Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Martha Nur A.

NIM Off : 109341417191 :A

1. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar". 2. Vaksin Hidup Vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan berulang-ulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologiyang mirip dengan infeksi alamiah Vaksin dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan respon imun sehingga dalam bentuk dosis kecil antigen Respon imun yang diberikan mirip dengan infeksi alamiah, tidak perlu dosis berganda Dipengaruhi oleh circulating antibody sehingga ada efek netralisasi jika waktu pemberiannya tidak tepat Vaksin virus hidup dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik Dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah Vaksin mati Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat kimia (formaldehid) atau dengan pemanasan, dapat berupa seluruh bagian dari bakteri atau virus, atau bagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya saja. Vaksin tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat dimasukkan dalam bentuk antigen Respon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler Tidak dipengaruhi oleh circulating antibody Vaksin tidak dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik Tidak dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah Titer antibody dapat menurun setelah beberapa waktu sehingga diperlukan dosis ulangan, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protektif tetapihanya memacu dan menyiapkan system imun, respon imunoprotektif baru muncul setelah dosid kedua dan ketiga

3. Pada penggunaannya untuk manusia dapat menggunakan kedua dari cara pemberian vaksin yaitu melalui oral ataupun infeksi. Masing-masing dari cara juga memiliki kelemahan. Pada pemberian vaksin secara oral mual, nyeri perut dan ruam. Sedangkan pada pemberian vaksin secarainjeksi dapat menyebabkan pembengkakan pada daerah penyuntikan. Perbedaan yang mendasar pada penggunan 2 cara ini yaitu ditinjau dari segi komponen antigenetik didalamnya adalah pada vaksin oral digunakan virus yang hidup dan dilemahkan. Sedangkan pada vaksin injeksi digunakan virus yang mati. Untuk efek dari masing-masing virus tersebut dapat kembali dilihat pada jawaban nomor 2.

DAFTAR RUJUKAN Ressinaga. 2010. Vaksin Tifoid. (online),(http://ressinaga.multiply.com) diakses tanggal 19 Februari 2012 Umam, Nurcholid. 2011. Perbedaan Vaksin Hidup dan mati. (online),(http://pediatrician-pkubantul.blogspot.com) diakses tanggal 19 Februari 2012 Kadri. 2011. Vaksin. (online),(http://kadri-blog.blogspot.com) diakses tanggal 19 Februari 2012

Anda mungkin juga menyukai