Anda di halaman 1dari 14

LI.1. Memahami Larutan dan Cairan larutan adalah campuran homogen (homogeneous mixtures ) satu atau lebih bahan.

. Komponen terbanyak disebut pelarut (solvent) sedangkan komponen yang mengandung jumlah zat sedikit disebut zat terlarut (solut). Pelarut yang paling umum adalah AIR (pelarut Universal) Terdapat pelarut lain seperti acetone, hexane, methanol yang biasa dunakan sebagai bahan pencuci dan pelarut bahan berminyak. Pada umumnya larutan yang dimaksud adalah berbentuk cairan contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu. Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya.

Zat terlarut Contoh larutan Gas Cairan Padatan

Gas

Udara (oksigen da Uap air di udara n gas-gas lain (kelembapan) dalamnitrogen)

Bau suatu zat padat yang timbul dari larutnya molekul padatan tersebut di udara

Air Pelaru terkarbonasi (karb t Cairan on dioksida dalam air)

Etanol dalam air; campuran berbagai hidrokarbon(min yak bumi)

Sukrosa (gula) dalam air; natrium klorida (garam dapur) dalam air; amalgamemas dalam ra ksa

Hidrogen larut Padata dalam logam, n misalnyaplatina

Air dalam arang aktif; uap Aloi logam air dalam kayu seperti baja dan duralumin

SOLUBLE/INSOLUBLE

Zat dikatakan TAK LARUT (insoluble)

jika zat tersebut larut SANGAT SEDIKIT Misalnya: kaca, plastik, logam praktis tidak larut dalam cairan biasa (INSOLUBLE)

KELARUTAN (SOLUBILITY) Suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas Batas ini disebut KELARUTAN Per definisi : Kelarutan adalah jumlah zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk larutan jenuh Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan 1. Suhu a. Untuk campuran padat-cair pada umumnya: Suhu besar, maka kelarutan besar 2. Sifat solute dan solventnya Berlaku aturan Like disolve like atau Suatu solute akan mudah larut dalam solvent yang punya sifat sama dengan solute. Maksudnya solut polar mudah larut dalam solvent polar, dan solut non polar mudah larut dengan dalam solvent non polar. Contohnya pada garam dapur (polar) larut dalam air (polar) 3. Tekanan Sangat berpengaruh pada gas. Diatur oleh hukum kenry, dimana gas-gas yang larut secara fisika (C = Kp). Contohnya minum soda. 4. Pengaruh ion sejenis Adanya ion sejenis dalam larutan akan mengurangi jumlah larutan. Contoh: AgCl (s) Ag (aq) + Cl (aq)
+ -

Adanya ion Cl- akan menggeser kesetimbangan ke kiri sehingga kelarutan akan berkurang.

Pengertian Cairan : Suatu wujud zat yang volumenya tetap dalam kondisi tertentu, dan bentuknya sesuai wadah penampangnya. Fungsi cairan tubuh antara lain : 1. Mengatur suhu tubuh Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik. 2. Melancarkan peredaran darah Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung. 3. Membuang racun dan sisa makanan Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan. 4. Kulit Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh. 5. Pencernaan Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar. 6. Pernafasan Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca. 7. Sendi dan otot Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan. 8. Pemulihan penyakit Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.

LI 2. Memahami Keseimbangan Cairan Tubuh 1. Tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat : - 40% = zat padat, seperti : protein, lemak, mineral, karbohidrat, mineral organik dan non organik. - 60% = zat cair : 40% cairan intraselluler, terdapat di dalam sel. 20% cairan ekstraselluler, terdapat di luar sel : o 4% cairan intravaskuler, dalam pembuluh darah (plasma darah) sistem vaskular o 16% cairan interstisial, berada pada membran diantara intraselluler dan ekstraselluler (bersifat semi-permiabel) o 1% - 2% cairan transelluler, cairan yang terdapat cairan cerebrospinal, cairan intraokuler, sekresi saluran cerna. 2. Keseimbangan Cairan Tubuh Asupan (intake) cairan harus seimbang dgn keluaran (out put) cairan. I. Sumber asupan cairan. a. Makanan dan minuman. b. proses metabolisme (karbohidrat). II. Sumber keluaran cairan. a. Penguapan melalui paru (pernapasan). b. Penguapan melalui kulit. c. Feces. d. Produksi urin. Pengaturan keseimbangan air : I. Asupan air meningkat jika produksi urine banyak dan encer kemudian akan tejadi pengurangan sekresi ADH dari hipofisis posterior II. Produksi urine sedikit dan kental jika banyak kehilangan cairan kemudian sekresi ADH meningkat. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi volume cairan dalam tubuh : - kandungan lemak dalam tubuh - kondisi otot

