MATERI PERKULIAHAN
Pemahaman tentang struktur batuan berpori yang
mengandung hidrokarbon Konsep dan analisis sifat fisik batuan seperti porositas, permeabilitas, sifat kebasahan, sifat hantar arus listrik, tekanan kapiler dan distributir butir Penentuan representasi data sifat fisik disertai tugas pengukuran laboratorium Pengetahuan dinamika reservoir seperti mekanisme aliran fluida dalam reservoir
REFERENCE
Monicard. Properties of reservoir ock core analysis.
SITIM PENILAIAN
Mid Test Final Test
Nilai Kalau Lulus Mid Test A : 76 - 100 B : 66 75 Nilai Kalau Ikut UAS B : 76 - 100 C : 66 - 75 D : 56 65 E : < 56
Sejarah terjadinya dan akumulasi minyak bumi adalah dibuat berdasarkan waktu geologi, sesuai dengan terbentuknya bumi itu sendiri. Bumi, salah satu planet dalam tatasurya, terbentuk lima ribu juta tahun yang lalu Permukaan bumi dan Seluruh bagian bumi tidak ada yang tetap, berubah secara perlahan tetapi pasti.
Terbentuknya Gunung-gunung
penyebab terjadinya pergerakan bumi adalah adanya pengerutan bumi pada saat terjadinya kondensasi dan oleh aliran plastis yang terdapat pada batuan yang masih dalam kondisi cair. Semula gerakan ini menyebabkan terjadinya dunung-gunung dan lautan, kemudian setelah sekian lama terjadi perubahan pada garis pantai yang mengakibatkan terbentuknya minyak bumi.
Terbentuknya Sedimen diLautan
Porositas (%)
05
Kualitas
Jelek sekali
5 10
10 15
Jelek
Sedang
15 20
20
Baik
Sangat bagus
PERMEABILITAS BATUAN
Permeabilitas batuan didefinisikan sebagai ukuran kemampuan media berpori untuk mengalirkan atau melewatkan fluida
Alirannya incompressible
Batuannya homogen Temperature konstan
Dalam batuan reservoir, menurut definisinya permeabilitas dibedakan menjadi tiga bagian antara lain
Permeabilitas absolute (Kabs) adalah kemampuan batuan
reservoir untuk melewatkan (meluluskan fluida dimana fluida yang mengalir melalui media berpori tersebut hanya satu fasa atau disaturasi 100% fluida, misalnya hanya minyak saja. Permeabilitas effektif (Keff ) adalah kemampuan batuab reservoir untuk melewatkan fluida dimana fluida yang mengalir lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air dan lain sebagainya. Permeabilitas relative (Kro, Krw, Krg) adalah perbandingan antara permeabilitas effektif pada kondisi saturasi tertentu terhadap permeabilitas absolute.
Secara perkiraan di lapangan dapat dilakukan pemberian semi-kuantitatif permeabilitas sebagai berikut :
Ketat (tight), kurang dari 5 md
Cukup (fair),antara 5 10 md Baik (good), antara 10 100 md
Probe permeameter
Well and drill steam test Wireline logs
SATURASI FLUIDA
Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida formasi terhadap total volume pori-pori batuan atau jumlah kejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan volume pori. Persamaannya : S = fluida reservoir,cc/volume pori,cc Oleh karena fluida dalam batuan reservoir terdapat tiga jenis fluida yaitu berupa air, minyak dan gas Sw + So + Sg = 1
Untuk persamaan minyak air maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi So + Sw = 1 Berdasarkan definisi terdapat hubungan antara saturasi dan porositas batuan dimana untuk volume pori yang terisi hidrokarbon di berikan persamaan sebagai berikut :
mengecil) Ketinggian diatas free water level Adanya perbedaan tekanan kapiler (Pc besar, Sw kecil)
TEKANAN KAPILER
Tekanan Kapiler pada suatu batuan berpori : Perbedaan tekanan antara fluida yang membasahi batuan dengan fluida yang bersifat tidak membasahi batuan, jika di dalam media berpori tersebut terdapat 2 atau lebih fluida yang tidak tercampur dalam kondisi statis.
Pc = Pnw Pw Dimana :
Pc = Tekanan Kapiler, dyne/cm2 Pnw = Tekanan pada permukaan fluida non wetting, dyne/cm2 Pw = Tekanan pada permukaan fluida yang wetting, dyne/cm2
Gaya kapiler ini akan menyebabkan distribusi saturasi (minyak, air, gas). Besarnya kenaikan tekanan kapiler adalah merupakan fungsi dari ukuran tabung, sudut yang terbentuk antara fasa yang membasahi dengan tabung serta tegangan permukaan (interfacial tension) yang ada pada permukaan yang dibasahi oleh fluida. Persamaan tekanan kapiler
WETTABILITY
Wettability adalah kecendrungan dari suatu fluida untuk menyebar atau melekat pada permukaan batuan.
Hubungan gaya keseimbangan antara minyak dengan batuannya pada daerah pengurasan (boundary) suatu rservoir minyak di berikan persamaan :
fasa fluida pembasah biasanya akan dengan mudah membasahi permukaan batuan, akan tetapi karena adanya gaya tarik menarik antara batuan dan fluida, fasa pembasah akan mengisi ke pori pori yang lebih kecil dahulu dari batuan berpori. Fasa fluida pembasah umumnya sangat sukar bergerak dalam reservoir Non Wetting Phase Fluid non wetting phase fluid sukar membasahi permukaan batuan. Dengan adanya gaya repulsive (tolak) antar batuan dan fluida menyebabkan Non-wetting Phase fluid akan menempati sebagian besar pori pori batuan. Non Wetting Phase Fluid umumnya sangat mudah bergerak.
fasa pembasah (water) meningkat sedangkan saturasi non-wetting phase (oil) menurun. Mobilitas phase pembasah meningkat seiring meningkatnya saturasi fasa pembasah. Contoh : proses pendesakan pada reservoir minyak dimana batuan reservoir sebagai water wet Drainage adalah proses kebalikan dari imbibisi, dimana saturasi fasa pembasah menurun dan saturasi non wetting phase meningkat.