suatu nilai religius yang dimiliki oleh setiap muslim untuk cenderung melakukan segala hal sesuai dengan aturan yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kehidupan yang dijalaninya teratur sedemikian rupa. Di jaman sekarang, banyak orang yang mengaku beriman tetapi masih melanggar ketentuan agama, hal ini berarti kebanyakan dari mereka belum mengerti dan memahami hakikat keimanan dan ketakwaan itu sendiri.

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Topik :
Standar Kompetensi Materi Kompetensi Dasar

Mampu menjelaskan prinsip iman dan taqwa kepada Allah SWT

Keimanan dan ketaqwaan

1. Pengertian iman 2. Wujud iman 3. Proses terbentuknya iman 4. Tanda-tanda orang beriman 5. Korelasi antara keimanan dan ketaqwaan 1. Problematika. Tantangan, dan risiko dalam kehidupan modern 2. Peran iman dan taqwa dalam menjawab problem dan tantangan kehidupan modern

Mampu menjelaskan nilainilai islam untuk mengenali berbagai masalah aktual dan mencari solusinya serta mampu mempresentasikan tugas di dalam kelas

Implementasi dan taqwa dalam kehidupan bermodern

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Tujuan Penulisan:
1. Memenuhi tugas dari dosen/guru pengajar 2. Mengetahui sampai mana pengetahuan kami tentang iman dan taqwa 3. Menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan agama

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

BAB II PEMBAHASAN

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Keimanan dan Ketaqwaan


1.Pengertian Iman
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

2.Wujud Iman

Akidah Islam atau iman mengikat seorang muslim, sehingga ia terikat dengan aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh karena itu menjadi seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam.
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 9

Wujud iman menurut tiga unsur, yaitu isi hati, ucapan, dan laku perbuatan. Isi hati dan perbuatan disebut pandangan hidup. Sedangkan laku perbuatan yang mewujudkan gerak berbuat dalam keseluruhan hidup manusia disebut sikap hidup. Sikap hidup seseorang bisa bernilai haq bisa juga bernilai bathil, tergantung pada pandangannya. Jika pandangannya adalah pandangan haq, maka sikap hidup atau perilakunya bernilai haq. Demikian juga sebaliknya, jika pandangan yang dimiiki pandangan bathil, maka sikap hidup atau perilakunya bernilai bathil. Dengan demikian ada dua wujud iman yaitu wujud iman haq dan wujud iman bathil.

3.Proses Terbentuknya Iman

Pada dasarnya, proses pembentukan iman, diawali dengan proses perkenalan, kemudian meningkat menjadi senang atau benci. Mengenal ajaran Allah adalah langkah awal dalam mencapai iman kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal ajaran Allah maka orang tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah. Disamping proses pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan, karena tanpa pembiasaan, seseorang bisa saja seorang yang benci menjadi senang. Seorang anak harus dibiasakan terhadap apa yang diperintahkan Allah dan menjahui larangan Allah agar kelak nanti terampil melaksanakan ajaran Allah. Berbuat sesuatu secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Tetapi tingkah laku tidak terdiri dari perbuatan yang nampak saja. Di dalamnya tercakup juga sikap-sikap mental yang tidak terlalu mudah ditanggapi kecuali secara langsung (misalnya , melalui ucapan
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 10

atau perbuatan yang diduga dapat menggambarkan sikap sikap mental tersebut).

4.Tanda-tanda Orang yang Beriman


Adapun tanda- tanda yang menunjukkan bahwa seseorang beriman kepada Allah SWT yakni sebagai berikut : (a) Sangat mencintai Allah SWT Ketahuilah bahwa jika kita sudah mencintai pastinya akan sangat cekatan dan aktif dalam perbuatan sebagaii pengaplikasian dari rasa cintanya.Sebagaimana firman Allah SWT di dalam al Quran surah al Baqarah ayat 165 yang artinya :dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan- tandingan selain Allah ; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang- orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah, dan jika seandainya orang- orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan- Nya (niscaya mereka menyesal). (b) Menjadi kader perjuangan Islam Lihatlah dalil al Quran berikut yakni surah Al Anfaal ayat 64-65 yang artinya : (64) maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan Dia dan orang- orang yang bersamanya dalam dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayatAgama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 11

ayat kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (65) dan (kami telah mengutus) kepada kaum Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali- kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa kepada-Nya ?. (c) Selalu komitmen dalam syahadatnya. Sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam firmannya yang terdapat pada surah Al- Fath ayat 18 yang artinya : sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang- orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang adadalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepda mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (d) Tiap pekerjaan yang dilakukan selalu didasari dengan ilmu Yang telah Allah terangkan dalam firmannya surah AlIsar ayat 36 yang artinya : dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya. (e) (f) (g) Menaati aturan Hidup berjamaah Senatiasa bersyukur kepada Allah SWT

