Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENGERTIAN CONTROLLERSHIP Controllership berasal dari kata control, yang artinya mengawasi dan controller adalah orang

yang melaksanakan pengawasan (pengawas), sedangkan controllership berarti kepengawasan yaitu suatu cara atau metode yang dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten dan upaya menjaga, menjamin dilaksanakanya sistem dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena itu controllership dapat melaksanakan: 1. Supervisi Fungsi pokok dari seorang controller adalah menjaga agar SOP (Standar Operation Procedure) yang dimiliki perusahaan di laksanakan secara konsisten oleh seluruh bagian dalam perusahaan. Supervisi bukan mencari-cari kesalahan, secara internal pelaksanakan SOP ini terus dilakukan pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan, penyalahgunaan wewenang, kolusi dan tindakan lainnya yang mengarah tindakan merugikan perusahaan. Sistem dan SOP dalam perusahaan perlu pula dievaluasi oleh controller setiap saat, apakah telah memadai atau perlu perbaikan atau perlu tambahan. Sistem dan SOP yang baik akan sangat membantu pengawasan yang dilakukan oleh controller. 2. Memberi nasehat Controller merupakan penasehat dan kordinator. Dia memberi nasehat dan saran-saran, seorang pimpinan perusahaan harus lebih banyak mengaharapkan dari akuntan kepala ketimbang pejabat lainnya, untuk memperoleh bantuan dalam mengarahkan, mengendalikan dan melindungi perusahaan. 3. Menjatuhkan saksi Seorang controller dapat menjatuhkan sanksi apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap pelaksanaan sistem dan SOP yang telah di tetapkan, yang mengarah kepada penyalahgunaan wewenang, kolusi, dan tindakan lainnya yang dapat merugikan perusahaan. Controllership dapat berdiri dalam departemen sendiri pada suatu perusahaan besar. Dalam perusahaan yang kecil fungsi controllership biasanya dilakukan oleh pimpinan perusahaan sendiri, karena itu controllership disamakan dengan internal control. Ruang lingkup controllership meliputi semua kegiatan di dalam perusahaan antara lain: 1. Perencanaan Akuntansi Perencanaan yaitu menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisa, merevisi (bila perlu), mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakan sistem-sistem dan prosedur-prosedur yang cocok. Controller diharapkan dapat merencakan penerapan secara praktis, prinsip-prinsip dan praktek-praktek asuransi yang sehat dalam perusahaannya. Dia juga diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan memelihara catatan-catatan serta prosedurprosedur termasuk pengendalian intern yang memadai, sehingga laporan mencerminkan secara wajar kondisi keuangan dan hasil dari perusahaan.

2. Pengendalian Asuransi Persyaratan utama dari bisnis yang dikelola dengan baik adalah program manajemen resiko yang tepat dan lengkap dikembangkan dan dilaksanakan. Beberapa pertanggungan asuransi sifatnya wajib seperti asuransi tenaga kerja, asuransi kebakaran, dan yang lainnya dilakukan karena adanya resiko yang melekat dalam bisnis. Tanggung jawab akan program asuransi yang baik perlu dibebankan kepada eksekutif keuangan agar program ini mendapatkan perhatian dan pengarahan yang pantas. Dalam prosedur asuransi serta menyediakan informasi dan petunjuk yang diperlukan. 3. Analisis keuangan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk 2 periode atau lebih, dan analisa lebih lanjut yang akan diambil. Seorang controller harus dapat menganalisa dan menginterprestasikan hasil-hasil keuangan untuk digunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. 4. Perpajakan Controller mempunyai tanggung jawab yang mendasar untuk benar-benar menguasai permasalahan pajak, khususnya mengenai pajak penghasilan. Seorang controller tidak menjalankan tugasnya dengan baik jika ia tidak mengambil setiap langkah yang mungkin untuk menghindarkan pajak yang berlebihan adalah merupakan tanggung jawabnya untuk memikirkan dan meneliti masalah-masalah perpajakan dan menanganinya secara kompeten. 5. Sistem bisnis Suatu departemen tersendiri harus dibentuk agar memiliki sumber-sumber yang cukup tersedia untuk merencanakan sistem akuntansi, mengembangkan prosedur pelaksanaan, dan berkordinasi dengan para staf pusat komputer (bagi sistem yang menggunakan komputer), selain itu, departemen ini harus menjamin agar sistem-sistem diintegrasikan secara tepat dan sesuai. 6. Akuntansi biaya Bidang akuntansi biaya pada umumnya diawasi oleh seorang akuntan dengan sebutan supervisor biaya atau didalam perusahaan besar dengan sebutan kepala akuntan biaya perbedaan antara jenis-jenis biaya merupakan hal yang pokok untuk melaksanakan fungsi controllership sebagaimana mestinya. Masing-masing bagian ini bisa berdiri sendiri atau semua di pegang oleh seorang controller tergantung besar kecilnya serta kerumitan permasalahan dalam perusahaan. Controllership sekarang ini sangat di perlukan agar tidak terjadi penyimpangan sistem dan terjadinya inefisensi dalam kegiatan perusahaan, controller dilakukan secara terus menerus secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai