Anda di halaman 1dari 21

SUMBER HUKUM ISLAM

Sumber Hukum Islam adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan dasar aturan atau pedoman agam
Islam. Sumber hokum Islam yang utama adalah Al-Quran dan Al Hadits sebagai mana hadits Rosulullah
saw : Aku timggikan dua perkara yag jika kamu berpegang teguh kepada keduanya tidak akan tersesat
selamanya yaitu Al-Quran dan Al Hadits (H.R. Baihaqi).
Al-Quran (sumber hukum Al-Quran)
Pengertian Al-Quran. Secara bahasa Al-Quran berarti bacaan (qiraah).
PENGERTIAN AL-QUR'AN
Al-Qur'an ialah kalam Allah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab dengan
perantaraan malaikat Jibril sebagai hujjah (argumentasi) baginya dalam mendakwahkan dalam
kerasulannya sebagai pedoman hidup bagi manusia yang dapat dipergunakan untuk mencari
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat serta sebagai media untuk bertaqarrub (mendekatkan diri)
kepada Tuhan, dengan membacanya. Ia dimulai dari surat Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas.
Isi dari kandungan Al-Qur'an tidak akan diubah oleh siapapun karena Allah SWT sendiri yang
menjaganya, dalam firman-Nya :
^^) }^4 4L^EO4^ 4O^g]~.-
^^)4 +O 4pOOgO4O ^_
Artinya : "Sungguh Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan sungguh Kami yang memeliharanya". (QS.
Al-Hijr : 9)
It means: "It is we who lose the Qur'an and indeed we are maintain". (Surat al-Hijr: 9)
KEISTIMEWAAN AL-QUR'AN
Diantara keistimewaan Al-Qur'an adalah bahwa lafal dan maknanya berasal dari Tuhan. Lafalnya yang
berbahasa Arab itu dimasukkan oleh Allah ke dalam dada Nabi Muhammad, kemudian beliau
membacanya dan terus menyampaikannya kepada umatnya.


Berdasarkan ketentuan tersebut, maka tiga contoh berikut tidak termasuk Al-Qur'an, yaitu :
a. Pengertian yang di ilhamkan oleh Allah kepada Rasulullah, kemudian Rasul sendiri yang menyusun
redaksinya untuk disampaikan kepada umat. Hal ini disebut Hadits Qudsi, sehingga tidak bisa dibaca
dalam shalat.
b. Tafsir ayat Al-Qur'an yang menggunakan bahasa Arab sebagai muradif (sinonim) dari lafaznya.
c. Terjemahan ayat atau surat Al-Qur'an dalam bahasa lain.
KEHUJJAHAN AL-QUR'AN
Tidak ada perselisihan pendapat di antara kaum muslimin bahwa Al-Qur'an itu berarti sebagai hujjah
yang kuat serta dasar hukum yang wajib di taati itu datang dari sisi Allah. Sebagai bukti ialah ketidak
sanggupan orang-orang untuk membuat tandingan biar orang itu sastrawan sekalipun. Hal ini sesuai
dengan surat Al-Isra ayat 88.
~ '- geEE4-;_- ^e"-
O}^-4 -O>4N p W-O>4C
uVg) -EOE- p-47O^-
4pO>4C g)-u1g) O4 ]~E
gO^u4 *u4lg -LOO)_ ^gg
Artinya : "Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-
Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu sebagian yang lain". (QS Al-isra: 88)
It means: "Say, 'If mankind and the jinn gathered to produce the like of this Qur'an, they would not be
able to make something similar with him, even if some of them be helpers of one another". (Surat al-
Isra: 88)
Tetapi orang kafir melancarkan tuduhan kepada Nabi Muhammad bahwa beliaulah yang membuat Al-
Qur'an itu. Kemudian Allah memerintahkan mereka dalam firman-Nya
u 4pO7O4C +O.4O4^- W ~
W-O> E4OOOO) g)-uVg)`
W-ONNu1-4 ^}4` +uC4-c- }g)`
p1 *.- p) u7+47 4-g~g= ^@g

Artinya : "Atau patutkah mereka mengatakan (bahwa) Muhammad yang membuatnya? Katakanlah,
"coba datangkan sebuah surat yang seperti itu dan panggillah siapa saja yang dapat kamu panggil
(untuk membuatnya) selain Allah", jika kamu orang-orang yang benar.(QS Yunus : 38)
Meaning: "Or why have they said (that) Muhammad made? Say," try a Sura like it and call on anyone
you can call (to make it) but Allah ", if ye are truthful. (QS Yunus: 38)

Dan masih banyak ayat-ayat yang isinya menentang kaum kafir untuk membuat ayat atau surat yang lain
yang semisal Al-Qur'an.

