Anda di halaman 1dari 11

Kebudayaan nasional Indonesia

I.1. Pengertian Kebudayaan Nasional Indonesia Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta budhayah, bentuk jamak dari budhi yang berarti akal atau budi; sehingga kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal atau budi (Junidar Hasan, 1986). Kebudayaan adalah segala yang dihasilkan oleh manusia berdasarkan kemampuan akalnya atau gagasannya. Koentjaraningrat (Junidar Hasan, 1986) mengatakan bahwa kebudayaan dalam bahasa Inggris adalah Culture, yang berasal dari kata colere, dari bahasa Latin yang berarti mengolah atau mengerjakan; yang dimaksudkan adalah mengolah tanah atau bertani. Memang pengertian kebudayaan atau culture adalah segala daya, kemampuan dan kegiatan untuk mengolah, bahkan merubah, dan memanfaatkan alam (lingkungan). Parsudi Suparlan (1982) mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk social, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan untuk menciptakan serta mendorong terwujudnya kelakuan. Menurut Parsudi Suparlan, bahwa kebudayaan itu hanya mencakup pengetahuan atau satuan ide (gagasan) saja; sedangkan kelakuan dan hasil kelakuan saling berkaitan dan saling pengaruh mempengaruhi dalam kegiatan hidup manusia. Satuan ide adanya didalam kepala manusia dan tidak bias dilihat; sedangkan kelakuan dan hasil kelakuan sebagai satuan gejala berada pada tingkat kenyataan dan dapat dilihat pada ruang dan waktu tertentu. Banyak yang merumuskan tentang pengertian atau apa yang dimaksud dengan Kebudayaan Nasional Indonesia itu. Sultan Takdir Alisjahbana (Koentjaraningrat, 1985) berpendapat bahwa, Kebudayaan Nasional Indonesia adalah suatu kebudayaan yang dikreasikan dengan mengambil banyak unsur kebudayaan yang dianggap universal, yaitu kebudayaan barat. Unsur-unsur kebudayaan barat yang penting dikreasikan itu menurut Sultan Takdir Alisjahbana, terutama unsur-unsur teknologi, ekonomi, keterampilan berorganisasi, dan ilmu pengetahuan. Tempak rumusan ini sangat berorientasi pada aspek material, intelektual, dan individual; adalah sangat wajar bila banyak yang kurang setuju pada rumusan tersebut. Sanusi Pane (Koentjaraningrat, 1985) menyatakan bahwa Kebudayaan Nasional Indonesia adalah kebudayaan timur, oleh karena itu harus mementingkan unsur-unsurkerohanian, perasaan dan kegotongroyongan. Rumusan ini tampak controversial dengan rumusan dari Sultan Takdir Alisjahbanayang mementingkan material, intelektual, dan individual. Poerbatjaraka (Koentjaraningrat, 1985) mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia harus dibangun dan berakar pada sejarah dan kebudayaan masa lampau Indonesia sendiri. Artinya, harus berakar pada kebudayaan suku-suku bangsa yang ada di Nusantara ini. Pendapat ini telah dianut pula oleh Ki Hajar Dewantara (Koentjaraningrat, 1985), yang berpendapat bahwa, Kebudayaan Nasional Indonesia adalah puncak-puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Metaphor puncak disini berarti mutu, oleh karena itu, yang dimaksud unsur-unsur kebudayaan daerah itu adalah yang paling tinggi mutunya. I.2. Bagaimana Suatu Kebudayaan Diperoleh Kebudayaan itu adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial; hal ini berarti bahwa pengetahuan itu tidak diperoleh manusia lewat warisan genetika yang ada dalam tubuhnya, tetapi diperoleh lewat kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Hal ini berarti pula bahwa, kebudayaan diperoleh manusia melalui proses belajar dari lingkunganya; dan dengan proses belajar ini manusia bias memperoleh, menambah (mengembangkan) atau mungkin juga mengurangi berbagai macam pengetahuan atau pengalamanya. Karenanya kebudayaan ada juga

