Company Profile
Company Profile
Syukur Alhamdulillah PT. Ausico Mahendra yang bergerak dalam bidang usaha industri Rumah Tangga Sabun dan sejenisnya sampai sekarang turut serta dan aktif membantu melaksanakan pembangunan daerah yang berkelanjutan/berkesinambungan dan berwawasan lingkungan,hal ini perlu juga didukung dengan upaya upaya pelestarian lingkungan yang tepat dan terarah. Mengacu pada hal tersebut, rencana pembangunan industri Rumah Tangga Sabun dan sejenisnya, PT. Ausico Mahendra juga membangun industri di kawasan PIK (Perkampungan Industri Kecil). Maka upaya ini perlu didukung oleh Pemerintah Daerah. Mengingat karakteristik bahan baku yang dimanfaatkan adalah Sabun, maka PT. Ausico Mahendra menyusun laporan Company Profile ini sebagai pedoman dan acuan pihak kami sendiri, pemerintah dan pabrik pabrik yang lain. Penyusunan Company Profile ini juga sebagai pedoman bagi manajemen PT. Ausico Mahendra secara bertahap, kontinyu untuk kesempurnaan dalam melaksanakan pengelolaan dampak yang diakibatkan oleh adanya kegiatan PT. Ausico Mahendra dan pengelolaan lingkungan hidup di sekitar lokasi kegiatan PT. Ausico Mahendra. Dengan adanya Company Profile yang telah kami dibuat kiranya menjadi semangat untuk terus memajukan industri Rumah Tangga Sabun dan sejenisnya lebih baik lagi. Terima kasih yang sebesar besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu memberikan saran, masukan dan tanggapan serta kritiknya dalam penyempurnaan penyusunan Company Profile ini
B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Membangun kegiatan usaha yang memanfaatkan limbah limbah industri untuk kebutuhan usaha UKM industri pengelola limbah logam dan limbah B-3. 2. Memberikan nilai tambah dari usaha memanfaatkan limbah industri dengan membuka lapangan usaha yang menghasilkan nilai tambah bukan hanya sekedar memanfaatkan potensi dan kemampuan SDM Kabupaten Purbalingga.
3. Menjalin kerjasama dengan industri industri kecil, menengah, atas dalam mensuplai limbah yang sudah menjadi bahan baku.
C. KEGIATAN YANG DILAKUKAN 1. Sejak tahun 2000, bekerjasama dengan pengerajin home industri pengolahan sabun di daerah bekasi dan sekitarnya sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta menciptakan prodak yang layak guna berkwalitas,terjangkau harganya di kalangan masyarakat seluruhnya. 2. Mengolah bahan-bahan baku yang gagal pruduksi ataupun bahan baku sisa stok opnam dari berbagai perusahaan yang memproduksi sabun dan sejenisnya di kawasan jabodetabek sekitarya. 3. Mulai mengelola limbah sabun yang masih bisa dimanfaatkan untuk pencampuran prodak sehingga bisa meminimalisasi pencemaran ataupun biaya pemusnahan limbah pada perusahaan/industri yang berada di Bekasi, Cikarang,bogor hingga Purwakarta.
D. PRASARANA DAN SARANA 1. Lokasi Desa kalikajar Kec. Kaligondang Kab. Purbalingga seluas 500 m. 2. Peralatan yang memadai. 3. Tempat Usaha (Gudang) yang representatif.
Pengangkutan dan Penyimpanan : Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik tertutup ukuran kecil (kapasitas 200 kg) Pada skala besar dapat di kemas dengan kemasan jumbo bag dan tertutup rapat tidak terkena air atau pada suhu yang lembab. Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik dan ditempatkan/disimpan dengan bahan yang tidak bereaksi 2. Matrial opname sabun Cair Jenis dan Karakteristik : Limbah Organik Sifat limbah : Merupakan hasil dari sifat barang padat yang sudah tercampur dengan air atau minyak yang mudah larut dalam air. Pengangkutan dan Penyimpanan : Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik tertutup ukuran kecil (kapasitas 200 kg) Pada skala banyak dapat di simpan dalam carboise plastik atau torent Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik dan ditempatkan/disimpan dengan bahan yang tidak bereaksi. 3. Bahan sabun gagal produksi padat Jenis dan Karakteristik : Limbah Organik
Sifat limbah : Bahan sabun gagal produksi merupakan limbah organik, tidak reaktif, tahan korosi Pengangkutan dan Penyimpanan : Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik tertutup ukuran kecil (kapasitas 200 kg) Pada skala banyak dapat di tempatkan pada jumbo bag dan di tempatkan pada tempat tertutup agar tidak terkena air Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik dan ditempatkan/disimpan dengan bahan yang tidak bereaksi. 4. Bahan baku gagal produksi cair Jenis dan Karakteristik : Limbah Organik Sifat limbah : Dapat bersifat korosif, cenderung stabil. Merupakan limbah organik Pengangkutan dan Penyimpanan : Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik tertutup ukuran kecil (kapasitas 200 kg) Pada skala besar dapat di tempatkan pada kempu atau torent. Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik dan ditempatkan/disimpan dengan bahan yang tidak bereaksi.
