Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADA CARA BERFIKIR ANAK

KARYA TULIS

Disusun Oleh: Muhammad Burhannudin

SEKOLAH MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONTIANAK KABUPATEN PONTIANAK 2013

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Bidang Penulis : Pengaruh Film Animasi Terhadap Cara Berpikir Anak : Sosial : Muhammad Burhannuidin

Pontianak, 24 Maret 2013 Mengetahui Guru Pembimbing

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Segala puja dan puji hanyalah untuk Allah semesta alam, karena dengan Rahmat-Nya lah saya bisa menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Seiring dengan berkembangnya zaman dan selama itu pulalah semakin gencar masalah-masalah yang di hadapi oleh manusia serta timbul banyak penemuanpenemuan baru dalam menghadapi masalah-masalah tersebut oleh karena itu, penulis mengangkat tema

Pengaruh Film Animasi Terhadap Cara Berpikir Anak.


Penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan bantuan, baik materi maupun dukungan-dukungan yang telah membantu tersusunya karya ilmiah ini. Semoga hasil karya tulis ilmiah ini benar-benar bisa memberikan kontribusi dalam meningkatkan informasi akan erkembanga zaman di dunia Khususnya di Indonesia, sehingga dapat mengatasi suatu masalah demi kepentingan pendidikan di Indonesia. Penulis memohon maaf jika dalam penyusunan karya tulis ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Semua itu adalah kekhilafan dan kesalahn dari saya sendiri. Semoga karya tulis saya bermanfaat untuk kemaslahatan khahalayak banyak. Satu tujuan saya menuju Indonesia yang bermutu dan cerdas, Amin. Wassalamualaikum.

Pontianak, 24 Maret 2013

Penulis

ABSTRAK
Karya ilmiah yang berjudul Pengaruh Film Animasi Terhadap Cara Berpikir Anak ini membahas tentang salah satu cara mengatasi pengaruh akan perfilman di indonesia yang semakin banyak diproduksi, dengan semakin berkembangnya zaman dan IPTEK(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin canggih, di dunia khusus nya di Indonesia ini terhada cara berfikir anak. Hingga saat ini perfilman yang seharus nya tidak di ketahui dan di asumsi untuk anak sudah banyak beredar karena kurang nya penyaringan akan perfilman itu sendiri. Contoh eperfilman yang sekarang semakin marak dan mudah untuk di asumsi oleh anak-anak adalah film animasi, film animasi itu sendiri di Indonesia seharusnya ada penyaringan , karena di dalam film animasi terdapat penyajian komersialisme, kekerasan, sikap anti-sosial , stereotip dan lainya, sehingga daat berakibat fatal bagi perkembangan cara berfikir anak. Banyaknya film animasi yang ditayangkan di Indonesia yang berasal dari luar yang di dalamnya terdapat unsur negatif tidak disaring dahulu yang dapat merusak cara berpikir dan prilaku anak mereka. Masalah Banyaknya film animasi anak-anak yang mengajarkan / mempengaruhi cara berpikir anak sehingga banyak anak-anak yang berpikir tidak sesuai dengan kenyataan dan norma yang ada ( kelakuan baik ). Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberitahukan kepada orang banyak tentang pengaruh positif dan negatif akan film animasi terhadap cara berfikir anak. Penulisan karya tulis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi literatur. Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan melakukan Studi Pustaka. Saya mencari bahan-bahan tentang pengaruh akan film animasi terhadap cara berfikir anak lewat Internet, Berdasarkan hasil penelitian, saya mengetahui bahwa film khususnya film animasi sangat berpengaruh akan cara berfikir anak.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar Abstrak Daftar Isi BAB I Pendahuluan 1.1Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah . 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Definisi Tanaman Pisang 2.2 Jenis Pisang 2.3 Manfaat Pisang 2.4 Kulit Pisang 2.5 Keripik BAB III Metode Penulisan 3.1 Metode Penulisan 3.2 Sumber Literatur dan Data BAB IV Pembahasan 4.1 Langkah- langkah Pengolahan Kulit Pisang Menjadi Keripik 4.2 Manfaat Kandungan gizi Terutama Serotonin..... BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan 5.1 Saran .. Daftar pustaka 20 20 15 18 14 14 3 5 6 9 12 1 2 2 2 i ii iii