Hal tersebut seluruhnya terjadi ketika Nabi masih berada di Mekkah, Namun ketika Nabi hijrah ke
Madinah, Allah juga telah menurunkan ayat yang berisi tentang hal tersebut kepada penduduk Madinah,
sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 23.
p)4 +L O) UuC4O Og)` 4L^EO4^
_O>4N 4^gl4N W-O> E4OOOO)
}g)` g)-uVg)` W-ONNu1-4
747.-EE_7- }g)` p1 *.- ])
+L7 4-g~g= ^g@

Artinya : "Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba
Kami (Muhammad), buatlah satu surat saja yang seperti Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolong
selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".(QS Al-Baqarah : 23)

Walaupun orang-orang kafir membuat surat-surat Al-Qur'an untuk menandinginya, tetapi tetap saja
tidak bisa memadai sedikitpun.

MACAM-MACAM HUKUM DALAM AL-QUR'AN
Hukum-hukum dalam Al-Qur'an itu ada 3 macam
a. Hukum-hukum I'tiqadiyah, yakni : hukum-hukum yang berkaitan dengan-Nya, Rasul-Nya, dan hari
pembalasan.
b. Hukum-hukum Akhlak, yaitu : hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban orang mukallaf untuk
menghiasi dirinya dengan sifat-sifat keutamaan dan menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela.
c. Hukum-hukum 'Amaliyah, yaitu: yang bersangkutan dengan perkataan, perbuatan, perjanjian dan
muamalah (kerjasama dengan sesama manusia)
Hukum 'Amaliyah dalam Al-Qur'an terbagi 2 macam :
1. Hukum ibadat, seperti : shalat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya yang bertujuan untuk mengatur
hubungan hamba dengan Tuhan-Nya.
2. Hukum-hukum Mu'amalat, seperti : perikatan, transaksi, kebendaan, jinayat dan 'Ukubat (pidana),
yang bertujuan mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam masyarakat.
Hukum Mu'amalat, jika dilhat dari sifat dan maksud diadakannya dapat di bedakan dengan nama-nama
sebagai berikut :
1. Akhwalus Syakhshiyah (hukum keluarga)
Bertujuan untuk mengatur hak kehidupan suami, istri, anak keturunan, dan kerabat sama yang lain.
2. Ahkamul Madaniyah (hukum privat)
Bertujuan untuk mengatur hak kebendaan, tukar-menukar, serta manfaatnya dan pemeliharaannya.
3. Ahkamul jinaiyah (hukum pidana)
Bertujuan untuk memelihara kehidupan manusia, harta benda, kehormatan dan hak-hak mereka.
4. Ahkamul Murafa'at (hukum acara)
Bertujuan mewujudkan keadilan dalam masyarakat yang erat kaitannya mengenai pelaku, saksi-saksi
lainnya.
5. Ahkamud Dusturiyah (hukum perundang-undangan)
Bertujuan untuk menjamin hak-hak perseorangan dan masyarakat dan mengatur hubungan penguasa
dengan rakyat.
6. Ahkamud Dauliah (hukum internasional)
Bertujuan mengatur hubungan negara Islam dengan negara non muslim dalam bidang-bidang
perdamaian, keamanan, perekonomian, dll.
7. Ahkamul latishadiyah maliyah (hukum ekonomi dan keuangan)
bertujuan untuk mengatur sumber-sumber keuangan dan pengeluaran dan juga hak-hak keuangan
pemerintah dan rakyatnya.
Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:
1. Hukum Itiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia dengan Allah SWT
dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman.
Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam.
2. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia dengan Allah
SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum
amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.
3. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia dalam
kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam
konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau Tasawuf.
Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni:
1. Hukum ibadah,
yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT,
misalnya salat, puasa, zakat, dan haji
2. Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan sesama manusia dan alam
sekitarnya.

