Genesa bahan galian adalah Ilmu yang memperlajari pertumbuhan / pembentukan serta asal usul bahan galian, baik logam maupun non logam dan bahan galian industri.
Tujuan Untuk mengetahui dengan lebih baik gejala-gejala alam/ proses alam/ proses geologi dan hasil dari proses tersebut berupa bahan galian. Hal ini perlu diketahui untuk operasi penambangan.
ENDAPAN PRIMER
Endapan yang terjadi berhubungan langsung dengan magma
Macamnya :
1. 2. 3. 4. 5. Konsentrasi magmatis Metasomatis kontak Hidrotermal Vulkanis Pegmatit
1. Konsentrasi magmatis
EARLY MAGMATIC
Tipe Disseminasi Segregasi Injeksi Differesiasi dan injeksi Fe, di Kiram, Swedia Proses Kristalisasi, disseminasi tanpa konsentrasi Differensiasi dan akumulasi Contoh Corondum, diamond Chromite, diBuskveld.
LATE MAGMATIC
Tipe Regregasi residu Proses Diferensiasi, kristalisasi dan akumulasi residu Differensiasi dan akumulasi Injeksi dilarutan residu Differesiasi dan injeksi Fe, di Kiruna, Swedia Contoh Pt, Buskveld Titan, magnesite, Buskveld Chromite, diBuskveld.
Injeksi
Endapan konsentrasi magmatis dapat terjadi karena : Kristalisasi magma Segregasi Regregasi Injeksi Syngenetik
2. Metasomatis Kontak
Kontak antara magma dengan batuan samping dimana ada penambahan unsur dari magma. Misalnya : AB & CD ACy & BDz
Umumnya terjadi pada batu kapur, bisa terjadi pada proses pembentukan mineral secara hidrotermal.
Proses Pembentukan
1. Terjadi pada intrusi dalam, pada T & P yang tinggi (500 s/d 1100 C). 2. Terjadi penambahan dan penguapan unsureunsur yang ada pada batuan samping. 3. Batuan yang di intrusi harus reactive. 4. Magma harus membawa unsure-unsur logam yang berharga.
Urutan Pembentukan
1. Silikat + magnetite dan hematite. 2. Magmatite + hematite. 3. Mineral-mineral sulfide
3. Endapan Hidrotermal
Membentuk mineral-mineral ubahan epigenetic, berasal dari larutan sisa magma yang kaya akan logam-logam berharga.Temperatur 50- 500 C (100500 C).
Endapan hidrotermal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Hypotermal : 300- 500 C. Mesotermal : 200- 300 C Epitermal : 50- 200 C
Dalam perjalanan kepermukaan melalui batuan-batuan, larutan hidrotermal akan mengendapkan unsure-unsur yang dibawanya menjadi : Cavity filling deposites (mengisi rongga-rongga pada batuan samping). Replacement deposites (proses metasomatisme kontak). Terjadi pergantian unsur-unsur pada mineral
Syarat-syarat
1. Harus terdapat larutan yang kaya akan logamlogam berharga, yang akan diendapkan. 2. Harus terdapat saluran saluran atau celahcelah untuk mengalirkan larutan tersebut. 3. Harus terdapat tempat untuk mengendapkan logam-logam berharga / mineral-mineral berharga. 4. Terjadi proses kimia yang menghasilkan mineral-mineral barharga. 5. Terjadi konsentrasi yang cukup untuk membentuk cadangan mineral yang berharga dan ekonomis.
Parageneses
Urutan-urutan pengendapan dari pada mineralmineral umumnya adalah sebagai berikut : 1. Dalam magmatik dan metasomatik kontak, gangue mineral mengendap pertama kali, kemudian mineral-mineral oksida dan terakhir mineral-mineral sulfide. 2. Pada endapan hidrotermal sering terjadi pengalangan dan overlap yang khas untuk endapan-endapan pada rongga atau endapan replacement. 3. Urutan ini terjadi karena mineral-mineral yang telah / mudah larut akan mengendap belakangan.
-batuan beku intrusi Mesoterma -lime stone l -shale, lava -batuan beku asam
-batuan beku basa Hypoterma Granit, lava, l schist
PEMBENTUKAN REKAHAN
a. selvage b. clay porting c quartz + flourite d. quartz + calchopyrit e. quartz + copper ore
a c bde b f b g b h a
COMB STRUKTUR
Chambered vein dilatation vein sheeted vein (Ripper creek, (pada schict) Colombia)
PELEBARAN FISSURE
FISSURE SISTIM
LADDER VEIN
G-galana, LS.-lime stone, UF-upper flat. Lf-lower flat, TL-treton lime stone. Mississippi Valley (Pb-Zn) PITCH AND FLAT
Metasomatik replacement
Replacement Adalah suatu proses pembentukan mineral-mineral dimana terjadi perubahan daripada mineral-mineral yang lama yang terdapat pada hast rock. Penambahan ini terjadi karena adanya penambahan unsure-unsur baru dan unsure-unsur lama menguap, jadi disini terjadi reaksi kimia.
