Anda di halaman 1dari 18

TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELURGA BAPAK Tn.

T DENGAN TUBERCULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 8-12 NOVEMBER 2011

1. PENGKAJIAN Pengkajian data dilaksanakan pada hari Jumat, 8 November 2011 pukul 09.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi.

A.

Data Umum 1. Kepala Keluarga a. Nama b. Umur c. Jenis Kelamin d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Agama g. Suku/Bangsa h. Alamat i. Tanggal Pengkajian : : : : : : : : : Tn.T 35 Tahun Laki- Laki SMP Buruh Bangunan Hindu Bali / Indonesia Jl. Raya Sesetan , Denpasar 8 November 2011

2. Komposisi Keluarga

TABEL I KELURGA BAPAK Tn.T DENGAN TUBERCULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 8-12 NOVEMBER 2011
NO Nama 1. 2. 3. 4. 5. Ny.A An.L An.M Tn.A Ny.B L/P P P P L P Umur (Th) 30 2 7 bln 55 49 Hub.dg KK Istri Anak Anak Mertua Mertua Pendidikan SMP SMP SD Pekerjaan Petani Petani Petani Imunisasi Kondisi Sehat Sehat Sehat Sehat Sakit Ket -

Sumber : Keluarga Bapak Tn.T 3. Genogram

Sumber : Keluarga bapak KS Keterangan : : : Laki-Laki Perempuan

Kasus/Klien teridentifikasi

Tinggal Serumah

Penjelasan Genogram : Keluarga Bapak Tn.T terdiri dari istri dan dua orang anak. Keluarga bapak Tn.T tinggal serumah dengan istri, dua orang anak perempuannya dan kedua orang mertuanya Tn.A dan Ny.B. Mertua Tn.T (Ny.B) sudah hampir 2 tahun menderita batuk-batuk yang tak kunjung sembuh 4. Tipe Keluarga Keluarga Bapak Tn.T termasuk tipe keluarga besar, yang terdiri dari ayah, ibu, 2 orang anak dan mertua. 5. Latar Belakang Budaya (Etnis) Latar belakang keluarga Bapak Tn.T termasuk ke dalam etnis Bali. Secara etnis merupakan lingkungan keluarga homogen (hanya 1 etnis Bali). Dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Bali untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama anggota keluarga maupun masyarakat. 6. Agama Keyakinan yang dianut oleh keluarga bapak Tn.T seluruhnya agama Hindu. Persembahyangan dan kegiatan keagamaan dilaksanakan pada hari tertentu seperti purnama, tilem, galungan, kuningan dan lain-lain.

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga Di keluarga bapak Tn.T 4 orang yang mempunyai pekerjaan, pekerjaan itu

sebagai pekerjaan tidak tetap. Bapak Tn.T bekerja sebagai buruh bangunan,

sedangkan Ny.A beserta kedua mertuanya bekerja sebagai petani. Dari penghasilan mereka tersebut dipakai untuk menutupi keperluan keluarga. Menurut keluarga penghasilannya sekarang yang didapat sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari meski terkadang kurang.

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga atau Waktu Luang Kepala keluarga mengatakan mempunyai kebiasaan untuk rekreasi dan waktu luang. Biasanya memanfaatkan waktu liburan bersama, atau lebih sering juga saat ada waktu luang dihabiskan untuk berbincang-bincang sambil nonton TV di rumah.

B.

Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini Keluarga bapak Tn.T saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga anak prasekolah. 2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi Keluarga mengatakan tahap perkembangan keluarga belum dapat dilalui dengan baik karena anak tidak mendapatkan imunisasi.

3. Riwayat Keluarga Sebelumnya Dalam keluarga bapak Tn. T tidak ada riwayat yang menderita penyakit yang sama dengan mertuanya. Ibu Ny. A mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti ibu Ny. A yaitu Ny. B. Ny. B sudah menderita penyakit TBC sejak 2 tahun yang lalu.

