Anda di halaman 1dari 157

SISTEM TATA UDARA BANGUNAN GEDUNG

Diklat Teknis Konsevasi Energi Pada Bangunan Gedung

Sonden Winarto
Lahir : Bojonegoro, 18 Maret 1980 NIP : 19800318 200604 1 001 Unit Kerja: Pusdiklat KEBTKE, KESDM Jabatan : Widyaiswara Pertama / IIIb Alamat : Jl. Poncol Raya No. 39, Ciracas, Jakarta Timur E-mail : Sondenw@yahoo.com Shondhent@gmail.com Telepon : 081-33587-5677

biodata

SISTEM TATA UDARA (AC)


AC adalah utilitas bangunan gedung untuk mengkodisikan udara di dalam ruangan agar menjadi sejuk dan nyaman bagi penghuni dalam melakukan aktifitas. AC bukan untuk mendinginkan ruangan. Kondisi nyaman diperoleh jika : - AC dioperasikan sesuai standar kenyamanan, - Ukuran dan jenis AC sesuai dengan kebutuhan.

MENGAPA MENGGUNAKAN SISTEM TATA UDARA ?


Kenyamanan ruang : Meningkatkan produktifitas kerja. Meningkatkan kualitas hidup. Menjaga temperatur dan kelembaban pada poin tertentu : Melindungi peralatan / mesin sehingga bekerja pada temperatur kerja optimal. Menjaga file / arsip dari laju pertumbuhan bakteri / jamur yang merusak.

Kenyamanan Dalam Ruang


Kenyamanan Fisik : Didasarkan pada kebutuhan standar Faktor kejutan termal (perubahan suhu secara mendadak) Perbedaan suhu yang dapat diatasi tubuh dengan baik (tidak terjadi shock) adalah 8 C. Kenyamanan Non Fisik : Didasarkan pada persepsi manusia

Polusi Udara menggangu kesehatan

STANDAR KENYAMANAN PENGUDARAAN RUANG


Temperatur
Kelembaban Aliran Udara
Untuk kondisi daerah tropis ketiga parameter disamping nilainya cukup tinggi

Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan Pengudaraan Ruang


Dimensi ruang Orientasi ruang Lokasi ruang Peralatan di dalam ruang Jumlah personil di dalam ruang Aktifitas dalam ruang Iklim Sirkulasi udara dalam ruangan dst

FAKTOR BERPENGARUH PADA KONSUMSI ENERGI SISTEM TATAUDARA

Butir 1 3; dan 6 gambar di atas berkaitan dengan sistem tata udara, sedangkan butir 4; 5 dan 7- 11 berhubungan dengan selubung bangunan dan pencahayaan

KAPASITAS AC - SPLIT
LUAS RUANGAN (M2) 14 - 23 19-28 23 - 33 28 -37 33 - 42 37 - 51 46 - 60 53 - 74 70 -93 KAPASITAS AC BTU/JAM 5000 6000 7000 8000 9000 10000 12000 14000 18000 PK 0.6 0.75 0.8 0.9 1 1.2 1.5 1.7 2
10

Pengaruh Variasi Warna Rumah Terhadap Tata Udara

No 1 2

Posisi T1 T2

Temperatur pada pukul 10.00 WIB (0C) Warna cat Tanpa cat Putih Abu-abu Kuning 53,19 33,15 46,28 31,02 55,00 34,55 48,01 31,05

3
4 5 6 7

T3
T4 T5 T6 T7

35,24
33,40 33,61 32,73 34,14 30,62 62,58 29,3

34,43
31,20 32,78 31,08 32,11 31,62 59,01 28,3

36,70
33,25 33,01 33,14 34,15 32,96 62,82 29,8

33,86
30,61 32,82 31,56 32,97 30,48 61,18 28,7

8
9 10

T8
T9 T10

Prinsip Kerja & Komponen Sistem Tata Udara

DIFINISI & RUANG LINGKUP


Sistem yang mengkondisikan udara di dalam gedung
dengan mengatur basaran termal seperti temperatur dan kelembaban relatif, serta kesegaran dan kebersihannya, sedemikan rupa sehingga diperoleh kondisi ruangan yang nyaman

Klasifikasi Berdasarkan Manfaat : 1. Pengkondisian udara untuk kenyamanan;