Termasuk ke dalam hukum muamalat adalah sebagai berikut:
Hukum munakahat (pernikahan).
Hukum faraid (waris).
Hukum jinayat (pidana).
Hukum hudud (hukuman).
Hukum jual-beli dan perjanjian.
Hukum tata Negara/kepemerintahan
Hukum makanan dan penyembelihan.
Hukum aqdiyah (pengadilan).
Hukum jihad (peperangan).
Hukum dauliyah (antarbangsa).
Kandungan Al-Quran.
Isi pokok kandungan Al-Quran dikelompokkan menjadi 5 perkara,
yaitu :
a)Tauhid
Tauhid merupakan hukum tentang keyakinan. Dalam Al-Quran mengandung tuntunan yang
mengajarkan keimanan kepada Allah swt, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari
Kiamat serta beriman kepada Qada dan Qadar.
b) Ibadah
Hukum ibadah yang terkandung dalam Al-Quran antara lain ibadah
shalat, puasa, zakat dan haji. Ibadah merupakan hubungan manusia dengan Tuhan. Ibadah adalah bukti
bahwa manusia bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah kepadanya. Dengan ibadah akan
memupuk rasa iman kepada Allah swt.
c) Al Wadu Wal Waid
Artinya adalah jani dan ancaman. Melalui Al-Quran Allah telah berjanji kepada manusia yang beriman
kepada-Nya dan mengikut isemua petunjuk Al-Quran akan memberikan pahala kebahagiaan di dunia
dan akhirat. Dan sebaliknya Allah swt mengancam manusia yang mengingkari dan melanggar ketentuan-
ketentuan yang telah digariskan oleh Al-Qurandengan azab dan siksa yang pedih.



d) Petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan
Dalam Al-Quran mengandung petunjuk -petunjuk yang dibutuhkan manusia dalam interaksinya untuk
meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
e) Sejarah Umat Terdahulu
Al-Quran banyak mengisahkan sejarah kehidupan Nabi dan Rasul dalam berdakwah, menegakkan
agama Islam di tengah umatnyayang masih jahiliyah. Selain itu Al-Quran juga mengisahkan sejarah
orang-orang saleh seperti Ashabul Kahfi, Lukman Hakim, sahabat-sahabat Rasulullah dan sebagainya.

Kandungan Al-Quran mencakup semua aspek kebutuhan manusia yang ada di bumi ini, maka tidak
satupun yang tertinggal. Al-Quran telah memberikn dasar-dasar hukum. Hal ini terdapat dalam firman
Allah swt :
4`4 }g` lO+.-E1 O) ^O- 4
OO^C +OOgC4C gO^OEOE4O_ )
v4`q 77V^` _ E` 4L;CO O)
U4-^- }g` 7/E* _ O _O)
jgj4O ]+O=^47 ^@g
Artinya: Dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan
kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-
Kitab.
Meaning: And Nor beasts that are on the earth and the birds that fly with wings, but the people (also)
like you. Nor We forget nothing in the Book.
Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Quran
Akidah
Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan. Akidah islam adalah keyakinan atau kepercayaan yang
diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.Dalam islam,akidah bukan hanya
sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.Akan tetapi,akidah tau
kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan
tingkah laku sebagai seorang yang beriman.
Ibadah dan Muamalah
Kandungan penting dalam Al-Quran adalah ibadah dan muamallah.Menurut Al-Quran tujuan
diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada Allah. Seperti yang dijelaskan
dalam (Q.S Az,zariyat 51:56)

4`4 e^UE= O}_^- "^e"-4 )
p+lu4Og ^)g
Artinya : dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
(Q.S Az,zariyat 51:56)
Meaning: "And I did not create the jinn and man to serve Me."
Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia memerlukan berbagai
kegiatan dan hubungan alat komunikasi .Komonikasi dengan Allah atau hablum minallah ,seperti
shalat,membayar zakat dan lainnya.Hubungan manusia dengan manusia atau hablum minanas ,seperti
silahturahmi,jual beli,transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu disebut
kegiatan Muamallah,tata cara bermuamallah di jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 82
-g~-.-4 W-ONL4`-47 W-OUg4N4
geE)UO- Elj^q CUE;
gOE4E^- W - OgOg ])-E=
^gg
Artinya : dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal
di dalamnya. surat Al-Baqarah : 82
Meaning: "and those who believe and work righteousness, they were the hosts of heaven, and they will
abide therein." Surah Al-Baqarah : 82
Hukum
Secara garis besar Al-Quran mengatur beberapa ketentuan tentang hukum seperti hukum
perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian, hukum pidana , hukum musyawarah, hukum perang,
hukum antar bangsa.

