yang dicurigai ada abnormalitas pada saluran cerna bagian atas. Yang bisa ditanyakan jika menjumpai pasien dengan keluhan dispepsa adalah apakah timbulnya ada hubungannya dengan makanan?apakah terus menerus?adakah penjalaran ke lain tempat (punggung itu tanda duodenum ulcer pada pankreas, bahu kanan itu kolelitiasis, uluhati bisa karena angina, testis mungkin karena apendisitis atau kolik ginjal, umbilikus itu apendisitis),seperti ditusuk tusuk?atau diperas-peras?pada waktu atau sebelum buang air besar, waktu buang air kecil?sebelum atau sesudah makan?pada tengah malam saat tertidur?apa ada mual?apakah muntah terus?apakah pernah muntah darah? dan masih banyak lagi. Dispepsia bisa berasal dri 1. 2. 3. 4. 5. Infeksi H.pylori Dismotilitas Meningkatnya sekresi asam lambung Hipersensitivitas usus Psikososial
Dibagi menjadi 2 yaitu organic dan fungsional. Organic itu contohnya gastro-duodenal ulcer, GERD, atau kanker lambung. Kalo fungsional itu dispepsia tetapi tanpa ada penyebab organic. Syarat dispepsia functional: Sakit atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas yang menetap atau rekuren 1. 2. 3. 4. 12 minggu dalam 12 bulan Tidak ada bukti penyakit organic Tidak ada hubungan antara gejala dispepsia dengan bowel movement Eksklusi pada pasien dengan heartburn dominan
Bisa juga dibagi menjadi dispesia akut dan kronis. Akut jika serangan mendadak dan terasa lebih sakit dengan respon terhadap pengobatan lambat. Kronis jika hilang timbul tetapi respon cepat terhadap pengobatan. Gastritis Kronis Jika nyeri perut mempunyai pola PAIN-FOOD-PAIN maka itu patognomonis untuk gastritis kronis. Tetapi jika PAIN-FOOD-RELIEF maka dicurigai dudeni ulcer. Bisa dilakukan endoscopy untuk pemeriksaan lanjutan. Tujuan pengobatan untuk pasien dengan dispepsia itu adalah kontrol gejala dan promote healing. Yang dipake adalah antacid, acid supresion drug, prokinetik, dan agen permukaan (mungkin buat proteksi lambung). DRUG! A. Antacida
B.
C. D. E.
15-30 cc 3-4x sehari satu jam setelah makan Partition of H2-receptor 1. Cimetidine 2x 200-400 mg setiap pagi dan malam atau 800mg di malam hari 2. Ranitidine 2x150-300 mg setiap pagi dan malam atau 300-600mg di malam hari Bisa juga dikasih PPI kayak Omeprazole gitu. Motilitas Group Donperidon 3x1 Prostaglandin E Group Misoprostol Sitoprotektif Sukralfat
DEMAM TIFOID Demam karena infeksi Salmonela typhi yang berupa infeksi akut usus halus. Biasa tersebar karena sanitasi yang jelek. Air dan makanan tercemar bisa menjadi sumber penularan. Oleh karena itu ketika anamnesis perlu ditanyakan apakah ada keluarga atau masyarakat sekitar yang mempunyai keluhan serupa. Orang yang pernah terinfeksi S.typhi dapat menjadi carrier selama 1 tahun karena terus mengekskresikan kuman melalui tinja dan air kemih. Disfungki kandung empedu bisa jdi predisposisi untuk terjadinya carrier. PATOFISIOLOGI S.typhi masuk ke saluran cerna dan