Siklus Assessment
BENCAN A
RAPID ASSESSMENT
Assessment
Metode Assessment Mengumpulkan dan mengobservasi data sekunder Observasi langsung di lapangan Menanyakan pendapat para ahli Mewawancarai lawan bicara yang kapabel Diskusi grup Survei
Perbedaan Assessment Cepat , Assessment Detail dan Assessment Continual INDIKATOR WAKTU RAPID ASSESSMENT 1 X 24 Jam (Maks 1 minggu) DETAIL ASSESSMENT Sekitar 1 bulan CONTINUAL ASSESSMENT Informasi dikumpulkan secara reguler berdasarkan periode waktu operasi Akses luas
AKSES Terbatas MENDAPATKAN Tidak ada waktu INFORMASI yang cukup untuk mengunjungi seluruh lokasi dan berbicara dengan nara sumber Atau Situasi keamanan yang mengambat kegiatan dan akses kepada orang SUMBER Data sekunder, INFORMASI pelayanan sosial (kesehatan,air dll) LSM, Pemerintah, masyarakat yang terkena dampak ASUMSI YANG Tinggi DIGUNAKAN Waktu yang digunakan tidak cukup. Asumsi didasari oleh pengalaman sebelumnya TIM Berpengalaman ASSESSMENT melakukan assessment secara umum untuk berbagai jenis bencana
Memungkinkan mengunjungi sejumlah lokasi dan wawancara kepada sejumlah nara sumber
Data sekunder, sumber nara sumber yang terpilih, petunjuk lain, relawan PMI Menengah Asumsi didasari oleh petunjuk dan informasi, tetapi dapat disesuaikan dengan sumber lainnya
Berpengalaman Staff PMI yang melakukan melaksanakan kegiatan assessment secara secara normal umum dan didukung oleh orang yang memiliki kemampuan khusus
Assessment
Jenis Data : Data Primer data data yang diperoleh dari sumber sumber terkait secara langsung dengan kejadian bencana. Data Sekunder data data pendukung yang dapat melengkapi informasi yang diperoleh dari dalam data primer.
Cara Pengumpulan Data : Data Primer : Pengamatan langsung, wawancara dan diskusi kelompok Data Sekunder : Dokumen-dokumen resmi. Pengamatan Langsung : Pengamatan langsung di lokasi bencana Lokasi vs wilayah Lakukan dengan lembar isian ASSESSMENT. Perhatikan hal hal seperti : Masyarakat, pengungsian, air dan sanitasi sumber air, pembuangan Gudang dan titik distribusi fasilitas umum yang masih ada (RS, pasar, sekolah, tempat ibadah, dll), kondisi keamanan, dan tempat tempat lain. Wawancara : Wawancara perorangan Informan utama adalah : Orang yang mempunyai informasi yang berkaitan Yang mau diwawancarai Orang yang memiliki pengetahuan mengenai masalah yang terjadi Siapkan pertanyaan sebelum melakukan wawancara Diskusi Kelompok : Bentuk kelompok bisa beragam, ataupun yang memiliki kesamaan Anggota 5 10 orang Siapkan bahan diskusi terlebih dahulu. Data Sekunder : SEBELUM : Cari informasi sebanyak banyaknya mengenai lokasi, serta hal hal lain yang berkaitan dengan bencana yang terjadi Di LOKASI : Cari informasi yang berasal dari : Data pemerintah, Data bencana sebelumnya Hasil sensus Laporan laporan yang sudah ada Lain lain (contoh : berita, koran, dll)
Assessment
Analisis Data : GIGO Garbage in Garbage Out Penyaringan hasil assessment. Mana yang perlu, mana yang tidak perlu. Lengkapi data yang diperoleh berdasarkan wawancara, dengan apa yang dilihat di lapangan (AWAS : BIAS !) Triangulasi data Cek silang data. Beberapa hal yang dapat menghambat kegiatan Assessment : Keterbatasan waktu, dan perubahan situasi yang tiba tiba Kurangnya sumber daya manusia dan sumber daya lainnya Sulitnya berkoordinasi dengan lembaga lembaga lain Kesulitan untuk bekerjasama dengan banyak orang, banyak pihak, dan situasi darurat Area assessment yang seringkali sulit untuk dicapai, ataupun membutuhkan waktu yang lebih lama Hal-hal yang harus diperhatikan selama menjalankan Assessment : Perhatikan data yang sudah ditemukan oleh sumber lain. Fokuskan pada kebutuhan yang darurat/ mendesak Dalam mengumpulkan data, mulailah dari pihak berwenang lokal, kemudian cek silang dengan masyarakat. Katakan pada semua pihak bahwa pekerjaan kita hanyalah mengumpulkan data, dan keputusan bukan diambil oleh kita. JANGAN beri pengharapan atau janji janji pada semua pihak. JANGAN abaikan sumber sumber yang tersedia.
FORMAT ASSESSMENT CEPAT ( Dalam waktu min 24 jam mak 1 minggu ) Jenis Bencana Banjir dan tanah longsor; Waktu kejadian Minggu, 12 Januari 2003 Lokasi Bencana Propinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Selatan Kecamatan Lepo-lepo Desa/Kelurahan Baruga Sebab Bencana Hujan diatas normal, hutan gundul menyebabkan tanah longsor Dilaksanakan Sdr. Abidin,Abidon,Abiden /Anggota Tim Satgana PMI oleh Informasi Umum Awal Bencana Informan Populasi di wilayah bencana;
Assessment
Tingkat keparahan dampak bencana; Tindakan yang sudah dilaksanakan atau yang sedang direncanakan; Situasi Keadaan dan Keamanan di Lokasi Bencana
Jumlah penduduk menurut umum dan gender (?); Korban manusia tewas 94 orang 80% desa dilanda bencana Jumlah kerusakan rumah tinggal, belum diketahui) Jalan desa rusak berat, lain-lain belum diketahui; Kerusakan sarana pelayanan masyarakat, belum diketahui; Satlak PB Pemda Kab. Konawe Selatan, bantuan (?) PMI, Dapur Umum, SAR dan Evakuasi; Gereja setempat (?)
Desa Baruga
PMI Cabang Konawe Selatan Satlak PB Kab.Kona we Selatan PMI Cabang Konawe Selatan, Masyaraka t Puskesma s Baruga, Kantor Camat
Kemungkinan akan terjadi longsor susulan; Adakah pengaturan keamanan di wilayah bencana (siskamling); Tingkat Pengamanan oleh Pemerintah; Kebutuhan yang Penampungan (tempat berteduh, air, paling mendesak sanitasi) yang dihadapi oleh Pangan korban bencana; Air bersih Kesehatan Tetapi berapa banyak, belum diketahui secara pasti; Kapasitas/Fasilitas Fasilitas Yankes (Puskesmas, RS, yang tersedia Apotek) (?) Penyediaan air bersih (?) Fasilitas Komunikasi (Yantel, Wartel, Milik masy) (?) Transportasi (sarana-prasarana yang masih berfungsi) Contact Persons Kepala Desa Baruga, Bapak Ade Orba; No.Telpon/Fax Ka Satlak PB setempat, Bapak Jamsir; No.Telpon/Fax
Assessment