C. Data Lingkungan 1. Karakteristik Rumah Bapak Tn. T mengatakan tinggal di rumah tipe permanen dengan ukuran 3,5 m x 4 lengkap dengan 1 dapur dan 1 kamar mandi dalam. Rumahnya memiliki ventilasi jendela dari depan, dinding samping berhimpitan dengan tetangga menyebabkan pada siang hari hanya sedikit cahaya matahari yang masuk ke ruangan sehingga udara dalam rumah menjadi lembab . Penerangan kamar mengunakan lampu neon 15 watt pada malam hari. Lantai kamar terbuat dari keramik dan sampah mainan berserakan di dalam rumah. Ibu biasa menyapu kamar dua kali sehari dan mengepel satu kali seminggu. Kamar klien cukup bersih dan rapi. Dapur keluarga agak kotor dan perabotannya tidak tertata rapi. Halaman rumah kos ditanami pohon mangga. Sampah rumah tangga biasanya dibuang atau dikumpulkan di tong sampah di bawah pohon mangga dan akan diangkut oleh tukang sampah. Klien mengatakan merasa senang dan nyaman menempati kamarnya.

GAMBAR 1 DEENAH RUMAH KOS KELUARGA BAPAK KS DENGAN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN Gang BPU Pudak Sari 1X

1 11

13

12 2 10 9

3 4

8 5

Keterangan : 1. Pura 8. Kamar kos 2. Sumur bor 9. Kamar kos 3. Pohon mangga 10. Kamar kos 4. Sumur 11. Kamar klien 5. Garasi 12. Dapur 6. Septikteng 13. Kamar mandi/WC 7. Kamar kos 2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Keluarga bapak KS berada di lingkungan kota. Untuk menuju rumah kosnya bapak KS dan keluarga melewati gang yang tidak terlalu ramai dan cukup luas, di sekitar tempat tinggalnya tidak terlalu bising dan lingkungannya cukup padat penduduk. Sarana transportasi di lingkungan rumah cukup lancar. Lingkungan rumahnya cukup bersih. Jenis pelayanan kesehatan yang ada seperti bidan praktek yang jaraknya 200 m dari rumah dan Puskesmas yang jaraknya 6 km.

3. Mobilitas Geografis Keluarga Keluarga mengatakan sudah tinggal di rumah tersebut sejak Tn.T dan Ny.A menikah hingga saat ini mumpunyai anak 2 An.L berumur 2 tahun dan An.M berumur 7 bulan. 4. Perkumpulan dan Interaksi dengan masyarakat Keluarga mengatakan selalu ikut serta dalam aktivitas yang diselenggarakan oleh masyarakat di lingkungan tempat mereka tinggal. Hubungan keluarga dengan masyarakat di lingkungan cukup baik. 5. Sistem pendukung atau jaringan sosial kesehatan Keluarga Tn.T mengatakan keluarga tidak mengetahui pemanfaatan fasilitas kesehatan. Jika ada masalah biasanya keluarga akan meminta bantuan pada keluarga (kerabat).

D.

Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi Komunikasi antara anggota keluarga yang lain dan masyarakat di sekitar lingkungannya baik, begitu juga komunikasi dengan petugas kesehatan saat dikunjungi baik, terbukti dari sikap keluarga yang kooperatif dalam menanyakan kesehatan anggota keluarganya dan keluarga tampak antusias mendengarkan penjelasan dari petugas.

2. Struktur Kekuasaan Keluarga bapak Tn.T dalam menghadapi masalah di dominasi oleh Tn.T sendiri bahkan Tn.T memaksakan kehendaknya jika pendapatnya di tolak oleh keluarga. Masalah keuangan diatur oleh ibu Ny.A sebagai ibu rumah tangga dan dibantu oleh bapak Tn.T. 3. Struktur Peran Keluarga bapak Tn.T mengatakan masing- masing anggota keluarga memiliki peran masing masing dan sudah menjalankan perannya dengan baik. Bapak Tn.T sering mendominasi dan menjadi panutan dalam keluarga ini. 4. Nilai dan Norma Keluarga Keluarga bapak Tn.T mengatakan kalau nilai dan norma yang ditetapkan dalam keluarga sesuai dengan keputusan dari seluruh anggota keluarga tanpa mengabaikan adat dan budaya serta agama yang dianut. Keluarga bapak Tn.T memandang bahwa kurang paham terhadap kesehatan, sehingga anaknya tidak diimunisasi, karena Tn.T takut anaknay panas dan Ny.A tidak memaki KB, keluarga tidak mengetahui pemanfaatan fasilitas kesehatan.

E.

Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif Bersama istri, Tn.T berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.saling menyayangi satu sama lain, membina kekerabatan serta saling menghormati orang yang lebih tua, saling bertukar pikiran dengan sesama anggota keluarga dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

2. Fungsi Sosial Bapak Tn.T dn ibu Ny.A mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab dalam membesarkan anaknya. Selain itu, keluarga mengalami memenuhi kebutuhannya sehari-hari. 3.Fungsi Keperawatan Kesehatan a. Keyakinan, Nilai dan Perilaku Keluarga Keluarga mengatakan kurang paham terhadap kesehatan. Mertua Tn.T (Ny.B) sudah hampir 2 tahun menderita batuk-batuk yang tak kunjung sembuh, setelah di periksakan ke puskesmas ternyata Ny.B menderita Tuberculosis, setelah mengetahui penyakitnya Ny.B tidak mau lagi datang ke puskesmas karena takut. Tn.T mengatakan bingung dengan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh keluarganya, dia hanya bisa pasrah dan selalu berusaha bekerja untuk menghidupi keluarganya. b. Definisi Keluarga Tentang Sehat dan Sakit Keluarga mengatakan kurang paham terhadap kesehatan. Klien Ny.B mengatakan tidak tahu dan takut tentang penyakit tuberkulosis. c. Status Kesehatan dan Kerentanan Sakit yang Dirasakan Oleh Keluarga Bapak Tn.T mengatakan bingung dengan masalah kesehatan yang sedang dihadapi keluarganya, terutama mertuanya (Ny.B) sudah hampir 2 tahun menderita batuk-batuk yang tak kunjung sembuh, setelah di periksakan ke puskesmas ternyata Ny.B menderita Tuberculosis. kurang biaya dalam

d. Praktek Diet Keluarga Keluarga mengatakan dalam keluarga tidak ada pembatasan makanan baik jumlah dan frekuensinya untuk suami dan anak-anaknya. Keluarga biasa makan tiga kali sehari dengan komposisi nasi, lauk-pauk, sayur, dan kadang-kadang buah

e. Kebiasaan Tidur dan Istirahat Klien Ny.B mengatakan tidur malam pukul 21.00 Wita dan bangun pagi pukul 05.30 Wita. Klien Ny.B jarang tidur siang. Klien Ny.B mengatakan kalau badannya lemas, dia akan segera beristirahat. f. Latihan dan Rekreasi Keluarga mengatakan jarang menggunakan waktu luang untuk berekreasi keluar rumah, biasanya waktu luang dipakai untuk bersantai dan berkumpul dengan keluarga di rumah. Klien Ny.B mengatakan sering jalan-jalan tiap pagi di komplek perumahan tempat dia tinggal. g. Kebiasaan Penggunaan Obat-obatan dalam Keluarga Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak berani sembarangan minum obat kalau sakit.

h. Perawatan Diri Keluarga mengatakan selalu berusaha untuk menjaga diri agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan yaitu dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi sesuai dengan kemampuan keluarga. Masing-masing anggota keluarga biasa mandi dua kali sehari, gosok gigi tiap mandi, keramas dua

kali dalam semingu, ganti baju satu kali sehari, begitu pula saat makan tetap mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. i. Praktek Lingkungan Keluarga mengatakan dalam lingkungan tempat tinggalnya tidak ada bahaya yang begitu mengancam yang berasal dari tanah, air, udara dan pemakaian pestisida tidak ada. Klien Ny.B mengatakan jendela kamarnya jarang di buka sehingga kamarnya terasa lembab. Penataan peralatan rumah sudah cukup rapi hanya sampah mainan berserakan didalam rumah. Klien Ny.B mengatakan pakaian yang belum dicuci digantung di belakang pintu, tampak banyak pakaian tergantung di belakang pintu.

j. Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur Klien Ny.B mengatakan takut untuk datang ke puskesmas setelah di ketahui dirinya menderita Tuberculosis. k. Kesehatan Gigi Keluarga mengatakan dalam anggota keluarga tidak ada yang mengalami masalah kesehatan gigi.

l. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien Ny.B mengatakan hanya dirinya yang menderita Tuberculosis hampir 2 tahun dia menderita batuk-batuk yang tak kunjung sembuh. m. Pelayanan Perawatan Kesehatan yang Diterima