umur dan jenis kelamin : o Bayi (baru lahir) = 75% BB o Dewasa (umur 20-40 tahun): Pria = 60% BB Wanita = 50% BB o Usia lanjut = 45% - 50% BB

4. Pengukuran Volume Cairan Tubuh Volume distribusi cairan : Jumlah yang disuntikan jumlah yang dukeluarkan konsentrasi zat sample Volume plasma juga dapat diukur dengan menyuntikkan albumin serum yang berlabel iodium radioaktif. Volume total dapat dihitung = volume plasma x _ 100 _ 100 - hematokrit

5. Pergerakan Cairan Tubuh Pergerakan antar kompartemen (intrasel, plasma dan interstisial): - Tekanan hidrostatik : tekanan yang mendorong air untuk keluar dari plasma ke interstisial ~ 282 mOsmole/L - Tekanan osmotik : tekanan yang mempertahankan air tetap dalam plasma dan menarik air dari interstisial ~ 281 mOsmole/L. - Tekanan Osmotik dibagi menjadi dua macam, yaitu : o Tekanan Osmotik Kristaloid : Tekanan yang ditimbulkan oleh mineral dan ion mineral. o Tekanan Osmotik Koloid (Tekanan Onkotik) : gaya tarik koloid agar air tetap berada dalam plasma darah intravaskuler dengan menarik air ke dalam kapilar dan melawan tekanan filtrasi. 6. Fungsi Air dalam Fisiologi Manusia a. Media semua reaksi kimia tubuh b. Berperan dalam pengaturan distribusi kimia & biolistrik dalam sel c. Alat transport hormon & nutrien d. Membawa O2 dari paru-paru ke sel tubuh e. Membawa CO2 dari sel ke paru-paru f. Mengencerkan zat toksik dan waste product serta membawanya ke ginjal dan hati g. Distribusi panas ke seluruh tubuh 7. Elektrolit Zat terlarut ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan non-elektrolit.

Non-elektrolit adalah zat yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik (seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida, dan asam-asam organik. Sedangkan Elektrolit tubuh mencakup Natrium (Na+), Kalium (K+), Kalsium (Ca++), Bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), Sulfat (SO42-). Elektrolit yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na+ ), kalium (K+ ),kalsium (Ca2+ ), magnesium (Mg+), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-) dan sulfat (SO42- )

8. Perpindahan Cairan & Elektrolit a. Difusi perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi ke tekanan/konsentrasi rendah b. Osmosis perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah ke konsentrasi zat terlarut tinggi osmolaritas: ukuran konsentrasi suatu larutan isotonus konsentrasi larutan = plasma darah c. Transport aktif perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah ke konsntrasi tinggi dgn menggunakan energi d. Filtrasi Proses perpindahan cairan dan solut (substansi yang terlarut dalam cairan) melintasimembran bersama- sama dari kompartemen bertekanan tinggi menuju kompartemenbertekanan rendah. Contoh Filtrasi adalah

pergerakan cairan dan nutrien dari kapilermenuju cairan interstitial di sekitar sel.

