Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) mempunyai karakteristik banyak melakukan aktivitas jasmani. Oleh karena itu, pada masa ini anak membutuhkan energi tinggi untuk menunjang aktivitasnya. Energi dalam tubuh dapat timbul karena adanya pembakaran karbohidrat, protein dan lemak, karena itu agar energi tercukupi perlu pemasukan makanan

memiliki nilai gizi yang tinggi. Pola makan yang sehat dibutuhkan anak-anak untuk mendapatkan gizi yang seimbang. Keseimbangan gizi yang didapat melalui pola makan yang sehat akan berpengaruh positif terhadap kesehatan serta tumbuh kembang anak (Anggaraini, 2003:11). Orang tua mempunyai peranan besar dalam mengatur pola makan anak. Mereka harus memastikan bahwa anak-anak mereka mendapat gizi yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang mengandung gizi yang seimbang adalah makanan yang mengandung prinsip empat sehat dan lima sempurna. Orang tua harus menanamkan kepada anak tentang betapa pentingnya pola makan yang sehat bagi tubuh manusia. Makanan apa saja yang harus dikonsumsi anak dan yang tidak boleh dikonsumsi harus ditanamkan sejak dini kepada anak agar ketika di sekolah atau bermain, anak tidak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat. Penanaman pola makan yang sehat kepada anak dapat dilatih melalui pembiasaan di dalam keluarga. Pembiasaan pola makan yang sehat dapat

diawali sebelum seluruh anggota keluarga menjalankan aktivitas yaitu melalui sarapan pagi. Pembiasaan sarapan pagi berguna untuk menunjang energi demi optimalnya aktivitas belajar anak di sekolah. Selain itu, anak harus dibiasakan untuk membawa bekal dari rumah. Hal ini berguna agar anak tidak membeli makanan yang kemungkinan tidak higienis. Makanan yang dibawa anak dari rumah juga harus mempunyai nilai gizi yang seimbang agar kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi. Uraian di atas merupakan gambaran ideal tentang bagaimana membiasakan pola makan yang sehat bagi anak-anak Sekolah Dasar. Pada kenyataannya, gambaran ideal tersebut belum dapat dilakukan oleh setiap keluarga. Berdasarkan hasil wawancara secara singkat antara peneliti dengan siswa SD Negeri Purworejo, memang ada beberapa siswa yang mempunyai pembiasaan pola makan yang sehat seperti terpapar pada paragraf di atas. Namun banyak juga siswa yang mengaku jarang sarapan pagi karena kesibukan orang tuanya sehingga tidak sempat menyediakan sarapan pagi bagi putra-putrinya. Sebagai gantinya, siswa mendapat uang saku yang lebih banyak sehingga ketika istirahat ia bisa membeli makanan apapun yang ia sukai dan mengabaikan nilai gizi dari makanan yang ia makan. Gizi sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, sehingga asupan nutrisi yang tidak seimbang akan mengakibatkan anak terlalu pendek, terlalu kurus ataupun obesitas. Menurut data riset kesehatan dasar tahun 2010, prevalensi

kependekan, kekurusan, dan kegemukan tertinggi terjadi pada kelompok

umur 6-12 tahun (usia sekolah dasar), yaitu sebesar 25,6 persen, 11,2 persen, dan 9,2 persen. Masalah ini sangat erat kaitannya dengan tingkat pendidikan orangtua dan jenis pekerjaan kepala rumah tangga, serta keadaan ekonomi rumah tangga. Semakin baik tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan kepala rumah tangga serta keadaan ekonomi rumah tangga, semakin rendah prevalensi kependekan. Sementara semakin tinggi tingkat pendidikan kepala rumah tangga dan semakin baik keadaan ekonomi rumah tangga, prevalensi kegemukan cenderung meningkat. Pengetahuan dan kesadaran orang tua baik dengan latar tingkat pendidikan rendah maupun tinggi mengenai asupan gizi yang sesuai untuk anak masihlah minim. Terbukti dengan tingginya kasus kegemukan dan kurang gizi pada anak-anak di Indonesia (Depkes 2010) http://www. riskesdas.litbang. depkes.go.id/2010/ diakses 12 September 2012 jam 20.00. Berdasarkan data yang peneliti peroleh, sebagian besar orang tua siswa SD Negeri Purworejo berprofesi sebagai pegawai negeri, sebagian lainnya adalah pegawai swasta, ataupun pedagang. Letak SD Negeri Purworejo yang berada di pusat kota membuat sekolah ini berisi anak-anak dari kalangan menengah ke atas yang tinggal di sekitar kota. Sebagian besar orang tua siswa merupakan orang tua yang sibuk, sehingga kadang kurang memperhatikan pola makan anaknya. Beberapa orang tua mengaku tidak sempat memberikan sarapan pagi kepada putra-putrinya yang akan berangkat sekolah serta mengawasi pola makan sehari-hari putra-putrinya. Hal ini bisa mengakibatnya gizi buruk bagi siswa mengingat gizi buruk bisa terjadi karena

kesalahan pola asuh dari orang tua. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pola Makan Siswa Kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, terdapat masalahmasalah antara lain : 1. Tidak semua keluarga memiliki pola makan yang sehat dan pola makan anak yang tidak teratur. 2. Keadaan gizi anak yang tidak merata. 3. Penelitian tentang Pola Makan Siswa Kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar Negeri Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo belum dilakukan. C. Batasan Masalah Agar lebih mudah dalam pemahaman serta mengingat keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada masalah Pola Makan Siswa Kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Masalah adalah perbedaan antara yang seharusnya dan yang senyatanya. Masalah harus dipecahkan melalui sebuah proses. Maka, berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: seberapa tinggi Pola Makan Siswa Kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya Pola Makan Siswa Kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian 1. Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat menambah literatur teori. b. Sebagai literatur penelitian berikutnya. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan masukan sekaligus pengetahuan untuk mengetahui pola makan siswa Kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. b. Bagi Guru 1) Untuk mengetahui bagaimanakah Pola Makan Siswa Kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. 2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai