BAB II
Oct-13
Sistem Bilangan
Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital:
Bilangan Desimal Bilangan Biner Bilangan Oktal Bilangan Heksadesimal Bilangan BCD
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 2
Bilangan Desimal
Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka atau lambang,yaitu
D = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis 10 karena mempunyai 10 digit Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip des atau 10 di akhir suatu bilangan Contoh: 357des = 35710 = 357
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 3
Sehingga suatu bilangan desimal m digit akan mempunyai nilai: Contoh: Bilangan 357
Digit 3 = 3x100 = 300 (Most Significant Digit, MSD) Digit 5 = 5x10 = 50 Digit 7 = 7x1 = 7 (Least Significant Digit, LSD) Jumlah = 357
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 4
di 10i
in
Bilangan Biner
Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit. Empat bit dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan byte. Sejumlah bit yang terdiri dari karakter berupa huruf, angka atau lambang khusus dinamakan word.
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem bilangan ini hanya dikenal dua lambang, yaitu:
B = 0, 1.
Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 di akhir suatu bilangan Contoh: 1010011bin = 10100112.
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 6
Bit paling kiri dari suatu bilangan biner disebut bit paling berarti (Most Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan disebut bit paling tidak berarti (Least Significant Bit, LSB) Contoh : 101 = 1x22 + 0x21 + 1x20 = 4 + 0 + 1 = 5
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 7
bi 2i
i n
Oct-13
Contoh: Konversi 0,75 des ke Biner 0,75 X 2 = 1,50 sisa 1 (MSB) 0,50 X 2 = 1,00 1 0X2 = 0,00 0 (LSB) Jadi 0,75des = 0,110bin
Oct-13
11
Bilangan Oktal
Merupakan sistem bilangan basis delapan. Pada sistem bilangan ini terdapat delapan lambang, yaitu:
O = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Ciri sistem bilangan oktal adalah adanya tambahan subskrip okt atau 8 di akhir suatu bilangan. Contoh: 1161okt = 11618.
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 12
i 0
oi 8i
Oct-13
13
oi 8i
i n
Oct-13
14
Oct-13
15
Oct-13
17
Bilangan Heksadesimal
Merupakan sistem bilangan basis enam belas. Penerapan format heksadesimal banyak digunakan pada penyajian lokasi memori, penyajian isi memori, kode instruksi dan kode yang merepresentasikan alfanumerik dan karakter nonnumerik. Pada sistem bilangan ini terdapat enam belas lambang, yaitu:
H = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Ciri bilangan heksadesimal adalah adanya tambahan subskrip heks atau 16 di akhir suatu bilangan. Contoh: 271heks = 27116
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 19
hi 16i
i 0
Oct-13
20
i n
hi 16i
Oct-13
21
Oct-13
23
Oct-13
24
Oct-13
29
TUGAS
1. Konversikan bilangan heksadesimal berikut ke desimal :
1. A7F 2. 56,DF 3. 38A,B9
Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A3 menyatakan tanda negatif atau positif nilai yang diwakilinya. Tanda positif diwakili oleh bit 0 dan tanda negatif diwakili oleh bit 1 Bit A3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit), sedangkan bit-bit yang lain, yaitu bit A2 sampai A0 mewakili suatu nilai
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 32
Cara pertama, merupakan cara yang paling mudah ditempuh. Dengan cara ini, untuk mengubah bilangan positif ke negatif cukup dilakukan dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner.
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 33
Oct-13
34
Oct-13
35
1 1 0
0 0 1
0 0 1
1 1 0
Oct-13
38
Oct-13
Sistem Kode
Data yang diproses dalam sistem digital umumnya direpresentasikan dengan kode tertentu Terdapat beberapa sistem kode :
Kode BCD Kode Excess-3 (XS-3) Kode Gray Kode 7 Segment Kode ASCII
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 43
Oct-13
44
Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (Invalid Code) yaitu 1010,1011,1100,1101,1110,1111 Sehingga hanya ada 10 buah kode yang valid,yaitu kodekode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 45
Kode Gray
Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan posisi dari suatu poros mesin yang berputar Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray: Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray ! 13 Desimal + + + abaikan bawaannya 1 1 0 1 1
Oct-13
kode Gray
Bab 2 Teknik Digital 48
Kode 7-Segment
Adalah piranti yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk desimal Setiap segment dari peraga 7-segment berupa LED yang susunannya membentuk suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8 Ada 2 jenis peraga 7-segment :
Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 49
Kode ASCII
Singkatan dari American Standard Code for Information Interchange Adalah kode biner untuk merepresentasikan bilangan, huruf, dan simbol, sehingga biasa disebut juga kode Alfanumerik Dalam komunikasi data memungkinkan terjadi kesalahan pada bagian-bagian data. Untuk mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan tersebut ditambahkan Bit Paritas (Parity Bit) yang ditempatkan sebagai MSB
Oct-13 Bab 2 Teknik Digital 50
Bit Paritas
Ada 2 Bit Paritas :
Bit Paritas Genap Bit Paritas Ganjil
Bit Paritas Genap : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah genap
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011 Bit paritas genapnya 11000011
Bit Paritas Ganjil : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah ganjil
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011 Bit paritas ganjilnya 01000011
Oct-13
51
52