Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN FISIK Status generalis Keadaan umum Interpretasi mengalami seseorang Keterangan depresi akan

Hasil 1. Penampilan lebih tua Karena dari usianya maka

kelihatan tampak lebih tua dari penampilannya. Hal tersebut dikatakan dapat 2. Tampak kurus oleh beberapa usia dilakukan koreksi sumber bahwa karena depresi mempengaruhi biologis seseorang Hal ini didukung pernyataan Perlu menurun 3. Kulitnya agak kering kurus. Dicurigai kulitnya makan kurang 4. Wajahnya sehingga bahwa tampak pasien sehingga tampak pasien Perlu pemeriksaan turgor kulit elektrolit pada kering. pemeriksaan penunjang menurun timbul

bahwa nafsu makan pasien perbaikan gizi

mengalami dehidrasi sehingga dan Kecurigaan ini karena nafsu sehingga dicurigai asupannya dehidrasi murung Hal ini mendukung bahwa masih terjadi depresi pada juga mendukung pasien. pelan, Hal ini

seperti mau menangis 5. Bicaranya monoton, bergetar 6. Kesadaran

bibirnya hipotesis depresi. Nada bicara pasien datar sehingga disebut monoton. neurologi Hal ini juga mendukung

dan

sosialnya

baik. hipotesis

depresi. terjadi

Dan delirium

Kesadaran terganggu

psikologi kecurigaan pada

mulai bisa dihilangkan, karena delirium kesadaran menurun.

Tanda Vital

TD : Dalam batas normal Suhu : Dalam batas normal RR : Dalam batas normal HR : Dalam batas normal Status Lokalis a. Kepala b. Leher c. Thorax Jantung : Normal Paru-Paru : Normal

d. Eksteremitas Atas : refleks fisiologis +/+ , refleks patologis -/e. Abdomen : soepel Hepar : tidak teraba Gaster Lien : tidak teraba Usus Halus dan Usus Besar

Mc Bourney Point

f. Inguinal g. Pinggang h. Ginjal i. Vesika Urinaria j. Genitalia Penis Skrotum / Testis

k. Ekstremitas Bawah : Refleks fisiologis +/+ , Refleks patologis -/Interpretasi tanda vital & status lokalis : Tidak ada kelainan kelainan organic yang menyertai dan mendasari pada pasien sehingga dapat dikatakan kelainan pada psikologis pasien bukan akrena problem organobiologik tapi karena problem sosial (masalah keluarga) PEMERIKSAAN PSIKOGERIATRI Jenis Pemeriksaan 1. Ekspresi fasial Hasil Murung seperti mau menangis Interpretasi Hal ini mendukung hipotesis depresi. Hal ini dikarenakan mood pasien yang menurun sehingga memberikan ekpresi yang 2. Mood Hipotim murung dan mau menangis mood merupakan emosi yang mendalam dan bertahan lama dan bersifat subjektif atas laporan pasien. Hipotim adalah suasana perasaan menurun dan

menjadi
(1, 2)

sedih.

Hal

ini

mendukung hipotesis depresi 3. Afektif Tidak stabil afek Merupakan yang ekspresi dapat

perasaan

diobservasi. Afek yang tidak stabil didapatkan pada pasien Pengendalian kurang depresi Pengendalian adalah

kemampuan penguasaan emosi diri. Pada pasien pengendalian kurang akrena terjadi depresi Echt yang berat Keadaan dan gerak gerik yang diobservai menunjukkan hal Dalam, adekuat, yang tidak dibuat buat. dapat Afek pasien masih dalam dan hal dapat ini dimana tidak kelainan dan dirabarasakan, menyingkirkan seperti afeknya serasi. adalah skizofrenia tumpul Skala tingkat

dirabarasakan, serasi dengan adekuat skala diferensiasi terbatas

dapat dirabarasakan serta tidak diferensiasi pembedaan

reaksi emosional. Pada pasien skala diferensiasinya menjadi 4. persepsi terbatas/menyempit. Halusinasi Auditorik + Halusinasi auditorik berarti Waham nihilistic & waham pasien menyatakan bahwa ia tuduh diri seperti mendengar suara suara. Perlu dibedakan halusinasinya second order atau third order.

Pada terdapat

pasien

juga

sudah ini

waham.

Hal

menandakan bahwa keadaan depresi pasien sudah cukup berat sehingga menimbulkan Ide bunuh diri gejala psikotik. Hal ini mendukung bahwa pasien 5. status fungsional sudah mengalami

depresi yang berat.(3) Cukup baik, ADL dan IADL Tidak ada gangguan dalam masih baik aktivitas pasien terjadi aktivitas tetapi sehari depresi hari. pada ditakutkan

pseudodementia sehari-hari pada pasien pasien status

sehingga bisa mempengaruhi

fungsionalnya masih baik.

Dafpus : 1. Kaplan H, Sadock B, Grebb J. Sinopsis Psikiatri. I Made Wiguna editor. Tanggerang: Binarupa Aksara. 2010. 2. Maramis WF, Maramis AA. Pemeriksaan psikiatrik. In: Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. ed. 2nd. AUP :Surabaya;2009. 3. Darmojo B, Martono H. Geriatri : Ilmu kesehatan Usia Lanjut. 4 th Edition. Jakarta:Balai Penerbit FKUI;2011.

Anda mungkin juga menyukai