Anda di halaman 1dari 4

Ilustrasi Penggabungan Secara Pembelian PT Putih memperoleh aktiva bersih PT Salju melalui penggabungan dengan metode pembelian yang

dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 20X3. Aktiva dan kewajiban PT Salju pada tanggal tersebut, pada nilai buku dan nilai wajarnya, adalah sebagai berikut:
Nilai Buku Aktiva Kas Piutang bersih Persediaan Tanah Bangunan bersih Peralatan bersih Hak paten Total aktiva Kewajiban Utang usaha Wesel bayar Kewajiban lain-lain Total kewajiban Aktiva bersih Rp. 50.000.000 150.000.000 200.000.000 50.000.000 300.000.000 250.000.000 1.000.000.000 Rp. Nilai Wajar 50.000.000 140.000.000 250.000.000 100.000.000 500.000.000 350.000.000 50.000.000 1.440.000.000

Rp.

Rp.

Rp.

Rp. Rp.

60.000.000 150.000.000 40.000.000 250.000.000 750.000.000

Rp.

Rp. Rp.

60.000.000 135.000.000 45.000.000 240.000.000 1.200.000.000

Kasus 1: Goodwill PT Putih membayar Rp. 400.000.000 tunai dan menerbitkan 50.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000, nilai pasar Rp.20.000 per saham untuk memperoleh aktiva bersih PT Salju. Ayat jurnal untuk mencatat penggabungan usaha pada buku PT Putih pada tanggal 27 Desember 20X3 adalah sebagai berikut:
Investasi PT Salju Kas Saham biasa @ Rp. 10.000 Tambahan saham disetor Rp. 1.400.000.000 Rp. 400.000.000 500.000.000 500.000.000

Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp. 10.000 ditambah dengan kas Rp. 400.000.000 dalam penggabungan usaha secara pembelian dengan PT Salju. Kas Piutang bersih Persediaan Tanah Bangunan Peralatan Rp. 50.000.000 Rp. 140.000.000 Rp. 250.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 350.000.000

Hak Paten Goodwill Utang usaha Wesel bayar Kewajiban lain-lain Investasi pada PT Salju

Rp. 50.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. 60.000.000 135.000.000 45.000.000 1.400.000.000

Menetapkan biaya perolehan PT Salju atas aktiva yang diperoleh yang dapat diidentifikasi dan kewajiban yang ditanggung atas dasar nilai wajarnya dan penetapan goodwill.

Jumlah yang diterapkan pada aktiva dan kewajiban ditetapkan berdasarkan nilai wajar, kecuali goodwill. Goodwill ditentukan dengan mengurangkan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh yang diidentifikasi sebesar Rp. 1.200.000.000 dari harga beli aktiva bersih PT Salju sebesar Rp. 1.400.000.000. Kasus 2: Goodwill Negatif PT Putih menerbitkan 40.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000, nilai pasar Rp. 20.000 per saham, dan juga memberikan wesel bayar 5 tahun bunga 10% dengan nilai nominal Rp. 200.000.000 untuk aktiva bersih PT Putih dan PT Salju pada tanggal 27 Desember 20X3 adalah sebagai berikut:
Investasi PT Salju Saham biasa, nominal Rp. 10.000 Tambahan modal disetor Wesel bayar, 10%, 5 tahun Rp. 1.000.000.000 Rp. 400.000.000 400.000.000 200.000.000

Untuk mencatat penerbitan 40.000 lembar saham biasa nominal Rp. 10.000, ditambah dengan wesel (10%) sebesar Rp. 200.000.000, dalam penggabungan usaha secara pembelian dengan PT Salju. Kas Piutang bersih Persediaan Tanah Bangunan Peralatan Hak paten Utang usaha Wesel bayar Kewajiban lain-lain Investasi pada PT Salju Rp. 50.000.000 140.000.000 250.000.000 80.000.000 400.000.000 280.000.000 40.000.000 Rp. 60.000.000 135.000.000 45.000.000 1.000.000.000

Untuk menetapkan biaya perolehan PT Salju atas aktiva lancer dan kewajiban berdasarkan nilai wajarnya dan atas aktiva tidak lancer berdasarkan nilai wajar dikurangi dengan bagian yang proporsional kelebihan nilai wajar dari

biaya investasi.