yang menyebutkannya sebagai learned behavior, yakni sejumlah perilaku yang harus diperoleh lewat proses belajar, atau sejumlah perilaku yang harus dipelajari. Berkaitan dengan hal tadi, ada tiga macam bagaimana kebudayaan itu dipelajari manusia serta diterima sebagai miliknya. 1. Kebudayaan diperoleh manusia lewat pengalaman hidup dalam menghadapi lingkunganya; rangsangan lingkungan disini terutama dari aspek-aspek fisikal, baik yang non hayati maupum yang hayati diluar manusia. 2. Kebudayaan diperoleh manusia lewat pengalaman hidupnya sebagai makhluk sosial; sumber stimulus disini terutama berasal dari unsur-unsur lingkungan sosial sebagai konsekuansi dari berbagai bentuk hubungan sosial (imteraksi, interdependensi, adaptasi, imitasi, sosialisasi, identifikasi dan sebagainya). 3. Kebudayaan diperoleh manusia lewat komunikasi simbolik (benda, manusia, tindakan, ucapan, gerak tubuh, peristiwa yang memiliki makna); khusu bagi yang belajar, makna-makna tersebut didefinisikan oleh kebudayaan. Dalam proses penerimaan pengetahuan lewat komunikasi simbolik ini, petunjuk-petunjuk atau petuah-petuah lebih ditekankan daripada pengalaman dari sisi penerima pesan itu sendiri. Pada dasarnya kebudayaan itu dimiliki oleh individu masyarakat atau warga dari suatu kesatuan sosial; namun, karena pada hakekatnya individu itu sendiri sebagai makhluk sosial, hidup bersama dengan sesamanya, maka pada prinsipnyakebudayaan pun menjadi milik individu-individu dari warga masyarakat yang bersangkutan. Hal ini bias dipahami karena, mereka harus berkomunikasi dengan menggunakan symbol-simbol yang maknanya harus dimengerti oleh semua warga; sedangkan yang memberikan arti pada symbol-simbol itu adalah kebudayaan. Karenanya, mereka bias dikatakan mempunyai kebudayaan yang sama atau bahwa sebuah masyarakat itu mesti mempunyai sebuah kebudayaan pula. I.3. Fungsi Kebudayaan Nasional Indonesia Analisis dari suatu kebudayaan dari suatu masyarakat atau suatu bangsa, bisa didasarkan pada fungsi kebudayaan tersebut dalam kehidupan masyarakat atau bangsanya. Koentjaraningrat (1985) mengidentifikasi dua fungsi utama dari kebudayaan nasional Indonesia, yaitu : Sebagai system gagasan dan pralambang yang memberikan identitas kepada warga masyarakat atau warga Indonesia. Sebagai system gagasan dan pralambang yang dapat digunakan oleh semua warga masyarakat atau bangsa Indonesia yang majemuk atau Bhineka itu, sehingga dapat saling berkomunikasi untuk memperkuat solidaritas. Unsur-unsur kebudayaan yang berfungsi pemberi identitas, harus memenuhi paling sedikit tiga persyaratan, yaitu : Karya warga masyarakat Indonesia, atau orang-orang dizaman lampau yang berasal dari seluruh wilayah Nusantara. Tema pikiran dan wujud unsur-unsur kebudayaan itu harus bercirikan khas nuansa Indonesia. Ketinggian nilai unsur-unsur kebudayaan itu harus diakui, dibanggakan, dan diidentifikasi oleh sebanyak mungkin warga masyarakat Indonesia. Unsur-unsur kebudayaan yang berfungsi sebagi media komunikasi untuk memperkuat solidaritas antar warga masyarakat Indonesia yang bisa dipahami oleh sebagian besar warga yang memiliki perbedaan-perbedaan ras, suku bangsa, agama, dan cirri-ciri kedaerahan lainnya; dengan demikian unsur-unsur tersebut harus menjadi gagasan kolektif. Gagasan kolektif ini

1. 2.

1. 2. 3.

