2013
LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS PENGETAHUAN TENTANG RUMAH SEHAT PADA KELUARGA BINAAN DI KAMPUNG SUKAMANAH RT 008/RW 003 DESA TANJUNG PASIR KABUPATEN TANGERANG PROPINSI BANTEN
Pembimbing : DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.kes Kelompok 5 : Ahmad Samsuri (110.2007.015) Romi Slamet Mukti Wibowo (110.2007.244) Mega Indah kartika (110.2005.151) Melisa Amalia (110.2007.176) Suleha (110.2005.258)
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
PENDIDIKAN
Prasarana
Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah
TK
SD
SLTP
SLTA/SMUN
6 buah
22 buah
6 buah
2 buah
164 orang
6.612 orang
1.576 orang
346 orang
Murid
Jumlah Guru 6 orang 132 orang 48 orang 30 orang
SOSIAL EKONOMI
Nelayan : 2.331 orang Buruh/swasta : 65 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 15 orang Pedagang : 1.213 orang Penjahit : 24 orang Tukang Batu : 62 orang Tukang kayu : 42 orang Peternak : 6 orang Pengrajin : 5 orang Montir : 25 orang Dokter/Bidan : 6 orang Supir : 30 orang Pengemudi Becak : 43 orang TNI / POLRI : 6 orang Pengusaha : 8 orang Petani : 176 orang
AGAMA
TRANSPORTASI
NO.
DESA/KEL
PUSKE SMAS
RUMAH Jumlah Seluruhnya Jumlah % Diperiksa Diperiks a 5 998 768 550 860 329 372 6 55.60 55.49 31.68 31.20 20.60 46.91 189 120 30 149 45 47 Jumlah Sehat % Sehat
1 1. 2. 3. 4. 5. 6.
JUMLAH (KAB/KOTA)
10,061
3,877
38,53
580
14.96
Tabel 1.2 Data Rumah Sehat di Desa Tanjung Pasir Tahun 2011
GAMBAR 1.3 PETA LETAK RUMAH KELUARGA BINAAN RT 03/08 DESA SUKAMANAH, KP. EMPANG, TANJUNG PASIR
Tn. Soten
Kepala Keluarga
Laki-Laki
60 th
SD
Buruh Nelayan
Rp 1.000.000
Ny. Ningrum
Nn. Herti
Perempua n
Perempua n
55 th 17 th
SD SMP
Mahesa
Cucu
Laki-laki
3,5 th
Keluarga
Tn. Aman Kepala Keluarga Ny. Kani Istri
Kelamin
L SD Buruh tambak
Perbulan
Rp.1.200.000
70th
SD
Ibu RT
Kana
Dani Cirum Sriyadi
Anak ke-1
Anak ke-2 Anak ke-3 Anak ke-4
L
L P L
35th
33th 28th 25th
SD
SD SMP SMP
Tidak bekerja
Buruh Ibu RT Buruh
Rp.1.000.000 Rp.800.000
Suryanto
Suryono Tuti Ahmad
Anak ke-5
Anak ke-6 Menantu Cucu
L
L P L
24th
22th 20th 3th
SMP
SMP SD -
Nelayan
Tidak bekerja Ibu RT -
Rp.1.200.000
-
Ny. Daya
Istri
37 th
IRT
Anak I Menantu
25 th 28 th
SD SLTP
IRT Buruh
Rp. 1200.000
Fatimah
Anak2
11 th
SLTP
Pelajar
Ny. Qisah
Sadih Minah Tati Salim Risin
Istri
Anak ke-1 Anak ke-2 Anak ke-3 Anak ke-4 Anak ke-5
P
L P P L L
44th
30th 28th 22th 20th 19th
SD
SD SD SD SD SD
IRT
Buruh IRT IRT Buruh Nganggur
Rp.800.000 -
Lina
Imah Iis
Anak ke-6
Anak ke-7 Anak ke-8
P
P P
17th
16th 13th
SD
SD SD
Nganggur
Nganggur Nganggur
Riki
Anak ke-9
8th
SD
SD
Tn. Rudi
Kepala
Keluarga
30 th
SD
Buruh
Rp.1.200.000
P P L
24 th 7 th 18 th
SD SD --
Ibu RT Pelajar --
----
Pengetahuan mengenai air bersih. Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga. Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga Pengetahuan tentang ventilasi udara yang baik LINGKUNGAN Pengetahuan tentang Rumah sehat bebas
Tn.Soten
Perilaku pertolongan persalinan tanpa dibantu tenaga non medis Perilaku mencuci tangan tanpa sabun sebelum makan dan setelah BAB Perilaku kesadaran berobat tidak ke tenaga non medis
PERILAKU
MEDIS
LINGKUNGAN
Pengetahuan mengenai air bersih. Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga. Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga Pengetahuan tentang jamban sehat. Pengetahuan tentang ventilasi udara yang baik. Pengetahuan tentang rumah sehat
Tn.Aman
Perilaku pertolongan persalinan tanpa dibantu tenaga non medis Perilaku mencuci tangan tanpa sabun sebelum makan dan setelah BAB Perilaku kesadaran berobat tidak ke tenaga non medis
PERILAKU
MEDIS
LINGKUNGAN Tn.Tinggal
Pengetahuan mengenai air bersih. Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga. Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga Pengetahuan tentang jamban sehat. Pengetahuan tentang ventilasi udara yang baik. Pengetahuan tentang rumah sehat Banjir
Perilaku pertolongan persalinan tanpa dibantu tenaga non medis Perilaku mencuci tangan tanpa sabun sebelum makan dan setelah BAB Perilaku kesadaran berobat tidak ke tenaga non medis
PERILAKU
MEDIS
LINGKUNGAN
Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga Pengetahuan mengenai ventilasi Pengetahuan tentang alas rumah yang baik. Kurangnya kepedulian akan tempat berobat Pengetahuan akan rumah sehat Banjir
Tn.Risman
Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah dalam keluarga Kebiasaan tidak menggunakan sandal atau alas kaki di rumah.
PERILAKU
Timbulnya penyakit ISPA dari bahaya asap rokok Terdapatnya penyakit kulit akibat alas lantai terbuat dari tanah. Terdapatnya penyakit hipertensi akibat pola makanan dan kebiasaan.
MEDIS
LINGKUNGAN
Lantai terbuat dari tanah Pengetahuan mengenai air bersih. Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga Pengetahuan tentang jamban sehat. Pengetahuan tentang ventilasi udara yang baik. Pengetahuan tentang kebersihan rumah Pengetahuan tentang rumah sehat Banjir
Tn.Rudi
Kebiasaan merokok di dalam rumah Kebiasaan buang air besar dan istinja yang buruk Kebiasaan membersihkan kandang ternak yang buruk
PERILAKU
MEDIS
Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. (Notoatmojo, 2007)
Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni : Tahu Memahami Aplikasi Analisis Sintesis
Internal
Jasmani
Eksternal
Pendidkan
Rohani
Pengalaman
Rumah Sehat
Pengertian Rumah Sehat Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992, rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan yang dimaksud dengan Sehat menurut World Health Organization (WHO) Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental, maupun Sosial Budaya, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit dan kelemahan (kecacatan)
Pencegahan kecelakaan
Fisiologis
Pencegahan penyakit
Psikologis
Lokasi Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 829 / Menkes/SK/VII/1999 :
Menurut Dinkes (2005), Minimum yang memenuhi kriteria sehat pada masing-masing parameter adalah sebagai berikut : Minimum dari kelompok rumah adalah langit-langit, dinding lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan pencahayaan. Minimum dari kelompok sarana sanitasi adalah sarana air bersih, jamban (sarana pembuangan kotoran), Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan sarana pembuangan sampah.
Kepadatan penghuni
Dinding
Pencahayaan
Lantai
Ventilasi
Sarana Sanitasi
Sarana air bersih
Jamban
2. 3. Kerangka Teori
Jasmani
Internal Rohani
Pendidikan
PENGETAHUAN
Ekonomi
Media massa Sosial budaya Pengalaman
Bagan I Kerangka Teori Menurut Notoatmodjo, 2003
Eksternal
SOSIAL EKONOMI Pendapatan pada keluarga binaan Hasil kerja yang harus menunggu Kurang tersedianya lapangan pekerjaan di daerah keluarga binaan
PAPARAN MEDIA INFORMASI Media informasi baik media cetak dan elektronik Penyuluhan dari petugas kesehatan SOSIAL BUDAYA Kebiasaan warga setempat yang dilakukan turun temurun Masyarakat merasa nyaman dengan keadaan tersebut Penyuluhan oleh tokoh masyarakat setempat
Pengalaman Penyuluhan kesehatan tentang rumah sehat Peran aktif organisasi di lingkungan setempat
DEFINISI OPERASIONAL No. Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Skala
Pendidikan
Tingkat akhir dari pendidikan formal yang ditempuh seseorang dalam proses belajar mengajar. (Notoatmodjo, 2003) Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkah laku.(Notoatmodjo,2003)
Kuisioner
Wawancara
- Tinggi - Rendah
Nominal
Sosial Ekonomi
Kuisioner
Wawancara
Nominal
Besar kecilnya pengaruh alat informasi baik media cetak maupun media elektronik untuk mendapatkan informasi tentang rumah sehat. (Sukmadinata, 2003)
Kuisoner
Wawancara
- Baik - buruk
Nominal
Sosial Budaya
Pandangan masyarakat tentang budaya di sekitarnya (Agama, etnis, dan papan). (Sukmadinata, 2003)
Kuisioner
Wawancara
Nominal
Pengalaman
Pengalaman individu tentang berbagai hal yang di peroleh dari lingkungan dalam proses pengembangan (Notoatmodjo,2003)
Kuesioner
Wawancara
Nominal
Data primer diperoleh dengan cara berhubungan dengan obyek secara langsung yang dilakukan dengan cara : Wawancara Kuesioner Observasi
Data sekunder diperoleh dengan melakukan pencatatan data dan dari rekapitulasi data yang telah berhasil dikumpulkan oleh pihak Puskesmas Tegal angus berupa profil Puskesmas. Aparat desa tentang program dan kegiatan desa. Dan data Sekunder ini berguna untuk memperoleh gambaran teoritis dari masalah yang diteliti.
Data tertier diperoleh dari kepustakaan yang diambil dari internet dan buku.
Pengumpulan Data
kuesioner
Pengumpulan data di Desa Tanjung Pasir, kecamatan Teluk Naga, Tangerang. selama 10 hari (29 Januari 09 Februari 2013)
Tabel 3.1 Berikut ini daftar kegiatan pengumpulan data diagnosis komunitas di Kampung Sukamanah 008/003 Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Januari 2013
Tanggal
Selasa, 29, Januari 2013 Rabu, 30 Januari 2013 Kamis, 31 Januari 2013
Kegiatan
Perkenalan dan memohon izin pada kepala puskesmas Tegal Angus Perkenalan dan sambung rasa dengan kepala keluarga dan anggota keluarga binaan.
Pengumpulan data dasar masing-masing keluarga binaan, serta observasi awal lingkungan tempat tinggal Diskusi internal kelompok untuk membahas data dasar yang sudah diperoleh Menentukan persamaan permasalahan dari setiap keluarga binaan mengenai perilaku pengelolaan sampah
Pengumpulan data mengenai keadaan demografi Desa Tanjung Pasir dari bidan desa dan penanggung jawab daerah Tanjung Pasir dari pihak puskesmas.
Observasi serta dokumentasi rumah keluarga binaan dan tempat pembuangan sampah yang biasa mereka lakukan Penentuan dan pembuatan Instrumen pengumpul data.
Diskusi pertama dengan pihak Puskesmas Tegal Angus mengenai area permasalahan dari keluarga binaan.
Senin, 04 Februari
Selasa, 05 Februari 2013 Rabu, 06 Februari 2013 Kamis, 07 Februari 2013
Diskusi kedua dengan pihak Puskesmas Tegal Angus menggunakan power point Pembubaran bersama Kepala Puskesmas dan Wakil Puskesmas Tegal Angus
Pengolahan data
Microsoft exel
Manual
Pengolahan data Analisa data Microsoft word Analisa univariat
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel yang diukur adalah : Tingkat pendidikan responden sebagai faktor yang mempengaruhi pengetahuan mengenai rumah sehat. Tingkat ekonomi yang masih sangat rendah untuk mendukung terciptanya rumah sehat. Tingkat pemaparan media informasi oleh responden yang menunjang pengetahuan mengenai rumah sehat. Tingkat sosial budaya di lingkungan sekitar yang mempengaruhi terciptanya rumah sehat Tingkat Pengalaman yang mempengaruhi terhadap rumah sehat
BAB IV HASIL
Analisa Univariat
Analisa Univariat adalah analisa untuk melihat distribusi hubungan antara pengetahuan keluarga binaan tentang rumah sehat. Tingkat pengetahuan keluarga binaan tentang rumah sehat di Kampung Sukamanah dapat dilihat dari tingkat pendidikan, sosial ekonomi, paparan media massa, sosial budaya, dan pengalaman. Dari hasil kuesioner, dapat dibuat rekapitulasi persentase tingkat pengetahuan keluarga binaan tentang rumah sehat di Kampung Sukamanah berdasarkan variable dari kerangka konsep yang kami buat, seperti yang ditunjukkan diagram berikut.
Tabel 4.1. Distribusi dan Frekuensi Tentang Variabel Pendidikan pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
0% 20 %
Rendah
Total
8
10
80 %
100 %
Dari tabel terlihat bahwa seluruh keluarga binaan bahwa 80% memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan mempengaruhi pengetahuan tentang rumah sehat.
Tabel 4.2. Distribusi dan Frekuensi Variabel Sosial Ekonomi pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
% 0% 20 % 80 %
Total
10
100 %
Dari tabel 4.2. diketahui bahwa 80 % keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir masih memiliki penghasilan yang rendah dan 20 % cukup sehingga sulit untuk membangun rumah sehat.
Tabel 4.3. Distribusi dan Frekuensi Variabel Informasi pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
Informasi
0% 100 %
Total
10
100 %
Dari tabel 4.3. diketahui bahwa 100% keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir memiliki informasi yang kurang tentang rumah sehat.
Tabel 4.4. Distribusi dan Frekuensi Variabel Sosial Budaya pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
Pengalaman
0% 100 % 100 %
Dari tabel 4.4. diketahui bahwa 100 % dari keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir memiliki sosial budaya yang buruk mengenai kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan yang mempengaruhi rumah sehat.
Tabel 4.5. Distribusi dan Pengalaman pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
Pengalaman
0% 100 %
Total
10
100 %
Dari tabel 4.5. diketahui bahwa 100 % dari keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir tidak memiliki pengalaman yang dapat mempengaruhi rumah sehat.
Pendidikan
Pengalaman
Sosial Ekonomi
Sosial budaya
Informasi
Fishbone
PENDIDIKAN
Rendahnya tingkat pendidikan responden
SOSIAL EKONOMI
Sangat Rendahnya tingkat pendapatan responden Hasil kerja yang harus menunggu
Ketidaktahuan responden tentang rumah sehat Kurangnya minat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Kurangnya penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan oleh tokoh masyarakat sekitar Terbatasnya tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas untuk memberikan penyuluhan kepada responden Kebiasaan tersebut memberikan dampak buruk terhadap kesehatan kepada masyarakat Pengalaman yang minim menghambat terbentuknya rumah sehat
SOSIAL BUDAYA
PENGALAMAN
Rencana Intervensi Pemecahan Masalah kami mendapatkan beberapa rencana intervensi pemecahan masalah, antara lain: Memberikan gambaran dan penyuluhan tentang rumah sehat Memberikan penyuluhan mengenai keterkaitan penyebab dan penularan. penyakit infeksi pada keadaan rumah yang tidak sehat. Memberikan penyuluhan sesuai dengan tingkatan pendidikan keluarga binaan agar mereka dapat memahami konsep rumah sehat yang dimaksud. Memberikan media kepada responden untuk menyisihkan sebagian penghasilannya agar dapat mewujudkan rumah sehat.