Akhlak
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .Akhlak,di samping memiliki kedudukan
penting bagi kehidupan manusia,juga menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam melaksanakan
tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan risalah islamiyah,anhtara
lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan
Allah dalam Al-Quran surat Al-Qalam ayat 4.
El^^)4 _O>E -U7= 1g4N ^j
Artinya : dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.( surat Al-Qalam ayat 4)
Meaning: "Verily ye and virtuous character is really great." (surat Al-Qalam ayat 4)
Kisah-kisah umat terdahulu
Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Quran. Al-Quran menaruh perhatian penting terhadap
keberadaan kisah di dalamnya.Bahkan,di dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn al-Qasas.Bukti
lain adalah hampir semua surat dalam Al-Quran memuat tentang kisah. Isyarat pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
PETUNJUK AYAT-AYAT AL-QUR'AN
Nash-nash Al-Qur'an ditinjau dari segi petunjuknya terhadap hukum terbagi 2 macam :
a. Qati'iy
b. Zhanni'iy.
Qathi'iy adalah nash yang menunjukkan kepada arti yang terang sekali untuk di pahami sehingga tidak
dapat di ta'wilkan dan di pahami dengan arti yang lain.
Zhanniy adalah nash yang menunjukkan kepada arti yang masih dapat ditakwilkan atau dialihkan kepada
arti yang lai.



Ayat Al-Quran
Ayat menurut bahasa berarti tanda kekuasaan Allah. Ayat menurutistilah merupakan bagian dari Al-
Quran yang terdiri dari beberapa kata
dan masing-masing ayat dipisahkan dengan ayat lain menggunakan tanda pisah.
Al-Quran ditinjau dari masa turunnya ada 2 macam, yaitu ayatul Makkiyah dan ayatul Madaniyah.
a) Ayatul Makkiyah
yaitu ayat Al-Quran yang diturunkan di kota Mekah, sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Ayatul Makiyah
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :ayat-ayat pendek berisi tentang aqidah akhlak diawali dengan kalimat
( ) berisi janji dan ancaman Contoh : surat dalam juz 30 (juz Amma)
b) Ayatul Madaniyah
yaitu ayat Al-Quran yang diturunkan di Madinah, setelah Nabi hijrah. Ayatul Madaniyah memiliki ciri-
ciris ebagai berikut : ayat-ayat panjang berisi tentang hukum kemasyarakatan+diawali dengan kalimat ( )
Contoh : surat Al-Baqarah2.
Hadits
Hadits menurut bahasa artinya kabar atau baru. Adapun menurut istilah adalah kegiatan/ perbuatan,
ucapan atau ketetapan dari Nabi Muhammad saw. Sebagian ulama berpendapat bahwa antara hadits
dan sunnah mempunyai pengertian yang sama. Namun sebagian mempunyai pendapat bahwa sunnah
hanya perilaku Nabi sedangkan hadits yaitu perkataan Nabi yang diriwayatkan oleh seorang sahabat
atau lebih dan hanya merekalah yang mengetahuinya serta tidak menjadi sandaran atau amalan umum.
Semua perbuatan Nabi saw adalah atas bimbingan Allah swt. Firman Allah swt :
O4 4O> E4^OU4N 4*u4
Cj~- ^jj 4^'OV +OuLg`
-g4O^) ^j) 4LuC
+OuLg` 4-g>4O^- ^jg
Artinya :Seandainya ia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) kami, Niscaya
benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali
jantungnya. (QS. Al-Haqqah (69) 44-46)
Meaning: "If he (Muhammad) invent some of the words on (name) we, undoubtedly we really hold him
on his right hand. We then actually cut the cord vein heart. " (QS. Al-Haqqah (69) 44-46)
Kedudukan dan Fungsi Hadits Beberapa kedudukan dan fungsi hadits antara lain :
a. Haditst berkedudukan sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Quran. Hukum-hukum
yang terdapat dalam hadits juga wajib ditaati oleh orang muslim. Allah swt berfirman dalam surat Al-
Hasyr ayat 7)
.E` 47. +.- _O>4N g).Oc4O
;}g` u- O4O^- *+ OcOUg4
Og~).4 _O.O^- _OE4-41^-4
-=OE^-4 ^-4 O):OO-
O. 4pO74C .1 4u-4
g7.41g4^N- 7Lg` _ .4`4
N7>-47 NOcO- +7ONC 4`4
7Og4+ +Ou44N W-O_4^ _
W-OE>-4 -.- W Ep) -.- CgE-
g^- ^_
Artinya:apa yang diberikan Rasulullah kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah.(QS.Al-Hasyr (59): 7)
Meaning: "what is given unto Allah, then accept him. And what he forbids you, then leave. (QS.Al-
Hasyr (59): 7)
Pada masa Rasulullah saw masih hidup, hadits belum dibukukan. Setelah rasul wafat, hadits mulai
dibukukan. Pada masa rasul hadits tidak ditulis karena untuk menjaga agar tidak bercampur dengan Al-
Quran. Penulisan hadits mulai dilakukan pada masa Bani Ummayyah tepatnya pada masa Khalifah
Umar bin Abdul Aziz,kemudian disempurnakan pada masa Khalifah Al Mansur.
Perintah meneladani Rasulullah SAW ini disebabkan seluruh perilaku Nabi Muhammad SAW
mengandung nilai-nilai luhur dan merupakan cerminan akhlak mulia. Apabila seseorang bisa
meneladaninya maka akan mulia pula sikap dan perbutannya. Hal tersebut dikarenakan Rasulullah SAW
memilki akhlak dan budi pekerti yang sangat mulia. Hadits sebagai sumber hukum Islam yang kedua,
juga dinyatakan oleh Rasulullah SAW:


Artinya: Aku tinggalkan dua perkara untukmu seklian, kalian tidak akan sesat selama kalian
berpegangan kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunah Rasulnya. (HR. Imam Malik)
It means: "I am leaving you two things seklian, you will not go astray as long as you hold on to them,
which is the book of Allah and the Sunnah His Messenger". (HR. Imam Malik)
Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua memilki kedua fungsi sebagai berikut.
Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-Quran, sehingga kedunya (Al-Quran dan
Hadits) menjadi sumber hukum untuk satu hal yang sama. Misalnya Allah SWT didalam Al-Quran
menegaskan untuk menjauhi perkataan dusta, sebagaimana ditetapkan dalam firmannya :
ElgO }4`4 gENC ge4`NONO *.-
4O_ OOE= N-. E4gN gO)4O
;e^UgOq4 N: NEu^- ) 4`
_OUuNC :^OU4 W W-O+:g[4;_
w;_jO- =}g` ^}u-
W-O+:g[4;_-4 [O~ jOO-
^@

Artinya: Jauhilah perbuatan dusta (QS Al Hajj : 30)
It means: "... Give up the act a lie ..." (Surat al-Hajj: 30)

Ayat diatas juga diperkuat oleh hadits-hadits yang juga berisi larangan berdusta.
Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al Quran yang masih bersifat umum. Misalnya,
ayat Al-Quran yang memerintahkan shalat, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji, semuanya
bersifat garis besar. Seperti tidak menjelaskan jumlah rakaat dan bagaimana cara melaksanakan shalat,
tidak merinci batas mulai wajib zakat, tidak memarkan cara-cara melaksanakan haji. Rincian semua itu
telah dijelaskan oleh rasullah SAW dalam haditsnya. Contoh lain, dalam Al-Quran Allah SWT
mengharamkan bangkai, darah dan daging babi. Firman Allah sebagai berikut:


