Anda di halaman 1dari 3

Muhamad Bayu Perkasa 140310120019 Tugas Metoda Numerik 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

15.

16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.

#include<stdio.h> #include <conio.h> //Mendefinisikan fungsi matrikdet float matrikdet(float p[10][10], int n) {int i, j; for(i=0;i<n;i++) { for(j=0;j<n;j++) { printf("%.0f\t", p[i][j]);} //Menampilkan matriks printf("\n"); }} main() //Fungsi Utama { float matriks[10][10],rasio,det; //Pendeklarasian matrik, rasio dan det int i,j,k,n; //Pendeklarasian dari elemen array,dan ordo(n) printf("----------DETERMINAN MATRIK-----------\n\n");//Judul Program //Input data printf("Masukkan ordo matriks (n x n) : ");scanf("%d", &n); printf("\nMasukkan elemen Matriks A\n"); for(i=0;i<n;i++) { for(j=0;j<n;j++) {printf("Input A[%d][%d] : " ,i+1,j+1); scanf("%f", &matriks[i][j]); }} printf("\nMatriks A :\n\n"); matrikdet(matriks,n); for(i=0;i<n;i++){ for(j=0;j<n;j++){ if(j>i){ rasio=matriks[j][i]/matriks[i][i]; for(k=0;k<n;k++){ matriks[j][k] -= rasio * matriks[i][k]; }}}} det = 1; for(i=0;i<n;i++) det *= matriks[i][i]; printf("\nHasil Determinan matriks A : %.5f\n\n", det); getch(); return 0; }

Tampilan Program

Analisa : A adalah matriks bujur sangkar. Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar. Determinan matriks juga dapat didefinisikan sebagai jumlah semua hasil perkalian elementer bertanda dari matriks A. Hasil perkalian elementer matriks A yang berukuran n x n adalah hasil perkalian elemen-elemen tersebut berasal dari baris yang sama atau kolom yang sama. Pada program ini untuk menginputkan matriks A digunakan array 2 dimensi atau lebih dan menggunakan pengulangan for untuk array tersebut dan untuk perhitungannya. Lalu dibuat fungsi matrikdet untuk menampilkan data yang diinputkan untuk ditampilkan seperti matriks. Untuk mencari nilai dari setiap perkalian elemen elemen digunakan perulangan bersarang sebanyak tiga kali, setelah itu digunakan lagi pengulangan sekali lagi untuk mengalikan setiap perkalian elemen elemen tersebut dengan hasil elemen elemen yang lain atau bisa dikatakan menjumlahkan semua hasil perkalian elementer dari matriks A.

Anda mungkin juga menyukai