Anda di halaman 1dari 1

ENERGI KISI Alasan utama yang menyebabkan ikatan ion stabil adalah adanya daya tarik menarik antara

ion, yang terjadi bila senyawa kimia terbentuk dan menghasilkan berkurangnya energi potensial. Untuk mengetahui hal ini, marilah kita perhatikan energi potensial pada dua situasi berikut: situasi pertama adalah kumpulan atom netral dan situasi kedua kumpulan ion. Perhatikan bagaimana energi berubah jika kita pisahkan atom netral dan disatukan kembali partikel itu sebagai ion. Daya tarik menarik atom netral sangat lemah. Maka untuk memisahkan atom itu hanya butuh sedikit kenaikan energi potensialnya. Tetapi sebaliknya, jika partikel ini dijadikan satu kembali sebagai ion, yang mempunyai daya tarik menarik ion yang kuat, maka energi potensialnya turun besar sekali. Sebagai hasil akhir adalah ion dalam bentuk kristal mempunyai energi potensial lebih rendah daripada atom netral. Energi potensial yang rendah ini disebut energi kisi (lattice energy) dan jumlahnya lebih besar dari pada kenaikan energi potensial yang dibutuhkan untuk membentuk ion. Sebagai hasilnya, pembentukan senyawa ion adalah eksotermis. Konfigurasi elektron tidak membutuhkan banyak energi untuk mengosongkan kulit valensi suatu logam, jadi energi kisi yang eksotermis sudah cukup untuk mengkompensasi kontribusi endotermik pada seluruh perubahan energi. Meskipun demikian, masuk ke dalam inti gas mulia di bawah kulit terluar membutuhkan sangat banyak energi, lebih banyak dari energi kisi eksotermik yang dapat dihasilkan. Sebagai hasilnya, lepaskan elektron terhenti segera setelah munculnya inti gas. Untuk nonlogam, penambahan elektron ke kulit valensi dapat dalam bentuk eksotermik atau sedikit endotermik atau sedikit eksotermik. Meskipun demikian, segera setelah kulit valensi terisi penuh setiap elektron yang ditambahkan terpaksa harus mengisi kulit lebih tinggi berikutnya. Masuknya elektro ke tempat yang lebih tinggi tersebut membutuhkan energi lebih banyak, lebih banyak dari energi yang dapat dipenuhi oleh energi kisi. Sebagai hasilnya, unsur nonlogam tidak pernah mencari elektron yang cukup yang dapat menjadi konfigurasi sempurna ns2np6 konfigurasi gas mulia. Tendensi ion dari banyak unsur-unsur tertentu dapat memiliki konfigurasi gas mulia, dengan 8 elektron pada kulit terluar, merupakan dasar rumus oktet. Bila logam dan nonlogam dari golongan A bereaksi, senyawa ini cenderung mengambil atau melepaskan elektron sampai ada delapan elektron pada kulit terluarnya.

Anda mungkin juga menyukai