;e4`@ONO N7^OU4 O4-^1E^-
NO.-4 N^4O4 jOC@O4gC^-
.4`4 Eg-q )OO4g *.- gO)
OgLECuL^-4 7EOO~OE^-4
O4Cg14O4^-4 OEOgCEL-4
.4`4 E 7+lOO- ) 4`
u7+^1-O 4`4 EE)O O>4N
UOOL- p4 W-OO^4O>
^e) _ 7gO N-Og
4O4O^- "j4C 4g~-.- W-NOEE
}g` 7gLCg1 E -O4=^C`
pO4=u=-4 _ 4O4O^- eUE^
7 7E4Cg1 e;E^`4 7^OU4
/Eug^ e14O4 N7 =Uce"-
44Cg1 _ ^}E O7C;- O) O=4^CE`
4OOEN l-g^E4-N` ^6p" Ep) -.-
EOOEN _OgOO ^@
Artinya : diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih
untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib
dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Surat Al-maidah :3
Meaning: "forbidden (to eat) carrion, blood, pork, (meat animals) are slaughtered in the name of other
than Allah, who choked, hit, a fall, a headlong, and killed the beast, except that you could kill [395 ], and
(forbidden) to be slaughtered for idols. and (also forbidden) gambled the fate of the arrow [396], (raffle
luck with the arrow) is wickedness. This day the disbelievers have been desperate to (beat) your religion,
so do not fear them, and fear Me. this day have I perfected for you your religion, and I'd had both ends
My favor unto you, and I'd had it so ridhai Islam religion for you. If anyone is forced by hunger
accidentally sin, Allah is Forgiving, Merciful. Surat Al-maidah :3


bangkai mana yang boleh dimakan. Kemudian datanglah hadits menjelaskan bahwa ada bangkai yang
boleh dimakan, yakni bangkai ikan dan belalang. Sabda Rasulullah SAW:


Artinya: Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua macam bangkai
adalah ikan dan belalalng, sedangkan dua macam darah adalah hati dan limpa (HR Ibnu Majjah)
Meaning: "Permitted to us two kinds of carcasses and two kinds of blood. The carcasses are two kinds of
fish and locusts, and two kinds of blood is the liver and spleen ... (HR Ibnu Majjah)
Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Al-Quran. Misalnya, cara
menyucikan bejana yang dijilat anjing, dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dicampur dengan
tanah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:


Artinya: Mennyucikan bejanamu yang dijilat anjing adlah dengan cara membasuh sebanyak tujuh kali
salah satunya dicampur dengan tanah (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi)
Meaning: "Cleanses the dog licked vessel is to wash seven times, one of which is mixed with the soil. (HR
Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi)
Hadits sebagai penjelas hukum-hukum yang ada di dalam Al-Quran
Dalam hal ini, hadits memiliki fungsi mencakup hal-hal sebagai berikut :
(1) Penjelasan terhadap hal-hal yang masih bersifat umum (bayanu/ mujmal). Misalnya hadits Nabi saw
yang menjelaskan pelaksanaan shalat, puasa, dan zakat secara detail dan sebagainya yang di dalam Al-
Quran keterangan hukumnya masih bersifat umum.
(2) Pembatas hal-hal yang masih global dalam Al-Quran (Taqyidul mutlaq). Misalnya hadist Nabi yang
menjelaskan batasan hukum potong tangan bagi pencuri yaitu sampai batas pergelangan tangan.
Hukum potong tangan dalam Al-Quran hanya menerangkan perintah potong tangan saja tanpa
menyebutkan batasan secara rinci.



(3) Pengkhususan hal-hal yang masih bersifat umum hukumnya didalam Al-Quran (takshisulaim).
Misalnya hadits Nabi saw yang menerapkan secara detail hukumtentang warisan (harta pusaka). Dalam
Al-Quran tidak ditegaskan mengenai perbedan agam antara anak dan orang tuayang sama-sama
muslim.
(4) Hadits menetapkan hukum-hukum yang tidak terdapat dalam Al-Quran. Misalnya diharamkannya
memakai cincin, emas dan pakaian sutera bagi kaum laki-laki.
(5) Hadits sebagai penguat hukum-hukum yang termaktul dalam Al-Quran.
Bentuk-bentuk hadits
Hadits terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu hadits fikliyah, taqririyah, danqauliyah.
(1) Hadits fikliyah adalah hadits yang berdasarkan atas perbuatanyang dilakukan oleh Nabi Muhammad
saw.
(2) Hadits qauliyah adalah hadits yang didasarkan pada ucapan danperkataan Nabi saw.
(3) Hadits taqririyah adalah hadits yang didasarkan pada ketetapan-ketetapan Nabi saw. Sedangkan
ketetapan yang dimaksud adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat dan Nabi saw juga
melihatnya akan tetapi Nabi diam saja atau menyetujuinya.
Dilihat dari segi kualitasnya, maka hadits dibagi menjadi 3 bagian,yaitu :
(a) Hadits Sahih (hadits yang sah)Yaitu hadits yang dapat dipakai sebagai landasan hukum. Haditsyang
sahih para perawinya bersambung sampai kepada Nabisaw, perawinya orang yang taat beragama, kuat
hafalannya danisinya tidak bertentangan dengan Al-Quran.
(b) Hadits Hasan (baik)Yaitu hadits yang memenuhi persyaratan seperti perawinyasemuanya
bersambungan, perawinya taat beragama, agak kuathafalannya, tidak bertentangan dengan Al-Quran
dan tidak cacat di dalamnya.
(c) Hadits Daif (lemah) Yaitu hadits yang tidak memenuhi kriteria persyaratan haditshasan apalagi
shahih. Hadits daif tidak boleh dijadikan sebagai landasan hukum.


SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM
A. SUMBER AJARAN ISLAM PRIMER
1. Al Quran
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qaraa, yaqrau, qiraaatan, atau quranan yang berarti
mengumpulkan (al-jamu) dan menghimpun (al-dlammu). Sedangkan secara terminologi (syariat),
Alquran adalah Kalam Allah taala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya,
Muhammad shallallaahu alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-
Naas. Dan menurut para ulama klasik, Alquran adalah Kalamulllah yang diturunkan pada rasulullah
dengan bahasa arab, merupakan mukjizat dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah
ibadah
Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:
Tauhid, yaitu kepercayaan ke-esaann Allah SWT dan semua kepercayaan yang berhubungan dengan-
Nya
Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran tauhid
Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan mau mengamalkan isi Alquran dan
ancaman siksa bagi orang yang mengingkari
Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiaran syariat Allah SWT maupun kisah
orang-orang saleh ataupun kisah orang yang mengingkari kebenaran Alquran agar dapat dijadikan
pembelajaran.
Keistimewaan Dan Keutamaan Al-quran :
- Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta
segala zaman / periode waktu.
- Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-quran dapat
dipengaruhi jiwanya.
- Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.
- Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk
memahami hukum dunia manusia.
- Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya.
Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.
- Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap
makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.
2. Hadist
Kedudukan Hadist sebagai sumber ajaran Islam selain didasarkan pada keterangan ayat-ayat Alquran
dan Hadist juga didasarkan kepada pendapat kesepakatan para sahabat. Yakni seluruh sahabat sepakat
untuk menetapkan tentang wajib mengikuti hadis, baik pada masa Rasulullah masih hidup maupun
setelah beliau wafat.
Menurut bahasa Hadist artinya jalan hidup yang dibiasakan terkadang jalan tersebut ada yang baik dan
ada pula yang buruk. Pengertian Hadist seperti ini sejalan dengan makna hadis Nabi yang artinya :
Barang siapa yang membuat sunnah (kebiasaan) yang terpuji, maka pahala bagi yang membuat sunnah
itu dan pahala bagi orang yang mengerjakanny; dan barang siapa yang membuat sunnah yang buruk,
maka dosa bagi yang membuat sunnah yang buruk itu dan dosa bagi orang yang mengerjakannya.
Sementara itu Jumhurul Ulama atau kebanyakan para ulama ahli hadis mengartikan Al-Hadis, Al-Sunnah,
Al-Khabar dan Al-Atsar sama saja, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw,
baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan. Sementara itu ulama Ushul mengartikan
bahwa Al-Sunnah adalah sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad dalam bentuk ucapan, perbuatan
dan persetujuan beliau yang berkaitan dengan hukum.
Sebagai sumber ajaran Islam kedua, setelah Alquran, Hadist memiliki fungsi yang pada intinya sejalan
dengan alquran. Keberadaan Al-Sunnah tidak dapat dilepaskan dari adanya sebagian ayat Alquran :
1. Yang bersifat global (garis besar) yang memerlukan perincian;
2. Yang bersifat umum (menyeluruh) yang menghendaki pengecualian;
3. Yang bersifat mutlak (tanpa batas) yang menghendaki pembatasan; dan ada pula
4. Isyarat Alquran yang mengandung makna lebih dari satu (musytarak) yang
5. menghendaki penetapan makna yang akan dipakai dari dua makna tersebut; bahkan terdapat
sesuatu yang secara khusus tidak dijumpai keterangannya di dalam Alquran yang selanjutnya diserahkan
kepada hadis nabi.