menginfeksi usus melalui jaringan limfoid Plaks Peyer. Disini perforasi dapat terjadi. Biasanya terjadi pada hari 7-14 setelah ingesti Setelah terjadi perforasi kuman masuk ke limfoid mesenterial dan kuman masuk ke sirkulasi melalui ductus thoracicus atau sirkulasi porta dari usus. Kuman biasanya bersarang di plak peyer, limpa, hati, dan bagian lain sistem retikuloendotelial. GEJALA Demam, keluhan pencernaan bisa diare atau konstipasi, dispepsia, bradikardia relatif, lidah khas (kotor ditengah dan ujung-ujung merah tremor) DIAGNOSIS Untuk membedakan demam tiphoid dengan yang lain bisa dilihat dari tipe demamnya dan ada atau tidak kah keluhan gastrointestinalnya. Demamnya mereda di pagi hari dan semakin meninggi seiring berjalannya waktu. Disertai sakit perut. Biasanya DDx nya bersama dengan penyakit tropis lain seperti DHF, Malaria, tetapi bisa juga appendicitis atau abses abdominal. LAB Gold standard tetap lewat kultur tetapi diutamakan diagnosis klinis. Kultur bisa pake aspirat cairan bone marrow. Biasanya kalo di RS gitu masih pake SGOT/SGPT (biasanya
meningkat) atau widal test. Peningkatan SGOT/SGPT tidak memerlukan pembatasan pengobatan. Widal itu pake aglutini O tubuh kuman, H flagela, Vi simpai.yang dilihat biasanya O dan H. Bisa dilakukan pemeriksaan serial tiap 5 hari. MANAGEMENT Harus tirah baring untuk mencegah perforasi. Pemberian makanan halus. Pengobatan lini pertama pake 1. Chloramphenicol 4x500 mg sehari sampai 7 hari bebas demam 2. Tiamphenicol 3. Cotrimoksazol 2x2tablet sehari sampai 7 hari bebas demam, isinya itu 80 mg trimetropim dan 400mg sulfametoksazol Simtomatik bisa pake antipiretik dan steroid. steroid dapat digunakan pasien dalam keadaan toksik.
INFESTASI CACING Terdiri dari: a. b. c. d. e. Askariasis Penyakit cacing tambang Teniasis Strongiloidiasis Skistosomiasis
Kalo dilihat dari pengobatan sih sebenernya semua penyakit itu mirip kausanya aja yang beda. 1. ASKARIASIS Disebabkan oleh cacing gelang ascaris lumbricoides. Masuk melalui makanan dan minuman terkontaminasi lalu menembus dinding usus halus masuk melalui pembuluh limfe ke paru-paru dan akan bermigrasi ke bronkus dan esofagus. Nah pas ini bisa menyebabkan batuk. Pas migrasi di paru juga bisa bikin konsolidasi paru dengan gejala batuk, panas, batuk darah, pneumonitis, sesak napas. Seperti biasa kalo infeksi cacing akan menimbulkan eosinophilia. Cacing juga bisa menimbulkan gejala alergi. Diagnosis tegak jika ditemukan telur atau cacing dewasa dalam tinja. Untuk pengobatan bisa pake Piperazin, Pirantel Pamoat, atau albendazole mebendazole. 2. CACING KREMI Disebabkan oleh oxyuris vermikularis biasanya terjadi pada anak-anak. Sangat mengganggu saat tidur sehingga membuat pasien iritabel. Biasa terjadi pruritus ani. Diagnosis tegak jika ditemukan telur atau cacing dewasa di perianal. Obat bisa pake piperazine atau pirantel pamoat 3. PENYAKIT CACING TAMBANG
4.
5.
6.
7.