Replacement
PERTUMBUHAN REPLACEMENT
Single Fissure
shear fissure
interesection fissure
4. Endapan Vulkanis
Hasil kegiatan vulkanisme antara lain aliran lava, bahan-bahan valatil (uap air) dan sumber-sumber air panas. Hasil penguapan/ exahalasi yang diakibatkan oleh kegiatan vulkanisme ini adalah : Fumarol, mengandung uap air (H2O) Solfatar, mengandung gas S2, SO2 Mofet, mengandung gan CO2 Soffroni, mengandung bahan borak (Be)
5. Endapan Pegmatis
Pegmatis Adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma, kristalisasi dari suatu magma menyebabkan suatu perubahan konsentrasi dari bahan-bahan uap. Jadi factor yang menyebabkan injeksi ini adalah adanya uap.
ENDAPAN SEKUNDER
Endapan sekunder adalah : Endapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung dengan aktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari proses pelapukan-transfortasisedimentasi, yang merupakan proses kimia, fisika atau gabungan dari kedua proses tersebut.
PROSES PELAPUKAN
Proses yang terjadi: Disintegrasi Oksidasi Hidrasi Reaksi antara larutan dengan larutan Reaksi antara larutan dengan gas Reaksi antara larutan dengan zat padat Penguapan Atau gabungan dari beberapa hal diatas.
Menghasilkan endapan placer, tetapi tidak menghasilkan mineral-mineral baru (tetap mineral primer).
Pelapukan kimia
Dapat menghasilkan mineral-mineral baru, yang berasal dari aktivitas-aktivitas kimia terhadap
Endapan-endapan mineral yang belum tersingkap Endapan-endapan mineral dengan kadar logam yang rendah Gangue mineral Batuan (beku, sediment, metamorf).
Umumnya proses pelapukan merupakan gabungan dari kedua proses tersebut (kimia +
Pelapukan mekanis banyak terjadi di daerah yang kering (padang pasir) atau arid region dimana perbedaan panas dan dingin sangat besar, juga didaerah kutub. Sedangkan pelapukan kimia dapat berjalan dengan baik didaerah yang lembab atau daerah tropis Agen-agen yang mempercepat dekomosisi adalah : air, oksigen, CO2, panas, asam-asam, alkalialkali, vegetasi, bakteri. Hasil daripada pelapukan batuan dapat berupa sisa-sisa pelapukan yang berupa mineralmineral yang stabil (sukar larut) dan mudah larut. Yang sukar larut bisa menjadi endapan
Proses pembentukan
Untuk dapat terbentuknya endapan-endapan jenis ini diperlukan sarat-sarat: 1. Terdapat batuan asal atau endapan-endapan yang mengandung mineral / unsur-unsur mineral berharga, disana mineral berharga sukar larut dan gangue mineralnya mudah larut pada kondisi atmorfis. 2. Kondisi/ iklim yang memungkinkan terjadinya proses-proses kimia. 3. Morfologi yang landai / tidak terlalu curam sehingga mineral-mineral region tidak tercuci habis oleh erosi (pelapukan kimia lebih kuat
3. Perubahan muka air tanah Posisi daripada muka air tanah adalah tidak tetap, sehingga mempengaruhi proses oksidasi. Penurunan muka air tanah ini bisa terjadi karena erosi maupun berubahnya iklim dari daerah yang lembab menjadi kering. 4. Waktu Waktu juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan-endapan dengan cara ini. Umumnya endapan-endapan terbentuk pada jaman tersier sedangkan pada post glacial hampir tidak ada. 5. Batuan Batuan-batuan yang bersifat poreus/
6. Struktur Struktur juga banyak berpengaruh terhadap erosi, misalnya : Pada daerah patahan akan terkumpul air sehingga proses oksidasi dapat berlangsung dengan kedalaman yang sangat dalam. Pada patahan yang impermeable maka oksidasi yang efektif terjadi pada bagian hanging wall. Patahan yang impermeable berfungsi sebagai penghalang terjadinya