Hadits menurut sifatnya mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
1. Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya
bersambung, tidak ber illat, dan tidak janggal. Illat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang
samar-samar yang dapat menodai keshohehan suatu hadits
2. Hadits Makbul, adalah hadits-hadits yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diterima sebagai Hujjah.
Yang termasuk Hadits Makbul adalah Hadits Shohih dan Hadits Hasan
3. Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi tidak begitu kuat ingatannya
(hafalannya), bersambung sanadnya, dan tidak terdapat illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits
Hasan termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu hal yang tidak terlalu berat
atau tidak terlalu penting
4. Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih syarat-syarat hadits shohih atau
hadits hasan. Hadits dhoif banyak macam ragamnya dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain,
disebabkan banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shohih atau hasan yang tidak dipenuhi

B. SUMBER AJARAN ISLAM SKUNDER
Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan pikiran atau bekerja semaksimal
mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk
mengeluarkan hukum syari dari dalil-dalil syara, yaitu Alquran dan hadist. Hasil dari ijtihad merupakan
sumber hukum ketiga setelah Alquran dan hadist. Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu masalah
yang hukumnya tidak terdapat di dalam Alquran maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan
menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada Alquran dan hadist.
Macam-macam ijtidah yang dikenal dalam syariat islam, yaitu
Ijma, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan menurut istilah
adalah kebulatan pendapat ahli Ijtihad umat Nabi Muhammad SAW sesudah beliau wafat pada suatu
masa, tentang hukum suatu perkara dengan cara musyawarah. Hasil dari Ijma adalah fatwa, yaitu
keputusan bersama para ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.


1. Qiyas,
Qiyas yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Dengan kata lain Qiyas
dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu perkara dengan perkara lain
yang mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang sama.
Contohnya adalah pada surat Al isra ayat 23 dikatakan bahwa perkataan ah, cis, atau hus kepada
orang tua tidak diperbolehkan karena dianggap meremehkan atau menghina, apalagi sampai memukul
karena sama-sama menyakiti hati orang tua.
2. Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang lebih kuat
atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah kemudharatan atau dapat
diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut logika dapat dibenarkan.

Contohnya, menurut aturan syarak, kita dilarang mengadakan jual beli yang barangnya belum ada saat
terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syarak memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan)
bahwa jual beli diperbolehkan dengan system pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim
kemudian.
3. Mushalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun menurut
istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia.
Contohnya, dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang memerintahkan untuk
membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan
umat.
4. Sududz Dzariah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan menurut istilah adalah
tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi kepentingan umat.
Contohnya adalah adanya larangan meminum minuman keras walaupun hanya seteguk, padahal minum
seteguk tidak memabukan. Larangan seperti ini untuk menjaga agar jangan sampai orang tersebut
minum banyak hingga mabuk bahkan menjadi kebiasaan.
5. Istishab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di masa lalu
hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut.
Contohnya, seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di saat seperti ini, ia
harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum berwudhu sehingga ia harus berwudhu kembali
karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu.
6. Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa perkataan
maupun perbuatan.
Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli menyerahkan uang sebagai pembayaran atas barang
yang telah diambilnya tanpa mengadakan ijab kabul karena harga telah dimaklumi bersama antara
penjual dan pembeli.
KESIMPULAN
Al-Qur'an adalah qalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab dengan
perantaraan malaikat Jibril yang diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas,
membacanya merupakan ibadah.
Keistimewaan Al-Qur'an adalah :
a. Lafadz dan maknanya berasal dari Allah.
b. Sebagai argumentasi bagi umat Islam.
Hukum yang terkandung dalam Al-Qur'an ada 3 macam :
a. Hukum i'tiqadiyah.
b. Hukum akhlak.
c. Hukum amaliyah
Nash Al-Qur'an terbagi kepada 2 macam :
a. Dalil Qathi'iy.
b. Dalil Zhanni'iy.
sumber-sumber ajaran islam terdiri dari ajaran islam primer dan skunder . Primer terdiri dari Al-Quran
dan Hadist sedangkan Skunder terdiri Ijtihad.

Anda mungkin juga menyukai