2. Pengkondisian udara untuk industri

Komponen Sistem Tata Udara


1. KOMPRESSOR 2. KONDENSOR 3. EVAPORATOR

KOMPONEN UTAMA

Aliran Refrigerant dalam Siklus


Cair 5 oC, 70 Psi Cair 50 oC, 240 Psi

Katup Ekspansi/Kapiler
Campuran Kondenser

Campuran

Fan

Fan

Kompresor

Gas Tekanan Rendah 70 Psi Temperatur Rendah 10 oC

Gas Tekanan Tinggi 240 Psi Temperatur Tinggi 90 oC

SIKLUS REFRIJERASI
Refrigerant cair mengalir melalui coil evaporator dan mengabsorbsi panas dari udara yang melewati coil, sehingga terjadi proses penguapan (evaporasi) dari cairan menjadi gas pada temperatur konstan (latent heat).

Gas dialirkan ke kompresor untuk menaikkan tekanan, sehingga temperatur gas juga menjadi tinggi. Gas bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan melalui condensor.

DIAGRAM : SIKLUS KERJA SISTEM TATA UDARA

Katup ekspansi

Energi dingin dilepas Energi listrik digunakan

Refrigran

Energi panas dilepas

Hendradjit, W./TF-ITB

KOMPRESSOR
Kompressor berfungsi mensirkulasikan dan menekan refrigeran (misalnya Freon) dalam sistem mesin pendingin. Akibat pendinginan pada kondensor, refrigran bertekanan mencair. Dan adanya perbedaan tekanan yang dihasilkan compressor pada area condensor (outdoor) dan evaporator (indoor), refrigrant cair secara bertahap mengalir melalui pipa kapiler atau katup expansi ke evaporator (indoor).

EVAPORATOR (indoor)
Akibat proses "trottling pada katup expansi mengakibatkan refrigran berubah pase dari cair menjadi uap di evaporator (indoor). Proses penguapan ini membutuhkan panas dari sekitar yang menyebabkan daerah di sekitar evaporator (indoor) menjadi dingin. Dengan kata lain perpindahan panas berlangsung dari udara sekitar evaporator (indoor) ke refrigran di dalam evaporator (indoor) Proses perpindahan panas ini dipercepat dengan mensirkulasikan udara di dalam ruangan dengan sebuah fan sirkulasi sehingga suhu udara di dalam ruangan menjadi turun. Hal inilah yang menyebabkan rasa dingin di dalam ruangan ber AC sebagaimana yang kita harapkan dari peralatan pendingin tersebut.

KONDENSER (outdoor)
Kondenser letaknya di luar ruangan Didalam kondensor (outdoor) terdapat refrigran dengan suhu & tekanan relatif tinggi dan didinginkan dengan udara/air. Akibat pendinginan yg berlangsung cepat dan elektif, maka refrigran pada ujung akhir pipa kondenser (outdoor) suhu mencair dan suhunya sudah mendekati suhu udara luar. Dengan demikian di kondensor terjadi pelepasan panas dari refrigran ke udara luar.

KLASIFIKASI UTILITAS TATA UDARA

KLASIFIKASI

Window Unitary

AC

Central Unit

Split

AC WINDOW

Kapasitas Pendinginan :
5.000-32.000 BTU 0,4 - 2,7 TR 0,5 sd. 1,4 KW

AC WINDOW

KEUNGGULAN

KELEMAHAN

Temperatur ruangan dapat Memerlukan space pada dikontrol tersendiri dari masing- dinding dan jendela masing unit Tidak memerlukan ducting Tidak memerlukan pemipaan Instalasinya sangat sederhana Umumnya distribusi udara tetap kapasitasnya Pemasangan pada dinding luar sehingga kelihatan kurang baik Umur teknis pendek (4-10 tahun)

Menimbulkan Noise

AC SPLIT
Condenser dan evaporator terpisah; Condenser ditempatkan diluar; Condenser didinginkan dengan udara atau air; Tanpa atau dengan ducting.

AC SPLIT
KEUNGGULAN KELEMAHAN
Temperatur ruangan dapat Penempatan condensor pada dikontrol tersendiri dari masing- luar bangunan rawan terhadap masing unit cuaca Ducting merupakan optional Distribusi udara dapat diatur Instalasinya sangat sederhana Tidak perlu membobok dinding secara lebar Memerlukan pemipaan Umur teknis pendek (4-10 tahun)

PEMILIHAN AC
Indikator efisiensi sistem AC (Split):
Energy efficiency ratio (EER). EER : Efek pendinginan (Btu/Jam) / Energi Input (W). Coefficient of performance (COP) COP: Efek pendinginan (kW) / Energi Input (kW).