1.1 Latar Belakang

Film merupakan salah satu hiburan sesaat bagi seluruh masyarakat khususnya di Indonesia. Perfilman itu tersebut semakin banyak sehingga menyebabkan penyaringan akan kualitas perfilman itu sendiri sekarang semakin kecil, sehingga film-film yang seharusnya tidak layak untuk diasumsikan mudah untuk diketahui oleh bnyak orang khusus nya anak-anak yang sangat rentan untuk hal-hal seperti itu. Contoh perfilman yang semakin beredar dan mudah untuk di asumsi tersebut adalah film animasi, film animasi adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Film animasi pada dasarnya didasarkan pada cerita-cerita berbau fantasi. Oleh karena itu, anak-anak sangat menyukai film animasi yakni film kartun sebab mereka menggunakannya sebagai wadah untuk berfantasi dengan gambarnya yang unik dan lucu. Fantasi bahkan menjadi unsur yang mendukung meningkatnya kreatifitas anak. Kodrat fantasi pada umumnya bersumber pada keinginan anak-anak dan kebebasan dan merupakan kebutuhan tertentu yang ada pada dirinya.Dominasi untuk berfantasi dalam kehidupan anak sangat besar.(Sarumpaet, 2001: 1996). Tetapi film animasi di Indonesia seharusnya ada penyaringan , karena di dalam film animasi terdapat penyajian komersialisme, kekerasan, sikap anti-sosial , stereotip dan lainya. Banyaknya film animasi yang ditayangkan di Indonesia yang berasal dari luar yang di dalamnya terdapat unsur negatif tidak disaring dahulu yang dapat merusak cara berpikir dan prilaku anak mereka. Masalah Banyaknya film animasi anak-anak yang mengajarkan / mempengaruhi cara berpikir anak sehingga banyak anak-anak yang berpikir tidak sesuai dengan kenyataan dan norma yang ada ( kelakuan baik ). Film animasi juga berperan besar dalam pendidikan hal ini terlihat dengan adanya pesanpesan moral dan sikap yang disampaikan oleh animator kepada anak anak untuk melakukan hal yang baik contohnya film animasi upin dan ipin. film animasi yang berperan besar dalam bidan kormesil hal ini biasanya film animasi kartun bersifat imajinatif / khayalan belakang dimana animasi ini hanya lebih mementingkan memacu adrenalin anak secara psikologis sehingga anak dapat suka dan menjadi addic / kecanduan untuk menontonya,dan manfaat agar anak-anak dapat berkembang dengan maksimal dan cara berpikir mereka sesuai dengan kenyataan dan norma yang berlaku ( kelakuan baik). Baik dan tidaknya atau tersampaikan dan tidaknya pesan dan