1. FeS2 + 7O + H2O H2SO3 + Fe2O4 2. 2FeS4 + H2SO4 + O2 Fe2(SO)3 + H2O atau 3. 6FeSO4 +3O +3H2O 2Fe2(SO4)3 +2Fe(OH)2 4. Fe2(SO4)3 +6H2O 2Fe(OH)2 +3H2SO4 Kemudian jika Fe2(SO4)3 ini bertemu dengan FeS2 atau sulfide lain, kembali akan terjadi reaksi-reaksi yang akan menghasilkan lebih banyak lagi larutan forro sulfat. 5. Fe2(SO4)3 + FeS2 3FeSO4 +2S
Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan ferro sulfat antara lain
Pyrite FeS2 + Fe2 (SO4)3
3FeSO4 +2S
CuSO4 + 5FeSO4 + 2S
Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan ferro sulfat antara lain
Covellite CuS + Fe2(SO4)3 Sphalerite ZnS + 4Fe2 (SO4)3 + 4H2O Galena PbS + Fe2 (SO4)3 + H2O + O Perak 2Ag + Fe2(SO4)3
CuSO4 + 2FeSO4 + S
Ag2SO4 + 2FeSO4
Contoh Ni
Contoh Cu
ENDAPAN SEDIMENTER
Proses sedimentasi tidak saja menghasilkan batuan-batuan sedimen saja, tetapi juga bisa membentuk endapan-endapan bijih yang ekonomis, misalnya endapan-endapan besi, magan, tembaga, fosfat, batubara, oil shale, karbonat, clay, tanah diatomea, dan lain-lain Endapan-endapan bijih ini sebenarnya sama saja dengan batuan sedimen biasa, hanya karena sifat-sifat fisik dan kimanya (kadar, jumlah dan lain-lain) berbeda maka endapan ini merupakan endapan yang ekonomis. Endapan ini bisa terdiri dari bahan-bahan
Pelarut-pelarutnya adalah air karbonat, asam humus (asam organis), larutanlarutan sulfat. 1.Air karbonat Sangat efektif untuk melarutkan besi, mangan, dan phosphorus. Untuk besi (Fe) :
Larut. Sebagai larutan ferro (ferro lebih mudah larut dibandingkan ferri didalam air kaebonat). Supaya bisa larut dalam air karbonat, feeri diubah menjadi ferro dulu dengan bantuan bahan-bahan pelarut, sehingga mudah larut. Endapan-endapan Fe jaman precambium ( belum ada tumbuh-tumbuhan) mungkin
2. Asam humus dan asam-asam organis Merupakan pelarut yang baik (asam-asam organis yang lemah juga merupakan pelarut yang baik). Berasal dari dekomposisi tumbuhantumbuhan (vegetasi)
3. Larutan sulfat Efektif untuk melarutkan Fe dan Mn, terutama dalam bijih sulfida. Terbentuknya larutan-larutan sulfat ini dimulai dengan bereaksinya FeS2 dengan air dan udara yang kemudian berantai dengan reaksi terhadap sulfida-sulfids
Transfortasi Hampir semua jenis endapan sedimen termasuk yang berharga/ tidak menuju ketempat pengendapannya yang baru. Transfortasi ini umunya melalui sungaisungai/ banjir. Pengendapan terjadi disungai, danaudanau, laut-laut (dangkal atau dalam).
ENDAPAN METAMORFISME
Proses metamorfisme adalah keadaan dimana mineral-mineral yang telah ada secara menyeluruh berubah menjadi endapan mineral baru.
Media yang menyebabkan perubahan adalah : Temperatur Tekanan Air Bahan yang berubah adalah endapan mineral atau batuan. Bila larutan dalam proses ini mengalami perubahan tekstur dan mineralogis maka endapan mineral bijih jarang sekali
ENDAPAN ASBESTOS
Ada dua golongan mineral asbes : 1. Golongan serpentin 2. Golongan amphibole. Golongan serpentin adalah silikat-silikat magnesium bikabonzida, seperti crysotil, picrolit (komposisinya sama dengan serpentin). golongan amphibole adalah silikat-silikat kalsium, magnesium, besi, natrium dan alumunium, seperti anasit, crosidolit, tremolit, actinolit, antophilit
1. Asbes serpentin
Asbes crysotil batuan ultra basa, misal dunit atau peridolit. Batu gamping bermagnesium atau dolomit.
Asbes crysotil dari perubahan batuan ultra bisa basa merupakan endapan yang terbanyak didapatkan. Tekstur asbestos crysotil adalah cross fiber, slip fiber, dan asa fiber. 2. Asbes amphibole. Terdapat pada batuan slate sekis dan kumpulan batuan yang mengandung besi (di Transval, Afrika Selatan). Tekstur asbes amphibole juga sama dengan asbes crysotil, yang terpenting dari jenis ini ialah asbes crocidolit atau achmolit (panajng sarat dapat mencapai 30 cm, tetapi kwalitet kurang baik dibanding asbes crysotil).
