Anda di halaman 1dari 24

BY KARMILA, ST

MATERI PERKULIAHAN
Pemahaman tentang struktur batuan berpori yang

mengandung hidrokarbon Konsep dan analisis sifat fisik batuan seperti porositas, permeabilitas, sifat kebasahan, sifat hantar arus listrik, tekanan kapiler dan distributir butir Penentuan representasi data sifat fisik disertai tugas pengukuran laboratorium Pengetahuan dinamika reservoir seperti mekanisme aliran fluida dalam reservoir

REFERENCE
Monicard. Properties of reservoir ock core analysis.

Gulf Publishing 1980 Whittaker. Coring Operations. EXLOG. 1985

SITIM PENILAIAN
Mid Test Final Test

: 3 kali nilai bagus tidak perlu ikut UAS : 100%

Nilai Kalau Lulus Mid Test A : 76 - 100 B : 66 75 Nilai Kalau Ikut UAS B : 76 - 100 C : 66 - 75 D : 56 65 E : < 56

TERBENTUKNYA MINYAK BUMI DAN RESERVOIRNYA


TERJADINYA BUMI

Sejarah terjadinya dan akumulasi minyak bumi adalah dibuat berdasarkan waktu geologi, sesuai dengan terbentuknya bumi itu sendiri. Bumi, salah satu planet dalam tatasurya, terbentuk lima ribu juta tahun yang lalu Permukaan bumi dan Seluruh bagian bumi tidak ada yang tetap, berubah secara perlahan tetapi pasti.

BUMI, PLANET KITA


Bumi mempunyai udara, air, kehidupan yang tak dipunyai planet lain dalam tatasurya Material dalam bumi bergerak dalam berbagai sistem siklus yang saling mempengaruhi

Aktivitas biologi/manusia mempengaruhi perubahan pada bumi

Terbentuknya Gunung-gunung

penyebab terjadinya pergerakan bumi adalah adanya pengerutan bumi pada saat terjadinya kondensasi dan oleh aliran plastis yang terdapat pada batuan yang masih dalam kondisi cair. Semula gerakan ini menyebabkan terjadinya dunung-gunung dan lautan, kemudian setelah sekian lama terjadi perubahan pada garis pantai yang mengakibatkan terbentuknya minyak bumi.
Terbentuknya Sedimen diLautan

Mulai terbentuknya Minyak Dan Gas Bumi


Terbentuknya Struktur Batuan Sedimen Bentuk-Bentuk Reservoir Minyak Bumi Komposisi Minyak dan Gas Bumi Syarat- syarat terakumulasinya Minyak dan Gas Bumi

SIFAT-SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR


POROSITAS Defenisi Porositas Suatu batuan adalah perbandingan antara volume total pori-pori batuan dengan volume total batuan persatuan volume tertentu

Porositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Porositas (%)
05

Kualitas
Jelek sekali

5 10
10 15

Jelek
Sedang

15 20
20

Baik
Sangat bagus

Adapun factor utama yang menyebabkan harga porositas bervariasi adalah


Sudut kemiringan butiran batuan
Ukuran butiran batuan Komposisi mineral pembentuk batuan

PERMEABILITAS BATUAN
Permeabilitas batuan didefinisikan sebagai ukuran kemampuan media berpori untuk mengalirkan atau melewatkan fluida

Persamaan Darcy berlaku pada kondisi :


Tidak ada reaksi kimia fluida dengan batuan
Alirannya laminer Hanya ada satu fasa pada 100% saturasi

Alirannya incompressible
Batuannya homogen Temperature konstan

Dalam batuan reservoir, menurut definisinya permeabilitas dibedakan menjadi tiga bagian antara lain
Permeabilitas absolute (Kabs) adalah kemampuan batuan

reservoir untuk melewatkan (meluluskan fluida dimana fluida yang mengalir melalui media berpori tersebut hanya satu fasa atau disaturasi 100% fluida, misalnya hanya minyak saja. Permeabilitas effektif (Keff ) adalah kemampuan batuab reservoir untuk melewatkan fluida dimana fluida yang mengalir lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air dan lain sebagainya. Permeabilitas relative (Kro, Krw, Krg) adalah perbandingan antara permeabilitas effektif pada kondisi saturasi tertentu terhadap permeabilitas absolute.