Cacing tambang ada banyak tetapi paling sering adalah necator americanus dan ancylostoma duodenale. Cacing tambang mempunyai gigi sehingga ketika menginfeksi di usus bisa menyebabkan anemia karena perdarahan. Sehingga di tinja akan di temukan darah. Larva cacing tambang infektif dapat mempenetrasi kulit sehingga dapat menyebabkan gejala gatal di kaki, pruritus, dermatitis , dan kadang ruam makulopapular. Setelah berhasil penetrasi larva akan migrasi di paru dan kadang dapat menyebabkan batuk darah karena pecahnya kapiler alveoli. Tingkat keparahan tergantung jumlah infestasi. Pengobatan terdiri dari pengobatan spesifik cacing dan pengobatan untuk anemia. Untuk pengobatan cacing bisa dikasih tetrakloroetilen atau pirantel pamoat 11mg/kgbb selama 3 hari berturut-turut. TRIKURIASIS Sebenarnya cacing ini bukan parasit tapi hidup di sekum. Tetapi jika jumlah terlalu banyak dan daya tahan tubuh berkurang maka dapat menimbulkan gejala klinis. Dapat mengiritasi mukosa karena bagian posterior cacing melekat pada mukosa usus. Dapat ditemukan malnutrisi atau anemia hipokromik karena perdarahan kronis. Pengobatan non farmakologi bisa dengan diet tinggi kalori dan pemberian preparat besi. Pengobatan farmakologinya dapat diberi ditiasiamin iodida tetapi kalo males ngapal obat ya pake pirantel pamoat+mebendazole selama 3 hari berturut turut. TAENIASIS Cacing pita berasal dari babi yaitu Taenia Solium, dari Sapi itu T. Saginata. Karena penduduk salatiga banyak yang non-muslim mungkin penyakit ini akan bnyak ditemui. Telur masuk ketubuh melalui daging binatang tersebut berbentuk sistiserkus. Sistiserkus itu sendiri dapat menginfeksi manusia sehingga terjadi sistiserkosis. Karena sistiserkus sapi tidak bisa hidup di jaringan maka yang biasanya menyebabkan sistiserkosis adalah sistiserkus selulosa. Sistiserkus ini dapat menyebabkan epilepsi karena jika larva mati maka reaksi radang bertambah. Paling bahaya jika terjadi neurosistiserkosis. Bisa di foto rontgen atau CT scan dengan gambaran bintik kalsifikasi. Taenia ini dapat menghasilkan proglotid yang nantinya bisa keluar lewat tinja. Diagnosis tegak jika ada proglotid. Gejala pada taeniasis tidak ada yang patognomonik sehingga perlu pemeriksaan lanjutan. Pengobatannya menggunakan praziquantel dosis tunggal 10mg/kgbb dua jam kemudian diberi magnesium sulfat. Albendazole dan Mebendazole juga dapat diberikan. Mebendazole dengan dosis 6001200 mg/hari selama 3-5 hari atau albendazole dengan 400mg/hari selama 3 hari. Pengobatan sistiserkosis sama menggunakan praziquantel tapi dosisnya 50mg/kgbb selama 14 hari. Ditambah metil pred 30mg/hari untuk mengurangi reaksi radang 1-2 hari sebelum praziquantel dan 3-4 hari setelah pemberian praziquantel. STRONGILOIDIASIS Disebabkan oleh strongiloides stercoralis. Biasa menyebabkan manifestasi di gastrointestinal dan paru-paru. Mekanisme penetrasi mirip cacing tambang. Pengobatannya memakai ivermectin. Strongiloidiasis ini adalah infestasi cacing paling sulit untuk dieradikasi. SKISTOMIASIS Trematoda adalah penyebab skistomiasis. Larva infekstif melakukan penetrasi melalui kulit dan berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing dewasa berada di
pembuluhdarah. Cacing ini dibawa oleh keong dan menginfeksi melalui ari yang terinfestasi larva. Cacing dewasa wanita akan bertelur yang sebagian akan keluar melewati feces atau urin dan sebagian masuk ke jaringan dan menyebabkan reaksi imun. Sehingga gejala yang timbul biasanya berhubungan denga reaksi imunitas seperti rash, urticaria atau demam. Tetapi lymphadenopaty generalisata juga biasa terjadi. Untuk penegakan diagnosis bisa dilakukan analisa tinja dan urin untuk mencari telur. Pengobatannya memakai praziquantel 20mg/kgbb TID interval 4-6 jam. BOTULISME Botulisme adalah gangguan neurologis akut yang mengancam nyawa disebabkan oleh racun clostridium botulinum. Gejala yang biasa terjadi adalah nausea, vomit, disfagia, diplopia, dilatasi pupil, mulut sangat kering tidak bisa diperbaiki dengan minum. Toxin botulinum menghambat asetilkolin yang berfungsi sebagai neurotransmiter mengakibatkan hipotonia yang bermanifestasi menjadi flacid paralisis sehingga hal yang sangat mengancam adalah gagal nafas. Ditreat dengan botulinum antitoxin. KOLESISTITIS Radang kandung empedu adalah inflamasi akut dinding empedu yang disertai nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas badan. Biasanya kolesistitis terjadi karena batu empedu. Kolesistitis juga merupakan komplikasi dari demam tifoid dan DM. Tanda yang bisa dicari adalah Murphy sign yang menandakan peritonitis lokal. Jika tanda nyeri hebat dan panas tinggi dan menggigil mungkin terjadi empiema dan perforasi dinding kandung empedu. Pemeriksaan lanjutan paling bagus menggunakan USG. Skintigrafi juga mungkin tapi mahal. Pengobatan yang dilakukan adalah pemberian antibiotik untuk E.coli, Strep.faecalis,klebsiela. Golongan ampisilin, sefalosporin, dan metronidazol cukup memadai. ABSES HATI AMEBIK Abses hati sering berhubungan dengan sanitasi jelek dan status ekonomi rendah. Pada negara berkembang lebih sering terjadi abses hati amebik secara endemik. Biasanya disebabkan oleh entamoeba hystolitica. Sebenarnya Entamuba hystolitica itu komensal di usus dan patogenesis belum terlalu jelas tetapi mungkin karena status nutrisi yang jelek dan imunitas yang jelek. Entamoeba masuk ke hati melalui vena porta. Entamoeba di hati menyebabkan nekrotik yang yang dikelilingi kapsul tipis seperti jaringan fibrosa. Umum nya abses tunggal dan letak abses biasanya di lobus kanan. Gejala klinis yang biasa timbul adalah demam, nyeri tekan kanan atas, hepatomegali. Tentu terjadi leukositosis karena infeksi. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah foto dada atau USG. Pengobatannya menggunakan derivat nitroimidazole untuk memberantas tropozoit dengan dosis 4x750 atau 500 mg selama 5-10 hari. Secara singkat pengobatan dapat dilakukan dengan Metronidazole 3x750 selama 510 hari ditambah kloroquin fosfat 1gr sehari selama 2 hari dan diikuti 500mg/hari selama 20 hari ditambah dihidroemetine 1-1,5mg/kgbb IM selama 10 hari maksimum 99mg/hari.
STEATOSIS Disebut perlemakan hati jika lemak lebih dari 5 persen dari berat hati. Perlemakan hati bisa dibagi menjadi alkoholik dan non-alkoholik. Varian steatosis yang non alkoholik dibagi lagi menjadi makrovesikuler dan mikro. Makro seperti obesitas, DM tipe 2, malnutrisi proteinkalori, bedah pintas jejuno-ileal, nutrisi parenteral, obat-obatan. Mikro kehamilan, tetrasiklin, Reyes syndrome.steatosis alkoholik kadang sulit dibedakan dengan yang non-alkoholik jika pasien DM atau obes. Pemeriksaan lanjut bisa menggunakan USG. Pengobatannya cukup dengan diet. DISENTRI BASILAR Biasa disebut juga shigelosis yang disebabkan 4 spesies S. Dysentriae, flexneri, bondii, dan sonei. Gejala yang timbul adalah defekasi yang sedikit-sedikit tapi terus menerus sampai isi usus habis, sakit perut kolik dan mejan, muntah-muntah, sakit kepala. Pada keadaan berat tinja berwarna kemerah-merahan. Oh iya yang diserang biasanya usus besar terutama sigmoid. Paling bahaya jika terjadi fulminating case, paling mengancam adalah dehidrasinya, gejala tidak spesifik, mirip kolera atau keracunan makanan.gejala lain adalah sakit perut di sebelah kiri, terasa melilit diikuti dengan pengeluaran tinja sehingga perut menjadi cekung. Di daerah anus biasanya terdapat luka dan nyeri. Bisa dilakukan endoskopi. Prinsip pengobatan adalah istirahat dan resusitasi cairan. Pada berat boleh diberi antibiotik. Bisa digunakan trimetoprim-sulfametoksasol dengan dosis 2x2 tablet selama 5 hari. sulfaguanidin dengan dosis inisial 0,1 g/kgbb disusul 0,05 g/kgbb setiap 4 jam hingga berat kurang dari 5 kali sehari , dilanjutkan setiap 8 jam hingga berat normal selama 2 hari. DIVERTIKULITIS Terjadinya herniasi mukosa pada dinding usus. Biasanya terjadi di colon. Biasanya terjadi karena diet rendah serat mengakibatkan konstipasi. biasanya pasien merasa sakit di kuadran kiri bawah. Karena divertikula dapat terjadi dimana saja di gastrointestinal track maka kadang mirip dengan penyakit GIT yang lain. Paling bagus menggunakan CT-scan, jangan pake endoscopy saat akut karena bisa menyebabkan perforasi. Ada staging dari I-IV I. II. III. IV. Abses kecil pericolic dan mesenteric Abses besar di daerah pelvis Divertikula perforasi menyebabkan purulen peritonitis Ruptur divertikula ke rongga peritoneal dengan kontaminasi feces menyebabkan fecal peritonitis.
