Anda di halaman 1dari 3

Etiologi - Virus Eipstein Barr (paling sering) - Hemofilus influenzae - Coxsackie virus

i. Tonsilitis viral

Gejala dan tanda - Menyerupai common cold, yang disertai nyeri tenggorokan - Pada infeksi virus coxsackie, dapat ditemukan luka kecil pada palatum, tonsil sangat nyeri - Infeksi H. influenzae menyebabkan tonsilitis akut supuratif

Terapi Istirahat Minum cukup Analgetika Antivirus

Komplikasi

Tonsilitis akut

- Streptococcus hemolitikus group A ii. Tonsilitis - Pneumococcus bakteri - Streptococcus viridans - Streptococcus piogenes

- Inkubasi: 2 -4 hari - Antibiotika - Gejala & tanda:: Nyeri tenggorokan, nyeri menelan, spectrum luas demam dengan suhu tubuh tinggi, lesu, tidak nafsu (penisilin, makan, otalgia eritromisin) - PF:: Tonsil membengkak, hiperemis, detritus berbentuk - Antipiretik folikel, lakuna atau tertutup oleh membran semu. Kel - Obat kumur submandibula bengkak, disertai nyeri tekan mengandung - Detritus:: kumpulan leukosit, bakteri yang mati dan epitel desinfektan. yang terlepas. - Anti Difteri Serum (ADS) tanpa tunggu hasil kultur (20.000 100.000 unit tergantung umur, berat penyakit) - Antibiotika (penisilin atau eritromisin 25-50 mg/kgBB/14 hari dibagi 3 dosis) - Kortikosteroid 1,2mg/kgBB/hari - Antipiretik - Isolasi pasien - Tirah baring 2-3 minggu

- Anak:: OMA, Sinusitis, Abses peritonsil (Quincy throat), Abses parafaring, Bronchitis, GNA, Artritis, Miokarditis, Septicemia akibat infeksi v. jugularis interna (sindrom Lemierre) - Hipertrofi tonsil:: bernafas melalui mulut, tidur mendengkur, gangguan tidur.

Tonsilitis i. Tonsilitis membran difteri osa

Gejala dan tanda:: i. Gejala umum: Subfebris, nyeri kepala, tidak nafsu makan, badan lemah, nadi lambat, nyeri menelan. ii. Gejala lokal: Tonsil bengkak ditutupi bercak putih kotor meluas membran semu (meluas ke palatum - Etiologi:: molle, uvula, nasofaring, laring, trakea, bronkus) - Corynebacterium - Membran: melekat erat pada dasarnya mudah diphteriae berdarah. - Bulls neck: Pembesaran KGB cervical pada - Sering ditemukan perjalanan penyakit. Juga disebut sebagai pada anak berusia Burgemeesters hals kurang 10 tahun (2 iii. Gejala eksotoksin: kerusakan jar tubuh (miokarditis 5 tahun) decompensatio cordis, kelumpuhan otot palatum dan otot pernafasan, albuminuria) Diagnosis ditegakkan: - Gambaran klinis pemeriksaan preparat dari permukaan bawah membran semu dan didapatkan C. diphteriae.

- Gejala sumbatan: Akibat penjalaran yang cepat. Semakin muda, semakin cepat timbul komplikasi ini. - Miokarditis: Payah jantung atau dekompensatio kordis - Kelumpuhan otot palatum molle, otot mata untuk akomodasi, otot faring dan laring sehingga menimbulkan kesulitan menelan, suara parau dan kelumpuhan otot pernafasan. - Ginjal: Albuminuria.

ii. Tonsilitis septik (septic sore throat)

- Streptococcus hemoliticus dalam susu sapi

- Gejala klinis seperti gambaran tonsillitis akut, ditambah menggigil, demam mendadak, nyeri kepala, dan malaise. Pada pemeriksaan tenggorokan, ditemukan membrane tipis menyelaputi tonsil. - Antibiotika spektrum luas 1 minggu - Memperbaiki hygiene mulut - Vitamin C dan B kompleks

- Scarlet fever - Demam rematik dan penyakit jantung rematik

iii.Angina Plaut Vincent

- Gejala dan tanda: Demam sampai 39oC, nyeri kepala, - Spirochaeta atau badan lemah dan kadang-kadang terdapat gangguan treponema pencernaan. Rasa nyeri di mulut, hipersalivasi, gigi dan (penderita dengan gusi mudah berdarah. hygiene mulut kurang dan - PF:: Mukosa mulut dan faring hiperemis, tampak defisiensi vitamin membran putih keabuan di atas tonsil, uvula, dinding C) faring, gusi serta perosesus alveolaris, mulut berbau (foetor ex ore) dan kelenjar submandibular membesar. - Leukemia akut: - Epistaksis, perdarahan di mukosa mulut, gusi dan bawah kulit. Tonsil membengkak ditutupi membran semu, tidak hiperemis, nyeri hebat di tenggorok. - Angina agranulositosis: - disebabkan oleh keracunan obat (amidopirin, sulfa, arsen. - Ulkus di mukosa mulut & faring, gejala radang di sekitar ulkus. - Dapat ditemukan ulkus di GIT dan genital. - Infeksi mononukleosa: - Terjadi tonsilofaringitis ulsero membranosa bilateral. - Membran semu yang menutupi ulkus mudah diangkat tanpa perdarahan. - Pembesaran KGB leher, ketiak dan regioinguinal. - Gambaran darah khas: leukosit mononukleus dalam jumlah besar. - Reaksi Paul Bunnel serum pasien beraglutinasi terhadap sel darah merah domba.

iv.Penyakit kelainan darah

- Leukemia akut - Angina agranulositosis - Infeksi mononukleosa

Tonsilitis kronik

Faktor predisposisi: - Asap rokok - Beberapa jenis makanan - Hygiene mulut yang buruk - Pengaruh cuaca - Kelelahan fisik - Pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat.

Patologi:: Proses radang berulang + epitel mukosa limfoid terkikis jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut terjadi pengerutan sehingga kripti melebar, diisi oleh detritus berterusan sehingga menembus kapsul tonsil perlekatan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris. Gejala dan tanda:: Rasa mengganjal di tenggorok, kering di tenggorok, nafas berbau. Pemeriksaan Fisik:: Tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus melebar, beberapa kripti terisi detritus.

Komplikasi lokal yang bersifat perkontinuatum:: - Rhinitis kronik - Sinusitis - Otitis media Hygiene mulut dengan berkumur atau obat isap. Komplikasi jauh (hematogen/ limfogen) - Endocarditis, Artritis, Myositis, Nefritis, Uveitis, Iridosiklitis, Dermatitis, Pruritus, Urtikaria, Furunkulosis

Anda mungkin juga menyukai