Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadikan sektor peternakan sebagai salah satu tumpuan perekonomian masyarakat. Sebagai salah satu sektor yang menjadi andalan perekonomian bagi masyarakat, sektor peternakan harus mampu menjadi sandaran perekonomian dan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam pencapaian tujuan pembangunan perekonomian. Kemampuan dari sektor peternakan sebagai salah satu andalan perekonomian Indonesia dapat dilihat dari besarnya sumbangan sektor ini pada Produk Domestik Bruto Indonesia yang menempati urutan ketiga di bidang pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan ( Agriculture, Livestock, Forestry, and Fishery) setelah tanaman bahan pangan dan tanaman perkebunan. Usaha peternakan yang banyak diminati oleh masyarakat saat ini salah satunya adalah usaha peternakan unggas. Hal ini dikarenakan peternakan unggas merupakan usaha yang dapat diusahakan mulai dari skala usaha rumah tangga hingga skala usaha besar. Salah satu peternakan unggas yang saat ini kembali diminati oleh masyarakat adalah peternakan puyuh, hal ini dikarenakan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh ternak puyuh diantaranya kemampuan produksi telurnya cepat dan tinggi. Puyuh betina mampu bertelur saat berumur sekitar 41 hari. Pada masa bertelur, dalam satu tahun dapat dihasilkan 250 300 butir telur dengan berat rata rata 10 gram/butir, yaitu dalam periode bertelur sekitar 9 12 bulan. Jika ditinjau dari nilai kandungan gizi telur puyuh memiliki keunggulan dibandingkan dengan telur jenis lainnya. Terjadinya peningkatan permintaan masyarakat terhadap telur puyuh merupakan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan oleh para peternak Telur Puyuh. Salah satu peternakan telur puyuh yang memanfaatkan peluang pasar ini adalah Peternakan puyuh Yusuf Berkah Robbani PS di dusun kedung ares kecamatan Sumbang. Adanya peluang pasar menunjukkan adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang maksimum bagi pelaku usaha di sektor tersebut. Sehingga dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang tepat bagi setiap perusahaan agar dapat memanfaatkan peluang tersebut secara maksimal dan mencegah berbagai ancaman yang datang dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dengan sebaik baiknya. Dengan demikian strategi pemasaran menjadi suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan agar perusahaan memperoleh keuntungan yang maksimal dan dapat bertahan dari persaingan.

Laporan Hasil Kunjungan

Selasa, 25 September 2012 kelompok kami melakukan kunjungan ke peternak sekaligus pengepul telur puyuh yang dimiliki oleh bapak Yusuf yang bertempat tinggal di dusun Kedungares, Kecamatan Sumbang. Disana kami berbincang mengenai tata cara pengemasan, pemasaran bahkan sampai pengawetan telur puyuh. Telur puyuh yang telah terkumpul dimasukkan ke dalam wadah berventilasi atau berlubang, sehingga pertukaran udara di dalam tempat penyimpanan telur lancar dan tahan lama. Disarankan telur disimpan di ruan yang sejuk selama tidak lebih dari 14 hari. Jika proses pemasarannya lancar, pengiriman telur ke pedagang atau pembeli bisa segera dilakukan. Penyimpanan telur yang telalu lama dapat mengakibatkan penyusutan atau pembusukan. Umumnya setelah tiga hari disimpan, 10 kg telur puyuh bisa mengalami penyusutan sebesar 0,1kg atau 100 gram (Sugiharto, 2005). Menurut Pak yusuf teknik pengawetan telur puyuh sangatlah mudah. Beliau hanya menyimpan pada tempat telur atau yang sering disebut Egg Tray, kemudian ditaruh dalam tempat kering. Alasan beliau menggunakan teknik tersubut adalah supaya memudahkan terjadinya penguapan pada telur sehingga tidak terjadinya penjamuran pada telur atau bahkan telur dapat busuk. Pada umumnya masyarakat beternakpuyuh untuk memproduksi telurnya. Sama seperti beternak ayam dan itik, puyuh betina menjadi puyuh petelur dan ketika produksinya sudah berkurang (Puyuh afkir), juga dijual sebagai unggas potong. Di daerah sentra peternkan puyuh biasanya unggas ini dijual sebagai puyuh goreng (Redaksi Agromedia, 2002). Pemasaran telur Pak yusuf sendiri beliau menyetok telur telur puyuh kepada pengepul telur puyuh di pasar pasar seperti pasar Purwokerto dan purbalingga. Selain itu Pak yusuh juga menitipkan telur telurnya lengsung ke pedagang pedagang di pasar Purwokerto mapun Purbalingga. Beliau mengirim atau memasarkan telurnya kepengepul karena pembayarannya dibayar secara langsung atau cash sehingga modal akan cepat kembali. Namun kekurangannya sendiri ketika pak memasarkannya ke pengepul ialah keuntungannya sedikit. Sedangkan alasan Pak yusuf menrgetkan pemasarannya dengan menitipkan atau menyetokkan kepada pedagang pedagan di pasar ialah beliau mampu meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan menyetokkan telurnya langsung ke pengepul. Namun

kebanyakan banyak para pedagang yang sering menunda pembayarannya samapai telurnya habis sehingga modal tidak cepat kembali. Kendala Pak yusuf pada saat menyimpan telur adalah terjadinya penjamuran pada telur akibat kelembapan udara, biasanya terjadi pada saat musim hujan. Kemudian kendala yang lainnya yani pembusukan atau berkurangnya isi telur karena lamanya penyimpanan yang seharusnya penyimpanan maksimal 15 hari dapat samapai sebulan. Sering terjadi pula penumpukan telur puyuh dipasaran diakibatkan oleh penyetok telur puyuh yang berada di kota kota besar misalnya Jogja, Solo, Malang yang tidak dapat memasarkan telurnya sampai keluar pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi akibat gelombang air laut yang cukup tinggi, sehingga pemasaran terkumpul hanya disatu tempat, dan terpaksa para pengepul tersebut memasarkannya di pasar pasar tradisional pulau jawa. Penumpukan stok telur puyuh tersebut mengakibatkan merosotnya harga telur pyuh yang mencapai kisaran Rp. 150,-/ butir yang sebelumnya seharga Rp. 200,-/ butir. Jika di ambil dari data statistik dinas peternakan pusat, kebutuhan telur seluruh nusantara baru terpenuhi 20%, masih ada 80% kebutuhan telur puyuh yg belum bisa terpenuhi oleh seluruh peternak nusantara, hanya saja pemerintah dan peternak sendiri tidak cepat bertindak dlam menjangkau wilayah wilayah yg memang sulit dijangkau, misalnya indonesia wilayah timur, kebanyakan hanya memasarkan ke wilayah sendiri yg notabennya juga banyak yg memprosuksi, untuk itu, cobalah memberi masukan ke inti plasma (kemitraan) untuk memngirim pasukan prosuksi telur ke wilayah luar, atau untuk peternak mandiri kecil membentuk organisasi, sehingga hasil prosuksi bisa dikumpulkan untuk dikirim ke luar (Pusat data statistik dinas Peternakan). Sementara itu, tingkat persaingan semakin tinggi dengan masuknya telur puyuh yang berasal dari luar Sumbang ke pasar di wilayah Sumbang yang menjadi pasar sasaran Peternakan Yusuf Berkah Robbani PS menjadi suatu ancaman yang dapat menghambat kegiatan pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan. Pemberian pakan, sampai penanganan pascaproduksi merupakan proses yang mengeluarkan uang. Proses pemasaran adalah satu satunya proses yang menghasilkanang. Survei pasar yang komrehensif perlu dilakukan ntuk mengetahui daya serap pasar terhadap produk yang dihasilkan. Lebih baik lagi jika survei tersebut dilengkapi dengan prediksi kebutuhan untuk waktu-waktu mendatang, misalnya untuk pertumbuhan kebutuhan pasar terhadap produk (Abidin.2009).

Menurunnya konsumsi telur puyuh terjadi setelah hari raya idul fitri samapai dengan hari raya idul adha, ini dikarenakan banyak puyuh yang sedang mengalami waktu afkir mengakibatkan produksi telur menurun sehingga harga menjadi naik kemudian konsumen dipasar menurun. Meningkat atau mulai stabilnya harga telur puyuh pada saat sebelum bulan puasa yaitu dengan kisaran harga mencapai Rp. 200,- /butir bahkan sampai Rp.250,-/ butir telur puyuh. Puyuh yang dipelihara dengan periode pembesaran 0-8 minggu menunjukkan berat badan yang tinggi jika dibandingkan dengan cara pemeliharaan periode pembesaran yang lebih pendek. Karenanya agar produktivitas dan keuntungan maksimal, dianjurkan pemeliharaan periode pembesaran samapai umur delapan minggu, meskipun puyuh sudah mulai bertelur saat berumur 35-42 hari ( Sugiharto, 2005 ). Agar dapat menyusun suatu strategi pemasaran yang tepat perusahaan harus mampu mengidentifikasi faktor faktor lingkungan perusahaan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam merumuskan strategi pemasaran. Analisis lingkungan yang meliputi lingkungan internal dan eksternal ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan kekuatan yang dimiliki, meminimumkan kelemahan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, memanfaatkan peluang peluang yang dimiliki oleh perusahaan dan mengantisipasi ancaman yang muncul dari lingkungan eksternal yang dihadapi oleh perusahaan (Sari, 2009). Keberhasilan dalam melakukan analisis lingkungan akan menentukan keberhasilan perusahaan untuk dapat bertahan hidup dan terus berkembang. Peran pihak manajemen sebagai pihak yang mengambil keputusan mengenai strategi pemasaran (Sari 2009erusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan daya saing dalam industri peternakan unggas khususnya peternakan telur puyuh (Sari, 2009).

Daftar Pustaka
Abidin, Zainal.2002.Meningkatkan Produksi Puyuh. Jakarta. AgroMedia Pustaka. Redaksi AgroMedia. 2002. Puyuh Si Mungil Potensi. Jakarta. AgroMedia Pustaka. Sugiarto, R. Eddy. 2005. Meningkatkan Keuntungan Beternak Puyuh. Jakarta. AgroMedia Pustaka. Sari, Marlinda. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Peternakan Puyuh Bintang Tiga Situ Ilir
Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajeman Institut Pertanian Bogor Telur Puyuh Pada (PPBT) Di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Jurnal vol. 2(2) : 94-97.

Anda mungkin juga menyukai