LI 3 Memahami Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh


Ketidak seimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF) dan menyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium atau air dalam jumlah yang relatif sama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler (ECF). Kekurangan volume cairan ekstraseluler (ECF) Kekurangan ECF atau hipovolemia diidentifikasi sebagai kehilangan cairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangn natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan Dehidrasi yang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkan hipernatremia. Dehidrasi diakibatkan oleh muntah-muntah, diare, luka bakar. Dehidrasi dibagi menjadi : Dehidrasi hipertonik (>145 mEq/L, >285 mosmol/liter) Hilang air lebih banyak dari natrium Dehidrasi isotonik (135-145 mEq/L, 270-285 mosmol/liter) Hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama Dehidrasi hipotonik (<135 mEq/L, <270 mosmol/liter) Hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air Derajat dehidrasi seseorang berdasarkan defisit berat badan, dapatdigolongkan sebagai berikut : Dehidrasi ringan (<5% BB) Keadaan umum sadar baik, rasa haus +, sirkulasi darah nadi normal, pernapasan biasa, mata agak cekung, turgor biasa, kencing biasa. Dehidrasi sedang (defisit 5-10% BB) Keadaan umum gelisah, rasa haus ++, sirkulasi darah nadi cepat (120-140), pernapasan agak cepat, mata cekung, turgor agak berkurang, kencing sedikit. Dehidrasi berat (defisit>10% BB) Keadaan umum apatis/koma, rasa haus +++, sirkulasi darah nadi cepat (>140), pernapasan Kussmaul (cepat dan dalam), mata cekung sekali, turgor kurang sekali, kencing tidak ada. Derajat Dewasa Anak Defisit Hemodiamik Ringan 4% 5% 3-4% Takikardia Sedang 6% 10% 6-8% Takikardia Berat 8% 15% >10% takikardia

Cairan isotonis adalah cairan yang konsentrasi atau kepekatanya sama dengan cairan tubuh, contonya NaCl 0,9%, larutan Ringer Laktat (RL). Ciaran hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut atau kepekatanya melebihi cairan tubuh, contohnya larutan Dextrose 5% NaCl normal, Dextrose 5% dalam RL, Dextrose 5% dalam NaCl 0,45% Cairan hipotonis adalah yang konsentrasi zat terlarut atau kepekatannya kurang dari cairan tubuh, contohnya larutan Glukosa 2,5%, NaCl 0,45%, NaCl 0,33% Kelebihan volume cairan ekstraseluler (ECF) Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan dengan proporsi yang kira-kira sama. Dengan terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindahan ke kompartement cairan interstisial sehingga menyebabkan Edema. Edema adalah penumpukan cairan interstisial yang berlebihan. Edema dapat teriokalisir atau generalisata.

LI 4. Memahami Gangguan Keseimbangan Elektrolit dalam Tubuh (NaCl)


1. Hipokalemia Hipokalemia adalah rendahnya kadar kalium didalam darah kita. Kalium kita ketahui juga sebagai elektrolit yang berperan penting pada fungsi syaraf dan sel otot, terutama fungsi sel otot jantung. Porsi terbesar dari kalium tersimpan di berbagai sel dan organ tubuh kita, hanya sedikit terdapat didalam darah. Tubuh menjaga keseimbangan kalium dalam darah melalui proses penyerapan kembali saat kalium akan dikeluarkan oleh Ginjal. Hipokalemia akan terjadi saat tubuh kehilangan kalium berlebihan, misal saat muntah-muntah hebat, diare atau berkeringat banyak saat olahraga berat. Bisa juga karena penyakit lain yang menganggu fungsi ginjalhingga pengeluaran kalium berlebihan dan keseimbangan melalui asupan jadi sulit terjaga. Gejala hipokalemi biasanya debaran jantung yang tidak teratur, bisa ringan sampai berat. Dan pada kasus yang berat bisa menyebabkan henti jantung dan lumpuhnya otot paru. Gejala lain adalah lemah otot, kram, atau lemes, tidak nyaman didaerah tangan, rasa haus yang berlebihan, sering kencing dan rasa bingung. Pada bayi dan anak kecil dengan masalah penyakit saluran cerna, seperti muntah dan diare yang berkepanjangan disertai kadar kalium yang sangat rendah akan sangat berbahaya karena bisa terjadi henti jantung. Pengobatan: Hipokalemia berat harus dirawat di rumah sakit dan diberikan kalium secara intravena. Pada banyak kasus bisa juga diobati dengan cara makan makanan kaya kalium, minum minuman diperkaya elektrolit saat olahraga berat atau saat muntah dan diare. Atau minum suplemen kalium yang dianjurkan dokter. Penting juga diperhatikan untuk melakukan cek kalium darah

