UGM/PHB/XIV/2007/
MIPA Inovatif inventif
Bidanq llmu
Tioe Paneiitian
Mekanisme Molekuler Anti-Proliferasi, Pro-Apoptosis dan Penghambatan Siklus Sel Kanker Oleh Senyawa Alkaloid Dalam
Buah Mahkota Dewa
Mekanisme Molekuler Anti-Proliferasi, Pro-Apoptosis dan Penghambatan Siklus Sel Kanker Oleh Senyawa Alkaloid Dalam Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (scheff) boerl)
Endang Astuti, Deni Pranowo
Jurusan Kimia FMIPA UGM
INTISARI
golongan alkaloid dalam daging dan biji buah Phaleria macrocarpa, toksisitasnya tcrhadap sel normal dan sel kanker serta aktivitas anti-prolifcrasi dan pro-apoptosis.
Isolasi alkaloid dilakukan dengan dua jenis metodc, metode emulsifikasi dan
dodesil sulfat (SDS) dalam ultrasonic bath, scdangkan metode umum dilakukan dengan
maserasi menggunakan ctanol 97%. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstraksi
maserasi menggunakan pclarut etanol lebih efektifdibandingkan surfaktan. Isolasi pendahuluan dilakukan terhadap ekstrak etanol dengan metode pembentukan garam alkaloid. Asam yang digunakan HCI 0,1 N dan basa alkaloid
dibebaskan dengan NIUOH. Basa bebas alkaloid diekstrak ke dalam kloroform dan etil asetat, kemudian dilakukan pemisahan senyawa menggunakan KLT. Ekstrak alkaloid
daging buah mahkota dewa dalam kloroform mengandung senyawa berfluoresensi biru
terang di bawah sinar UV 366 nm, sedangkan alkaloid dalam ekstrak etil asetat
mengandung senyawa berflorcscnsi hijau terang di bawah sinar UV 366 nm. Senyawa dilakukan pemurnian senyawa alkaloid dalam ekstrak kloroform dengan metode KLTP pada plat silika gel GF254 dengan fasa gerak kloroform:ascton (5:1). Metode KLTP menghasilkan 8 bercak, dengan 3 bercak diantaranya
berfluoresensi biru terang, kuning dan biru tua di bawah sinar UV 366nm dan memiliki
harga Rf bcrlurut-turut 7,14 ; 82,86 dan 90,86. Identifikasi warna terhadap ketiga senyawa menunjukkan hasil yang positif untuk alkaloid. Analisis 1R dan UV-Vis ketiga
senyawa tersebut berturut-turut menunjukkan alkaloid golongan indol, isokuinolin dan
steroidal.
Senyawa alkaloid dalam ekstrak etanol bersifat tidak toksik terhadap sel normal vera dan mononuklear, tetapi biji lebih toksik dibanding daging buah mahkota dewa. Hal ini sejalan dengan hasil uji ekspresi gen bcl-2 dan p53 yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol tidak berpengaruh terhadap proliferasi dan apoptosis sel normal vero.
Namun begitu alkaloid bersifat toksik terhadap sel kanker Raji, T47D dan Myeloma, tetapi kurang toksik terhadap sel kanker HeLe. Alkaloid dapat menghambat proliferasi (anti-prolifcrasi) dan menghambat apoptosis (pro-apoptosis) sel kanker Raji dan HeLa
i\