Anda di halaman 1dari 7

ALI MAKRUS

(2304.100.042)
Halaman 8
Kebanyakan alat pengukuran memberikan pembacaan yakni adalah selisih antara
tekanan yang diinginkan dengan tekanan atmosfer sekitarnya. Pembacaan ini dikenal
sebagai tekanan gauge, dan dapat diubah menjadi tekanan absolut dengan penambahan
tekanan barometik. Tekanan absolut harus digunakan dalam perhitungan termodinamika.
Contoh 1.2
Suatu alat ukur bobot mati dengan piston berdiameter 1 cm digunakan untuk mengukur
tekanan dengan sangat akurat. Dalam sebuah contoh yang umum memliki massa sebesar
6.14 kg (termasuk piston dan pan) membawanya dalam kesetimbangan. Jika percepatan
gravitasi lokalnya adalah 9.82 m.s
-2
, berapakah tekanan gauge yang sedang diukur? Jika
tekanan barometer adalah 788 (torr), berapakah tekanan absolutnya?
Penyelesaian 1.2
Gaya yang terjadi karena gravitasi pada piston, pan, dan berat adalah
F = m.g = (6,14)*(9,82) = 60,295 N
Tekanan Gauge = F/A = 60,295/ ((1/4)*()*(1)
2
) = 76,77 N.cm
-2

Maka tekanan absolutnya :
P = P gauge + P bar
= 76,77 + (788)*(0,013332)
= 86,74N.cm
-2
atau P = 867,4 kPa
Contah 1.3
Pada 27
o
C, pembacaan pada manometer yang diisi dengan raksa adalah 60,5 cm.
Percepatan gravitasi lokal sebesar 9,784 m.s
-2
. Sampai tekanan berapakah sehingga tinggi
raksa ini bersesuaian?
Penyelesaian 1.3

Dengan menggunakan persamaan pada pendahuluan, P = h..g. Pada suhu
27
o
C, densitas raksa adalah 13,53 g.cm
-3
. Lalu :
P = 60,5 cm x 13,53 g.cm
-3
x 9,784 m.s
-2
= 8.009 g.m
-2
.cm
-2
Atau P = 8.009 kg.m
-2
.cm
-2
= 8.009 N.cm
-2
= 80.,9 kPa = 0,009 bar.
Halaman 46
di mana bentuk kedua dari kontrol volume yang ditunjukkan dalam gambar 2.5 adalah:
(
.
m
)
fs
=
.
m
3

.
m

1

.
m
2
Operator difference di sini menandakan perbedaan antara arus keluar dan masuk
serta pangkat bawah fs mengindikasikan bahwa pengaplikasian bentuk untuk semua
aliran arus.
Ketika flowrate dari massa
.
m
diberikan pada persamaan (2.24a), persamaan
(2.25) menjadi :
dm
cv
/dt + (.u.A)
fs
= 0

(2.26).
Dalam bentuk ini, bentuk persamaan kesetimbangan massa sering disebut dengan
persamaan kontinuitas.
Karakteristik proses aliran sebagai aliran steady state adalah hal khusus yang
penting, di mana kondisi dalam kontrol volume yang tidak berubah terhadap waktu.
Kontrol volume berisi massa fluida yang konstant, dan pertama atau akumulasi pada
bentuk persamaan (2.25) adalah nol, sehingga ada pengurangan persamaan (2.26)
menjadi :
(.u.A)
fs =
0
Bentuk steady state tidak selalu menyiratkan bahwa flowrates adalah konstant, hanya
saja aliran massa masuk itu pasti berlawanan dengan aliran massa keluar.
Ketika hanya ada satu arus masuk dan satu arus keluar, flowrate massa
.
m

adalah sama pada kedua arus; lalu,
2.u
2
.A
2
- 1.u
1
.A
1
= 0
Atau
.
m
= konstant = 2.u
2
.A
2
= 1.u
1
.A
1

Karena spesific volume dianggap sebagai densitas maka
m
.
=
1
1 1.
V
A u
=
2
2 2
V
A u
=
V
A u.
(2.27)
Bentuk ini sering digunakan untuk persamaan kontinuitas.
Neraca Energi Secara Umum
Karena energi seperti massa, sama seperti massa yang bersifat kekal maka laju perubahan
energi pada kontrol volume adalah sama dengan rata-rata dari energi yang dipindahkan
ke dalam kontrol volume. Aliran ke dalam dan keluar dari kontrol volume memiliki
hubungan dengan energi dalamnya, energi potensialnya, dan energi kinetiknya, dan
semuanya dikontribusikan kepada perubahan energi dari sistem. Tiap-tiap unit massa dari
setiap sistem membawa semu total energinya yakni
zg u U + +
2
2
1
, di mana u adalah
kecepatan rata-rata dari arus, z adalah ketinggian di atas titik acuan awal, dan g adalah
percepatan gravitasi lokal. Maka, tiap-tiap arus akan membawa energi dengan laju
sebesar
m zg u U

,
_

+ +
2
2
1
. Jumlah energi yang dipindahkan ke dalam sistem oleh aliran
arus adalah
fs m zg u U
1
]
1

,
_

+ +
2
2
1
, di mana tanda minus dari tanda adalah untuk
membuat bentuk itu dibaca dari masuk keluar. Laju akumulasi energi pada kontrol
volume termasuk jumlah ini ditambah dengan laju perpindahan panas
Q

dan laju kerja :