akhinya akan menjadi wahan komunikasi yang dapat menumbahkan saling pengertian dan solidaritas dalam masyarakat Indonesia yang majemuk itu. I.4. Unsur-unsur Kebudayaan Nasional Unsur-unsur fungsi pemberi identitas, cirri-ciri atau identitas bagi warga masyarakat Indonesia yang majemuk itu ditunjukan oleh bahasa Indonesia dan bahas-bahas daerah; beberapa unsure iptek tradisional; unsur golongan dan organisasi sosial; unsur-unsur kesenian. Identitas atas dasar unsur-unsur ini terutama lebih bermakna bagi pihak luar (asing). Meskipun tidak semua kelompok masyarakat Indonesia menganut unsur-unsur pemberi identitas ini, tetapi sedikitnya diharapkan semua kelompok mempunyai rasa memiliki dan membanggakannya, terutama jika mereka berhadapan dengan pihak luar (asing). Unsur-unsur identitas lebih banyak diangkat dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sebagai warisan nenek moyang. Unsur-unsur gagasan kolektif, berfungsi sebagai wahana komunikasi dan penguat solidaritas dikalangan masyarakat Indonesia yang majemuk itu. Sebagai contoh unsur gagasan kolektif antara lain, bahasa Indonesi, beberapa organisasi sosial; dasar Negara dan falsafah bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945; GBHN; beberapa cabang kesenian; dan banyak lagi. Sebagai masyarakat atau bangsa merdeka yang masih muda, masih banyak bergelut dengan urusan kebutuhan-kebutuhan bersifat primer; dan belum sempat menghasilkan karyakarya besar yang patut dibanggakan. Oleh karena itu, wajar saja bahwa untuk kebanggaan sebagai suatu bangsa, masih menengok kebelakang ke tapak-tapak hasil kejayaan nenek moyang yang patut juga dibanggakan; misalnya, arsitektur-arsitektur bangunan candi (Borobudur, Prambanan, dan sebagainya); seni tekstil dan batik; instrument kesenian (misalnya: gamelan Jawa, Sunda dan Bali); unsur-unsur ini selain dibanggakan oleh penganut atau pemiliknya tetapi dibanggakan oleh kelompok lainnya sebagai kebanggaan nasional; dan bahkan tidak jarang dinilai bermutu tinggi oleh pihak luar.

Keanekaragaman Budaya Mancanegara


Berbicar tentang budaya,pasti setiap negar memiliki keanekaragman budaya yang berbeda. Setiap budaya dari masing-masing negara memiliki keunikan dan arti tertentu. Sepertihalnya di negara Indonesia terdapat budaya tarian seperti tarian jaipong,lain halnya dengan negar Jepang yang terkenal dengan keunikan origaminya. Nah,disini saya akan sedikit mengulas tetntang ragam budaya di beberapa negara di dunia,seperti halnya budaya dari negara Indonesia,Jepang,Korea Selatan,Cina dan Thailand,di serai dengan pengertian budaya atau kebudayan menurut para ahli. I. Pada dasarnya pengertian keanekaragaman budaya yaitu:

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Sedang dalam bahasa Inggris, kebudayaan dikenal dengan istilah culture yang berasal dari bahasa Latin colere, yaitu mengolah , mengerjakan tanah , membalik tanah atau diartikan bertani. Adapun pengertian lain dari kebudayaan menurut para ahli,adalah :aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. *.Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. *.Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. *.Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. *.Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya polapola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Setiap negara pada dasarnya memiliki ragam budaya yang berbeda,pastinya budaya-budaya tersebut memiliki arti dan kunikan tersendiri .

II.Beberapa Keanekaragaman Budaya di Mancanegara.

*.Budaya Indonesia.
Budaya Indonesia adalah seluruh kbudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Adapun beberapa contoh dari kebudayaan tradisionl Indonesia yaitu: A. Tarian. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Malenesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah. Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari Kraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer. Salah satu contoh tarian tradisional adalah,tarian pendet dari Bali dengan gambar.

B. Lagu. Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti lManuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.

C.Musik. Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklng dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali. Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacammacam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musk tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.

Dan banyak lagi ragam budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia,sepertikarya sastratulis,pakaian adat,rumah adat,an lain sebagainya.

*.Budaya Jepang.
Kebudayaan Jepang telah banyak berubah dari tahun ke tahun, dari kebudayaan asli negara ini, Jomon, sampai kebudayaan kini, yang mengkombinasikan pengaruh Asia, Eropa dan Amerika Utara. Setelah beberapa gelombang imigrasi dari benua lainnya dan sekitar kepulauan Pasifik, diikuti dengan masuknya kebudayaan Tiongkok, penduduk Jepang mengalami periode panjang isolasi dari dunia luar dibawah shogunat Tokugawa sampai datangnya "The Black Ship" dan ea Meiji. Sebagai hasil, kebudayaan Jepang berbeda dari kebudayaan Asia lainnya. A.Matsuri Matsuri (, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.

Matsuri berasal dari kata matsuru (, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato. Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jing merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta. Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religiu Tiga matsuri terbesar : * Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli) * Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli) * Kanda Matsuri (Kanda Myjin, Tokyo, bulan Mei) B.Origami. Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan. Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama Ts'ai Lun. Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok adalah tongkang Tiongkok dan kotak. Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donch (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.

Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi. Washi (, Washi?) atau Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Washi dianggap mempunyai tekstur yang indah, tipis tapi kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis kertas lain. Produksi washi sering tidak dapat memenuhi permintaan konsumen sehingga berharga mahal. Di Jepang, washi digunakan dalam berbagai jenis benda kerajinan dan seni seperti Origami, Shod dan Ukiyo-e. Washi juga digunakan sebagai hiasan dalam agama Shinto, bahan pembuatan patung Buddha, bahan mebel, alas sashimi dalam kemasan, bahan perlengkapan tidur, bahan pakaian seperti kimono, serta bahan interior rumah dan pelapis pintu dorong. Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.

C.Sudoku. Sudoku ( , sdoku?), juga dikenal sebagai Number Place atau Nanpure, adalah sejenis tekateki logika. Tujuannya adalah untuk mengisikan angka-angka dari 1 sampai 9 ke dalam jaringjaring 99 yang terdiri dari 9 kotak 33 tanpa ada angka yang berulang di satu baris, kolom atau kotak. Pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar Perancis pada 1895 dan mungkin dipengaruhi oleh matematikawan Swiss Leonhard Euler, yang membuat terkenal Latin square. Versi modern permainan ini dimulai di Indianapolis pada 1979. Kemudian menjadi terkenal kembali di Jepang pada 1986, ketika penerbit Nikoli menemukan teka-teki ini yang diciptakan Howard Garns. Nama "Sudoku" adalah singkatan bahasa Jepang dari "Suuji wa dokushin ni kagiru" ( , "Suuji wa dokushin ni kagiru"?), artinya "angka-angkanya harus tetap tunggal".

*.Budaya Korea.
Kebudayaan yang dimiliki oleh negara Korea sangatlah beragam ,akan tetapi antara Korea Selatan dan Korea Utara memiliki perbedaan. A.Rumah.

Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang harus diseimbangkan. Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya. Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini. Rumah tradisional Korea (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) dipilah menjadi bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang). Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga. Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.

B. Pakaian. Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima). Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin. Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian. Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.

C. Teh. Teh diperkenalkan di Korea dari Tiongkok sejak lebih dari 2000 tahun lalu ketika agama Buddha disebarkan. Teh digunakan dalam upacara-upacara persembahan. Bentuk kebudayaan teh bangsa Korea terukir dalam upacara teh Korea (Dado).

D.Permainan.

Baduk, igo versi Korea. Baduk sangat populer di kalangan orang tua.

Janggi, versi lama dari catur Tiongkok. Yut, permainan keluarga yang sering dimainkan saat festival. Ssangyuk, Backgammon versi Korea.

*.BudayaThailand.
Salah satu kebudayaan atau seni dari negara thailand adalah Muay Thai,semacam seni bela diri,berikut pengertian lebih lengkap dari Muay Thai.

Muay Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala Kerajaan Thai, adalah olahraga nasional di Kerajaan Thai dan merupakan seni bela diri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara. Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.

*.Budaya Cina.
Budaya Cina (bahasa tionghoa: ; Hanzi tradisional: ; bahaa tionghoa: Zhnggu wnhu) adalah satu dari budaya paling tua dan kompleks di dunia . Wilayah penyebaran dominan budaya ini meliputi daerah geografis yang luas dengan kebiasaan dan tradisi yang sangat bervariasi antara kota dan provinsi di Cina. Biasanya,di dalam budaya cina biasanya dalam acara-acara besar seperti Tahun Baru Cina terdapat barongsai yang mengiringi acara terebut,barongsai biasanya replika berbentuk seperti naga,dan dimainkan oleh beberapa orang,dan barongsai pun merupkan sebuah simbol yang memiliki makna khusus dibaliknya. Berkut merupakan gambar dari barongsai :

# Akhirnya penjelasan singkat saya tentang kebudayaan dari beberapa negara sudah selesai ,mudah-mudahan bisa bermanfaat,dan saya pun masih mempelajari hal-hal yang saya coba paparkan di atas,jadi saya juga meminta maaf apabila ada kekeliruan tentang penjelasan yang saya jelaskan,itu semua tanpa ada unsur kesengajaan. ^_^

---------------------------*znru*---------------------------

Anda mungkin juga menyukai