Anda di halaman 1dari 3

www.klinikindonesia.

com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

Asfiksia
Oleh : Muhammad al-Fatih II Asfiksia atau mati lemas adalah suatu keadaan berupa berkurangnya kadar oksigen (O2) dan berlebihnya kadar karbon dioksida (CO2) secara bersamaan dalam darah dan jaringan tubuh akibat gangguan pertukaran antara oksigen (udara) dalam alveoli paru-paru dengan karbon dioksida dalam darah kapiler paru-paru. Kekurangan oksigen disebut hipoksia dan kelebihan karbon dioksida disebut hiperkapnia. Ada 4 stadium gejala / tanda dari asfiksia, yaitu : 1. Fase dispnu / sianosis 2. Fase konvulsi 3. Fase apnu 4. Fase akhir / terminal / final Fase dispnu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun. Fase apnu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online Penyebab asfiksia terbagi 2 yaitu, penyebab asfiksia wajar dan tidak wajar. Penyebab asfiksia wajar

karena penyakit seperti difteri, tumor laring, asma bronkiale, pneumotoraks, pneumonia, COPD, reaksi anafilaksis, dan lain-lain. Penyebab asfiksia tidak wajar karena emboli, listrik, racun (barbiturat), dan adanya halangan udara masuk ke saluran pernapasan secara paksa. Emboli terbagi atas 2 macam, yaitu emboli lemak dan emboli udara. Emboli lemak disebabkan oleh fraktur tulang panjang. Emboli udara disebabkan oleh terbukanya vena jugularis akibat luka. Ada 5 keadaan yang dapat menghalangi masuknya udara ke saluran pernapasan secara paksa, yaitu : 1. Strangulation yaitu penekanan dinding saluran pernapasan. 2. Suffocation yaitu penutupan lubang saluran pernapasan bagian atas. 3. External pressure of the chest yaitu penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik). 4. Drawning (tenggelam) yaitu saluran napas terisi air. 5. Inhalation of suffocating gases. Ada 3 jenis strangulation, yaitu : 1. Hanging (penggantungan) 2. Strangulation by ligature (penjeratan) 3. Manual strangulation (pencekikan) Ada 2 jenis suffocation, yaitu : 1. Smothering (pembekapan) 2. Chocking (tersedak) Ada 4 tanda pada otopsi pemeriksaan luar, yaitu : 1. Muka sianotik (warna biru keunguan). 2. Tardieu's spot pada konjungtiva bulbi dan palpebra. 3. Lebam mayat cepat timbul, luas, dan lebih gelap. 4. Busa halus keluar dari hidung dan mulut. Muka sianotik disebabkan tubuh mayat lebih membutuhkan HbCO2 daripada HbO2.

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online Tardieu's spot merupakan bintik-bintik perdarahan (petekie) akibat pelebaran kapiler darah setempat. Lebam mayat cepat timbul dan luas karena terhambatnya pembekuan darah dan meningkatnya fragilitas / permeabilitas kapiler. Hal ini akibat meningkatnya kadar CO2 sehingga darah dalam keadaan lebih cair. Lebam mayat lebih gelap karena meningkatnya kadar HbCO2. Busa halus disebabkan adanya fenomena kocokan pada pernapasan kuat. Ada 6 tanda pada otopsi pemeriksaan dalam, yaitu : 1. Organ dalam tubuh lebih gelap & lebih berat dan ejakulasi pada mayat laki-laki akibat kongesti / bendungan alat tubuh & sianotik. 2. Darah termasuk dalam jantung berwarna gelap dan lebih cair.

3. Tardieu's spot pada pielum ginjal, pleura, perikard, galea apponeurotika, laring, kelenjar timus dan kelenjar tiroid. 4. Busa halus di saluran pernapasan. 5. Edema paru. 6. Kelainan lain yang berhubungan dengan kekerasan seperti fraktur laring, fraktur tulang lidah dan resapan darah pada luka. Daftar Pustaka

Bahan kuliah Ilmu Kedokteran Kehakiman Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.

Update : Kendari, 17 Maret 2007 Sumber : www.klinikindonesia.com (menerima sumbangan artikel kesehatan & kedokteran)

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

Anda mungkin juga menyukai