KINERJA AC - SPLIT
Untuk mengevaluasi kinerja AC - split , acuan berikut dapat digunakan.
COP EER 6.8 2.0 2.5 3.0 8.5 - 10 Buruk 3.0 4.0 11- 14 Baik 4.0 > 14 Baik Sekali 20 Superior 6.0

KRITERIA Sangat EVALUASI Buruk

CATATAN

Exixting (Indonesia)

Market Indonesia

Jepang

EER dapat dilihat pada brosur atau Label - AC Efisiensi AC diinformasikan dalam brosur/kemasan produk AC, ditulis dengan EER atau (Capacity & Input daya).

I kJoule = 0.94781 BTU EER = 10.58

EER =11.6

CONVERSION FACTOR
POWER CONVERSION :
1 kW = 3412 btuh 1 kCal = 3.968 btuh 1 TR = 3.517 kW 1 PK = 9000 btuh

WORK CONVERSION :
1 HP = 0.745 kW 1 HP = 1,014 PK

SIMPLE POWER DESIGN


Input Output AC di Pasaran :
1/2 PK = 5.000 BTU 3/4 PK = 7.000 BTU 1 PK = 9.000 BTU 1 1/2 PK = 12.000 BTU

Formula Empiris Sederhana:


Kebutuhan Pendinginan = 500 BTU/m

EXERCISE
Input Output AC di Pasaran :
1/2 PK = 5.000 BTU 3/4 PK = 7.000 BTU 1 PK = 9.000 BTU 1 1/2 PK = 12.000 BTU Berapa EER masing-masing AC di atas?

Ac Single Package
Condenser dan evaporator satu unit; Pemasangan instalasi di bagian atap; Condensor didinginkan dengan udara atau air; Untuk condensor dengan pendingin udara, menggunakan ducting ke ruangan; Untuk condensor dengan pendingin air, menggunakan cooling tower yang terpisah.

Central Station System

KARAKTERISTIK :
Blower, evaporator, condenser dan kompresor ditempatkan pada satu tempat; Pendinginan seluruh bangunan di sentralisir pada satu tempat; Umur teknis 18 20 tahun; Pendinginan untuk bangunan besar dan bertingkat tinggi.

CENTRAL STATION SYSTEM

CENTRAL STATION SYSTEM

CENTRAL STATION SYSTEM

Duckting sistem VRV (Variabel Refrigerant Volume)

KRITERIA PEMILIHAN AC Sentral (Chiller)


Indikator efisiensi sistem AC sentral Chiller adalah : kW/TR, atau COP (kW) adalah daya kompressor. TR adalah efek pendinginan (Ton Ref). 1 Ton Ref = 12000 BTU/jam= 3024 kCalori/Jam,

Perkembangan kinerja (kW/Ton) untuk AC sentral-Chiller.

CONTOH :

kW/TR = 3.516/COP. = 3.156/4 = 0.789.

COP AC Sentral

Konversi :

CONTOH (PROSEDUR OPERASI/SOP) :


Kantor Pemerintah :

Pelaksanaan Penghematan Energi Dilakukan Dengan Cara : A. Mengurangi jam operasi peralatan : AC dihidupkan pada awal jam kerja sampai 1 jam sebelum jam kerja berakhir; B. Mengatur suhu ruangan ber AC pada suhu minimal 25,5oC. C. Mengurangi daya pencahayaan listrik maksimal 15 Watt/m2. D. Mengurangi pencahayaan lampu aksesories dan memanfaatkan cahaya alami.

Kinerja Operasi

Kinerja operasi sistem AC ditentukan oleh : Jadual operasi Kondisi operasi Komponen bangunan. Pemeliharaan.

Jam operasi
Ingat bahwa : Biaya (Rp/tahun) : = Daya (kW) x jam kerja/hari x hari kerja/tahun x Tarif (Rp/kWh)

SIRKUIT UDARA DALAM RUANGAN Udara sejuk dari AHU disirkulasikan oleh fan AHU ke ruangan. Ruangan didinginkan oleh udara sejuk

SIRKUIT AIR DINGIN Pada sirkuit air dingin, refrigrant mendinginkan air sejuk (chilled water) pada evaporator. Air sejuk selanjutnya mendinginkan udara pada AHU.

AIR HANDLING UNIT (AHU) Pompa chilled water mensirkulasikan air sejuk dari chiller (mesin AC) ke AHU. Di AHU air sejuk mendinginkan udara dan udara sejuk disirkulasikan ke ruangan Kesehatan kerja, udara segar harus secara terus menerus dimasukkan pada AHU / FCU sebesar : 20 Cfm (cubic feet per menit) per orang atau sekitar 0.56 m3/menit orang.

SIRKUIT REFRIGRAN- CHILLER Siklus kerja refrigrasi terjadi pada mesin pendingin (chiller). Refrigrant panas didinginkan oleh air pendingin pada kondensor. Refrigrant dingin mendinginkan air sejuk pada evaporator.

SIRKUIT AIR PENDINGIN


Pada sirkuit air pendingin, refrigrant didinginkan oleh air pendingin pada evaporator. Air pendingin didinginkan oleh udara luar melalui fan pada cooling tower.

Diagram skematik

COOLING TOWER
Prinsip kerja cooling tower adalah dengan memanfaatkan panas evaporasi air pada udara yang dialirkan dan melepaskannya ke atmosfer. Akibat proses evaporasi/penguapan, maka air sisa yang tidak menguap suhunya turun karena sebagian energinya dimanfaatkan untuk proses penguapan air

PERBEDAAN IKLIM
SUB TROPIS Panas dan kering Perbedaan temperatur harian 10oC TROPIS Panas dan lembab Perbedaan temperatur harian tidak terlalu besar (Indonesia 8oC) Temperatur bola basah tinggi (rata-rata = 28oC)

Temperatur bola basah rendah

PARAMETER KENYAMANAN
DAERAH TROPIS :
Temperatur (bola kering) Kelembaban relatif Kecepatan udara dalam ruang Partikel debu : 25,5oC 1,5oC; : 60% 5%;

: 0,15 1,15 m/dt; : < 150 mgr/m3

KONDISI KENYAMANAN TERMAL


ASHRAE 55-2004 Temp : 23C ~ 27C RH : 30% ~ 60% SNI Temp : 25,5C 1,5C RH : 60% 5%

Air Vel: < 0.2m/s

Air Vel: < 0.2m/s

CARA HEMAT ENERGI PADA AC.


Tergantung siapa dan apa professi anda. Masing-masing mempunyai cara dan tanggung jawab berbeda dalam penghematan energi.

Menejer

Engineer & Operator

Penghuni

Menejer
Ada Komitmen tentang Menejemen energi (Mikro). Kesungguhan untuk menerapkan konservasi energi
Secara resmi diumumkan di lingkungan organisasi. Dinyatakan secara spesifik dalam bentuk target dan jadual, misalnya sebagai berikut :

yang perlu dilakukan ....?

Menejer
Semua mekanisme dan fungsi organisasi digerakkan untuk menghemat energi dengan cara :

Meningkatkan kesadaran kariawan tentang hemat energi. Meningkatkan pengetahuan petugas energi tentang kiat hemat energi. Menyusun prosedur operasi/SOP. Meminimalisasi buangan energi. Menyiapkan sistem pelaporan. Menentukan target dan rencana hemat energi
Tim energi

Yang perlu dilakukan ....?


Menejer

- Bijaksana memilih AC (Jenis & Kapasitas), - Menentukan SOP (Jam operasi, suhu & RH sesuai standar), - Jadual Perawatan rutin, - Modifikasi AC.

Apa yang perlu dilakukan ....?


OPERATOR AC

- Pahami cara kerja mesin AC - Bijaksana mengoperasikan sistem AC (Jam operasi, suhu & RH agar sesuai standar) - Lakukan Perawatan rutin

Apa yang perlu dilakukan ....?

Penghuni &Operator
1. Suhu ruangan kerja harus diset sesuai dengan standar kenyamanan termal yang dibutuhkan. Kondisi nyaman termal berdasarkan standar nasional Indonesia (SNI) : Suhu udara kering : (25,5 + 1,5) C; Relatif humidity (RH) = (60 + 5) %.

Kondisi Nyaman Termal

Seting suhu sesuai SNI

Apa yang perlu dilakukan .?

Penghuni &Operator 2. PENGGUNAAN KOMPONEN BANGUNAN

Semua komponen bangunan harus dioperasikan sesuai dengan prinsip hemat energi berikut. Pintu, jendela dan semua bukaan ruangan ber AC harus dijaga selalu dalam keadaan tertutup rapat Ventilasi sebaiknya hanya melalui unit AC Memasang automatic door-closer

SETTING SUHU RUANGAN KERJA

Pengoperasian AC

Fakta LAPANGAN.
Setting suhu : Rendah
Penghuni ruangan kedinginan

Karena dingin, jendela dibuka, saluran udara/diffuser di ruang kerja ditutup.

Pengoperasian AC

PEMBOROSAN ENERGI

Setiap suhu ruangan diturunkan 1 C, maka konsumsi energi AC naik (6 10) %.

Suhu air dingin (chilled water) AC sentral praktek disetting pada 7 C. Suhu air dingin (9-10) C sudah cukup untuk memenuhi beban AC.

Suhu air dingin (chilled water) AC sentral.

Alat kendali Suhu dan aliran air dingin (chilled water) AC sentral

PENGOPERASIAN AC
Penghuni &Operator, .. Apa yang harus dilakukan .?

Dinding kaca harus diusahakan tidak meneruskan sinar matahari langsung ke dalam ruangan ber AC dengan cara memberi peneduh atau tirai, Kaca Film; Penggunaan tirai atau blinds dapat menghalangi panas radiasi matahari langsung ke ruangan sekitar 15 %. Efek yang lebih besar akan diperoleh jika tirai tersebut dipasang di sisi luar, namum dengan resiko rusak atau hilang.

PENGOPERASIAN AC Penghuni &Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?

Menghindari terjadi kebocoran udara luar/infiltrasi ke ruangan yang dikondisikan;

Infiltrasi adalah aliran udara luar tak terkendali dan tidak disengaja masuk ke dalam gedung melalui celah dan bukaan lain seperti pintu luar gedung. Infiltrasi menimbulkan beban AC yang cukup tinggi. Gedung yg sistemnya tidak mengukuti standar ventilasi yang benar komponen beban infiltrasi mencapai 18% sampai 21 % dari beban pendingin gedung seluruhnya.

Penghuni &Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?

Hindari sumber infiltrasi udara


Jendela Celah-celah Melalui pintu

Penghuni &Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?

Gunakan pintu otomatis

Tirai Plastik

Gunakan service area sebagai buffer

beban panas gedung

Penghuni &Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?

Menghindari peralatan-peralatan yang menghasilkan panas; Pemanfaatan ruangan sesuai dengan perencanaan.

Penghuni &Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..? Jangan salah memasang Instalasi AC

Posisi AC di atas Pintu yang terbuka

Memasang outdoor pada tangga darurat

Penghuni &Operator, ....Apa yang harus dilakukan .? Jangan salah memasang Instalasi AC

Penghuni &Operator, ....Apa yang harus dilakukan ..? Jangan salah memasang Instalasi AC AC SPLIT ON

EXCHAUST FAN ON

Contoh pemborosan tata udara

Indoor maupun Outdoor unit tidak boleh diblokir

Indoor unit tidak boleh diblokir

Contoh : Outdoor unit AC diblokir

Penghuni &Operator, .... Apa yang harus dilakukan ..?


Hindari memasang outdoor dari sinar matahari langsung Indoor maupun Outdoor unit tidak boleh diblokir : Alasanya : Menghalangi sirkulasi udara.

Penghuni &Operator, ...Apa yang harus dilakukan ..?


Jangan salah memasang Instalasi AC

Instalasi AC Salah

Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?

Hindari sampah pada out door unit ac

Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?


Hindari melakukan kegiatan dapur pada ruang AHU.

Instalasi AC yang baik

CONTOH OUTDOOR YANG BAIK

Operator, ...Apa yang harus dilakukan ..? Jangan salah memasang Instalasi AC

Suhu udara luar : 31 C Suhu udara Outdoor AC : 35 C.


Pemborosan Input. : 15 % Energi

Sebaiknya diberi pelinding.

Operator, ... Apa yang harus dilakukan ..? Periksa Sistem AC Lainnya

Periksa kwalitas catu daya, besaran keseimbangan arus dan tegangan serta instalasi listrik lainnya; Periksa semua sistem kontrol apakah dapat berfungsi dengan baik; Periksa panel listrik apakah kotor atau ada barang lain yang mengganggu.

Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..? Periksa Instalasi Distribusi Udara dan Pemipaan Periksa sistem cerobong udara dan pemipaan terhadap kerusakan dan kebocoran Periksa koil dan filter agar tetap bersih Periksa katup-katup agar selalu dalam posisi terbuka pada saat mesin dijalankan; Diffuser dan grilles diatur agar tidak menimbulkan penurunan tekanan yang berlebihan. Periksa apakah seluruh peralatan sistem AC dimatikan jika ruangan tidak digunakan.

Operator,.. Apa yang harus dilakukan ..? Periksa Air Handling Unit dan Fan Coil Unit Periksa apakah filter dan koil bersih Periksa setting thermostat Periksa hubungan motor penggerak dengan fan (pulley belt) Periksa blower atau kipas apakah bersih dan tidak ada baut yg longgar.

BELT TRANSMISSI.

Belt kendor

Pemborosan Energi

Pemborosan Energi pada Bellt

Bertambahnya usia pakai V-belt akan mengalami pengurangan efisiensi sekitar sekitar 5-10 % apabila belt tersebut tidak terpelihara dengan baik.

Pemeliharaan Rutin
Operator, .. Apa yang harus dilakukan .?

Bersihkan filter dan coil pendingin secara teratur

Pemeliharaan

Pemeliharaan :

x x

Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?

Bersihkan sirip koil yg kotor

Perbedaan suhu pada sirip Koil

104

PEMELIHARAAN

105

Operator, ... Apa yang harus dilakukan ..?

Periksa COOLING TOWER


Setiap suhu air pendingin naik 1 C, konsumsi daya kompressor naik 2.5 %.

Pengaruh naik dan turunnya Suhu terhadap Energi


Setiap naik/turun nya temperatur sebesar 1oC maka pemakaian energi akan turun/naik sebesar 6%.

Kondisi Termal - Tr DB = 25oC - RH = 55% Umpama pemakaian listrik AC = 100kW (100%)

Kondisi Termal - Tr DB = 21oC-22oC - RH = 70% Maka pemakaian listrik AC untuk kondisi seperti ini = 118kW~124kW (118%~124%)

Operator, ... Apa yang harus dilakukan .?

Kondenser Hilangkan kerak (scale) dan jamur, gunakan water treatment Bersihkan sirp-sirip koil. Periksa jumlah aliran udara pendingin kondensor. Periksa range dan approach cooling tower. Semakin rendah suhu air, semakin tinggi COP yang dihasilkan.

Operator, ... Apa yang harus dilakukan ..?

Periksa indikator kinerja cooling tower


Range Approach

Effectiveness CT

RANGE

Semakin besar (CT range) semakin efektif kerja cooling tower (semakin bagus).

Approach Cooling tower mesin chiller : ....

Bagus jika approach : 3 C

Effectiveness
Effectiveness CT diartikan sebagai rasio antara range CT aktual dan range CT ideal (dalam%). Atau dengan kata lain adalah : Range / ( Range + Approach).

Effectiveness

Semakin besar semakin bagus.

Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?

Periksa pressure drop chilled water evaporator

Operator, .. Apa yang harus dilakukan ..?

Monitor CT range dan approach secara terus menerus . Mengatur cooling water flow rates berdasarkan exit water temperatures dan approach. Meningkatkan laju alir/water loads saat musim panas dimana approach tinggi dan tingkatkan laju alir udara pendingin ( air flow ) saat approach rendah. Mengatur putaran fan cooling tower berdasarkan exit water temperatures.

PEMERIKSAAN PARAMETER OPERASI


Chiller/AC

AHU/FCU

Motor (Fan AHU)

Cooling Tower

Pompa

Ducting

Ruang kerja

PERIKSA KOIL DAN FILTER

BERSIH

FILTER KOTOR
Mengurangi kinerja AHU.

PERIKSA KONDENSOR APAKAH BERSIH DAN BAIK

BERSIHKAN SIRIP KOIL YG KOTOR

Contoh : PENEMPATAN OUT DOOR UNIT AC

Aliran udara pendingin out door unit diblokir

Pengukuran Suhu Udara Pada Out Door Unit


Arus : 8.2 Amp. Suhu udara sekitar/ambient : 28.4 C Suhu udara pendingin out door AC : 35 C

Hasil Pengukuran pada AC 2 PK

Suhu ambient : 30.9 C Suhu out door 37.5 C Arus : 8.5 Amper

AC SPLIT LOBBY HOTEL ..Bali Out door unit AC sebagian diblokir tembok . Suhu udara pendingin out door AC : 32.6 C Arus = 7.8 Amper

Contoh pengukuran Penempatan Outdoor Unit AC


Out door AC split pada tempat dimana sinar matahari dapat secara langsung Hasil pengukuran suhu udara di sekitar outdor unit AC menunjukkan : 36 44 C. Hasil pengukuran suhu udara di sekitar outdor AC yang tidak kena sinar matahari langsung :32 34 C.