secara reguler disaat kita minum obat diuretika atau obat-oabat lain yang bisa mempengaruhi kalium dalam tubuh kita. 2. Hiperkalemia Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/L darah. Biasanya konsentrasi kalium yang tinggi adalah lebih berbahaya daripada konsentrasi kalium yang rendah. Konsentrasi kalium darah yang lebih dari 5.5 mEq/L akan mempengaruhi sistem konduksi listrik jantung. Bila konsentrasi yang tinggi ini terus berlanjut, irama jantung menjadi tidak normal dan jantung akan berhenti berdenyut. Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium dengan baik. Mungkin penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal, seperti triamterene, spironolactone dan ACE inhibitor. Hiperkalemia ringan menyebabkan sedikit gejala. Gejalanya berupa irama jantung yang tidak teratur, yang berupa palpitasi (jantung berdebar keras). Pengobatan harus segera dilakukan jika kalium meningkat diatas 5 mEq/L pada seseorang dengan fungsi ginjal yang buruk atau di atas 6 mEq/L pada seseorang dengan fungsi ginjal yang normal. Kalium bisa dibuang dari tubuh melalui saluran pencernaan atau ginjal ataupun melalui dialisa. Kalium dapat dibuang dengan merangsang terjadinya diare dan dengan menelan sediaan yang mengandung resin pengisap kalium. Resin ini tidak diserap di saluran pencernaan, sehingga kalium keluar dari tubuh melalui tinja. 3. Hiponatremia (Na 135-145 mEq/L) Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih kecil dari <135 mEq/L darah. Konsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu banyaknya air dalam tubuh. Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang sangat banyak (seperti yang kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada penderita yang dirawat di rumah sakit, yang menerima sejumlah besar cairan intravena. Jumlah cairan yang masuk melebihi kemampuan ginjal untuk membuang kelebihannya. Gejala Otak sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi natrium darah. Karena itu gejala awal dari hiponatremia adalah letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali). Sejalan dengan makin memburuknya hiponatremia, otot-otot menjadi kaku dan bisa terjadi kejang. Pada kasus yang sangat berat, akan diikuti dengan stupor (penurunan kesadaran sebagian) dan koma. Hiponatremia berat merupakan keadaan darurat yang memerlukan pengobatan segera. Cairan intravena diberikan untuk meningkatkan konsentrasi natrium darah secara perlahan. Kenaikan konsentrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan kerusakan otak yang menetap.

4. Hipernatremia Berupa gangguan neurologis: letargi, kelemahan otot, kedutan (twitching), kejang2 dan koma, terjadi keluarnya cairan dari sel otak dan dapat terjadi perdarahan otak Kandungan natriumnya >145 mEq/L

LI 5. Memahami Etika Minum dalam Islam


Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya. Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menuturkan: "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia tinggalkan". (Muttafaq'alaih). Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda; "Aku tidak makan sedangkan aku menyandar". (HR. al-Bukhari). Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar dan makan sambil menyungkur". (HR. Abu Daud). Tidak makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak. Di dalam hadits Hudzaifah dinyatakan di antaranya bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: "... dan janganlah kamu minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan dengan piring yang terbuat darinya, karena keduanya untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kita di akhirat kelak". (Muttafaq'alaih). Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seorang diantara kamu makan, hendaklah menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala dan jika lupa menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala pada awalnya maka hendaknya mengatakan : Bismillahi awwalihi wa akhirihi". (HR. Abu Daud). Adapun mengakhirinya dengan Hamdalah, karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah sangat meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia memuji-Nya dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya". (HR. Muslim). Etika Saat Makan Dan Minum

Etika Saat Makan Dan Minum 1. Berupaya untuk mencari makanan yang halal. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu. (Al-Baqarah: 172). Yang baik disini artinya adalah yang halal. 2. Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat beribadah kepada Allah, agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu itu. 3. Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu. 4. Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya. Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menuturkan: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia tinggalkan. (Muttafaqalaih). 5. Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda; Aku tidak makan sedangkan aku menyandar. (HR. al-Bukhari). Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar dan makan sambil menyungkur. (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh AlAlbani). 6. Tidak makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak. Di dalam hadits Hudzaifah Radhiallaahu anhu dinyatakan di antaranya bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda: ... dan janganlah kamu minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan dengan piring yang terbuat darinya, karena keduanya untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kita di akhirat kelak. (Muttafaqalaih). 7. Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: Apabila seorang diantara kamu makan, hendaklah menyebut nama Allah Subhannahu wa Ta'ala dan jika lupa menyebut nama Allah Subhannahu wa Ta'ala pada awalnya maka hendaknya mengatakan : Bismillahi awwalihi wa akhirihi. (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani). Adapun