Terjadinya asbes crysotil. Hanya terdapat pada serpentin dan serpentin ini terbatas pada jenis serpentin serat (serabut). Asbes crysotil bersamaan terjadinya dengan proses srpentinisasi batuan. Sebaliknya serpentinisasi belum tentu menghasilkan asbes crysotil. Menurut Cooke (penyelidik akhir), batuan serpentin berasal dari batuan gamping dan terjadi perubahan atau alterasi yang disebabkan oleh larutan sisa yang panas (berasal dari intrusi). Cristal-cristal asbes yang tumbuh, makin mendesak dinding rekahan disertai tekanan
ENDAPAN GRAFIT
Grafit terdapat dalam dua jenis : Kristalin, terdiri dari lembar-lembar tipis hitam, asli, murni. Amorf, jenis ini ridak murni
Hidrokarbon asli pada batuan gamping terurai, langsing mengendap atau lebih dahulu berubah menjadi CO dan CO2 dan dioksidasikan kembali
Teori asal karbon dari batuan sedimen ini banyak diterima meskipun didapat kelainankelainan pendapat tentang apakah karbon ini berasal dari bahan organis atau anorganis.
Grafit terdapat pada batuan marmer, gnesis, sekis, kwarsit, dan lapisan batu bara yang berubah, batuan beku (urat pegmatit). Jenis kristalin biasanya tersebar merata didalam seluruh batuan metamorf.. grafit umunya hanya merupakan 7 % dari volume batuan metamorf.
slip fiber serat diagonal atau tegak lurus pada dinding urat tetapi kwalitas tidak baik
MINYAK BUMI
Berasal dari bahan organis. Teori-teori terbentuknya yang bersifat organis disebut hypotese abysaal.
Minyak, gas dan air mengisi ruang-ruang antar pada batuan baik sebagian maupun keseluruhan. Ruang-ruang antara itu berupa lubang antara butir-butir batuan, crack, fissure. Jadi minyak terdapat pada batu Resevoair (batuan dimana minyak, air dan gas ini terdapat).
BATU BARA
Batu bara merupakan batuan sedimen
1. Aktivitas O2 dalam daerah masih ada. Oksidasi (dibawa oleh bakteri dan organisme). Hasil asam humus (perubahan tanaman dalam oksidasi) Sifat, aerobic 2-3 meter, kedalam lebih 3 meter, tidak ada oksigen, bakteria anverobic (tidak terjadi pengubahan tanaman). 2. Akumulasi kedua Terbentuknya secara autochtonous yaitu akumulasi pada tempat-tempat dimana tumbuh-tumbuhan/ tanaman kembali, bukti adanya stigmaria (daerah / zone akar pada lapisan batu bara).
Proses terbentuknya batu bara dari sisasisa tenaman disebut proses coal fication. Proses ini mula-mula memperbanyak jumlah C serta mengurangi H2O.
1. Tahap pertama Dimulai dengan raf peat. Tanaman terdiri dari sellulose dan ligmin (cyclic structur). Ligmin mudah dirusak bahan kimia atau organisme sedangkan sellulode stabil (hanya dapat dorusak oleh bakteri). Ligmin humus peat Peat adalah bahan sebagian besar masih menunjukan struktur tanaman(daun, akar, cabang). Ground masa, bersufat amorf plastis, berwarna kehitaman. Mudah larut dalam alkali (KOH),
2.Tahap kedua Pembentukan batu bara muda (brown coal). Masa amorf, stroktur tanaman dapat terlilat, larut dalam alkali (KOH)-phenol-alkohol dan sangat sukar larut dalam air. Taraf batu muda ini berakhir bila proses pengolahan tersebut akhirnya tidak dapat lagi melarutkan bahan amorf dalam alkali (brown coal). Brown coal tidak selalu berwarna coklat, yang muda coklat yang tua kehitam-hitaman . dalam brown coal masih ada struktur tanaman. Bagian ini disebut lignit atau Xylit, yaitu batu bara yang masih muda = brown coal yang muda. Brown coal menunjukan sedikit/ banyak perlapisan, biasanya kompak dan sering
3. Taraf batu bara Batu bara muda dala proses coal fication/ pengubahan, ini akan berkurang isi asam humusnya dan akhirnya hilang sama sekali. Batu bara berwarna hitam dengan luster vitreous. Fructure : tudak teratur sampai datar, sedangkan antrasit dengan pecahan cocoidal, biasanya menunjukan perlapisan.
By Bambang H