Penghematan Energi
Dari kasus di atas diperoleh : Suhu rata rata udara di outdoor yang kena sinar matahari langsung adalah : 40 C, Sedangkan suhu rata rata pada kondensor yang tidak kena sinar matahari langsung adalah : 33 C. Ini berarti terdapat perbedaan suhu udara pada kedua Outdoor tersebut sebesar : 7 C. Jika outdor unit dipindah atau diberi peneduh, maka pemborosan akibat dari perbedaan suhu udara pendingin kondensor tersebut : 6 % x 7 C = 42 %. Jika kondisi seperti ini terjadi pada sekitar 60 % dari jam operasi AC, maka pemborosan energi yang terjadi menjadi : 0.60 X 42 %, = 25 %

Retrofit AC- dengan Refrigran HC


Refrigerant AC yang banyak digunakan saat ini : Freon , bahan ini tidak ramah lingkungan, merusak lapisan ozon dan meningkatkan pemanasan global Sebagai pengganti freon dapat digunakan antara lain refrigerant Hidrokarbon (HC) tidak merusak lapisan ozon dan tidak menimbulkan pemanasan global, dan menghemat daya listrik pada unit kompresor sampai dengan 20%, Dapat secara langsung dipergunakan pada unit mesin AC serta aman dipakai, Sudah ada SOP penggunaan HC, SNI (standar Nasional Indonesia) bahkan SOP berdasarkan Standar Internasional (British, Australian , German DLL).

CONTOH KASUS :
RETROFIT AC SPLIT

Manfaat retrofit pada AC adalah menghemat energy.

Demo - retrofit dilakukan pada dua unit AC berikut :

AC split 1, Merek Nasional, 2 PK. AC split 2, Merek Nasional, 4 PK

AC SPLIT 1 Data pengukuran : Sebelum Retrofit : Arus : 3.9 Amper. Setelah Retrofit : Arus : 2.9 Amper. Penghematan energy akibat retrofit pada AC split 1 adalah 25 %.

Sebelum Retrofit

Setelah Retrofit

AC Split 2 Data pengukuran :

Sebelum Retrofit : Arus : 7.3 Amper. Setelah Retrofit : Arus : 5.8 Amper. Penghematan akibat retrofit pada AC split 2 adalah 21 %.

Sebelum Retrofit

Setelah Retrofit

Penghematan energi Retrofit AC

Retrofit AC Kantor Sekjen Diknas Jakarta 2008

Retrofit AC Sentral Kantor ESDM Jakarta

REFRIGERANT
Tekanan penguapan harus cukup tinggi; Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi; Kalor laten penguapan harus tinggi; Volume spesifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup kecil; Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil; Konduktivitas termal yang tinggi; Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas.

REFRIGERANT
Stabil; Tidak beracun; Baunya tidak tajam; Tidak mudah terbakar; Tidak mudah meledak.

FAKTOR TEKNOLOGI
Indikator efisiensi sistem AC adalah : Coefficient of performance (COP) COP : Cooling output (kW) dibagi Energi Input (kW). Energy efficiency ratio (EER). EER : Cooling output (Btu/Jam) dibagi Energi Input (W). Konsumsi daya spesifik (kW/TR). kW adalah energi input, TR (ton Reff) adalah Cooling output (1TR = 12000 BTU/jam).
Konversi COP ke EER : Dihitung berdasarkan konversi satuan : 1 kWh = 860 kcal = 3600kJ = 3412.142 BTU. COP = 0.292 EER. EER = 3.412 COP

TEKNOLOGI AC
Perkembangan teknologi AC menunjukkan kemajuan pesat. Setiap sepuluh tahun ada perbaikan kinerja AC/efisiensi yang significant.