Jumlah yang ditetapkan pada tiap-tiap akun aktiva dan kewajiban pada jurnal di atas ditetapkan sesuai dengan ketetapan PSAK No. 22 untuk penggabungan usaha secara pembelian. Karena nilai wajar sebesar Rp. 1.200.000.000 dari aktiva bersih yang diperoleh yang dapat diidentifikasi melebihi harga beli Rp. 1.000.000.000 sebesar Rp. 200.000.000, jumlah yang dapat ditetapkan atas aktiva tidak lancar dikurangkan sebesar 20 persen (kelebihan sebesar Rp. 200.000.000/ nilai wajar aktiva tidak lancer Rp. 1,000,000,000). Pengurangan pada aktiva tidak lancer adalah sebagai berikut:
Kurang 20% Pengurangan atas Kelebihan Nilai Wajar Terhadap Biaya* 20.000.000 100.000.000 70.000.000 10.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. Jumlah yang Dapat Ditetapkan untuk Aktiva Tidak Lancar 80.000.000 400.000.000 280.000.000 40.000.000 Rp. 800.000.000 Rp.

Nilai Wajar Aktiva Tidak Lancar Tanah Bangunan Peralatan Hak paten Total Rp. 100.000.000 500.000.000 350.000.000 50.000.000 Rp. 1.000.000.000

*Alternatif lain, pengurangan kelebihan nilai wajar terhadap biaya untuk tiap aktiva tidak lancer juga dapat dihitung dengan cara: Tanah Bangunan Peralatan Hak paten Rp. 100.000.000 / Rp. 1.000.000.000 x Rp. 200.000.000 = Rp. 500.000.000 / Rp. 1.000.000.000 x Rp. 200.000.000 = Rp. 350.000.000 / Rp. 1.000.000.000 x Rp. 200.000.000 = Rp. 50.000.000 / Rp. 1.000.000.000 x Rp. 200.000.000 = Rp. 20.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 70.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 200.000.000

Dalam beberapa hal, kelebihan nilai wajar terhadap biaya dapat sedemikian besar sehingga sisa saldo setelah aktiva lancar dikurangi menjadi 0 (nol). Sisa kelebihan pada kasus ini harus dilaporkan sebagai pendapatan ditangguhkan (deferred income) sebagai isilah pengganti dari goodwill negative. Ketika nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh dalam suatu penggabungan usaha secara pembelian melebihi biaya perolehan investasi, kelebihan ini biasanya dinyatakan sebagai goodwill negative. Penggunaan goodwill negative adalah tidak tepat karena suatu perusahaan hanya mempunyai goodwill (kelebihan daya beli) atau tidak mempunyai goodwill tetapi tidak

dapat mempunyai goodwill yang minus. Meskipun demikian, istilah tersebut digunakan secara luas oleh akuntan untuk menggambarkan kelebihan nilai wajar yang diperoleh terhadap biaya dalam suatu enggabungan usaha. Kontroversi Goodwill Goodwill adalah ukuran nilai sekarang dari kelebihan laba masa yang akan datang selama periode perolehan laba dari usaha yang sejenis. Pemgukuran ini membutuhkan spekulasi yang tinggi. Karenanya, jumlah yang secara umum digeneralisasi sebagai goodwill adalah bagian harga beli yang tersisa setelah semua aktiva yang berwujud dan tidak berwujud yang dapat diidentifikasi lainnya dan kewajiban dinilai. Kesalahan dalam penilaian aktiva-aktiva lain akan mempengaruhi jumlah yang dikapitalisasi sebagai goodwill. Goodwill diamortisasi sepanjang umur manfaatnya, tetapi tidak lebih dari 20 tahun. Mengingat factor keusangan pada teknologi modern, banyak akuntan percaya bahwa 20 tahun periode amortisasi untuk aktiva tidak berwujud yang diperoleh pada suatu penggabungan usaha adalah terlalu lama. Beberapa akuntan berargumen bahwa goodwill seharusnya cepat dihapuskan karena goodwill tidak mempunyai nilai yang terpisah dari perusahaan. Akuntan yang lain memilih kapitalisasi dan tidak dihapuskan. Mereka berargumen bahwa goodwill tidak memerlukan penurunan nilai dan seharusnya dipandang sebagai investasi yang permanen. Sedangkan yang lain lagi setuju bahwa seharusnya diamortisasi, tetapi periode amortisasi seharusnya tidak lebih dari 5 sampai 20 tahun. PSAK No. 22 paragraf 39 menyebutkan: Goodwill harus diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnya. Dalam mengamortisasi goodwill harus digunakan metode garis lurus, kecuali terdapat metode lain yang dianggap lebih tepat pada keadaan tertentu. Periode amortisasi goodwill tidak boleh lebih dari 5 tahun, kecuali periode yang lebih panjang tetapi tidak lebih dari 20 tahun dapat digunakan apabila terdapat dasar yang tepat (justifiable).

Anda mungkin juga menyukai