meng-akhirinya dengan Hamdalah, karena Rasulullah Subhannahu wa Ta'ala bersabda: Sesungguhnya Allah sangat meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia memuji-Nya dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya. (HR. Muslim). 8. Hendaknya makan dengan tangan kanan dan dimulai dari yang ada di depanmu. Rasulllah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda Kepada Umar bin Salamah: Wahai anak, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang di depanmu. (Muttafaqalaih). 9. Disunnatkan makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jari itu sesudahnya. Diriwayatkan dari Ka`ab bin Malik dari ayahnya, ia menuturkan: Adalah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam makan dengan tiga jari dan ia menjilatinya sebelum mengelapnya. (HR. Muslim). 10. Disunnatkan mengambil makanan yang terjatuh dan membuang bagian yang kotor darinya lalu memakannya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: Apabila suapan makan seorang kamu jatuh hendaklah ia mengambilnya dan membuang bagian yang kotor, lalu makanlah ia dan jangan membiarkannya untuk syetan. (HR. Muslim). 11. Tidak meniup makan yang masih panas atau bernafas di saat minum. Hadits Ibnu Abbas menuturkan Bahwa-sanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya. (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani). 12. Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum. Karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: Tiada tempat yang yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seseorang daripada perutnya, cukuplah bagi seseorang beberapa suap saja untuk menegakkan tulang punggungnya; jikapun terpaksa, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minu-mannya dan sepertiga lagi untuk bernafas. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh AlAlbani). 13. Hendaknya pemilik makanan (tuan rumah) tidak melihat ke muka orang-orang yang sedang makan, namun seharusnya ia menundukkan pandangan matanya, karena hal tersebut dapat menyakiti perasaan mereka dan membuat mereka menjadi malu. 14. Hendaknya kamu tidak memulai makan atau minum sedangkan di dalam majlis ada orang yang lebih berhak memulai, baik kerena ia lebih tua atau mempunyai kedudukan, karena hal tersebut bertentangan dengan etika.

15. Jangan sekali-kali kamu melakukan perbuatan yang orang lain bisa merasa jijik, seperti mengirapkan tangan di bejana, atau kamu mendekatkan kepalamu kepada tempat makanan di saat makan, atau berbicara dengan nada-nada yang mengandung makna kotor dan menjijikkan. 16. Jangan minum langsung dari bibir bejana, berdasarkan hadits Ibnu Abbas beliau berkata, Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang minum dari bibir bejana wadah air. (HR. Al Bukhari) Disunnatkan minum sambil duduk, kecuali jika udzur, karena di dalam hadits Anas disebutkan Bahwa sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang minum sambil berdiri. (HR. Muslim). (Dikutip dari Judul Asli Al-Qismu Al-Ilmi, penerbit Dar Al-Wathan, penulis Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz, versi Indonesia Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari)

Daftar Pustaka
Ganong WF, (2007), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 21th ed, ab. M. Djauhari Widjajakusumah, Jakarta,EGC. Behrman RE, Kliegmen EM, Jenson HB, (1999), Nelson Textbook of Pediatrics 16th ed, Saunders, Philadelpia. Kee JL, Paulanka BJ (2000), Handbook of Fluid, Electrolyte and Acid Base Imbalance, Canada : Delma, Thomson Learning. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S(2009), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 5th ed, InternaPublishing, Jakarta. Darwis D (2008), Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam-Basa 2nd ed, FKUI, Jakarta. (www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=118) (http://www.forumsains.com/kesehatan/hiperkalemia-%28kadar-kalium-darah-yangtinggi%29/) (http://www.spesialis.info/?waspadai-gejala-hiponatremia-%28kadar-natrium-darahyang-rendah%29,196)
http://www.scribd.com/doc/7244500/Kebutuhan-Cairan-Dan-Elektrolit http://www.scribd.com/doc/17059905/Cairan-Dan-Elektrolit-Dalam-Tubuh-Manusia

Anda mungkin juga menyukai