EFISIENSI AC SPLIT DI INDONESIA

Menurut SNI

135

CONTOH :

kW/TR = 3.516/COP. = 3.516/3.4 = 1.034 LEBIH BOROS DIBANDINGKAN DENGAN SNI kW/TR=1.256

137

Faktor Usia Peralatan

138

Faktor Kesadaran SDM


kWh
450,000,000

400,000,000

350,000,000

300,000,000

250,000,000

200,000,000

Impres No 10 ditetapkan Juni 2005 Permen ESDM No 31, Juli 2005

2005 2006

150,000,000

100,000,000

50,000,000

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Aug

Sep

Okt

Nov

Des

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA BANGUNAN GEDUNG

Disain Aktif & Passif Bangunan Gedung

Gambar : Aktif Disain (Peralatan)

Pasif Disain (Selubung Bangunan Gedung)

PASIF DESAIN
ORIENTASI : YAITU FAKTOR LETAK BANGUNAN VEGETASI DI SEKELILING BANGUNAN BAHAN BANGUNAN INTERIOR BANGUNAN (WARNA, PENATAAN INTERIOR, KREI DLL) SELUBUNG BANGUNAN - DINDING DAN ATAP INSTALASI/DUCTING

ORIENTASI BANGUNAN

FAKTOR VEGETASI

144

ROOF TOP GARDEN


Roof top garden dimaksudkan agar suhu atap bangunan turun sehingga , mengurangi beban AC

AKTIF DESAIN - AC
AKTIF DESAIN MELIPUTI : CHILLER AHU VENTILASI

Faktor yang harus diperhatikan pada Disain AC Fungsi ruangan yang dikondisikan Jenis Konstruksi Gedung Kondisi ruangan yang dikehendaki Alat kontrol untuk meminimalkan pemakaian energi Faktor harga

FUNGSI RUANGAN

Faktor yang mempengaruhi kemyamanan termal :


Suhu udara dalam ruangan (25,5 + 1,5 C), Kelembaban udara ; (60 + 5) % Aliran - kecepatan udara ; sirkulasi Kebersihan udara Radiasi dari permukaan panas

Prinsip hemat pada Ruang Kerja


Menurut SNI :

Kondisi Nyaman Termal

Menurut SNI (Lanjutan)


Untuk wilayah dataran tinggi atau pegunungan, dengan suhu udara maksimum rata rata sekitar 28C dan 24C atau kurang (atau suhu rata-rata bulanan sekitar 23C atau kurang), pada umumnya tidak diperlukan pengkondisian udara buatan. Pencapaian kenyamanan termal dan ketersediaan udara bersih seluruhnya dibebankan kepada optimalisasi rancangan arsitektur secara pasif. Apabila, tidak ditentukan lain kondisi udara luar perencanaan ditetapkan 33C dan 27C, sesuai angka rata-rata temperatur maksimum tertinggi kota di Indonesia dengan tingkat kebolehjadian terbesar. Kondisi udara luar ini ditetapkan demi keseragaman perhitungan beban pendinginan; perencanaan yang lebih teliti harus menentukan kondisi udara luar setempat dengan metoda yang sudah baku.

Pertimbangkan Biaya Operasi AC


AC 1 Hp, Pemakaian listrik 1kW, dioperasikan 15 jam/hari, 300 hari/tahun, harga listrik Rp. 500/kWh Biaya operasi AC : 1kW x 15j/h x 300h/thn x Rp. 500/kWh = Rp. 2,250,000per thn = Harga unit ACnya

Penghematan Energi (%) AC melalui retrofit HC Kapasitas AC Split (PK) < 3/4 < 1 Penghematan (%) 14 16

< 1.5
< 2 >2

18
19 29

Penghematan kWh pada AC melalui retrofit HC

KESIMPULAN

Hemat energi dapat dilakukan dengan berbagai cara :


Set kondisi nyaman pada suhu: 25,5OC 1,5OC , dan RH 60 % 5% Minimalkan beban kalor melalui kaca dengan

Memasang kaca film, Peneduh


Menggunakan double glass Isolasi di bagian roof top bangunan ber-A/C dengan :

Memasang isolasi dibawah dak setebal 50 mm


Diberi tanaman atau rerumputan di atas roof top INGAT : Mendinginkan ruangan bukan tujuan. Tujuan Adalah membuat rasa nyaman dalam ruangan untuk beraktifitas

Terima Kasih

Profile Konsumsi Energi Pada Sistem Pengkondisian Udara Di Gedung (Indonesia)

157

Anda mungkin juga menyukai