Selama ini keluarga bapak Tn.T jika sakit biasanya meminta pelayanan ke bidan atau ke Puskesmas IV Denpasar Selatan. Keluarga mengatakan kurang paham dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan. n. Perasaan atau Persepsi Terhadap Pelayanan Kesehatan Keluarga mengatakan pelayanan yang diterima saat berkunjung ke Puskesmas cukup memuaskan. o. Sumber Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Keluarga mengatakan biaya yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan diambil dari penghasilan Tn.T dan Ny.A p. Logistik Untuk Mendapatkan Perawatan Keluarga mengatakan untuk menjangkau pelayanan kesehatan

menggunakan sepeda motor dan jarang diantar. F. Pemeriksaan Fisik TABEL 3 PEMERIKSAAN FISIK PADA KELUARGA BAPAK Tn.T No Pemeriksaan Fisik 1 Keadaan Umum a. Postur tubuh b. Bangun tubuh c. Kesadaran d. TB/BB 2 Gejala Kardinal a. Suhu b. Tensi c. Nadi d. Respirasi KS Tegak Sedang Compos mentis 165 cm/58kg 370C 120/80 mmHg 100 x/menit 32 x/menit

1. Data penunjang Hasil laboratorium : dari pemeriksaan BTA pada dahak, Ny.B dinyatakan positif menderita Tuberculosis. 2. Keadaan fisik klien Ny.B a. Kepala b. Mata : Kulit kepala bersih, persebaran rambut merata. : Konjungtiva merah muda, pergerakan bola mata terkoordinir, penglihatan baik. c. Hidung d. Telinga e. Mulut : Mukosa hidung merah muda, penciuman baik. : Pendengaran jelas, kebersihan cukup. : Mukosa bibir lembab stomatithis tidak ada, pembesaran tonsil tidak ada. f. Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, bendungan vena jugularis tidak ada, pergerakan leher baik. g. Thorak : Bentuk simetris, terdapat ronchi +/+. h. Abdomen i. Ekstremitas : Asites dan distensi tidak ada. : : Pergerakan terkoordinasi, kebersihan cukup, luka tidak ada. retraksi otot dada, wheezing +/-,

Ekstremitas atas

Ekstremitas bawah : Pergerakan terkoordinir, kebersihan cukup, luka tidak ada. j. Genetalia k. Anus : : Tidak diobservasi. Tidak diobservasi

G. Koping Keluarga 1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang Keluarga mengatakan sampai saat ini tidak ada yang menyebabkan stres yang terkait dengan sosial, ekonomi dan lingkungan. Klien Ny.T mengatakan takut dan tidak mau lagi datang ke Puskesmas setelah dinyatakan menderita Tuberculosis. 2. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon terhadap Situasi atau Stressor Keluarga mengatakan bila ada masalah, keluarga mampu bertindak atau mengatasi masalah. Tn.T mengatakan bingung dengan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh keluarganya, dia hanya bisa pasrah dan selalu berusaha bekerja untuk menghidupi keluarganya. 3. Penggunaan Strategi Koping Keluarga mengatakan bila menghadapi suatu masalah diselesaikan secara musyawarah bersama anggota keluarga dan cendrung di dominasi oleh Tn.T . Apabila masalah itu tidak bisa diselesaikan maka keluarga akan meminta bantuan dengan anggota keluarga yang lain. 4. Strategi Adaptasi Disfungsional Keluarga mengatakan tidak pernah menggunakan tindakan kekerasan tetapi Tn.T cendrung mendominasi bahkan memaksakan kehendaknya.

2. Analisa Data

ANALISA DATA KEPERAWATAN KELURGA Tn.T DENGAN TUBERCULOSIS NO 1 1 Data Subjektif 2 Data Objektif 3 Masalah 4

a. Klien Ny. B mengatakan tidak mengetahui penanganan dan pengobatan penyakitnya. c. Klien Ny. B mengatakan sudah hampir 2 tahun menderita batuk batuk yang tak kunjung sembuh.

b. Klien bertanya tanya mengenai penyakitnya. Dan klien takut untuk berobat ke puskesmas. - Gejala Kardinal Suhu : 370C Tensi : 120/80 mmHg Nadi : 100x/menit Respirasi : 32 /menit - terdapat retraksi otot dada, wheezing +/-, ronchi +/+.

Kurang Pengetahuan keluarga Bersihan jalan Nafas Tidak Efektif pada Ny. B

Rumusan Masalah Keperawatan a. Kurang pengetahuan keluarga. b. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah.

3. Skoring TABEL 5 MASALAH KURANG PENGETAHUAN KELUARGA NO Kriteria 1 2 1. Sifat masalah (aktual) Perhitungan Skor 3 4 3/3 x 1 1 Pembenaran 5 Kurang pengetahuan keluarga dapat dilihat dari antusias keluarga bertanya tentang keadaan klien WS. Keluarga sangat kooperatif dalam mendengarkan penjelasan dari petugas tentang keadaan penyakit DM yang diderita klien WS. Keinginan keluarga untuk mengetahui tentang pengertian, penyebab, cara mengatasi dan akibat dari penyakit DM. Keluarga tahu klien WS menderita penyakit DM tetapi belum terlalu paham tentang DM sehingga perlu diberi informasi agar masalah yang dialami klien WS dapat ditangani.

2.

Kemungkinan masalah 2/2 x 2 dapat diubah (dengan mudah)

3.

Potensi masalah untuk 3/3 x 1 dicegah (tinggi)

4.

Menonjolnya masalah 2/2 x 1 (Masalah berat harus ditangani)

Total Skor

TABEL 6 MASALAH KERUSAKAN PENATALAKSANAAN PEMELIHARAAN RUMAH No Kriteria 1 2 1. Sifat masalah (aktual) Perhitungan Skor 3 4 3/3 x 1 1 Pembenaran 5 Lingkungan rumah yang tidak sehat dapat menimbulkan penyakit dan berdampak buruk pada keluarga. Mengingta sumbersumber yang ada di keluarga hanya butuh waktu. Keluarga tahu tentang pemeliharaan. Keluarga mengerti dan paham dengan masalah kesehatan yang ada dalam keluarga namun perlu waktu dan perencanaan untuk mengatasi dan menangani masalah tersebut.

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah (hanya sebagian) Potensi masalah untuk dicegah (tinggi) Menonjolnya masalah (Masalah yang tidak perlu segera ditangani)

x2

3. 4.

3/3 x 1 x1

Total Skor

4. Diagnosa Keperawatan a. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga ditandai dengan klien WS mengatakan tidak tahu mengapa bisa sakit kencing manis, bagaimana cara pengobatanya dan apa akibat bila tidak segera diobati, klien WS mengatakan tidak tahu tentang penyakit kencing manis, klien WS mengatakan satu minggu yang lalu obatnya habis dan klien tidak memeriksakan diri ke Puskesmas sehingga selama satu minggu klien tidak minum obat, klien melakukan semua itu karena ingin mencoba untuk sembuh dengan diet

saja tanpa mengkonsumsi obat, tetapi hal ini mengakibatkan gula darahnya naik lagi sewaktu memeriksakan diri ke Puskesmas tanggal 22 Juni 2008, keluarga menanyakan apakah penyakit yang diderita klien WS sangat parah, klien WS mendapatkan obat oral (Glibenclamid 5 mg yang diminun setiap pagi), klien WS memperlihatkan obat yang didapatkan dari Puskesmas, hasil laboratorium tanggal 22 Juni 2008 GDP = 388 mg/dL. b. Kerusakan penatalaksanaan keluarga pemeliharaan rumah berhubungan rumah dengan yang

ketidakmampuan

dalam

memodifikasi

lingkungan

menguntungkan bagi kesehatan ditandai dengan klien WS mengatakan jendela kamar di buka pada siang hari dan ditutup jika pergi, klien WS mengatakan pakaian yang belum dicuci digantung dibelakang pintu, dapur keluarga agak kotor dan perabotanya tidak tertata dengan rapi, tampak banyak pakaian yang tergantung di belakang pintu.

2. PERENCANAAN
A. Prioritas Masalah Keperawatan Berdasarkan Hasil Skoring Tertinggi 1. Kurang pengetahuan keluarga (skor 5) 2. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (skor 3 ).

Anda mungkin juga menyukai