5.Korelasi antara Keimanan dan Ketaqwaan


Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 12

Korelasi memiliki arti yakni hubungan. Antara keimanan dan ketaqwaan memiliki korelasi yang begitu erat dan keduanya tidak bisa dipisahkan. Orang yang bertaqwa adalah orang yang beriman dengan pandangan dan sikap hidup yang senantiasa melaksanakan apa yang telah Allah tetapkan. Dan juga menjauhkan diri dari segala perbuatan yang Allah larang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang yang berakhlak mulia merupakan ciri-ciri dari orang yang bertakwa.

Implementasi dan dan Taqwa Taqwa Implementasi dalam Kehidupan Kehidupan Modern Modern dalam
1. Problematika, Tantangan, dan Risiko dalam Kehidupan Modern Problem-problem manusia dalam kehidupan modern adalah munculnya dampak negatif (residu), mulai dari berbagai penemuan teknologi yang berdampak terjadinya pencemaran
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 13

lingkungan, rusaknya habitat hewan maupun tumbuhan, munculnya beberapa penyakit, sehingga belum lagi dalam peningkatan yang makro yaitu berlobangnya lapisan ozon dan penasan global akibat akibat rumah kaca. Manusia tidak mampu lari seperti kuda dan mengangkat benda-benda berat seperti sekuat gajah, namun akal manusia telah menciptakan alat yang melebihi kecepatan kuda dan sekuat gajah. Kelebihi manusia dengan mahkluk lain adalah dari Akalnya. Sedangkan dalam bidang ekonomi kapitalismekapitalisme yang telah melahirkan manusia yang konsumtif, meterialistik dan ekspoloitatif. Aktualisasi taqwa adalah bagian dari sikap bertaqwa seseorang. Karena begitu pentingnya taqwa yang harus dimiliki oleh setiap mukmin dalam kehidupan dunia ini sehingga beberapa syariat islam yang diantaranya puasa adalah sebagai wujud pembentukan diri seorang muslim supaya menjadi orang yang bertaqwa, dan lebih sering lagi setiap khatib pada hari jumat atau shalat hari raya selalu menganjurkan jamaah untuk selalu bertaqwa. Begitu seringnya sosialisasi taqwa dalam kehidupan beragama membuktikan bahwa taqwa adalah hasil utama yang diharapkan dari tujuan hidup manusia (ibadah).

Problem dalam Hal Ekonomi Semakin lama manusia semakin menganggap bahwa dirinya merupakan homo economicus, yaitu merupakan makhluk yang memenuhi kebutuhan hidupnya dan melupakan dirinya sebagai homo religious yang erat dengan kaidah kaidah moral.Ekonomi kapitalisme materialisme yang menyatakan bahwa berkorban
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 14

sekecil kecilnya dengan menghasilkan keuntungan yang sebesar besarnya telah membuat manusia menjadi makhluk konsumtif yang egois dan serakah (saya sendiri mengakuinya). Problem dalam Bidang Moral Pada hakikatnya Globalisasi adalah sama halnya dengan Westernisasi. Ini tidak lain hanyalah kata lain dari penanaman nilai nilai Barat yang menginginkan lepasnya ikatan ikatan nilai moralitas agama yang menyebabkan manusia Indonesia pada khususnya selalu berkiblat kepada dunia Barat dan menjadikannya sebagai suatu symbol dan tolok ukur suatu kemajuan. Problem dalam Bidang Agama Tantangan agama dalam kehidupan modern ini lebih dihadapkan kepada faham Sekulerisme yang menyatakan bahwa urusan dunia hendaknya dipisahkan dari urusan agama. Hal yang demikian akan menimbulkan apa yang disebut dengan split personality di mana seseorang bisa berkepribadian ganda. Misal pada saat yang sama seorang yang rajin beribadah juga bisa menjadi seorang koruptor. Problem dalam Bidang Keilmuan Masalah yang paling kritis dalam bidang keilmuan adalah pada corak kepemikirannya yang pada kehidupan modern ini adalah menganut faham positivisme dimana tolok ukur kebenaran yang rasional, empiris, eksperimental, dan terukur lebih ditekankan. Dengan kata lain sesuatu dikatakan benar apabila telah memenuhi criteria ini. Tentu apabila direnungkan kembali hal ini tidak seluruhnya dapat digunakan untuk menguji kebenaran agama yang kadang kala kita harus menerima
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 15

kebenarannya dengan menggunakan keimanan yang tidak begitu poluler di kalangan ilmuwan ilmuwan karena keterbatasan rasio manusia dalam memahaminya.

2. Peran Iman dan Taqwa dalam Menjawab Problem dan Tantangan Kehidupan Modern Peranan Iman dan Taqwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan Modern Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia: 1. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda. Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan Allah. Kalau Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan sifat mendewa-dewakan manusia yang kebetulan sedang memegang kekuasaan, menghilangkan kepercayaan pada kesaktian bendabenda keramat, mengikis kepercayaan pada khurafat, takhyul, jampi-jampi dan sebagainya. Pegangan orang yang beriman adalah surat al-Fatihah ayat 1-7. 2. Iman menanamkan semangat berani menghadap maut. Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi pengecut. Banyak diantara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian di tangan Allah. Pegangan orang beriman mengenai soal hidup dan mati adalah firman Allah dalam QS. an-Nisa/4:78.
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 16

3. Iman menanamkan sikap self-help dalam kehidupan. Rezeki atau mata pencaharian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang melepaskan pendiriannya, karena kepentingan penghidupannya. Kadangkadang manusia tidak segan-segan melepaskan prinsip, menjual kehormatan dan bermuka dua, menjilat dan memperbudak diri untuk kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam hal ini ialah firman Allah dalam QS. Hud/11:6. 4. Iman memberikan ketenteraman jiwa. Acapkali manusia dilanda resah dan dukacita, serta digoncang oleh keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman mempunyai keseimbangan, hatinya tenteram (mutmainnah), dan jiwanya tenang (sakinah), seperti dijelaskan dalam firman Allah surat ar-Rad/13:28. 5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah). Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu menekankan kepada kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. anNahl/16:97. 6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen. Iman memberi pengaruh pada seseorang untuk selalu berbuat dengan ikhlas, tanpa pamrih, kecuali keridhaan Allah. Orang yang beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, baik dengan lidahnya maupun dengan hatinya. Ia senantiasa berpedoman pada firman Allah dalam QS. al-Anam/6:162.
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 17

7. Iman memberi keberuntungan Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. al-Baqarah/2:5. 8. Iman mencegah penyakit Akhlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau fungsi biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh iman. Hal itu karena semua gerak dan perbuatan manusia mukmin, baik yang dipengaruhi oleh kemauan, seperti makan, minum, berdiri, melihat, dan berpikir, maupun yang tidak dipengaruhi oleh kemauan, seperti gerak jantung, proses pencernaan, dan pembuatan darah, tidak lebih dari serangkaian proses atau reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Organorgan tubuh yang melaksanakan proses biokimia ini bekerja di bawah perintah hormon. Kerja bermacam-macam hormon diatur oleh hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofise yang terletak di samping bawah otak. Pengaruh dan keberhasilan kelenjar hipofise ditentukan oleh gen (pembawa sifat) yang dibawa manusia semenjak ia masih berbentuk zigot dalam rahim ibu. Dalam hal ini iman mampu mengatur hormon dan selanjutnya membentuk gerak, tingkah laku, dan akhlak manusia.

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

18

BAB III PENUTUP


Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 19

SARAN
Dalam mengamalkan iman taqwa kita harus konsisten. Dan dalam kehidupan modern saat ini, kita harus menjaga keimanan dan ketaqwaan, agar kita tidak terjerumus dalam kesesatan.

KESIMPULAN
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang mendasar bagi manusia untuk merasakan kebahagiaan hidup.
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 20

Seseorang dikatakan beriman kepada Allah apabila memenuhi tiga unsure akidah dalam islam. Yaitu: isi hati, ucapan, dan tingkah laku.

Daftar Pustaka

http://lalanurmalalalanurmala.blogspot.com/2013/04/makalah-agama-islamkeimanan-dan.html
Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 21

http://klikjendeladunia.blogspot.com/2012/05/prosesterbentuknya-iman.html

http://agnymagenta.blogspot.com/2012/10/konsep-keimanandan-ketaqwaan.html

https://henygarlic.wordpress.com/2011/01/24/hubunganantara-keimanan-dan-ketakwaan/

http://annisafitriyaniahmad.blogspot.com/2012/01/makalahtaqwa.html

http://punyanyavika.wordpress.com/2011/08/22/implementasi -iman-dan-taqwa-dalam-kehidupan-modern/

Agama Islam I Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

22

Anda mungkin juga menyukai