Memberikan penyuluhan melalui poster dan selebaran yang berisi informasi mengenai kriteria rumah sehat dan dampak yang ditimbulkan oleh keadaan rumah yang tidak sehat. Mengadakan kegiatan Hari Bersih yang diadakan setiap pekan untuk meningkatkan kesadaran keluarga binaan tentang pentingnya kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Memberikan penjelasan pentingnya mengikuti kegiatankegitan yang berada di lingkungan sekitar untuk menambah wawasan dan pengalaman terutama di bidang kesehatan. Setelah di lakukan diskusi bersama, maka kami memilih dan menetapkan serta memutuskan untuk mengadakan penyuluhan tentang rumah sehat pada keluarga binaan sebagai alternatif intervensi komunitas terbaik.
Penyebab dan penularan penyakit infeksi terhadap rendahnya pengetahuan tentang rumah sehat Membersihkan rumah dua kali dalam sehari Membersihkan lubang udara dua kali dalam seminggu Menyediakan minimal satu buah lampu pada setiap ruangan Memelihara sumber air bersih dan pengelolaan instalasi listrik Pentingnya fungsi kamar mandi dan WC
Pengelolaan serta pembuangan kotoran manusia dan berbagai limbah yang berasal dari rumah tangga Membuka dan membersihkan jendela setiap hari Memiliki akses terhadap berbagai sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, tempat kesenian Syarat rumah sehat yang mampu memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis, pencegahan penularan penyakit, pencegahan terjadinya kecelakaan berdasarkan syarat Rumah yang sehat menurut Winslow dan APHA (American Public Health Association). Pentingnya mengikuti kegiatan tentang kesehatan untuk menambah wawasan dan pengalaman tentang rumah sehat.
Dengan memberikan mereka pengetahuan tentang rumah sehat, akan timbul kesadaran mereka untuk menjadikan rumah tinggal mereka sebagai rumah sehat, yang nantinya akan menciptakan kesehatan yang optimum baik dari fisik maupun rohani bagi seluruh anggota keluarga.
Simpulan
Adapun kesimpulan dari diagnosis komunitas intervensi adalah : Kurangnya pengetahuan warga Desa Tanjung Pasir mengenai rumah sehat. Pendidikan warga Desa Tanjung Pasir yang masih rendah. Jumlah anggota keluarga dalam satu hunian yang terlalu banyak sehingga menyebabkan kepadatan hunian. Penghasilan yang tidak menentu akibat ketergantungan pekerjaan terhadap cuaca dimana mayoritas penghasilan didapat dari pekerjaan sebagai nelayan dan pedagang ikan.
Akibat minimnya penghasilan dan tingkat sosial ekonomi menyebabkan tidak adanya dana untuk biaya perbaikan rumah dan lingkungannya. Pemahaman masyarakat tentang kebutuhan rumah sehat Peran aktif warga desa tanjung pasir dalam berbagai kegiatan mengenai kesehatan Dari beberapa penyebab yang ada di atas, penyebab yang paling dominan adalah kurangnya pengetahuan mengenai rumah sehat.
Saran Dari hasil analisis pemecahan masalah ditemukan beberapa akar masalah, yang ternyata tidak dapat dilakukan semuanya Petugas kesehatan lebih aktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat dalam hal pengadaan rumah sehat. Menyisihkan sebagian dari penghasilan yang didapat untuk ditabung yang nantinya dapat digunakan untuk melakukan perbaikan bagi rumah dan lingkungannya.. Memberikan motivasi kepada setiap masing-masing individu akan rumah dan lingkungan yang sehat dimulai dengan membiasakan untuk hidup sehat. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai rumah sehat dengan cara aktif memberikan penyuluhan.
Terima Kasih
Wassalam.....