Pengobatan dilakukan dengan modifikasi diet dan penggunaan antibiotik di setiap stage. Dapat dipakai metronidazole atau cipro. KOLITIS Kolitis adalah inflamasi pada kolon.ada beberapa jenis colitis yaitu Necrotizing colitis, allergic colitis, pseudomembranous colitis, infectious colitis, ischaemic colitis, colitis secondary to imune disorder. Nah kalo colitis ulceratif itu beda dengan chron disease. Kalo
chron bisa melibatkan semua GIT kalo colitis ulceratif Cuma colon aja. Trus kerusakan chron tu di semua lapisan usus, kalo kolitis Cuma superficial aja. Pengobatan bisa pake anti radang sulfazalazin, antidiare imodium, danantibiotik trimethoprim-sulfametoksazol. IRITABLE BOWEL SYNDROME Bukan infeksi, keganasan, atau radang. Ini adalah gangguan fungsional tanpa kelainan organik. Pathogenesis of IBS: Contributory Factors/Triggers z Food and other dietary substances z Drugs and medications z Psychologic problems/stress z Hormones (menstrual cycle) z Seasonal changes Rome II Criteria z At least 12 weeks, which need not be consecutive, in the preceding 12 months, of abdominal discomfort or pain that has 2 of 3 features: Relieved with defecation Onset associated with a change in frequency of stool Onset associated with a change in form (appearance) of stool Lalu cek red flag yang menandakan bukan kelainan fungsional z Anemia z Fever z Persistent diarrhea z Rectal bleeding z Severe constipation z Weight loss z Nocturnal symptoms of pain and abnormal bowel function z Family history of GI cancer, inflammatory bowel disease, or celiac disease z New onset of symptoms in patients 50+ years of age
HIV Tau lah ya kalo HIV itu gara-gara apa beserta penularannya. Mungkin langsung ke gejalanya aja. Ada flulike illness, terdiri dari demam, malaise, dan generalized rash. Pada masa asimptomatik biasanya jinak. Biasanya terdapat limphadenopati general. Pada akhirnya akan
terjadi AIDS. HIV ini menyerang CD4 sehingga jumlah CD4 menurun mengakibatkan mudah terjangkit penyakit. Screening nya bisa pake ELISA. Untuk AIDS ada panduan untuk diagnosis berdasarkan ciri klinisnya. Dewasa Mayor: a. Penurunan berat badan >10% b. Diare kronik lebih dari 1 bulan c. Demam kontinyu atau intermiten lebih dari sebulan Minor: a. b. c. d. e. f. Batuk lebih dari sebulan Dermatitis pruritik umum Herpes zooster recurent Candidiasis orofaring Limfadenopati generalisata Herpes simpleks diseminata yang kronik progresif
Dicurigai AIDS pada anak jika 2 mayor 1 minor. Infeksi oportunistik paling sering adalah PCP dan TBC.