Secara perkiraan di lapangan dapat dilakukan pemberian semi-kuantitatif permeabilitas sebagai berikut :
Ketat (tight), kurang dari 5 md
Cukup (fair),antara 5 10 md Baik (good), antara 10 100 md

Baik sekali (Very good), antara 100 1000 md

Cara menghitung permeabilitas


Wireline formation taster

Conventional core Whole core Core plugs

Probe permeameter
Well and drill steam test Wireline logs

SATURASI FLUIDA
Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida formasi terhadap total volume pori-pori batuan atau jumlah kejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan volume pori. Persamaannya : S = fluida reservoir,cc/volume pori,cc Oleh karena fluida dalam batuan reservoir terdapat tiga jenis fluida yaitu berupa air, minyak dan gas Sw + So + Sg = 1
Untuk persamaan minyak air maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi So + Sw = 1 Berdasarkan definisi terdapat hubungan antara saturasi dan porositas batuan dimana untuk volume pori yang terisi hidrokarbon di berikan persamaan sebagai berikut :

Beberapa factor yang mempengaruhi saturasi fluida reservoir adalah :


Ukuran dan distribusi pori-pori batuan ( besar, Sw

mengecil) Ketinggian diatas free water level Adanya perbedaan tekanan kapiler (Pc besar, Sw kecil)

TEKANAN KAPILER
Tekanan Kapiler pada suatu batuan berpori : Perbedaan tekanan antara fluida yang membasahi batuan dengan fluida yang bersifat tidak membasahi batuan, jika di dalam media berpori tersebut terdapat 2 atau lebih fluida yang tidak tercampur dalam kondisi statis.
Pc = Pnw Pw Dimana :
Pc = Tekanan Kapiler, dyne/cm2 Pnw = Tekanan pada permukaan fluida non wetting, dyne/cm2 Pw = Tekanan pada permukaan fluida yang wetting, dyne/cm2

Gaya kapiler ini akan menyebabkan distribusi saturasi (minyak, air, gas). Besarnya kenaikan tekanan kapiler adalah merupakan fungsi dari ukuran tabung, sudut yang terbentuk antara fasa yang membasahi dengan tabung serta tegangan permukaan (interfacial tension) yang ada pada permukaan yang dibasahi oleh fluida. Persamaan tekanan kapiler

Untuk sistem minyak-air persamaan dapat di tulis Po Pw = (rw ro) g h = Pc

RESISTIVITY BATUAN RESERVOIR


Resistivity didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu material atau benda untuk menghantarkan arus listrik, Persamaan yang digunakan : = r.A/ L Dimana : = resistivity fluida didalam batuan, ohm-m r = Tahanan, ohm A = luas area konduktor, m2 L = panjang konduktor, m Batuan reservoir terdiri atas campuran mineral-mineral, fragmen dan pori-pori. Minyak dan gas bersifat tidak menghantarkan arus listrik (resistor), sedangkan air bersifat menghantarkan arus listrik (konduktor)

WETTABILITY
Wettability adalah kecendrungan dari suatu fluida untuk menyebar atau melekat pada permukaan batuan.
Hubungan gaya keseimbangan antara minyak dengan batuannya pada daerah pengurasan (boundary) suatu rservoir minyak di berikan persamaan :

Wetting Phase & Non Wetting Phase fluid


Wetting Phase Fluid

fasa fluida pembasah biasanya akan dengan mudah membasahi permukaan batuan, akan tetapi karena adanya gaya tarik menarik antara batuan dan fluida, fasa pembasah akan mengisi ke pori pori yang lebih kecil dahulu dari batuan berpori. Fasa fluida pembasah umumnya sangat sukar bergerak dalam reservoir Non Wetting Phase Fluid non wetting phase fluid sukar membasahi permukaan batuan. Dengan adanya gaya repulsive (tolak) antar batuan dan fluida menyebabkan Non-wetting Phase fluid akan menempati sebagian besar pori pori batuan. Non Wetting Phase Fluid umumnya sangat mudah bergerak.

IMBIBISI DAN DRAINAGE


Imbibisi adalah proses aliran fluida dimana saturasi

fasa pembasah (water) meningkat sedangkan saturasi non-wetting phase (oil) menurun. Mobilitas phase pembasah meningkat seiring meningkatnya saturasi fasa pembasah. Contoh : proses pendesakan pada reservoir minyak dimana batuan reservoir sebagai water wet Drainage adalah proses kebalikan dari imbibisi, dimana saturasi fasa pembasah menurun dan saturasi non wetting phase meningkat.

Anda mungkin juga menyukai