+ +
1
]
1

,
_

+ + Q fs m zg u U
dt
mU d
cv

2
2
1 ) (
laju kerja
Problem 1.1
Berapakah nilai dari g
c
dan apakah unit dari satuan second(s), feet(ft), dan pound
massa(lb
m
) seperti yang didefinisikan dalam subbab 1.2, dan apakah unit dari satuan
poundal(lb
f
) seperti yang didefinisikan sebagai sejumlah gaya yang dibutuhkan untuk
memberikan 1 (lb
m
) pada percepatan 1 (ft)(s)
-2
?
Penyelesaian:
* Nilai dari g
c
= 32,740(lb
m
)(ft)(lb
f
)
-1
(s)
- 2
* Second(s) adalah satuan dari unit waktu (time)
* Feet (ft) adalah satuan dari unit panjang (lenght)
* Pound mass (lb
m
) adalah satuan dari unit massa (mass)
* Poundal (lb
f
) adalah satuan dari unit gaya (force)

Problem 1.8
Pembacaan pada manometer raksa pada 70
o
(F) (terbuka ke atmosfer pada
ujungnya) ada 25,62 (in). Percepatan gravitasi lokal sebesar 32,243 (ft)(s)
-2
. Tekanan
atmosfer 29,86 (in Hg). Berapakah tekanan absolut yang sedang diukur (dalam psia)?
Densitas raksa pada 70
o
(F) adaalh 13,543 g.cm
-3
.
Penyelesaian
* Diketahui : T = 70
o
(F)
h = 25,62 (in).
g = 32,243 (ft)(s)
-2
P atm = 29,86 (in Hg)
= 13,543 g.cm
-3
* Ditanya : P absolut
* Jawab :
P absolut = P gauge + P atm
P gauge = .
c g
g
.h
=13,543((g.cm
-3
)*(62,43lb
m
/ft
3
)/(g.cm
-3
))*(32,243(ft)(s)
-2
*1/32,740(lb
m
)(ft)(lb
f
)
-1
(s)
-
2
)*25,62 (in).
= 21.707,896 lb
f
.in/ ft
3
= 21.707,896 lb
f
.in/ ft
3
* ( ft/12in)
3
( 1 ft = 12 in)
= 12,56 lb
f
.in
-2
= 12,56 psia
P atm = 29,86 (in Hg) ( 1 psia = 2,0360 in Hg)
= 29,86 (in Hg) * 1/2,0360(psia/ in Hg)
= 14,666 psia.
Jadi P absolute = P gauge + P atm
= 12,56 + 14,666
= 27,226 psia
Problem 2.3
Sebuah telur dijatuhkan ke permukaan beton dan pecah. Dengan pelakuan telur
sebagai telur. Tentukan :
a. apakah tanda W?
b. apakah tanda Ep?
c. apakah Ek?
d. apakah U
t
?
e. apakah tanda Q?
Dalam permodelan proses ini, diasumsikan bahwa cukup waktu untuk telur pecah
kembali ke suhu semula. Apakah perpindahan panas yang sesungguhnya pada bagian e?
Penyelesaian
W = -
Ep = -
Ek = mu
2
U
t
= 0

Q = -
telur mula-
mula
telur pecah
Problem 2.36
Satu kilogram udara dipanaskan secara reversibel pada tekanan konstan pada
keadaan awal 300K dan 1 bar sampai volumenya menjadi tiga kali dari semula. Hitunglah
W, Q, U, dan H untuk proses itu! Asumsikan untuk udara PV/T = 83,14 bar.cm
3
mol
-
1
K
-1
dan C
p
= 29 mol
-1
K
-1
.
Penyelesaian
* Diketahui : m = 1 kg = 1000 g
P = konstant
T
1
= 300 K
P
1
= 1 bar
V
2
= 3 V
1

PV/T = 83,14 bar.cm
3
mol
-1
K
-1
C
p
= 29 mol
-1
K
-1
BM udara 28,97 g/gmol
* Ditanya : W, Q, U, dan H
* Jawab :
Pada keadaan 1
PV/T = 83,14 bar.cm
3
mol
-1
K
-1
1(bar)* V
1
/ 300 (K) = 83,14 bar.cm
3
mol
-1
K
-1
>> V
1
= 24.942 cm
3
/mol

Jadi V
2
= 3 V
1

= 3* 24.942
= 74.826 cm
3
mol
-1
Pada keadaan 2
PV/T = 83,14 bar.cm
3
mol
-1
K
-1
1(bar)* 74.826 (cm
3
mol
-1
) / (T
2
) (K) = 83,14 (bar.cm
3
mol
-1
K
-1
)
>> T
2
= 900 (K)
Jumlah mol udara
n = m/BM
= 1000/28,97
= 34,52 mol
a. W = -

2
1
V
V
P
dV = -

2
1
1
V
V
dV = - ( V
2
-V
1
) = - ( 74.826 24.942) = 49.884
barcm
3
mol
-1
maka untuk 1000 g udara >> Wt = n . W
= 34,52 (mol) * 49.884 barcm
3
mol
-1
= 1.721.995,68 barcm
3
= 1.721.995,68 (bar)* (10
5
Nm
-2
)/ 1 bar* 1 cm
3
(10
-6
m
3
)
= 17.219.956,8 Nm
= 17.219.956,8 J
b. H =

2
1
T
T
Cp dT =

2
1
29
T
T
dT = 29 ( T
2
T
1
) = 29 ( 900-300) = 17.400 mol
-1
maka untuk 1000 g udara H
t
= n. H
= 34,52 * 17.400
= 600.648 J
c. Q = n. H
t
= 34,52 * 600.648
= 20,73.10
6
J
d. U = Q + W
= 20,73.10
6
+ 17.219.956,8 J
= 37,95.10
6
J

Anda mungkin juga menyukai