Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 Fisika Inti 0509 (Perbaikan) Alfajri Asbahri Alfian Yuanata Rizki Mahardika Putra Muhamad Ilyas Andromeda

Siddhik Yogama (10210013) (10210035) (10210041) (10210086) (10210097)

Mengapa

h Bisa Diasosiasikan dengan Momentum Sudut Orbital?

Momentum sudut merupakam kuantisasi dinamis yang terjadi pada sebuah benda yang mengitari sebuah titik (inti). Persamannya merupakan vektor, yaitu L= r x p, vektor r yang menyatakan posisi (x, y, z) dan momentum berikut. = ( x, y, z). Persamaan ini dapat ditulis ulang dengan komponen-komponen

(1) Perputaran diasumsikan selalu memutari sumbu z, sehingga komponen z dari momentum sudut l menjadi

Maka, Lz = mvr (2) Untuk kasus perputaran pada kondisi kuantum, maka kita harus memenuhi syarat kondisi Bohr untuk kuantisasi, yaitu dengan persamaan

Dengan catatan bahwa Lz = mvr, dalam persamaan di atas maka kita mendapatkan Lz = n (3) Dengan demikian, kondisi Bohr untuk kuantisasi menunjukkan bahwa besaran momentum sudut orbital dari gerak melingkar dikuantisasi menjadi perkalian bilangan bulat dengan h. Operator L= (Lx, Ly, Lz) digunakan untuk menurunkan operator Hamiltonian dengan menggunakan koordinat polar (r, , ) kita akan mendapatkan persamaan berikut,

Tugas 1 Fisika Inti 0509 (Perbaikan)

(4) Kita tahu bawa pada keadaan kuantum, kita hanya mengetahui keseringan dari suatu kondisi saja. Maka untuk mengetauhui keseringan tersebut dapat dipecahkan menggunakan persamaan gelombang yang dikuadrat mutlakan sehingga diperoleh probabilitasnya. Untuk memecahkan fungsi gelombang tersebut maka digunakan operator. Untuk operator Lz tidak dapat mereprentasikan probabilatas dari fungsi gelombang, maka dibutuhkan operator L2, yaitu L2 = Lx2 + Ly2 + Lz2. Menurut Legendre, operator L2 sebanding dengan operator Legendre , dengan persamaan (5) Sifat karakteristik dari operator telah dipelajari dengan baik dalam kaitannya dengan harmonik sudut Yl,m ,

Sehingga operator momentum kita menjadi (6) Yl,m adalah fungsi eigen dan l(l + 1)h2 adalah nilai eigen.

Jadi kesimpulannya, l(l+1) merupakan suatu nilai eigen bilangan kuantum yang diperoleh dari operator momentum yang dikuadratkan. Operator momentum ini dikuadratkan karena untuk membantu mengetahui probabilitas suatu keadaan kuantum dari fungsi gelombang. Sehingga l(l+1) dapat mereprentasikan keseringan (ekspektasi) dari besarnya momentum sudut orbital.

Anda mungkin juga menyukai