5. Calsium carbonat Jenis dan Karakteristik : Bersifat organik Sifat limbah :cenderunng stabil Unsur pembentuk pembentuk penyetabil bahan baku lain yang bersifat asam atau basa Mudah terurai Penyimpanan di tempat kering, dijauhkan dari air atau tempat lembab
Pengangkutan dan Penyimpanan : Dikemas pada karung atau jumbo bag Penempatan harus dijauhkan dari sumber air
6. Soda Ash Jenis dan karakteristik : limbah anorganik Sifat Limbah : Padat korosi dan mudah larut pada air -unsur pembentuk membantu membersikan kotaran baik nabati atau hewani -cendung mengandung sifat panas apabila terkena air -penyimpanan pada tong atau bag yang tertutup rapi. 7.Sodium sulfat Jenis dan karekteristik : limbah anorganik Sifat Limbah -cenderung stabil -penyimpanan pada tong plastik atau bag 8.Sodium tripoly phospat Jenis dan karakteristik : limbah anorganik Sifat Limbah -Cenderung stabil -Penyimpanan pada tong Plastik atau bag 9.Sodiom Benzoat Jenis dan Karakteristik Limbah anorganik Sifat Limbah -cendrung stabil -Penyimpanan pada tong plastik atau bag. 10.Citrik acid : padat,korosi dan mudah larut dengan air -Unsur pembentuk larutan bersifat membantu timbulyan jamur : Padat,Korosi dan mudah larut dengan air -Unsur Pembentuk larutan yang bersifat menghilangkan kotoran : Padat,korosi dan mudah terlarut dengan air -Unsur pebentuk membantu cendrung ke NaCl atau garam untuk pengelarut
TATA CARA PENGUMPULAN/PENIMBUNAN LIMBAH BESI LIMBAH SLAG DAN SCALE BESI YANG TIDAK TERGOLONG B3
a. Bahan Dasar dari Pasir Besi Karena pasir besi yang dari tambang, masih murni setelah di olah pabrik pabrik mendapat hasil besi yang bagus yang tidak tergolong B-3 dengan limbah yang tidak tergolong B-3 dan yang tidak mengandung bahan radioaktif. b. Untuk Pengolahan Scrab Besi yang mengandung B-3 (limbah padat), bahan baku dari pengepul yang di dapat dari industri industri Scrab besi ini mengandung limbah B-3 (limbah padat) karena scrab besi tersebut terkontaminasi dengan bahan lain semacam oli bekas, minyak kotor dan tercampur cairan cairan B-3. Kemudian pengepul mengirim scrab besi tersebut ke pabrik pabrik untuk dilebur kembali menjadi bahan yang dibutuhkan konsumen. Dari proses ini scrab besi bisa mengeluarkan limbah slag dan scale besi yang bisa mengandung B-3, karena bahan baku scrab besi tersebut terkontaminasi. c. Penanganan/Penimbunan Slag atau Scale Besi Limbah ini penimbunannya tidak boleh di sembarang tempat. Cara penimbunannya adalah di lokasi lokasi industri, karena jelas jelas lokasi industri tersebut tempat pengolahan B-3. Dapat juga ditimbun dalam rawa rawa yang jauh dari pemukiman, hal ini untuk menghindari dampak lingkungan khususnya pencemaran air. Atau dialihkan ke pihak ketiga dengan syarat mempunyai dokumen dokumen yang memnuhi syarat tentang pengolahan, pengumpulan dan pengeksporan.
TATA CARA PENGOLAHAN LIMBAH TIMAH PUTIH (SN) DAN TIMAH HITAM (PB) YANG MASIH TERKANDUNG 10% - 30%, TERGANTUNG ISI KANDUNGAN
1. Alat dan Bahan a. Alat Kuali berbahan Mornel Mesin blower (kapasitas 4/200 watt) Tungku pengecoran Sendok Canting Linggis Blender Wajan Palu Mesin las Cangkul Sekop Cetakan balokan Alat potong listrik Limbah Slag Timah (SN) Limbah Timah Hitam (PB) Bahan bakar arang kayu dicampur batu bara
b. Bahan
2. Proses Pengolahannya Limbah Timah Putih (SN) a. Slag limbah timah yang sudah di dapat, di timbang per 300 kg untuk dibagikan setiap tungku b. Kemudian semua Slag limbah timah yang sudah di timbang, ditumbuk dengan palu menjadi kerikil
c. Tungku dimasukkan arang 40 kg terus dinyalakan sambil menunggu Slag limbah timah putih yang sedang ditumbuk d. Slag yang sudah dipecahkan menjadi kerikil dimasukkan ke dalam tungku secara bertahap 50 60 kg e. Slag timah putih yang sudah dimasukkan ditutup dengan arang 10 kg agar nyala api merata ke slag timah putih f. Setelah itu bakar dengan menggunakan mesin blower ke arah tungku tersebut sampai suhu 1000 1300 C g. Setelah arang membara sambil di himpun menggunakan skop 1 jam agar tetap menyala sampai habis arangnya kemudian mesin blower dimatikan untuk menguras kotoran arangnya
5. Peralatan untuk alat alat yang lainnya sebagai berikut : a. Skop b. Linggis dengan ukuran : panjang 170 cm, diameter 15 cm maksimal 2 buah c. Sendok besar dengan ukuran 6 inchi untuk sendok pengurasan d. Sendok sedang dengan ukuran 4 inchi untuk sendok hasil bersih (timah) e. Ayakan (saringan) dengan ukuran 8 inchi diberi lubang kecil kecil ukuran 2 mm melingkar merata f. Saringan kotor dengan ukuran 25 cm dibuat cekung g. Tempat cetakan berbentuk : seperti balokan yang dianut dari plat mornel dengan ketebalan 3 mm, panjang 40 cm, lebar 14 cm h. Dalam 1 cetakan hasil bersih timah seberat 40 45 kg 6. Mengenai Kelistrikan/penggerak blower a. Untuk mesin blower berkapasitas 440 watt untuk 5 blower ukuran PK b. Penerangan berkapasitas 3.300 watt c. Cadangan listrik PLN digunakan genset berkapasitas 21 PK = 10.000 watt 7. Peralatan Bengkel a. Satu buah genset untuk perlengkapan bengkel las berkapasitas 12 PK atau sama dengan 10.000 watt 8. Perlengkapan Mesin potong : besi 9. Perlengkapan alat potong besi blender 10. Dan perlengkapan lainnya
Dapat menghasilkan limbah timah putih akhir seberat 2.000 kg per hari itupun kalau bahan baku dan bahan bakar lancer Hasil limbah akhir dapat digunakan untuk bahan baku tamdusting (sandplas) yaitu penyemprotan karat kapal yang sedang dog Proses penggilingan slag akhir Akhirnya PT. Ausico Mahendra berkeinginan mempunyai alat penggilingan hasil akhir limbah sebagai bahan tamdusting, maka dari itu PT. Ausico Mahendra mengajukan mesin penggilingan melalui Dinas Perindustrian Kab. Purbalingga
Untuk limbah akhir timah hitam juga sama dapat digunakan sebagai tamdusting kapal laut yang dikerjakan melalui penyemprotan Kami juga pernah mendatangi dog dog kapal yang berada di Purbalingga, ternyata di Kota Purbalingga terdapat PT Dog kapal yang menggunakan bahan untuk tamdusting yang di dapat dari Jakarta
Ketiga PT Dog kapal tersebut dapat menggunakan bahan dalam satu bulan 70 ton, dan belum terhitung PT lainnya Selama ini pelabuhan Tegal mengambil bahan bakar dari Jakarta Kami ingin bahan tamdusting PT Dog kapal untuk kedepannya dapat disuplai dari putra daerah sendiri Demikainlah company profile ini kami buat dengan sebenar benarnya agar dapat menjadi acuan untuk kami, pemerintah dan pabrik pabrik yang berada di Jawa Tengah dan Pusat/Nasional : NB : Asal usul perusahaan dari UD menjadi PT Didukung dengan kelengkapan dokumen dokumen resmi Tembusan yang membantu : -Badan Lingkungan hidup Kab.Purbalingga -BMPPT Kab.Purbalingga -Bapak IrJen.Dwi Priyatno Kapolda Jateng (Pembina PT.Ausico Mahendra)