makna yang ada di dalam film animasi tergantung dari empat hal diantaranya adalah dari jenis cerita, struktur narasi, segi penokohan dan juga segi ekspresi. Tujuan film animasi yang berkembang bukan hanya sekedar sebagai media penghibur saja, melainkan sebagai pemberi pesan moral, informasi, dan kritikan terhadap suatu hal maupun sebagai pemaparan terhadap suatu kejadian tertentu yang dapat berdampak luas untuk masyarakat khusunya bagi anak-anak. Menurut Rachmad Widodo, yang membedakan film animasi kartun anak-anak dengan film animasi kartun dewasa adalah pada penokohan, tema cerita, dan pesan atau amanat. Hal itu dapat dilihat dari beberapa stasiun televisi lokal yang menayangkan film animasi kartun, terlebih dahulu memberikan peringatan berupa simbol-simbol berdasarkan kelompok umur yang tertera diatas layar kaca. Simbol-simbol itu diantaranya BO (bimbingan orangtua), A (anak), R (remaja), D (dewasa), dan SU (semua umur). Simbol-simbol tersebut digunakan untuk membatasi penonton tayangan televisi. Kita mengetahui bahwa aktivitas seseorang yang di sekitar anakanak menjadi contoh untuk menyelesaikan masalah .Di Indonesia banyak anak anak yang menonton film animasi dari yang mendidik sampai yang hiburan . Tetapi tanpa disadari film animasi tersebut mempengaruhi cara berpikir sang anak . Dimana anak anak akan sering menganggap bahwa dirinya super hero atau dapat melakukan hal-hal yang ada di dalam film kartun tersebut .Tokoh film animasi ini tanpa disadari sering kali di ikuti oleh anak-anak sehingga anak-anak pun dapat menyelesaikan masalah / apapun yang dihadapinya dengan caracara seperti dalam film kartun yang mereka tonton . contohnya naruto , shincan , upin dan ipin , spongebob , one piece ,dan masih banyak lagi

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apa dasar dari pembuatan film animasi sehingga anak-anak menyukai film animasi tersebut? Apakah pemerintah di Indonesia sudah melakukan penyaringan terhadap film animasi yang berasal dari luar yang terdapat unsur-unsur negatif?dan apa saja unsur-unsur negatif tersebut? Apa dampak film animasi bagi perkembagan cara berpikir anak-anak masa kini?dan apa peranan dan manfaat film animasi tehadap anak sebagai penonton?

1.3 Tujuan penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dicapai tujuan sebagai berikut : Mengetahui dasar pembuatan pada film animasi. Mengetahui bagaimana film animasi yang ada di Indonesia.Serta unsur-unsur negative dan positive film animasi tersebut. Mengetahui pesan moral, peranan , dan tujuan dari film animasi sebagai cara berpikir anak.

1.4 Manfaat Penulisan Agar masyarakat lebih mengetahui akan pengaruh perfilman yang semakin banyak beredar dan mudah untuk di asumsi. serta dapat mengetahui akan unsur- unsur positif atau

negative, serta pesan moral, peranan dan tujuan dari di produksi nya film animasi sebagai cara berfikir anak yang terkandung pada film-film tersebut bagi masyarakat, khusunya anakanak yang sangat rentan akan hal-hal tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Film

Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah-satu media komunikasi massa audiovisual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sistem lainnya. Film berupa medis sejenis plastik yang dilapisi emulsi dan sangat peka terhadap cahaya Yang telah diproses sehingga menimbulkan atau menghasilkan gambar ( bergerak ) pada layer yang dibuat dengan tujuan tertentu untuk ditonton.

2.2 Jenis Film


Film adalah karya visual yang terbagi menjadi beberapa jenis seiring dengan berjalannya waktu dunia perfilman semakin maju dan industri perfilman juga semakin kreatif, tidak harus terpaku oleh satu aspek karya film bisa dibuat oleh siapapun dengan durasi berapapun, dengan kamera apapun dan dengan tehnik apapun, berikut adalah beberapa jenis film film yang sering kita lihat :

2.3 Manfaat Pisang

2.4 Kulit Pisang

2.5 Serotonin .

2.6 Keripik
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Metode Penulisan

3.2 Sumber Literatur dan Data

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Langkah- langkah Pengolahan Kulit Pisang Menjadi Keripik

1. Alat Alat yang digunakan untuk pembuatan keripik kulit pisang

2. Bahan Kebutuhan bahan dalam pembuatan keripik kulit pisang yang diolah dengan menggunakan teknik pengeringan dapat diuraikan sebagai berikut :

4.2 Manfaat Kandungan Gizi Pada Kulit Pisang Terutama Serotonin

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai